Anda di halaman 1dari 10

N MAKALAH

PERBEDAAN SISTEM PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN DI


INDONESIA DAN DI LUAR NEGRI

DI SUSUN OLEH :

NAMA : PEBRIANI
NIM : 202001027
KELAS : 1A KEPERAWATAN
MATKUL : FALSAFAH

PROGRAM STUDI NERS


STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah “Perbedaan system pendidikan dalam perawatan di Indonesia dan di
luar negri”, dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan
yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan
dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing,
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya makalah ini di
harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah
pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan
dan doa. Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah kami ini, di karenakan banyak kekurangan dalam
mengerjakan makalah ini.

11 DESEMBER 2020

PEBRIANI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR
BELAKANG……………………………………………………………………………...........
…………..4
B.
TUJUAN………………………………………………………………………………………………
………..4

BAB II PEMBAHASAM

A. PERAWAT………………………………………………………………………………………
…………5
B. SISTEM PERAWAT
DIINDONESIA……………………………………………………....5
C. PERBEDAAN PERAWAT DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGRI…….…..6

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………
…..7
B. SARAN…………………………………………………………………………………………
…...8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam peningkatan profesionalisme, perawat akan memberikan konstribusi upaya dalam
memajukan pelayanan masyarakat akan kesehatan di negeri ini. Tentunya dalam
meningkatkan pelayanan tersebut Profesionalisme seorang tenaga perawat harus
ditingkatkan. Peningkatan profesionalisme dapat dicapai dengan membentuk suatu Sistem
Pendidikan Tinggi Keperawatan, yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas seperti yang diamanatkan UUD 1945 pasal 28 H.
Dalam melaksanakan hal ini tentunya dibutuhkan sumber daya pelaksana kesehatan
termasuk di dalamnya terdapat tenaga keperawatan yang baik dan memiliki skill,
personallity, serta body of knowledge yang jelas sehingga mampu bersaing dengan negeri
lain.
Namun pada kenyataannya saat ini, kebanyakan pendidikan Keperawatan di Indonesia
masih merupakan pendidikan yang bersifat vokasional, yang merupakan pendidikan
keterampilan, sedangkan idealnya pendidikan keperawatan harus bersifat profesionalisme,
yang menyeimbangkan antara teori dan praktik. Oleh karena itu diperlukan adanya
penerapan Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan, yaitu dengan didirikannya lembaga-
lembaga Pendikan Tinggi Keperawatan. Hal ini telah dilakukan oleh Indonesia dengan
membentuk sebuah lembaga Pendidikan Tinggi Keperawatan yang dimulai sejak tahun
1985, yang kemudian berjalan berdampingan dengan pendidikan-pendidikan vokasional.
Selain dari segi pendidikan, dari segi karir juga turut membedakan profesionalisme tenaga
keperawatan didalam negeri dibandingkan diluar negeri.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk membandingkan pendidikan keperawatan
yang ada di dalam negeri ( Indonesia ) dengan pendidikan di luar negeri, dan untuk
mengetahui hal yang membedakan antara keperawatan dalam negeri dengan luar negeri.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Keperawatan

1. Pengertian perawat.
Perawat adalah orang pengasuh,merawat dan melindungi,yang
merawat orang sakit,luka dan usia lanjut (robet,2002).florence
nightingale dalam bukunya what it is,and what it is anot.
Menyatakan bahwa peran perawat adalah menjaga pasien
mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan
yang menimpa dirinya . perawat adalah seseorang yang mempunyai
profesi terhadap pengetahuan ilmiah, keterampilan serta sikap kerja
yang di landasi oleh rasa tanggung jawab dan pengabdian (Lumenta
2007)
Dapertemen kesehatan mendefinisikan perawat adalah seseorang
yang memberikan pelayanan kesehatan secara professional dimana
pelayanan tersebut berbentuk pelayanan biopsiko social dan
spiritual yang di tunjukan kepada individu keluarga dan masyarakat.
Proses keperawatan merupakan metode suatu konsep di terapkan
dalam praktek keperawatan (Nursalam,2001). Proses keperawatan
ini juga merupakan pendekatan problem solving yang memerlukan
ilmu, teknik dan keterampilan interpersonal serta ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan klien atau keluarga.

B. System pendidikan keperawatan di Indonesia.


Hasil lokal nya nasional dalam bidang keperawatan tahun 1983
telah menghasilkan kesepakatan nasional serta konseptual yang
mengakui keperawatan di Indonesia sebagai professional dan
pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi .

Sejalan dengan perkembangan IPTEK, pendidikan keperwatan juga


mengalami peningkatan baik jenjang maupun mutu
pendidikan.pendidikan keperawatan yang dahulu adalah pendidikan
dasar atau menengah kini telah peningkat pada pendidikan tinggi. Di
Indonesia saat ini msih banyak variasi pendidikan keperawatan ,
janjang pendidikan keperawatan yang utama adalah sekolah perawat
atau politeknik dengan 3 tahun pola diploma keperawatan,dan program
studi keperawatan yang menawarkan program strata 1 keperawatan
( S1 keperawatan) dan S2 terkait dengan keperawatan (Priharjo
R,2008)

Menurut Nursalam (2008),system pendidikan tinggi di indonesia di


jelaskan sebagai berikut :

a. Program pendidikan DIII


Program pendidikan DIII yang meluluskan perawat generasi
sebagai perawat vokasional ( ahli madya
keperawatan)berlandaskan keilmuan dan keprofesian yang kokoh.
Sebagai perawat vokasional atau professional pemula harus tetap
memiliki tingkah laku atau kemampuan professional serta mampu
melaksanakan asuhan keperawatan dasar secara mandiri dibawah
supervisi. Selain itu , memiliki kemampuan mengelola praktek
keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia dengan
memanfaatkan IPTEK keperawatan yang baju dan tepat guna.

b. Program pendidikan ners.


Program pendidikan ners menghasilkan lulusan perawat sarjana
keperawatan dan profesioanal (Ners = First professional degree)
dengan sikap,tingkah laku,dan kemampuan peofesional, sertan
mampu melaksanakan asuhan keperawatan dasar ( sampai dengan
kerumitan tertentu) secara mandiri . sebagai perawat profesinal
,yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan objektif klien dan
melakukan supervisi praktek keperawatan yang di lakukan oleh
perawat professional pemula. Selain itu, juga di tuntut untuk
mempunyai kemampuan dalam meningkatkan mutu pelayanan
dalam asuhan keperawatan dengan memanfaatkan IPTEK,serta
selalu riset keperawatan dasar dan penerapan sederhana .

C. PERBEDAAN PERAWAT DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGRI.

Dari aspek pendidikan ,sebagian besar perawat di luar negri


pendidikan minimal nya adalah sarjana (lulusan ners di
Indonesia)sedangan di Indonesia menurut UU keperawatan 2014
pendidikan minimal perawat masih DIII keperawatan . untuk urusan
titel,perawat di indonesia juga berebeda dengan di luar negri.
Kalau d luar negri lulusan sarjana perawat titelnya registered nurse
(RN) yang di kenal dengan di akui seluruh dunia termasuk Thailand
,sedangkan di indoensia ,tidak mengadopsi system RN.
Perawat lulusan sarjana titelnya NERS yang sama sekali tidak di kenal
oleh dunia keperawatan internasional. Sehingga kalau ada perawat
Indonesia lulusan sarjana yang kuliah atau kerja di luar negri menulis
titel mereka NERS, sehingga di tertawakan perawat luar.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem pendidikan keperawatan di indonesia sangat masih kurang di
Indonesia. Telah terbukti kebutuhan akan tenaga perawat di luar negeri
sangat banyak karena banyaknya perawat yang akan pensiun yang tanpa
diikuti adanya tenaga pengganti perawat tersebut. Seharusnya hal ini
memberi peluang bagi perawat Indonesia untuk bekerja tetapi harus
mempunyai skill dan pengetahuan yang mendukung. Menurut Robiun
Munadi (2006) dalam artikelnya mengatakan bahwa ada 100.000 (seratus
ribu perawat) yang menganggur di Indonesia. Ironisnya data WHO 2005
menyebutkan dunia membutuhkan 2 juta perawat di AS, Eropa, Australlia
dan Timur Tengah. Ini seharusnya memberi peluang bekerja bagi perawat
Indonesia, namun kenyataannya perawat kita tidak mampu bersaing
dengan perawat di negeri lain. Hal ini disebabkan kesulitan dalam bidang
pendidikannya khususnya dalam berbahasa Inggris.
Selain dari bidang pendidikan, dalam bidang karir juga menunjukan
perbedaan yang kurang dari perawat di negeri lain. Sistem jenjang karir
perawat di luar negeri sangat jelas dan perawat sangat dihargai sebagai
pemberi layanan kesehatan kepada manusia. Pendapatan perawat sangat
baik dan telah diatur dengan jelas. Hal ini sangat membantu seseorang
untuk menetapkan pilihan karir dalam hidupnya. Dan hal ini juga sangat
mempengaruhi mutu layanan keperawatan secara khusus dan layanan
kesehatan pada umumnya.
Suatu kenyataan yang kita hadapi di Indonesia yang masih
memprihatinkan adalah belum ada sistem secara nasional untuk
menentukan dengan pasti jenjang karir dan pendapatan perawat.
Keadaan ini mempengaruhi kinerja perawat yang juga berpengaruh
terhadap mutu layanan keperawatan maupun layanan kesehatan.
Beberapa rumah sakit di Indonesia yang telah menyadari pentingnya
jenjang karir dan pendapatan perawat dikelola dengan baik untuk
meningkatkan mutu layanan secara umum di rumah sakit tersebut telah
menetapkan dan menerapkan secara local sistem jenjang karir perawat.
Namun yang kita harapkan adalah adanya suatu sistem secara nasional
yang dikelola oleh Depkes dan Organisasi Profesi Keperawatan. Sistem
yang ada juga masih dipertanyakan kejelasan dan kebenarannya untuk
mempengaruhi mutu layanan.

B. SARAN
Setelah mempelajari sistem Pendidikan Keperawatan, dan mengetahui
perbedaan antara pendidikan keperawatan didalam negeri dengan di luar
negeri, kamipun dapat mengetahui kekurangan tenaga keperawatan
dalam negeri jika dibandingkan dari dalam negeri. Maka dari itu kami
dapan menyarankan :
1. Diharapkan kepada tenaga keperawatan mulai meningkatkan minat
dan pengetahuan akan pembelajaran bahasa asing ( Khususnya Bahasa
Inggris ).
Meningkatkan pendidikan keperawatan di Dalam Negeri (Indonesia)
sehingga dapat terciptanya tenaga keperawatan yang lebih baik dan
mampu bersaing di luar negeri

DAFTAR PUSTAKA

Bandiyah, S. (2017). Keterampilan Dasar dalam Keperawatan

(KDDK). Yogyakarta: Nuha Medika Departemen Kesehatan RI. (2006).

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.


Doenges, ME. (2002). Penerapan Proses Keperawatan dan

Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC Harahap, T, H. (2019). Aplikasi


Berfikir

Kritis Dalam Mengolah Informasi dan Komunikasi dalam Tindakan

Keperawatan. Osf.i Hutahaean, S. (2010). Konsep dan

Dokumentasi Proses Keperawatan.

Jakarta : CV. Trans Info Media Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi

dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC Mulati, N. (2006).


Pengembangan

Manajeman Kinerja (PMK) Konsep, Strategi, dan Aplikasinya.

Jurnal Keperawatan Universitas Pajajaran, Bandung

Anda mungkin juga menyukai