Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR

PENELITIAN KUALITATIF
“KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DALAM
MENANAMKAM AKHLAKUL KHARIMAH PADA PESERTA DIDIK
DI SMA N 13 SEMARANG”

oleh :
AZKA NABIILA
181060111124
Metode Penelitian Pendidikan
Masalah Rumusan Masalah

1. Peserta didik yang berstatus remaja rentan melakukan 1. Bagaimana peran guru PAI dalam menanamkan
akhlakul karimah pada peserta didik di SMA 13
hal- hal negatif.
Semarang
2. Peserta didik memiliki karakter budaya kota, yaitu 2. Bagaimana hasil dari peran kepribadian guru dalam

cenderung ingin serba cepat, tergesa-gesa, pragmatis, menanamkan akhlakul karimah pada peserta didik di
SMAN 13 Semarang?
hedonistik, materialistik, penuh persaingan yang tidak

sehat.

3. Peserta didik belum menerapkan senyum, salam, sapa

4. Peserta didik masih melanggar tata tertib di sekolah


Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar apapun baik
dan dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan
TEORI manusia yaitu pemcapaian aktualisasi diri, pemahaman diri,
serta realisasi diri orang belajar secara optimal (Assegaf, 2011).

Penelitian Kualitatif Persamaan Perbedaan

1. Ahmad Musta’in. 2018. Obyek peneltian kompetensi Penelitian ini merupakan studi
“Kompetensi Kepribadian Guru Dalam kepribadian guru PAI pustaka ( library research )
Perspektif Tafsîr Al-Fakhr Al-Râziy Dan Menggunakan pendekatan deskriptis
Tafsîr Al-Sha’râwiy Surat Al-Kahfi Ayat analisis isi.
62 – 80”
2. Imam Namawi. 2013. “Relevansi Menggunakan penelitian lapangan Obyek penelitian ini adalah
Karakter Pewayangan Semar pada dengan jenis penelitian kualitatif. pertunjukan wayang semar
Kompetensi Kepribadian Guru
Pendidikan Agama Islam”
Metode Penelitian
KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DALAM MENANAMKAM
AKHLAKUL KHARIMAH PADA PESERTA DIDIK DI
SMA N 13 SEMARANG

 Partisipa Observation
Wawancara secara mendalam ( In deepth interview )
Dokumentasi
Trianggulasi data untuk teknik pengumpulan data
TEMUAN HASIL PENELITIAN TEORI YANG SESUAI

1. Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 13 Semarang dapat dikatakan Teori humanistik, karena Tujuan
memiliki kompetensi kepribadian yang baik. Meskipun masih belum
sepenuhnya memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik, dari proses belajar adalah untuk
menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik, dan memiliki memanusiakan manusia itu
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma, karena hal tersebut sendiri. Proses belajar akan
merupakan bentuk kekurangan dan ketidaksempurnaan seseorang.
Guru PAI yang ada di SMA N 13 Semarang menanamkan akhlak kepada peserta dianggap berhasil ketika pelajar
didik sesuai dengan peraturan pemerintah. telah dapat memahami
lingkungannya serta dirinya
2. Hasil penanaman akhlakul karimah merupakan sebuah hasil yang
berhubungan dengan perilaku baik buruknya manusia. Salah satu cara bagi sendiri, dan berusaha untuk
siswa agar memiliki perilaku yang baik adalah dengan menanamkan akhlakul mencapai aktualisasi diri dengan
karimah dalam dirinya. Dalam prosesnya, tentu tak lepas dari aspek kognitif sebaik – baiknya.
dan motorik siswa. Keteladanan adalah faktor penting dalam pembentukan
siswa yang baik dan buruk. Guru adalah panutan bagi siswa, oleh karena itu
guru harus selalu melakukan sesuatu atau hal-hal yang dapat merubah
perilaku siswa yang lebih baik.
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan :
Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan serta penganalisisan terhadap data yang didapat, maka dapat peneliti simpulkan bahwa:
1. Kompetensi kepribadian guru PAI di SMA Negeri 13 Semarang dapat dikatakan sudah baik. Artinya guru PAI sudah bertindak sesuai
norma hukum, bertindak sesuai norma sosial, bertindak sebagai guru yang profesional dan memiliki konsistensi dalam bertindak yang
sesuai dengan norma yang berlaku dalam kehidupan.Menampilkan kemmapuan dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja
yang tinggi.Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, masyarakat, serta menunjukkan keterbukaan
dalam berpikir dan bertindak.Memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang
disegani.Bertindak sesuai dengan norma agama, iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong dan memiliki perilaku yang pantas diteladani
oleh peserta didik. Hal tersebut juga dapat dilihat dari hasil wawancara.

2. Hasil menanamkan akhlakul karimah peserta didik di SMA N 13 Semarang, dapat dikatakan sudah berhasil. Maksudnya, peserta didik
sudah menunjukkan akhlaknya kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Akhlak kepada diri sendiri
dengan berperilaku disiplin, berprilaku jujur, tanggungjawab dan mawas diri. Akhlak kepada guru dengan melaksanakan tugas dari guru,
mendengarkan penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru, aktif di kelas dan sopan pada guru. Akhlak kepada teman dengan tidak
membeda-bedakan teman, membantu teman yang kesusahan, toleransi saling bertegur sapa. Akhlak kepada lingkungan dengan merawat
lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak fasilitas sekolah, menaati peraturan sekolah meskipun seluruhnya
belum maksimal.
Saran :
1. Hendaknya para guru senantiasa memberikan arahan dan pengawasan terhadap anak didiknya, baik dengan lisan maupun dengan
perbuatan mengenai sikap, tingkah laku dan moral anak didik agar dapat mencontoh dan melaksanakan apa yang telah diajarkan dan
dicontohkan guru kepadanya.
2. Peserta didik haruslah mengikuti kegiatan atau proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh pihak sekolah melalui proses pembelajaran
dan kegiatan-kegiatan lainnya, serta menjaga proses interaksi peserta didik selama di lingkungan sekolah dengan pendidik atau dengan
peserta didik lainnya agar senantiasa dalam kualitas yang baik.

Anda mungkin juga menyukai