Pertumbuhan ekonomi dan kelayakan kerja perlu diperhatikan oleh setiap
negara di dunia agar terciptanya stabilitas ekonomi dan social dinegaranya. Hal ini tercantum pada point nomor delapan Sustainable Development Goals (SDGs), yang dimana merupakan sebuah keputusan bersejarah terhadap seperangkat tujuan dan target yang komprehensif yang berlaku bagi seluruh negara di dunia yang ditargetkan terlaksana secara penuh sampai tahun 2030.
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu upaya meningkatkan taraf hidup
masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional, dan melalui pergeseran struktur kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier ( Tri Widodo,2006). Kegiatan dalam upaya meningkatkan perekonomi dilakukan dalam jangka pendek dan jangka panjang, baik di tingkat provinsi atau kabupaten/kota di setiap daerah di Indonesia. Pertumbuhan di bidang ekonomi sangatlah penting karna dengan meningkatnya perekonomian maka akan meningkatkan sektor-sektor lainnya. Pembangunan ekonomi adalah salah satu tolak ukur dalam melihat peningkatan ekonomi, jika pembangunan ekonomi membaik maka peningkatan ekonomi di daerah tersebut semakin membaik, sedangkan jika pembangunan ekonomi di daerah menurun maka peningkatan ekonomi juga akan menurun. Dalam upaya peningkatan ekonomi dapat dilakukan dengan meningkatkan tenaga kerja dengan di imbangi dengan menciptakan lapangan kerja karna jika tidak ada lapangan pekerjaan maka pengangguran akan meningkat. Di SDGs point ke delapan yaitu mengenai pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi memiliki target dimana mempromosikan kebijakan pembangunan yang berorientasi untuk mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja yang layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah. Selain itu kegiatan ekonomi yang berasaskan kepada lingkungan maksudnya disini terkait kepada proses kegiatan produksi yang berasakan ramah lingkungan yang dimana menekan seminimal mungkin proses-proses produksi yang dapat merusak lingkungan dan penggunaan bahan-bahan yang berasal dari lingkungan secara massive, dari apa target dan tujuan diatas diharapkan negara-negara mengimplementasikan asas-asas tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan juga mendapat pekerjaan yang layak, menekan angka pengangguran, dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dari sektor yang terbesar hingga yang terkecil.
Untuk mendukung kemampuan pertumbuhan ekonomi harus dilakukan
harmonisasi antara kebijakan yang dibuat dengan eksekusinya di masyarakat karena biasanya hal tersebut yang sering mandat karena adanya ketimpangan di salah satu bagian tersebut yang membuat laju pertumbuhan ekonomi itu cenderung lambat. 7ntuk mengatasi masalah layak kerja dan pertumbuhan ekonomi di %ndonesia, pemerintah beserta pihak yang berkepentingan lainnya telahmelakukan beberapa agenda dan kebijakan. 'ementerian 'etenagakerjaandan 8rganisasi Perburuhan %nternasional (%#8) beserta aktoraktorketenagakerjaan utama %ndonesia me&akili badanbadan pemerintah danorganisasi pengusaha, telah mengkaji kebijakankebijakan ketenagakerjaan,menganalisis pembelajaran (
lessons learned
) dan mengadopsi rekomendasikebijakan mengenai kerja layak dan
pembangunan berkelanjutan demiterimplementasinya
point
nomor delapan dari SDGs tersebut. dapun yangdikaji adalah mengenai
pertumbuhan ekonomi yang inklusif menuju kerjalayak untuk semua, strategi penciptaan lapangan kerja berkelanjutan,peningkatan produkti*itas melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan,meningkatkan hakhak pekerja dan mendorong lingkungan kerja yang sehatdan aman, kebijakan pengupahan yang berkelanjutan, serta perluasan jaminan sosial bagi pertumbuhan ekonomi inklusif. Selain itu pemerintah
juga telah mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi
untukmendorong pembangunan ekonomi yang inklusif. http://digilib.unila.ac.id/4169/14/BAB%201.pdf