Anda di halaman 1dari 63

PENINGKATKAN KOMPETENI PESERTA DIDIK

MELALUI PROGRAM PKP

Oleh:
Yusnawita, SP.d

PEMERINTAH KOTA MEDAN


2019

PENGESAHAN
1. Judul Laporan

Kegiatan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Bagi Guru Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Jenjang SMP Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. Penulis

a. Nama : Yusnawita, S.Pd

b. NIP :

c. Pangkat/ Golongan :

d. Jabatan :

e. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

f. Instansi : SMA HARAPAN MANDIRI

Mengetahui, Karangrayung, 12 Desember 2019


Kepala SMA HARAPAN MANDIRI Koordinator PKP,

Kwok Hin,ST, MPd

DATA PESERTA

NAMA KEGIATAN : PKP


TEMPAT : SMK NEGERI 9 Medan
TANGGAL : 29 November sampai dengan 20 Desember 2019

1. Nama Lengkap dan Gelar : Yusnawita, S.Pd


2. NIP :
3. NPWP :
4. NIK :
5. NUPTK :
6. No.UKG :
7. Jenis Kelamin : Perempuan
8. Pangkat/Gol :
9. Jabatan : Guru
10. Agama : Islam
11. Tempat/Tgl Lahir :
12. No.Telp/HP : 085360968685
13. Instansi Tempat Tugas : SMP Negeri 1 Karangrayung
14. PendidikanTerakhir : S2
15. Jurusan : Bahasa Indonesia
16. Alamat Instansi : Jalan Raya Godong
17. Kabupaten/Kota* : Grobogan.
18. Provinsi : Jawa Tengah
19. No.Telp Instansi :
20. No.Fax :
21. Email Instansi : smpn1karangrayunggrobogan@gmail.com
22. No.Telepon/Fax : (0292)421034 Email : -

Nama Dinas Pendidikan Kab/Kota** Provinsi/Perwakilan Provinsi*** :Kab. Grobogan


Alamat Dinas Pendidikan Kab/Kota ** Provinsi/Perwakilan Provinsi***:JALAN PEMUDA No
35 PURWODADI, KAB GROBOGAN

Grobogan, 12 Oktober 2019

Peserta

Drs. Budi Sarwono, M.Pd.


*coret yang tidak perlu

**Untuk SD/SMP, ***Untuk SMA/SMK

Revisi 13 Agustus 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan bimbingan
dan kemudahan sehingga laporan Diklat Guru Sasaran Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1
Karangrayung telah selesai disusun.

Diklat Guru Sasaran Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis


Zonasi ini dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai dengan 2 November 2019. Peserta
terdiri dari 20 orang guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMP.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik melalui


pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi
pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skills/HOTS).

Demikian laporan ini disusun agar dapat memberikan gambaran dan informasi kepada
pihak-pihak terkait sekaligus sebagai bahan masukan dan pertimbangan pengambilan keputusan
dalam meningkatkan kompetensi peserta didik dan guru di Indonesia.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Saran dan
kritik penulis harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi
pembaca.

Karangrayung, 12 September 2019

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
BIODATA PENULIS iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………… …. 1
B. Jenis Kegiatan …………………………………………………. 2
C. Manfaat Kegiatan ……………………………………………… 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran ……………………………………………. 3
B. Bahan/Materi Kegiatan ………………………………………… 3
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan …………………………. 4
D. Alat/Instrumen …………………………………………………. 5
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan ……………………………………. 5
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Hasil ……………………………………………………………. 8
B. Masalah yang Dihadapi ………………………………………... 9
C. Cara Mengatasi Masalah ………………………………………. 9
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ………………………………………………………... 10
B. Rekomendasi ……………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : Desain Pembelajaran Unit 1
Lampiran 3 : Desain Pembelajaran Unit 1
Lampiran 4 : RPP Unit 1
Lampiran 5 : RPP Unit 2
Lampiran 6 : Jurnal Pembelajaran Unit 1
Lampiran 7 : Jurnal Pembelajaran Unit 1
Lampiran 8 : Catatan Refleksi

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 57
menyatakan bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan
pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.
Hasil pengukuran capaian peserta didik berdasar UN ternyata selaras dengan capaian
Programme for International Student Assessment (PISA) maupun Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS). Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta
didik-peserta didik masih lemah dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skill) seperti menalar, menganalisa, dan mengevaluasi. Oleh karena itu peserta
didik harus dibiasakan dengan soal-soal dan pembelajaran yang berorientasi kepada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) agar terdorong
kemampuan berpikir kritisnya.
Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas peserta didik adalah
menyelenggarakan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP).
Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka
pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal
dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP), yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon, dapat terintegrasi melalui
zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan
keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat, seperti status akreditasi sekolah, nilai
kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu
lainnya.
Program PKP Berbasis Zonasi merupakan kegiatan yang dikoordinasikan oleh
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) melibatkan UPT/Satker
Ditjen GTK, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, masyarakat penyelenggara satuan
pendidikan, asosiasi profesi guru, serta komunitas Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Bagi Guru Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Jenjang SMP Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2019/2020.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat Mengikuti Kegiatan PKP antara lain:
1. Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaiannya
2. Membiasakan peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat meningkatkan
kompetensinya
3. Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
4. Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik dan
manajerial.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan Diklat Guru Sasaran Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP)
Berbasis Zonasi Mata Pelajaran adalah meningkatkan kompetensi peserta didik melalui
pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi
pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skills/HOTS).

B. Bahan/Materi Kegiatan

Materi Diklat Guru Sasaran Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis


Zonasi dituangkan dalam struktur program sebagai berikut.

Struktur Program Diklat


NO. MATERI JUMLAH JP

Umum 2
1. Kebijakan Program PKB melalui PKP Berbasis Zonasi 1

2. Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher 1


Order Thinking Skills (HOTS)
Pokok 74

3. Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi 8


HOTS
a. Unit Pembelajaran 1 (teks diskusi)
b. Unit Pembelajaran 2 (teks eksposisi)
4. Pengembangan Desain dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan 36
Pembelajaran Berorientasi HOTS

a. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS

b. Penilaian Berorientasi HOTS

c. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

5. Praktik Mengajar 20

6. Laporan Best Practice 10

Penunjang 6
7. Pengenalan Kelas Pendampingan Online 4
8. Tes Awal dan Tes Akhir 2
NO. MATERI JUMLAH JP

Jumlah 82
Keterangan:
1. Kebijakan Program PKB melalui PKP Berbasis Zonasi. Penjelasan terkait latar belakang
Program PKP Berbasis Zonasi serta dasar hukum pelaksanaannya.
2. Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills
(HOTS)
3. Penjelasan tentang informasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan
Gerakan Literasi Sekolah serta integrasinya dalam pembelajaran berbasis Higher Order
Thinking Skills (HOTS).
4. Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS Penjelasan dan
pendalaman pembelajaran berorientasi HOTS dengan materi substansi sesuai unit
pembelajaran yang dipilih oleh peserta.
5. Pengembangan Desain dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berorientasi
HOTS Penjelasan dan praktik pengembangan pembelajaran berorientasi HOTS, penilaian
berorientasi HOTS dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran berorientasi
HOTS.
6. Praktik Mengajar: Peserta melakukan praktik pembelajaran berorientasi HOTS.
7. Laporan Best Practice: Informasi tentang best practice, penyusunan dan presentasi
laporan best practice.
8. Pengenalan Kelas Pendampingan Online: Informasi dan praktik pemanfaatan SIM Diklat
dalam pembelajaran oleh guru sasaran.

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


Metode pembelajaran dalam pelaksanaan Diklat Guru Sasaran Program Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1
Karangrayung menggunakan metode pembelajaran orang dewasa melalui ceramah dan
informasi (penguatan), tanya jawab, diskusi, penugasan, presentasi, simulasi, dan praktik.

D. Alat/Instrumen
Dalam penyelenggaraan kegiatan diklat ini yang dievaluasi meliputi Administrasi
Penyelenggaraan Kegiatan, Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan, Bahan Kegiatan, Jangka
Waktu Pelaksanaan Kegiatan, dan Layanan Menu. Hasil evaluasi penyelenggaraan terhadap
Diklat Guru Sasaran Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis
Zonasi di SMP Negeri 1 Karagrayung.
Penilaian terhadap penyelenggaraan pelatihan adalah pengukuran dan penilaian
kepada penyelenggara yang dilakukan oleh peserta pelatihan pada saat mengikuti pelatihan.
Penilaian kinerja penyelenggara pelatihan dilakukan terhadap pencapaian sasaran mutu
penyelenggara. Adapun unsur-unsur penilaian yang dinilai meliputi:

a. Administrasi penyelenggaraan kegiatan;


b. Sarana prasarana penunjang kegiatan;
c. Bahan kegiatan;
d. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan; dan
e. Layanan menu.
Instrumen penilaian terhadap penyelenggaraan pelatihan diisi secara online sebanyak satu
kali di akhir kegiatan yang akan dipergunakan sebagai bahan evaluasi oleh pihak
penyelenggara untuk bahan pertimbangan dan peningkatan di pelatihan selanjutnya.

E. Waktu Kegiatan
Pelaksanaan Diklat Guru Sasaran Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP)
Berbasis Zonasi menggunakan metode 5 In dan 3 On yang tertuang dalam jadwal sebagai
berikut.

Jadwal Kegiatan Diklat

JML
NO KEGIATAN MATERI
JP

1      In-1 Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi 1
Pembelajaran Berbasis Zonasi

Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran


1
Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Pengenalan Kelas Pendampingan Online 4

Tes Awal 1

Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran


4
Berorientasi HOTS (Unit Pembelajaran ke-1)

2      In-2 Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran


4
Berorientasi HOTS (Unit Pembelajaranke-2)

Pengembangan dan Reviu Desain Pembelajaran 6


JML
NO KEGIATAN MATERI
JP

Berorientasi HOTS unit ke-1

Pengembangan dan reviu Penilaian Berorientasi


4
HOTS unit ke-1

3      On-1 Penyusunan RPP unit ke-1 4

Pengembangan Desain Pembelajaran unit ke-2 6

4      In-3 Reviu RPP unit ke-1 10

Reviu Desain Pembelajaran unit ke-2  

5      On-2 Praktik Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi


10
HOTS unit ke-1 (RPP unit ke-1)

Penyusunan RPP unit ke-2  

6      In-4 Refleksi Praktik Pembelajaran unit ke-1 2

Reviu RPP ke-2 6

  Penyusunan Laporan Best Practice 2

7      On-3 Praktik pembelajaran unit ke-2 (RPP unit ke-2) 8

Penyusunan Laporan Best Practice 2

8      In-5 Presentasi Laporan Best Practice 6

Tes Akhir 1

Jumlah 82

BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
discovery learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya.
Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak discovery learning megharuskan
peserta didik aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery
learning meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer
knowledge.
3. Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang modernisasi,
peserta didik tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan konseptual)
dan bagaimana membuat ringkasan yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga
memahami konsep modernisasi. Pemahaman ini menjadi dasar peserta didik dalam
mempelajari materi bahasa Indonesia tentang perubahan sosial budaya dalam rangka
modernisasi. Pemahaman tentang konsep moderisasi membantu peserta didik dalam
menganalisis prubahan sosial budaya sebagai akibat moderisasi.
4. Pemahaman peserta didik tetang perubahan sosial budaya dalam rangka moderisasi
pada dasarnya merupakan bentuk adaptasi masyarakat terhadap modernisasi.
Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi peserta didik untuk memahami cara
mahluk hidup beradaptasi dengan lingkungan.
5. Penerapan model pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik
untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cenderung sepi dan serius. Peserta didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
peserta didik dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir peserta didik. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu
disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat peserta didik cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik adalah apa yang
diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik
berorientasi HOTS dengan menerapkan discovery learning ini. Dalam pembelajaran ini
pemahaman peserta didik tentang konsep teks eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan
cara mahluk hidup menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh peserta didik melalui
pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.
6. Penerapan model pembelajaran discovery learning juga meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam memecahkan masalah discovery learning yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong
peserta didik merumuskan pemecahan masalah. Sebelum menerapkan discovery
learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku
peserta didik. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala
kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, tetap saja penulis gunakan.
Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks. Dengan
menerapkan discovery learning, peserta didik tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi
juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber
lainnya.
Secara singkat hasil kegiatan Diklat Guru Sasaran Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi di SMP Negeri 1 Karangrayung sesuai yang
direncanakan, yaitu:
1. Peserta memiliki pemahaman tentang Kebijakan Program PKB melalui PKP Berbasis
Zonasi;
2. Peserta memiliki pemahaman tentang Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran
Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS);
3. Peserta memiliki pemahaman tentang Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran
Berorientasi HOTS;
4. Peserta memiliki pemahaman tentang Pengembangan Desain dan Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Berorientasi HOTS;
5. Peserta mampu melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS ;
6. Peserta mampu menyusun Laporan Best Practice;

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa peserta didik
belajar dengan model discovery learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan
yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, peserta didik pun merasa lebih
percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui
ceramah. Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video juga
merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran dengan discovery learning dapat
membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran
akan pentingnya HOTS ajkan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan
konsep akan membuat peserta didik mau belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan
mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun
dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca tulis,
peserta didik juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.

BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan model pembelajaran discovery learning layak dijadikan praktik
baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan peserta
didik dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan
tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
discovery learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta didik dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan
inovasi pembelajaran kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi
dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan
membantu peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama
(tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana
da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan
praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1

Alwi, Hasan dkk. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Jakarta. Balai Pustaka.

Ibrahim, Hasan 2019. Bahasa Indonesia Teks Tanggapan, Diskusi, dan Cerita Inspiratif. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Bahasa Indonesia Kelas IX (Buku Pendidik).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Bahasa Indonesia Kelas IX (Buku Siswa).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Syarif, Erlina dan Muh. Arsyidin. 2019. Bahasa Indonesia Teks Berita, Eksposisi, Puisi, dan
Iklan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

FOTO-FOTO KEGIATAN
Lampiran 2

Desain Pembelajaran unit 1

IPK IPK Sumber


No Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pengetahuan Keterampilan Belajar/Media
3.9.1 4.9.1 Pendahuluan: Kementerian Sikap:
Mengidentifikasi Menyimpulkan a. Guru dan peserta didik berdoa Pendidikan dan
informasi teks isi gagasan, sebelum kegiatan pembelajaran Kebudayaan. 2015.
diskusi berupa pendapat, b. Guru dan peserta didik
Relegius
Buku Guru Bahasa
pendapat argumen yang membaca Asmaul Husna, Indonesia Wahana
mendukung dari mendukung menyanyikan lagu kebangsaan Pengetahuan Gotong
permasalahan permasalahan Indonesia Raya, dan mengucap SMP/MTs Kelas royong
aktual yang aktual dalam salam (khusus untuk IX. Jakarta:
dibaca teks diskusi pembelajaran jam pertama). Kemendikbud.
3.9.2 yang dibaca c. Guru mengecek kehadiran
Tanggung
Mengidentifikasi 4.9.2 peserta didik. Jika ada peserta Kementerian
jawab
informasi teks Menyimpulkan didik yang berhalangan hadir Pendidikan dan
diskusi berupa isi gagasan, karena sakit atau sedang Kebudayaan. 2018.
pendapat kontra pendapat, terkena musibah, guru Bahasa Indonesia
dari argumen yang mengajak peserta didik yang SMP/MTs Kelas
permasalahan kontra serta hadir untuk mendoakan peserta Pengetahuan:
IX. Jakarta:
aktual yang solusi atas didik yang berhalangan hadir Kemendikbud.
dibaca permasalahan tersebut. tertulis
3.9.3 aktual dalam d. Guru menyampaikan Tujuan
Kementerian
Mengidentifikasi teks diskusi Pembelajaran, KD dan
Pendidikan dan
informasi teks yang dibaca indikator yang akan dicapai,
Kebudayaan. 2019.
diskusi berupa 4.9.3 serta teknik penilaian pada
Paket Unit Keterampilan:
pendapat Menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang
Pembelajaran
mendukung dari isi gagasan, sedang berlangsung.
Bahasa Indonesia
permasalahan pendapat, e. Guru menyampaikan kaitan Penugasan
SMP/MTs Kelas
aktual yang argumen yang antara materi yang akan
IX. Jakarta:
didengar mendukung dipelajari dengan materi yang
Kemendikbud.
3.9.4 atas sudah dikuasai oleh peserta
Mengidentifikasi permasalahan didik pada pembelajaran
informasi teks aktual dalam sebelumnya.
diskusi berupa teks diskusi f. Guru membangun konteks
pendapat kontra yang didengar untuk menumbuhkan sikap
dari 4.9.4 yang akan diintegrasikan pada
permasalahan Menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
aktual yang isi gagasan, Inti:
didengar pendapat,
argumen yang Stimulation (Pemberian
kontra serta Rangsangan)
solusi atas
permasalahan Apa yang saudara lakukan:
aktual dalam
teks diskusi 1. Peserta didik mendiskusikan
yang didengar salah satu masalah
lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman
budaya, yang disajikan.
2. Peserta didik melakukan
curah pendapat untuk
mengidentifikasi teks
diskusi yang dibaca.
3. Peserta didik merespon
pertanyaan-pertanyaan
membangun konteks
berkaitan dengan teks
diskusi yang diajukan oleh
pendidik.
a. Apa yang dimaksud
dengan teks diskusi?
b. Informasi apa yang
biasanya terdapat
dalam teks diskusi?

Problem Statemen (Identifikasi


Masalah)
IPK IPK Sumber
No Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pengetahuan Keterampilan Belajar/Media
1. Peserta didik menyusun
pertanyaan tentang teks
diskusi.
2. Guru memberikan
kesempatan pada peserta
didik untuk
mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan informasi
dalam teks diskusi yang
disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar.
a. Diskusikan dengan
teman Anda tentang
masalah lingkungan
hidup, kondisi sosial,
atau keragaman
budaya.
b. Identifikasilah teks
diskusi yang kalian
baca.

Data Collection (Pengumpulan


Data)

1. Peserta didik dibagi menjadi


beberapa kelompok.
2. Secara berkelompok peserta
didik mendiskusikan fungsi
dan informasi yang terdapat
dalam teks diskusi.
3. Peserta didik memilih,
membaca, dan mencermati
satu teks diskusi sebagai
teks model.

Data Processing (Pengolahan


Data)

Secara berkelompok peserta


menyimpulkan informasi teks
diskusi. Secara berkelompok
peserta membuat teks diskusi.
Dalam menyimpulkan teks
diskusi peserta didik
mendiskusikan hal-hal
penting yang akan
disimpulkan. Adapun
langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai
berikut.

1. Peserta didik
mengidentifikasi
informasi yang terdapat
dalam teks diskusi yang
telah dibagikan oleh
pendidik.
2. Peserta didik
menjelaskan informasi
yang terdapat dalam
teks diskusi secara rinci
dan jelas.
3. Peserta didik
menyimpulkan
informasi yang terdapat
dalam teks diskusi
secara rinci dan jelas.
IPK IPK Sumber
No Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pengetahuan Keterampilan Belajar/Media
Verification (Pembuktian)

1. Peserta melakukan kunjung


kerja ke kelompok lain, satu
orang anggota kelompok
bertugas menjelaskan hasil
diskusi di kelompok masing-
masing.
2. Kelompok yang dikunjungi
melakukan presentasi dan
memberikan penjelasan
hasil kerja kelompok,
peserta didik yang
berkunjung merespon
dengan memberikan
tanggapan dan pertanyaan
untuk mendalami dan
mengetahui kebenaran
simpulan teks diskusi yang
telah disampaikan.
3. Peserta yang bertugas
mempresentasikan
memberikan penjelasan-
penjelasan beserta alasan
logis untuk membuktikan
kebenaran hasil diskusi
yang telah didiskusikan di
kelompok masing-masing.
4. Peserta yang berkunjung
menuliskan catatan-catatan
di kertas post it berupa
penilaian, tanggapan, atau
masukan terhadap hasil
kerja kelompok lain dan
menempelkannya pada
plano hasil kerja kelompok
tersebut.

Generalization (Menarik
Kesimpulan)

Pendidik dan peserta didik


bersama-sama
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari,
yaitu:
1. Peserta mengungkapkan
kembali tentang informasi
teks diskusi berdasarkan hasil
kerja kelompok.
2. Peserta menuliskan simpulan
di “kartu simpul” yang telah
disiapkan pendidik mengenai
isi dan informasi teks diskusi
berdasarkan hasil kerja
kelompok.
3. Peserta menempelkan kartu
simpul yang telah diisi pada
kertas plano yang akan
dipajangkan di dinding kelas.
4. Peserta dan pendidik secara
bersama-sama menyimpulkan
informasi teks diskusi.

Penutup:
a. Guru menanyakan kepada
peserta didik tentang apa yang
sudah mereka dapatkan dari
proses pembelajaran yang baru
Lampiran 3

IPK IPK Sumber


No Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pengetahuan Keterampilan Belajar/Media
saja berlangsung.
b. Guru menanyakan kesulitan
yang dialami peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran
yang baru saja berlangsung
kemudian menyampaikan cara
mengatasi kesulitan tersebut.
c. Guru menanyakan nilai-nilai
kehidupan dan nilai moral yang
didapatkan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran yang
baru saja berlangsung.
d. Guru menyampaikan tugas dan
materi yang akan dipelajari
pada pertemuan yang akan
datang.
DESAIN PEMBELAJARAN UNIT 2

IPK Sumber
IPK
No Keterampila Kegiatan Pembelajaran Belajar/Medi Penilaian
Pengetahuan
n a
1 3.5.1 4.5.1 Pendahuluan: Kementerian Sikap:
Mengidentifik Menyimpulka g. Guru dan peserta didik berdoa sebelum Pendidikan
asi informasi n isi teks kegiatan pembelajaran dan Relegius
teks eksposisi eksposisi h. Guru dan peserta didik membaca Asmaul Kebudayaan.
berupa artikel (artikel ilmiah Husna, menyanyikan lagu kebangsaan 2015. Buku Gotong
ilmiah popular populer dari Indonesia Raya, dan mengucap salam Guru Bahasa royong
dari Koran dan (khusus untuk pembelajaran jam pertama). Indonesia
koran/majalah majalah) yang i. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Jika Wahana Tanggung
) yang dibaca dibaca ada peserta didik yang berhalangan hadir Pengetahuan jawab
3.5.2 4.5.2 karena sakit atau sedang terkena musibah, SMP/MTs
Mengidentifik Menyimpulka guru mengajak peserta didik yang hadir Kelas IX.
asi informasi n isi teks untuk mendoakan peserta didik yang Jakarta:
teks eksposisi eksposisi berhalangan hadir tersebut. Kemendikbu
berupa artikel (artikel ilmiah j. Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran, d. Pengetahuan:
ilmiah popular populer dari KD dan indikator yang akan dicapai, serta
dari Koran dan teknik penilaian pada kegiatan pembelajaran Kementerian tertulis
koran/majalah majalah) yang yang sedang berlangsung. Pendidikan
) yang didengar k. Guru menyampaikan kaitan antara materi dan
didengar yang akan dipelajari dengan materi yang Kebudayaan.
sudah dikuasai oleh peserta didik pada 2018. Bahasa Keterampilan:
pembelajaran sebelumnya. Indonesia
l. Guru membangun konteks untuk SMP/MTs Penugasan
menumbuhkan sikap yang akan Kelas IX.
diintegrasikan pada kegiatan pembelajaran. Jakarta:
Kemendikbu
Kegiatan Inti d.

Stimulation (pemberian rangsangan) Kementerian


1. Pendidik menayangkan video tentang Pendidikan
lingkungan yang rusak akibat banjir dapat dan
diunduh pada link berikut: Kebudayaan.
https://www.youtube.com/watch? 2019. Paket
v=sMpKesmjgv4 Unit
2. Peserta didik bertanya jawab tentang isi Pembelajara
video yang ditampilkan. Pertanyaan n Bahasa
diarahkan pada apa yang disaksikan, apa Indonesia
penyebabnya, bagaimana mengatasinya, apa SMP/MTs
saja fakta dan pendapat yang tersaji dalam Kelas IX.
video tersebut. Setiap peserta didik Jakarta:
difasilitasi untuk mengajukan pendapat Kemendikbu
dengan alasan dan bukti yang mendukung. d.
3. Pendidik meminta peserta didik menemukan
hubungan antara video yang disaksikan
tersebut dengan teks yang akan dipelajari.
4. Pendidik memberikan resume untuk
memperjelas hubungan video tersebut
IPK Sumber
IPK
No Keterampila Kegiatan Pembelajaran Belajar/Medi Penilaian
Pengetahuan
n a
dengan teks eksposisi yang akan dipelajari.
5. Peserta didik merespon pertanyaan-
pertanyaan membangun konteks berkaitan
dengan teks eksposisi yang diajukan oleh
pendidik:
a. Apakah yang kalian ketahui tentang
teks eksposisi ?
b. Dimana kita dapat menenemukan teks
eksposisi ?
c. Topik apa saja yang biasa kita temui
dalam teks eksposisi?
d. Pentingkah teks eksposisi dalam
kehidupan? Mengapa?

Problem statemen (identifikasi masalah)


1. Peserta didik di bagi menjadi delapan
kelompok, masing-masing beranggotakan 4
orang.
2. Pendidik membagikan teks eksposisi
sebagai teks model. Teks yang diberikan
pada semua kelompok adalah sama.
3. Peserta didik membaca dan mencermati teks
model yang dibagikan. Selanjutnya
mengidentifiasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berhubungan dengan
mengidentifikasi dan menyimpulkan teks
eksposisi.
4. Dari sekian banyak pertanyaan yang
diajukan anggota kelompok, maka dipilih
beberapa hal yang akan dibahas pada
pembelajaran ini.
5. Pendidik membantu peserta didik
mengerucutkan masalah yang berkembang
dalam bentuk pertanyaan Pendidik
melakukan pengamatan dan memberikan
penilain proses dan sikap peserta didik.

Data collection (pengumpulan data)


1. Pendidik membagikan teks eksposisi pada
setiap kelompok. Teks eksposisi yang
dibagikan terbagi atas dua topik, yakni
lingkungan dan keragaman budaya.
Pembagian teks dilakukan sebagai berikut:
a. Kelompok ganjil memperoleh topik
lingkungan
b. Kelompok genap memperoleh topik
keragaman budaya
2. Masing-masing kelompok mendapatkan
tugas membaca, mengamati dan
mendikusikan teks eksposisi sesuai topik
masing-masing.
3. Peserta didik mendiskusikan hasil
pencermatan teks dan mencatat data yang
relevan, pendapat, dan informasi penting
yang terdapat pada teks.
4. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk
menanyakan hal-hal yang belum dipahami
berdasarkan hasil pengamatan teks yang
didiskusikan bersama kelompoknya.

Data processing (pengolahan Data)


1. Pendidik membagikan lembar kerja Peserta
didik (LKPD)
2. Setelah membaca dan mencermati teks yang
dibagikan, peserta didik mengidentifikasi
informasi isi teks dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan identifikasi yang
terdapat pada LKPD 1.1.
3. Berdasarkan data dan informasi yang
IPK Sumber
IPK
No Keterampila Kegiatan Pembelajaran Belajar/Medi Penilaian
Pengetahuan
n a
diperoleh dari hasil diskusi, pengamatan,
dan pengumpulan data teks eksposisi,
peserta didik mendata sejumlah informasi
yang terdapat pada teks.
4. Berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dari hasil diskusi, pengamatan,
dan pengumpulan data teks eksposisi ,
peserta mendata informasi tiap paragaf teks
eksposisi, baik yang topik lingkungan
maupun keragaman budaya. Hasil diskusi
dituliskan pada LKPD 1.2
5. Peserta didik mendikusikan dan menentukan
gagasan pokok/ide pokok tiap paragraf pada
teks eksposisi.
6. Peserta didik membuat peta konsep
berdasarkan pokok-pokok isi teks eksposisi
yang dibaca, tugas ini dikerjakan pada
KKPD 1.3
7. Peserta didik menuliskan sebuah simpulan
berdasarkan data, informasi, gagasan pokok
teks eksposisi yang didiskusikan. Peserta
didik mengerjakan pada LKPD 1.4.
8. Peserta didik secara individu membuat
rangkuman dua teks eksposisi artikel ilmiah
populer yang telah dibagikan dan dikerjakan
pada LKPD 1.5
9. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk
menanyakan hal-hal yang belum dipahami
berdasarkan hasil pengolahan infomasi yang
dilakukan
10. Peserta didik menempelkan hasil dikusi
mengenai identifikasi informasi, (jawaban
dari uraian pertanyaan identifikasi dan data
hasil identifikasi) dan simpulan teks
eksposisi ke dalam kertas manila dan
menempelkannya di dinding pajangan.
Hasil rangkuman juga ditempelkan di
karton manila bersama hasil identifikasi isi
teks.
11. Urutan tempat pajangan diselang-seling
antara topik lingkungan dan keragaman
budaya.

Verification (pembuktian)
1. Setiap kelompok bergantian secara
berpasangan mepresentasikan hasil
pekerjaan kelompoknya. Presentasi
dilakukan di tempat pemajangan karya.
2. Kelompok lain mencatat hal-hal yang
penting, lalu mengajukan petanyaan dan
saran kepada kelompok penyaji.
3. Kelompok penyaji memberikan tanggapan
dan sanggahan secara berkelompok. Seluruh
anggota kelompok berkontribusi menjawab
pertanyaan dari kelompomk lain.
4. Secara individu peserta didik mencatat
semua hasil diskusi kelompok, baik
presentasi kelompoknya maupun hasil
presentasi kelompok lain. Untuk
melengkapi data yang diperlukan, peserta
didik jalan berkeliling mengamati dan
mencermati hasil kerja kelompok yang
dipajang.
5. Pendidik memberikan penguatan-penguatan
dan resume kecil terhadap semua persoalan
yang didiskusikan.

Generalization (menarik kesimpulan)


1. Berdasarakn hasil pembelajaran, stimulus,
Lampiran 4
IPK Sumber
IPK
No Keterampila Kegiatan Pembelajaran Belajar/Medi Penilaian
Pengetahuan
n a
identifikasi, pengumpulan data,pengolahan
data, dan ferifikasi, peserta membuat
resume materi sebagai berikut:
a. Hasil identifikasi infomasi isi teks
eksposisi lingkungan dan keragaman
budaya.
b. Simpulan teks eksposisi lingkungan
dan keragaman budaya.
2. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi
pembelajaran yang diberikan oleh pendidik
untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.

Penutup:
e. Guru menanyakan kepada peserta didik
tentang apa yang sudah mereka dapatkan dari
proses pembelajaran yang baru saja
berlangsung.
f. Guru menanyakan kesulitan yang dialami
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
yang baru saja berlangsung kemudian
menyampaikan cara mengatasi kesulitan
tersebut.
g. Guru menanyakan nilai-nilai kehidupan dan
nilai moral yang didapatkan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran yang baru saja
berlangsung.
h. Guru menyampaikan tugas dan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan yang akan
datang.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(UNIT 1)
Satuan Pendidikan : SMP Negri 1 Karangrayung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/2
Materi Pokok : Teks Diskusi
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan mendukungsedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI
No INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
DASAR
1 3.9 Mengidentifikasi 3.9.1 Mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa
informasi teks pendapat mendukung dari permasalahan aktual
diskusi berupa yang dibaca
pendapat 3.9.2 Mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa
mendukung dan argumen dari pendapat mendukung terhadap
kontra dari permasalahan aktual yang dibaca
permasalahan 3.9.3 Mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa
aktual yang dibaca pendapat kontra dari permasalahan aktual yang
dan didengar dibaca
3.9.4 Mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa
argumen dari pendapat kontra terhadap
permasalahan aktual yang dibaca

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:


1. mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa pendapat mendukung dari
permasalahan aktual yang dibaca dengan tepat;
2. mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa argumen dari pendapat mendukung
terhadap permasalahan aktual yang dibaca dengan tepat;
3. mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa pendapat kontra dari permasalahan
aktual yang dibaca dengan tepat;
4. mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa argumen dari pendapat kontra
terhadap permasalahan aktual yang dibaca dengan tepat.

Fokus Penguatan Karakter:


1. Percaya diri
2. Gotong royong
3. Tanggung jawab

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Faktual
1) pengertian teks diskusi
2) ciri-ciri teks diskusi
3) fungsi sosial teks diskusi
b. Konseptual
1) konsep argumen
2) syarat argumen
c. Mendukung mendukungsedural
1) cara menyampaikan argumen
2) cara mememendukungleh data pendukung argumen
d. Metakognitif
1) kesadaran untuk menerima perbedaan pendapat
2) merefleksi kemampuan diri dalam berargumen
2. Materi Perbaikan
a. pemahaman terhadap argumen
b. identifikasi data pendukung argumen
3. Materi Pengayaan
contoh-contoh teks diskusi dalam kehidupan sehari-hari

E. Metode Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan dengan metode discovere learning

F. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran meliputi:
1. Media : teks diskusi
2. Alat : kertas HVS, kertas post it, spidol

G. Sumber belajar
1. Alwi, Hasan dkk. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Jakarta. Balai
Pustaka.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Bahasa Indonesia Kelas IX (Buku
Pendidik). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Bahasa Indonesia Kelas IX (Buku
Siswa). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Internet: https://www.yuksinau.id/kumpulan-contoh-teks- diskusi-singkat).
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
No. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 15’
a. Peserta didik menjawab salam pendidik.
b. Peserta didik berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
c. Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya.(jam pertama)
d. Peserta didik membaca asma’ul husna. (jam pertama)
e. Pendidik menanyakan peserta didik yang tidak berangkat.
f. Peserta didik menyiapkan kondisi psikis dan fisik untuk siap
belajar dengan beberapa pertanyaan tentang mendukung dan
kontra membawa HP ke sekolah.
g. Peserta didik menjawab serangkaian pertanyaan pendidik secara
bersama-sama dengan teknik jawaban bersama untuk mengecek
penguasaan kompetensi yang berhubungan dengan diskusi.
h. Peserta didik menyimak informasi pendidik mengenai kompetensi
yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
i. Peserta didik menyimak pendidik menyampaikan garis besar
cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
j. Peserta didik menyimak, pendidik menyampaikan lingkup
penilaian, dan teknik penilaian yang akan digunakan.

2 Kegiatan Inti: 90’

Stimulation (Pemberian Rangsangan)


1. Peserta didik membaca teks diskusi yang diberikan pendidik.
2. Peserta didik mendiskusikan masalah sosial yang disajikan
oleh pendidik dengan teman satu meja.
3. Peserta didik melakukan curah pendapat untuk
mengidentifikasi teks diskusi yang dibaca.
4. Peserta didik merespon pertanyaan-pertanyaan membangun
konteks berkaitan dengan teks diskusi yang diajukan oleh
pendidik.
No. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Problem Statemen (Identifikasi Masalah)

1. Peserta didik menyusun pertanyaan tentang teks diskusi.


2. Pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan informasi dalam teks diskusi yang disajikan dan akan
dijawab melalui kegiatan belajar.

Data Collection (Pengumpulan Data)

1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok.


2. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan
informasi yang terdapat dalam teks diskusi yang diberikan
pendidik..
3. Peserta didik membaca dan mencermati teks diskusi
yang diberikan pendidik.

Data Processing (Pengolahan Data)

1. Peserta didik mengidentifikas informasi teks diskusi berupa


pendapat mendukung dari permasalahan aktual yang dibaca.
2. Peserta didik mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa
argumen dari pendapat mendukung terhadap permasalahan
aktual yang dibaca.
3. Peserta didik mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa
pendapat kontra dari permasalahan aktual yang dibaca.
4. Pserta didik mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa
argumen dari pendapat kontra terhadap permasalahan aktual
yang dibaca.
5. Peserta didik menuliskan hasil identifikasinya ke dalam kertas
post it dan menempelkan ke kerts HVS.

Verification (Pembuktian)

1. Peserta didik melakukan pertukaran hasil diskusi dengan


kelompok lain, misalnya karya kelompok 1 diberikan ke
kelompok 2, kelompok 2 diberikan ke kelompok 3,
kelompok 3 diberikan ke kelompok 4, dst.
2. Kelompok yang menerima hasil diskusi membaca,
meneliti, dan memberikan
koreksi/komentar/catatan/masukan/tanggapan terhadap
pekerjaan kelompok lain tersebut.
3. Kelompok yang sudah memberikan
koreksi/komentar/catatan/ masukan/tanggapan terhadap
pekerjaan kelompok lain, mengembalikan kepada
kelompok pemilik hasil diskusi.
4. Kelompok pemilik hasil diskusi menyimpulkan kembali
dengan mempertimbangkan catatan yang diberikan oleh
kelompok lain.

Generalization (Menarik Kesimpulan)

Pendidik dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan


materi yang telah dipelajari, yaitu:
No. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1. Peserta mengungkapkan kembali tentang informasi teks
diskusi berdasarkan hasil kerja kelompok.
2. Peserta didik menempelkan hasil kerja kelompok di
papan pajang.
3. Peserta dan pendidik secara bersama-sama menyimpulkan
informasi teks diskusi.

3 Kegiatan Penutup 15’


a. Pendidik memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir
simpulan mengenai teks diskusi.
b. Pendidik bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi
kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran (yaitu
kegiatan mengamati teks diskusi, merumuskan pertanyaan,
mengumpulkan informasi, menjawab pertanyaan dengan
informasi yang diperoleh, dan mengomunikasikan jawaban.
c. Pendidik memberi umpan balik peserta didik dalam progses dan
hasil pembelajaran .
d. Pendidik menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai
PR.
e. Pendidik memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan
pada pertemuan berikutnya.
TOTAL WAKTU 120’

Penilaian

1. Teknik Penilaian
a. Sikap spiritual dan sosial dilakukan dengan teknik observasi (jurnal).
Bentuk Contoh Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Lembar Percaya diri, Saat Penilaian
observasi gotong royong, pembelajaran untuk
dan tanggung berlangsung pencapaian
jawab pembelajaran

b. Pengetahuan
Bentuk Contoh Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Tes Tulis Uraian Terlampir Saat Penilaian
pembelajaran untuk
usai mengetahui
pencapaian
pembelajaran

2. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
a. bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
b. belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%; dan
c. pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.

3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan untuk mempelajari soal-soal PAS.
Mengetahui Karangrayung, 2 Oktober 2019
Kepala Seolah, Pendidik Mata Pelajaran,

Harmani, S.Pd., M.Pd. Budi Sarwono


NIP 19690116 199412 2 003 NIP 19660819 199103 1 006

H. Bahan Ajar

Mengidentifikasi Teks Diskusi


Untuk membantu para siswa di dalam mempelajari teks diskusi, langkah- langkah
yang perlu mereka lakukan adalah sebagai berikut: (1) mengidentifikasi informasi teks diskusi
berupa pendapat mendukung dan kontra dari permasalahan aktual yang mereka baca dan mereka
dengar; (2) menelaah pendapat dan argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks
diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual; (3) menyimpulkan isi gagasan, pendapat,
argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks
diskusi; serta (4) menyajikan gagasan/pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra
serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks diskusi dengan memperhatikan struktur dan
aspek kebahasaan, dan aspek lisan (intonasi, gesture, pelafalan).

a. Menentukan Informasi-informasi dalam Teks Diskusi Perhatikan teks berikut.

Pengaruh Kenaikan Harga BBM bagi Masyarakat


Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) memang sangatlah
diperlukan bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Subsidi BBM tersebut
banyak digunakan untuk transportasi antar daerah. Masyarakat sering kali
mencari BBM ini dengan harga murah. Mereka ingin menggunakan
subsidi BBM semaksimal mungkin dan tarif yang rendah. Namun,
terkadang BBM ini tidak selalu ada dengan nilai tarif yang murah.
Pemerintah sewaktu-waktu bisa menaikkan harga subsidi BBM tersebut.

Di setiap wilayah, terdapat banyak tempat yang menjual belikan


BBM. Tentulah dengan harga yang tidak sama. Dengan semakin
banyaknya BBM yang dipakai, tentulah pemerintah harus membeli subsidi
BBM terus menerus. Oleh karena itu, harga BBM ini bisa melonjak naik
harga. Tentunya hal tersebut sangat berpengaruh dan berdampak besar
bagi masyarakat setempat. Sebagian pihak ada yang setuju dan
menganggap bahwa itu hal yang biasa. Karena mungkin, dengan naiknya
harga BBM tidak banyak kendaraan yang berlalulalang.

Namun, ada juga masyarakat yang menganggap hal tersebut


sebagai permasalahan. Kenaikan harga BBM justru berdampak besar bagi
mereka. Bahkan, ada yang sampai berdemo dan membaca kekacauan.
Masyarakat yang tidak setuju biasanya akan memmendukungtes dan
menyalahkan pemerintah.

Keunggulan dan kelemahan pasti ada. Dengan itu, sebaiknya


pemerintah mempertimbangkan terlebih dahulu untuk menaikkaan harga
BBM. Karena hal tersebut sangat memberikan dampak berbeda pada
mereka yang setuju dan yang tidak setuju (Destarika Wirayuda Hidayat).

Cuplikan tersebut merupakan contoh teks diskusi. Di dalamnya terdapat sejumlah informasi
berkaitan dengan:
(1) pentingnya subsidi BBM,
(2) mendukung dan kontranya kenaikan BBM,
(3) solusi yang harus dilakukan pemerintah berkaitan dengan kebijakan kenaikan BB.

Berikut informasi- informasi yang dimaksud secara lebih lengkap.


Informasi Keterangan
1. Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) memang sangatlah Konteks
diperlukan bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Subsidi fenomena tentang
BBM tersebut banyak digunakan untuk transportasi antar pentingnya subsidi
daerah. Masyarakat sering kali mencari BBM ini dengan BBM.
harga murah. Mereka ingin menggunakan subsidi BBM
semaksimal mungkin dan tarif yang rendah. Namun,
terkadang BBM ini tidak selalu ada dengan nilai tarif yang
murah. Pemerintah sewaktu-waktu bisa menaikkan harga
subsidi BBM tersebut.

2. Oleh karena itu, harga BBM ini bisa melonjak naik harga. Kenaikan BBM
Tentunya hal tersebut sangat berpengaruh dan berdampak sebagai sesuatu yang
besar bagi masyarakat setempat. Sebagian pihak ada yang wajar (Mendukung)
setuju dan menganggap bahwa itu hal yang biasa. Karena
mungkin, dengan naiknya harga BBM tidak banyak
kendaraan yang berlalulalang.

3. Ada juga masyarakat yang menganggap hal tersebut sebagai Kenaikan BBM
permasalahan. Kenaikan harga BBM justru berdampak akan
besar bagi mereka. Bahkan, ada yang sampai berdemo dan menumbulkan
membaca kekacauan. Masyarakat yang tidak setuju permasalahan
biasanya akan memmendukungtes dan menyalahkan yang lebih luas.
(Kontra)
pemerintah.

4. Keunggulan dan kelemahan pasti ada. Dengan itu, sebaiknya Pmeerintah perlu
pemerintah mempertimbangkan terlebih dahulu untuk bersikap bijak
menaikkaan harga BBM. Karena hal tersebut sangat dalam menaikan
memberikan dampak berbeda pada mereka yang setuju dan harga
yang tidak setuju BBM (Solusi)

b. Menelaah Pendapat Mendukung dan yang Kontra dalam Diskusi


Teks diskusi merupakan teks yang mengandung persoalan yang mendukung dan kontra.
1) Mendukung, pihak yang mendukung (setuju) terhadap kebijakan, keadaan. atau
pelaksanaan suatu kegiatan.
2) Kontra, pihak yang tidak mendukung, tidak sepaham, menyanggah pada pihak yang
mendukung .
Muncunya mendukung dan kontra dalam diskusi diawali oleh keberadaan suatu isu, topik,
ataupun permasalahan yang ditentukan terlebih dahulu. Isu tersebut kemudian ditinjau dari
berbagai pihak dan kepentingan; yang kemudian diakhiri dengan kesimpulan.

c. Pengertian Teks Diskusi

Model teks di atas menjelaskan mendukung dan kontra tentang daur ulang sampah:
ada pihak yangmenggaggapnya penting dilakukan dan ada pula yang mengaggapnya sebagai
langkah yang sia-sia. Perbedaan pendapat itu timbul karena perbedaan sudut pandang
berkaitan dengan satu permasalahan yang sama. Jenis teks yang memiliki karakteristik utama
seperti itulah yang dimaksud dengan teks diskusi, yakni teks yang menyajikan sejumlah
pendapat dari berbagai sudut pandang terkait dengan permasalahan tertentu. Teks semacam
ini dapat dijumpai, misalnya, pada rapat tentang penyusunan kegiatan OSIS, rapat RT
tentang masalah sampah. Dalam teks itu terdapat ajuan-ajuan pendapat yang mungkin berbeda-
beda. Ada pendapat yang setuju mendukung terhadap suatu gagasan, ada yang bertentangan,
ada juga yang masih ragu. Pendapat-pendapat yang ada kemudian dievaluasi keuntungan dan
kelemahan; mungkin pula tepat tidaknya dan kemudian diakhiri dengan kesimpulan. Dalam
ragam bahasa tertulis, teks semacam itu dapat dijumpai dalam wujud artikel, esai, dan
sejenisnya pada satu media massa. Dalam teks tersebut sama-sama tersaji suatu
permasalahan yang kemudian oleh penulisnya dikaji dari berbagai sudut pandang atau teori
yang kemudian tulisan tersebut diakhiri dengan suatu kesimpulan yang dianggap tepat oleh
penulis; sebagai solusi atau jawaban atas permasalahan yang dikemukakan sebelumnya.
Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008), istilah diskusi dartikan
sebagai “pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah”. Diskusi juga
dimaknai sebagai pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara
lisan. Dengan demikian, dalam pengertian umum, diskusi merupakan salah satu jenis teks
yang memaparkan argumen, pendapat, atau gagasan terhadap suatu isu atau masalah.
Sebagai suatu materi pelajaran, diskusi merupakan salah satu jenis teks yang wajib dipelajari
oleh siswa SMP. Di dalam buku teks yang dikeluarkan Kemdikbud (2017), teks diskusi
diartikan sebagai teks yang menyajikan berbagai macam pendapat atau argumen dari dua
sudut pandang, yaitu sudut pandang yang mendukung dan yang menentang terhadap suatu
isu atau masalah yang dibahas. Dalam pemetaan di dalamnya teks diskusi merupakan salah
satu jenis teks yang termasuk ke dalam genre teks berargumen (arguing). Di dalam teks
diskusi tedapat persetujuan dan perlawanan, pernyataan positif dan negatif, atau poin bagus
dan poin buruknya. Di dalamnya terdapat sebuah isu atau masalah yang diperdebatkan oleh
beberapa orang. Pada teks diskusi muncul dua pendapat yang saling berlawanan, artinya
terdapat pendapat yang setuju (mendukung) dan tidak setuju (kontra).
Teks diskusi biasanya ditemukan dalam bentuk esai, editorial, dan forum publik yang
membahas berbagai pandangan mengenai suatu isu, diskusi panel, ringkasan penelitian. Dengan
demikian, teks diskusi tidak hanya dalam bentuk tulisan, melainkan pula bentuk. Dilihat dari
jenis teks diskusi yang dapat ditemukan dalam kegiatan forum publik atau diskusi panel.
Melalui forum publik atau diskusi panel tersebut, diskusi mengenai sebuah isu atau masalah
serta argumen yang mendukung dan menentang dibahas dalam bentuk lisan.
Teks diskusi menyajikan pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang berbeda
mengenai sebuah isu yang memungkinkan pembaca untuk mengeksplorasi berbagai gagasan
sebelum membuat keputusan yang tepat. Penulis ataupun pembicara biasanya
mengeksplorasi berbagai pendapat dan diakhiri dengan opini atau komentar pribadi. Teks
diskusi menyajikan argumen, pendapat, atau sudut pandang terhadap suatu isu yang dibahas.
Argumen-argumen yang disajikan tersebut terdiri atas argumen yang mendukung dan
argumen yang menentang. Di bagian akhir setelah pemaparan argumen, dalam teks diskusi
terdapat sebuah penegasan ulang sebagai

d. Fungsi Teks Diskusi

Sebagaimana teks tanggapan ataupun teks lainnya, teks disksusi juga memiliki fungsi
sosial tersendiri. Sebaimana tampak pada contoh terdahulu tentang daur ulang sampah
bahwa teks tersebut memiliki fungsi untuk mengevaluasi suatu persoalan dengan sudut
pandang tertentu: ada pihak yang mendukung dengan usaha itu dan ada pula yang kontra.
Dalam hal inilah perbedaannya dengan teks tanggapan yang hanya menggunakan satu sudut
pandang, yakni dari penulis/pembicaranya itu sendiri. Teks diskusi menempakan pendapat-
pendapat dari berbagai pihak, dalam sudut pandang yang berbeda, yang kemudian dipadukan
ataupun mungkin pula memihak menjadi sebuah kesimpulan yang lebih pasti. Dengan
demikian, teks diskusi dapat memberikan keluasan wawasan tentang suatu persoalan secara
komprehensif (menyeluruh). Diskusi juga dapat meningkatkan sikap berpikir kritis, dengan
diskusi diharapkan siswa lebih eksploratif dalam memahami suatu persoalan.

e. Isi Teks Diskusi


Isi tentang teks diskusi berkaitan dengan kejelasan dan kelogisan dari pendapat-
pendapat, gagasan, dan argumen yang ada di dalam teks itu, baik itu pada yang mendukung
maupun yang kontranya. Mungkin juga terkait dengan dengan kepentingan (urgensi) dari
permasalahan yang diajukan.
Contoh:
1. Pendapat mendukung itu lebih logis, apalagi disertai dengan sejumlahfakta. Lebih mudah
dipahami dan lebih jelas daripada yang kontra.
2. Pendapat yang kontra terlalu dipaksakan, terkesan mengada-ada. Oleh karena itu,
pendapat-pendapat tersebut bisa saja diabaikan karena sifanya tidak begitu penting.
3. Masalah itu terlalu biasa, sudah sering dibahas orang, termasuk di media masa. Dengan
demikian, sata kira tidak perlu dibahas dalam kesempatan ini karena tidak begitu
menatang untuk dibicarakan.

I. LKPD (lembar Kerja Peserta Didik)

Bacalah teks diskusi berikut ini!


Kebiasaan minum teh baik atau buruk?
Tak jauh berbeda dengan kopi, kebiasaan minum teh sudah dilakukan
dari dulu. Bahkan menjadi bagian dari tradisi. Biasanya teh disajikan ketika ada
kunjungan tamu, pertemuan, atau bagian dari sarapan pagi dan bersantai di
malam hari.
Teh diperkenalkan sejak 5000 tahun lalu bahwa minuman ini berkhasiat
bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Tanaman teh berasal asli dari Asia
Tenggara. Aroma dan rasanya yang khas menjadikan minuman ini sangat
digemari oleh semua golongan masyarakat.
Meskipun banyak manfaat dari meminum teh, tetapi kebiasaan
mengonsumsi teh secara berlebihan bisa menimbulkan kerugian. Terdapat
beberapa kandungan aktif dalam teh sehingga menjadi bermanfaat bagi
kesehatan, seperti polyphenols (10-25%) yang berfungsi sebagai antioksidan
untuk mencegah berkembangnya sel kanker, vitamin C (150-250 mg%) dan
vitamin E (25-70 mg%) yang dapat membantu untuk memperkuat daya tahan
tubuh dan menjaga kesehatan jantung , ß-carotene (13-20%), caffein (45-50 mg
%), dan fluor (0,1-4,2 mg/L) yang berfungsi membantu dalam mencegah
tumbuhnya karies pada gigi serta memperkuat gigi.
Tetapi dibalik manfaatnya yang banyak tersebut, kebiasaan minum teh
yang tidak wajar mempunyai pengaruh yang tidak baik untuk kesehatan. Karena
caffein yang terdapat di teh bisa menyebabkan mendukungses penyerapan
makanan menjadi terhambat.Selain itu kafeina memiliki sifat ketergantungan
sehingga tubuh akan terasa tidak fit jika tidak mengkonsumsinya. Nah pada ibu
menyusui, kafeina mempengaruhi kelenjar ASI sehingga menghambat
kelancaran dan ketersediaan ASI.
Zat caffein pada bayi zat ini dapat mengakibatkan usus bayi menjadi
kejang. Kandungan mineral dalam teh juga mempunyai kecenderungan
membantu terbentuknya batu ginjal.
Jika kamu ingin mengkonsumsi teh yang sehat, disarankan untuk
mengkonsumsi sebanyak 5 cangkir ukuran 200 ml setiap hari. Karena jumlah
tersebut masih batas normal kadar kafein yang bisa dikonsumsi yaitu setara 750
mg/hari.
Usahakan juga seduh teh dengan air yang tidak terlalu banyak dan tidak
ditambahkan gula mencegah rusaknya zat-zat yang dikandung dan hilangnya
manfaat teh. Dalam kebiasaan sehari-hari, hindari minum teh saat perut kosong
karena bisa meningkatkan mendukungduksi asam lambung sehingga
berpengaruh pada pencernaan.
(sumber: https://www.yuksinau.id/kumpulan-contoh-teks- diskusi-
singkat).

Tuliskan bagian-bagian penting pada teks tersebut!


No. Informasi Penting Pernyataan dalam Teks

1 Pendapat mendukung

2 Pendapat kontra

Argumen pendapat
3
mendukung

Argumen pendapat
4
kontra

J. PENILAIAN

Intrumen Penilaian
1. Jurnal Sikap Spiritual
Nama Tindak
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa Lanjut
1.
2
3
4

2. Jurnal Sikap Sosial


No Waktu Nama Catatan Perilaku Butir Sikap Tindak
Siswa Lanjut
1.
2
3
4

3. Pengetahuan
Bacalah penggalan teks berikut!

Internet telah banyak menolong manusia dalam segala unsur kehidupan


jadi internet memiliki andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya
internet, apa pun bisa kita perbuat baik hal positif maupun hal negatif. Sebagai
media komunikasi, internet bisa dipakai untuk berkomunikasi dengan pemakai
lainnya di semua dunia.
Keberadaan internet memberikan fungsi positif bagi dunia informasi,
tetapi banyak juga pengaruh negatifnya. Banyak siswa yang memperoleh ilmu
dengan bantuan internet. Bahkan, tugas-tugas sekolah pun saat ini terasa lebih
mudah dengan mencarinya di internet. Tidak bisa dipungkiri adanya internet
memberikan pengaruh terhadap pelajar.
Ada pengaruh positif, tetapi ada juga pengaruh negatif internet, bagai
valuta dengan dua sisi, bergantung pada gimana kita menghadapinya.

a. Tentukan informasi penting yang terdapat pada penggalan teks diskusi tersebut!
b. Tentukan informasi berupa pendapat yang mendukung pada penggalan teks diskusi tersebut!

Bacalah teks berikut!

Banyak orang berasumsi bahwa sampah ialah sesuatu yang tidak diperlukan lagi, maka
dari itu sampah harusnya dimusnahkan dengan cara di bakar. Tetapi bagi mereka yang
mencintai alam, cara ini dianggap bukan sebagai solusi melainkan sebagai sebuah
bencana baru. Sampah- sampah yang dibakar bakal menghasilkan polusi udara berupa
aroma yang tidak sedap asap pembakaran yang bisa menipiskan lapisan ozon. Pada
dasarnya sampah bisa diolah dan dimanfaatkan kembali. Pengolahan dan penanganan
sampah yang ramah lingkungan ialah cara paling cocok dan sesuai untuk menyelesaikan
perasalahan sampah yang ada.
(sumber: https://pelajaranbro.com/2018/01/- contoh-teks-diskusi.html).

c. Tentukan pernyataan yang merupakan argumen menentang pada teks tersebut!


d. Tentukan solusi pendukung argumen pada teks tersebut!
Bacalah teks berikut!
Di zaman yang modern ini, perkembangan internet meluas di seluruh dunia, tak
terkecuali negara kita. Game online memang permainan yang bisa dimainkan pada
komputer, laptop, tablet, atau bahkan handphone.
Di satu sisi, banyak pihak yang setuju permainan game online ini, terutama para gamers
yang ada di negeri ini. Mereka beranggapan tidak ada salahnya bermain games karena
dilakukan hanya untuk kesenangan semata. Selain itu, anak-anak juga perlu hiburan.
Jadi, wajar saja jika anak-anak di Indonesia senang sekali bermain game online ini. Ada
beberapa game online yang bersifat mendidik sehingga dapat memberikan dampak positif
bagi perkembangan kecerdasan anak.
Kita sebagai remaja yang bijak dan berkarakter, tentunya harus bisa melihat hal ini
sebagai sesuatu yang positif. Bukan tidak boleh memainkan game online, tetapi kita
harus membatasinya. Jadikan game online ini hanya sebagai hiburan untuk sementara
saja. Selain kesadaran diri para remaja tersebut, para orang tua juga sebaiknya harus
dapat mengontrol semua kegiatan anak, sehingga apa yang dilakukan oleh anak mereka
adalah hal yang benar-benar bermanfaat.
e. Tentukan pernyataan yang merupakan argumen mendukung pada teks tersebut!
Bacalah teks berikut!
Isu tentang keharusan masyarakat Indonesia untuk beralih ke kendaraan umum
memunculkan beragam tanggapan. Isu itu muncul terkait dengan semakin banyaknya
kendaraan pribadi yang diduga sebagai sumber kemacetan yang terjadi di hampir setiap
ruas jalan raya.
Kelompok pendukung kebijakan itu, antara lain, berpendapat sebagai berikut.
1) Masyarakat yang berpindah ke kendaraan umum akan mengurangi risiko kemacetan
lalu lintas di jalan raya.
2) Biaya lebih murah jika dibandingkan dengan
3) kendaraan pribadi. Mengurangi risiko polusi udara.
4) Mengurangi jumlah konsumsi BBM yang secar tidak langsung mencegah
kelangkaan BBM.
5) Menghindari kesenjangan sosial antara masayarakat menengah ke atas dengan
masyarakat menengah ke bawah.
Mengurangi stres di jalan raya akibat kemacetan oleh kendaraan pribadi.
Selain itu, ada pula pihak-pihak yang tidak sependapat apabila kebijakan itu
dikeluarkan. Mereka memiliki pandangan sebagai berikut.
1) Memiliki kendaraan pribadi tentu membuat para pengendara tidak lagi kesulitan
untuk melakukan perjalanan melalui rute perjalanan yang diinginkan. Lain halnya
jika kita menggunakan kendaraan umum seperti bus atau kereta api yang
mengharuskan melalui rute perjalanan yang telah ditentukan.
2) Melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi terasa lebih aman dibandingkan
menggunakan kendaraan umum, ketidakamanan yang dimaksud disini adalah
ketidakamanan dalam bentuk kriminalitas seperti adanya pencopet, perampok,
ataupun pemerasan.
3) Fasilitas pada kendaraan pribadi lebih memuaskan daripada fasilitas kendaraan
umum, fasilitas kendaraan pribadi dapat berupa seperti adanyar AC, bisa memutar
musik dan video, bagasi yang luas dan lain sebagainya. Adapun pada kendaraan
umum tentu fasilitas-fasilitas tersebut sangat terbatas atau bahkan tidak ada.
Dari segi waktu menggunakan kendaraan pribadi ini lebih efektif dan
efisien. Perjalanan yang bisa ditempuh lama dengan menggunakan kendaraan
umum bisa ditempuh dengan waktu yang singkat jika menggunakan kendaraan
pribadi. Berdasarakan pendapat-pendapat tersebut, dapatkah disimpulkan bahwa
penggunaan kendaraan pribadi akan lebih baik dikurangi; bukan berarti dilarang
sama sekali. Dengan pembatasan tersebut diharapkan jumlah kendaraan jalan
raya bisa menurun dan kemacetan pun bisa teratasi. Hal itu bukan berarti tidak
boleh tetapi dikurangi penggunaannya, karena jika semua bersama-sama
mengurangi penggunaan kendaraan pribadinya dan beralih ke kendaraan umum,
pelayanan pada kendaraan-kendaraan umum pun perlu ditingkatkan. Dengan
demikian, para penumpang bisa lebih nyaman dan nyaman seperti halnya mereka
naik kendaraan pribadi.

f. Simpulkan teks diskusi tersebut!


No
Kesimpulan Isi dalam Teks
.
Pendapat
1
yang mendukung

Argumen
2
yang mendukung

Pendapat
3
yang kontra
Argumen
4
yang kontra

Rubrik Penilaian
1. Pengetahuan
No Soal
Indikator Skor
. Nomor
Peserta didik menjawab salah 0
Peserta didik menjawab kurang benar 1
1 a
Peserta didik menjawab benar 2

Peserta didik menjawab salah 0


Peserta didik menjawab kurang benar 1
2 b
Peserta didik menjawab benar 2

Peserta didik menjawab salah 0


Peserta didik menjawab kurang benar 1
3 c
Peserta didik menjawab benar 2

Peserta didik menjawab salah 0


Peserta didik menjawab kurang benar 1
4 d
Peserta didik menjawab benar 2

Peserta didik menjawab salah 0


Peserta didik menjawab kurang benar 1
5 e
Peserta didik menjawab benar 2

Skor Maksimal 10
No Soal
Indikator Skor
. Nomor
Tidak menjawab 0
Peserta didik menjawab salah 1
1 f.1 Peserta didik menjawab kurang benar 3
Peserta didik menjawab benar 5

Tidak menjawab 0
Peserta didik menjawab salah 1
2 f.2 Peserta didik menjawab kurang benar 3
Peserta didik menjawab benar 5

Tidak menjawab 0
Peserta didik menjawab salah 1
3 f.3 Peserta didik menjawab kurang benar 3
Peserta didik menjawab benar 5

Tidak menjawab 0
Peserta didik menjawab salah 1
4 f.4 Peserta didik menjawab kurang benar 3
Peserta didik menjawab benar 5

Skor Maksimal 20

Skor yang diperoleh


Lampiran 5
Nilai : ---------------------------------- X 100
Skor maksimal

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(UNIT 2)
Satuan Pendidikan : SMP Negri 1 Karangrayung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/ 2
Materi Pokok : Teks Eksposisi
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan mendukungsedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1 3.5 Mengidentifikasi informasi 3.5.1 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi
teks eksposisi berupa berupa artikel ilmiah popular dari
artikel ilmiah popular dari koran/majalah) yang dibaca
koran/majalah) yang
didengar dan dibaca

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dengan descovery learning peserta didik
dapat:
3.5.1. Menjelaskan pengertian teks eksposisi berupa artikel ilmiah popular dari koran/majalah)
yang dibaca dengan tepat.
3.5.2 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah popular dari
koran/majalah) yang dibaca dengan tepat.
3.5.3 Mengidentifikasi pendapat dalam teks eksposisi berupa artikel ilmiah popular dari
koran/majalah) yang dibaca dengan tepat.
3.5.4 Mengidentifikasi fakta teks eksposisi dari artikel ilmiah popular dari koran/majalah) yang
dibaca dengan tepat.
3.5.5 Menentukan gagasan pokok paragraf teks eksposisi berupa artikel ilmiah popular dari
koran/majalah) yang dibaca dengan tepat.
3.5.6 Menyusun rangkuman informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah popular dari
koran/majalah) yang dibaca dengan tepat.

Fokus Penguatan Karakter:


1. Percaya diri
2. Santun
3. Gotong royong

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Pengertian teks eksposisi
b. Unsur-unsur teks eksposisi: gagasan dan fakta-fakta.
c. Gagasan pokok paragraf
d. Rangkuman teks eksposisi berdasarkan gagasan pokoknya.
2. Materi Perbaikan
a. Pemahaman pengembangan teks eksposisi
c. Rangkuman teks eksposisi berdasarkan gagasan utamanya
3. Materi Pengayaan
Contoh-contoh teks eksposisi dalam kehidupan sehari-hari

E. Metode Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan dengan metode discovery learning

F. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran meliputi:
1. Media : Bahan tayang (power point slide) pembelajaran buatan guru, teks
eksposisi, LKPD ..
2. Alat : LCD Mendukung projektor

G. Sumber belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Bahasa Indonesia Kelas IX (Buku Guru).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Bahasa Indonesia Kelas IX (Buku Siswa).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Internet: https://www.yuksinau.id/kumpulan-contoh-teks- diskusi-singkat).
4. Koran atau majalah…..

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan ke-1
No. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 15’
a. Peserta didik menjawab salam guru.
b. Peserta didik berdoa dipimpin oleh guru untuk memulai pelajaran.
c. Peserta didik menyiapkan kondisi psikis dan fisik untuk siap belajar
dengan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka dipimpin oleh guru.
d. Peserta didik menjawab serangkaian pertanyaan lisan guru secara
bersama-sama (penilaian formatif) dengan teknik jawaban bersama
untuk mengecek penguasaan kompetensi yang dipelajari
sebelumnya.
e. Peserta didik menyimak informasi guru mengenai kompetensi yang
akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
f. Peserta didik menyimak guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
g. Peserta didik menyimak, guru menyampaikan lingkup penilaian, dan
teknik penilaian yang akan digunakan.

2 Kegiatan Inti 90’


Stimulation (pemberian rangsangan)
1. Pendidik menayangkan video tentang lingkungan yang rusak
akibat banjir dapat diunduh pada link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=sMpKesmjgv4
2. Peserta didik bertanya jawab tentang isi video yang
ditampilkan. Pertanyaan diarahkan pada apa yang disaksikan,
apa penyebabnya, bagaimana mengatasinya, apa saja fakta dan
pendapat yang tersaji dalam video tersebut. Setiap peserta didik
difasilitasi untuk mengajukan pendapat dengan alasan dan
bukti yang mendukung.
3. Pendidik meminta peserta didik menemukan hubungan antara
video yang disaksikan tersebut dengan teks yang akan
dipelajari.
4. Pendidik memberikan resume untuk memperjelas hubungan
video tersebut dengan teks eksposisi yang akan dipelajari.
5. Peserta didik merespon pertanyaan-pertanyaan membangun
konteks berkaitan dengan teks eksposisi yang diajukan oleh
pendidik:
a. Apakah yang kalian ketahui tentang teks eksposisi ?
b. Dimana kita dapat menenemukan teks eksposisi ?
c. Topik apa saja yang biasa kita temui dalam teks eksposisi?
d. Pentingkah teks eksposisi dalam kehidupan? Mengapa?

Problem statemen (identifikasi masalah)


1. Peserta didik di bagi menjadi delapan kelompok, masing-
masing beranggotakan 4 orang.
2. Pendidik membagikan teks eksposisi sebagai teks model. Teks
yang diberikan pada semua kelompok adalah sama.
3. Peserta didik membaca dan mencermati teks model yang
dibagikan. Selanjutnya mengidentifiasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berhubungan dengan mengidentifikasi dan
menyimpulkan teks eksposisi.
4. Dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan anggota
kelompok, maka dipilih beberapa hal yang akan dibahas pada
pembelajaran ini.
5. Pendidik membantu peserta didik mengerucutkan masalah yang
berkembang dalam bentuk pertanyaan
6. Pendidik melakukan pengamatan dan memberikan penilain
proses dan sikap peserta didik.
Data collection (pengumpulan data)
1. Pendidik membagikan teks eksposisi pada setiap kelompok.
Teks eksposisi yang dibagikan terbagi atas dua topik, yakni
lingkungan dan keragaman budaya. Pembagian teks dilakukan
sebagai berikut:
a. Kelompok ganjil memperoleh topik lingkungan
b. Kelompok genap memperoleh topik keragaman budaya
2. Masing-masing kelompok mendapatkan tugas membaca,
mengamati dan mendikusikan teks eksposisi sesuai topik
masing-masing.
3. Peserta didik mendiskusikan hasil pencermatan teks dan mencatat
data yang relevan, pendapat, dan informasi penting yang terdapat
pada teks.
4. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami berdasarkan hasil pengamatan teks yang
didiskusikan bersama kelompoknya.

Data processing (pengolahan Data)


1. Pendidik membagikan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
2. Setelah membaca dan mencermati teks yang dibagikan, peserta
didik mengidentifikasi informasi isi teks dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
3. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil
diskusi, pengamatan, dan pengumpulan data teks eksposisi,
peserta didik mendata sejumlah informasi yang terdapat pada
teks.
4. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil
diskusi, pengamatan, dan pengumpulan data teks eksposisi,
peserta mendata informasi tiap paragaf teks eksposisi, baik
yang topik lingkungan maupun keragaman budaya.
5. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami berdasarkan hasil pengolahan infomasi
yang dilakukan
6. Peserta didik menempelkan hasil dikusi mengenai identifikasi
informasi, (jawaban dari uraian pertanyaan identifikasi dan
data hasil identifikasi) ke dalam kertas manila dan
menempelkannya di dinding pajangan.
7. Urutan tempat pajangan diselang-seling antara topik
lingkungan dan keragaman budaya.

Verification (pembuktian)
1. Setiap kelompok bergantian secara berpasangan
mepresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya. Presentasi
dilakukan di tempat pemajangan karya.
2. Kelompok lain mencatat hal-hal yang penting, lalu mengajukan
petanyaan dan saran kepada kelompok penyaji.
3. Kelompok penyaji memberikan tanggapan dan sanggahan
secara berkelompok. Seluruh anggota kelompok berkontribusi
menjawab pertanyaan dari kelompomk lain.
4. Secara individu peserta didik mencatat semua hasil diskusi
kelompok, baik presentasi kelompoknya maupun hasil
presentasi kelompok lain. Untuk melengkapi data yang
diperlukan, peserta didik jalan berkeliling mengamati dan
mencermati hasil kerja kelompok yang dipajang.
5. Pendidik memberikan penguatan-penguatan dan resume kecil
terhadap semua persoalan yang didiskusikan.

Generalization (menarik kesimpulan)


1. Berdasarakn hasil pembelajaran, stimulus, identifikasi,
pengumpulan data, pengolahan data, dan ferifikasi, peserta
membuat resume materi hasil identifikasi infomasi isi teks
eksposisi lingkungan dan keragaman budaya.
2. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi pembelajaran yang
diberikan oleh pendidik untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.
3 Kegiatan Penutup 15’
a. Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan
mengenai teks diskusi.
b. Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi
kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran (yaitu kegiatan
mengamati teks diskusi, merumuskan pertanyaan, mengumpulkan
informasi, menjawab pertanyaan dengan informasi yang
diperoleh, dan mengomunikasikan jawaban.
c. Guru guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan
hasil pembelajaran .
d. Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR
e. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada
pertemuan berikutnya, yaitu

TOTAL WAKTU 120’

Penilaian

4. Teknik Penilaian
a. Sikap spiritual dan sosial dilakukan dengan teknik observasi (jurnal).
Bentuk Contoh Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Lembar Santun, percaya Saat Penilaian
observasi diri, gotong pembelajaran untuk
royong, dan berlangsung pencapaian
tanggung jawab pembelajaran

b. Pengetahuan
Bentuk Contoh Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Tes Tulis Uraian Terlampir Saat Penilaian
pembelajaran untuk
usai pembelajaran
dan sebagai
pembelajaran

5. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
d. bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
e. belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%; dan
f. pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.

6. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan untuk mempelajari soal-soal PAS.

Mengetahui Karangrayung, 6 Oktober 2019


Kepala Seolah, Guru Mata Pelajaran,

Harmani, S.Pd., M.Pd. Budi Sarwono


NIP 19690116 199412 2 003 NIP 19660819 199103 1 006

H. Bahan Ajar

Pengertian Teks Eksposisi

Kata eksposisi diambil dari kata bahasa Inggris exposition sebenarnya berasal dari kata
bahasa latin yang berarti membuka atau memulai. Teks eksposisi bertujuan
menyampaikan gagasan yang berupa fakta atau hasil-hasil pemikiran dengan maksud
untuk memberitahu atau menerangkan sesuatu seperti masalah, mafaat, jenis, proses,
rencana, atau langkah-langkah. Jadi, eksposisi adalah tulisan yang bertujuan
menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Pengertian teks eksposisi
adalah teks yang berisi paragraf atau karangan yang didalamnya terkandung sejumlah
Pengetahuan dan informasi yang disajikan secara singkat, padat, akurat dan tentunya
mudah untuk dipahami. Paragraf atau teks eksposisi bersifat real, nyata dan Ilmiah atau
dapat dikatakan sebagai teks non fiksi.
Menurut Semi (2003:35), bila suatu tulisan yang berupa eksposisi berkecenderungan
untuk lebih menekankan pembuktian dari suatu proses penalaran, mempengaruhi
pembaca dengan data yang lengkap, berkeinginan mengubah pandangan pembaca agar
menerima pendapat penulis, tulisan eksposisi itu secara lebih khusus disebut
argumentasi. Bila tulisan eksposisi berkecenderungan untuk menonjolkan perincian atau
detail sehingga seolah-olah lengkap bagaikan foto keadaan yang dijelaskan itu sehingga
mampu menggugah perasaan pembaca sehingga pembaca bagaikan diajak menyaksikan
sendiri peristiwa itu, dan tulisan itu lebih banyak menggunakan susunan ruang, tulisan
eksposisi tersebut secara lebih khusus dinamakan deskipsi. Dengan demikian, secara
garis besar hanya ada dua jenis tulisan, yaitu narasi ada eksposisi, eksposisi dapat pula
membentuk diri menjadi argumentasi atau deskripsi. Sama seperti teks pada umumnya,
teks eksposisi memiliki beberapa ciri- ciri umum teks eksposisi. Ciri-ciri ini digunakan
untuk membedakan dan menentukan apakah sebuah teks tergolong dalam teks eksposisi
atau bukan. Ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan informasi atau pengetahuan tentang suatu hal
b. Gaya informasi yang bersifat mengajak
c. Penyampaian menggunakan bahasa baku dan disampaikan
secara lugas
d. Bersifat netral atau tidak memihak
e. Fakta dipakai sebagai alat kontritasi dan alat kontribusi
Sehubungan dengan hal di atas, pada dasarnya ciri-ciri narasi sama dengan ciri-ciri yang
dimiliki oleh deskripsi dan argumentasi. Adapun ciri-ciri karangan eksposisi menurut
Semi (2003:37), yaitu berupa tulisan yang memberikan pegertian dan pengetahuan
menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana; disampaikan
dengan lugas dengan bahasa baku; menggunakan dengan nada netral, tidak memihak,
dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca; Adapun ciri-ciri karangan eksposisi
menurut Keraf (2008:4), yaitu (a). eksposisi hanya berusaha menjelaskan atau
menerangkan suatu pokok persoalan, (b). keputusan suatu eksposisi diserahkan kepada
pembaca, (c). gaya cerita eksposisi lebih cenderung berisi informatif, (d). fakta yang
dipakai dalam suatu eksposisi hanya sebagai alat kontrasasi, yaitu rumusan kaidah yang
dibuat itu lebih konkret.
Bedasarkan ciri tersebut karangan eksposisi hanya berusaha menyampaikan sesuatu
pemberitahuan, pengetahuan tanpa mempegaruhi minat dan sikap pembaca, Pembaca
diberi kesempatan untuk menerima, memutuskan atau menolak tentang sesuatu yang
diuraikan penulis. Gaya penyampaiannya cenderung bersifat informatif, artinya penulis
juga memberikan penjelasan untuk gagasan, sehingga pembaca dapat mengetahui
lebih dalam tentangsesuatuyang dimaksudkan dari gagasan tersebut. Pemberian
informasi penjelasan melalui karangan eksposisi hanya bersifat menguraikan dan
memberi pengenalan lanjutan bagi pembaca dan bukan merupakan suatu pembuktian.
Penggunaan bahasa dalam karangan ini tidak dipengaruhi oleh unsur subjektifitas dan
emosional. Penulis hanya menjelaskan apa adanya dan tidak membubui dengan kata-
kata yang menarik minat dan emosi pembaca. Penggunaan kosakata cenderung
bermakna denotatif.

1. Fungsi teks eksposisi


Berikut adalah fungsi teks eksposisi di antaranya adalah:
a. Memberikan informasi yang disertai data dan fakta mengenai suatu
permasalahan.

b. Mengangkat sebuah permasalahan melalui sudut pandang ilmiah yang disertai


dengan teori penunjang dan bukti-bukti ilmiah.

c. Menjelaskan permasalahan tertentu secara terperinci sehingga pembaca dipastikan


dapat memperoleh pemahaman yang utuh.

d. Menggambarkan permasalahan yang tengah dibahas secara komprehensif.

e. Menyampaikan data faktual terkait permasalahan tertentu.


f. Mengutarakan pendapat secara objektif dan bertanggungjawab sebab didasari oleh
fakta dan data terkait.

1. LKPD 1.1. Memahami isi Teks Eksposisi

a. Bacalah teks eksposisi berikut!

Mengolah Sampah Rumah Tangga

Sampah rumah tangga dibagi menjadi dua, yaitu sampah cair dan sampah padat. Sampah padat bisa
diartikan sebagai sampah organik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Misalnya plastik, kaleng,
kertas, botol, tisu dan lain sebagainya. Sedangkan sampah cair adalah limbah berbentuk cair seperti
limbah kamar mandi, mencuci piring atau mencuci pakaian.
Sebenarnya sampah bias dikelola, namun sayangnya, masih banyak yang tidak mengetahui cara
pengelolahan sampah rumah tangga tersebut. Akibatnya, sampah hanya dibuang percuma dan tidak
menghasilkan manfaat apapun bahkan menjadi limbah yang berbahaya.. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya menanamkan pengetahuan mengenai pengelolahan sampah rumah tangga kepada setiap
anggota keluarga. Bukan saja orang dewasa, anak-anak.
Ada beberapa cara untuk memberikan pengetahuan tentang pengolahan sampah tersebut. Salah satu
caranya adalah melalui sosialisasi pada pertemuan warga. Hal lain yang dapat dilakukan adalah memberi
edukasi kepada masyarakat melalui pamphlet, slogan, iklan, maupun poster yang dipasang di tempat-
tempat ramai. Selain itu, juga dapat dilakukan melalui tanyangan video.
Materi pengelolaan sampah yang dapat diberikan kepada masyarakat, yaitu, bagaimana mengurangi
menggunakan barang yang sampahnya tidak bisa didaur ulang. Misalnya, mengurangi pembelian air
minum kemasan dan menggantinya dengan membawa air minum dari rumah. Selain itu, mereka juga
dapat diberi pemahaman mengenai pengelolaan sampah dengan cara menggunakan kembali barang yang
masih bisa digunakan. Misalnya, menggunakan botol bekas untuk wadah minyak, menggunakan kembali
tas plastik yang masih bisa digunakan, dan lain- lain. Selanjutnya, pegelolaan sampah dengan cara
mendaur ulangnya. Misalnya, memanfaatkan barang bekas sebagai hand made atau hiasan. Dengan
menanamkan ketiga cara pengelolaan sampah tersebut. Diharapkan masyarakat lebih tahu mengenai
pengelolahan sampah dan mulai menerapkannya dalam kehidupan.
Rumah tangga adalah salah satu penghasil sampah anorganik yang cukup tinggi. Oleh karena itu,
pengelolahan sampah secara mandiri atau individu dalam kehidupan keluarga sangat penting. Kegiatan
yang bisa dilakukan seperti yang sudah diuraikan di atas, yakni, pengurangan pemakaian sampah platik,
penggunakan ulang bahan bekas, dan daur ulang. Secara perlahan akan tumbuh kesadaran individu untuk
mengolah sampah dengan baik, pada akhirnya, akan tercipta lingkungan yang bersih dan bebas dari
sampah. (sumber https://riuhimaji.com dengan perubahan)

1. Berdasarkan teks eksposisi tersebut di atas, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut!


1) Termasuk jenis teks apakah, bacaan tersebut? Uraikanlah dengan alasan yang tepat!
2) Apakah topik teks tersebut?
3) Apakah yang dimaksud dengan sampah rumah tangga?
4) Mengapa pada teks tersebut dinyatakan bahwa limbah rumah tangga dapat berbahaya?
5) Temukan dan tuliskan kalimat yang merupakan pendapat! Tuliskan pula pernyataan yang
mendukung pendapat tersebut!
6) Bagaimanakah cara pengelolaan sampah yang benar?
7) Mengapa kesadaran tentang pengelolaan sampah itu penting untuk ditanamkan?
8) Pada teks tersebut terdapat kalimat “Secara perlahan akan tumbuh kesadaran individu untuk
mengolah sampah dengan baik” Apa maksud frase “kesadaran individu” dalam teks tersebut?
9) Apa yang akan terjadi jika masyarakat tidak sadar dengan sampah?
10) Tuliskan kata hubung yang digunakan pada teks tersebut!

2. LKPD 1.2. Mendata infomasi isi teks eksposisi


a. Identifikasilah informasi yang terdapat pada teks eksposisi berjudul “Mengeolah Sampah
Rumah Tangga” tersebut! Uraikanlah informasi isi teks tersebut setiap paragraf. Kerjakanlah
tugas dalam tabel berikut!

NO PARAGRAF KE- INFORMASI YANG TERDAPAT PADA TEKS

1.
2.
1 Paragraf 1 3.
4.

1.
2 Paragraf 2 2.
3.
4.
1.
3 Paragraf 3 2.
3.
4.
1.
2.
4 Paragraf 4 3.
4.

1.
2.
5 Paragraf 5 3.
4.

Berdasarkan uraian isi tiap paragraf, rumuskanlah gagasan pokok tiap paragraf teks eksposisi di atas!
Isikan pada tabel berikut!

PARAGRAF
NO GAGASAN POKOK
KE
1 Paragraf 1
2 Paragraf 2

3 Paragraf 3

4 Paragraf 4

3. LKPD 1.5. Menyusun Rangkuman


Bacalah sekali lagi teks eksposisi berjudul Pengolahan Sampah rumah tangga, kemudian buatlah
rangkuman teks tersebut!

INSTRUMEN PENILAIAN
1. Jurnal Sikap Spiritual
Nama Tindak
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa Lanjut
1.
2
3

2. Jurnal Sikap Sosial


Nama Tindak
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa Lanjut
1.
2
3

4. Pengetahuan
Bacalah teks eksposisi berikut!
Mengolah Sampah Rumah Tangga

Sampah rumah tangga dibagi menjadi dua, yaitu sampah cair dan sampah padat. Sampah
padat bisa diartikan sebagai sampah organik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri.
Misalnya plastik, kaleng, kertas, botol, tisu dan lain sebagainya. Sedangkan sampah cair
adalah limbah berbentuk cair seperti limbah kamar mandi, mencuci piring atau mencuci
pakaian.
Sebenarnya sampah bias dikelola, namun sayangnya, masih banyak yang tidak
mengetahui cara pengelolahan sampah rumah tangga tersebut. Akibatnya, sampah hanya
dibuang percuma dan tidak menghasilkan manfaat apapun bahkan menjadi limbah yang
berbahaya.. Oleh karena itu, sudah sepatutnya menanamkan pengetahuan mengenai
pengelolahan sampah rumah tangga kepada setiap anggota keluarga. Bukan saja orang
dewasa, anak-anak.
Ada beberapa cara untuk memberikan pengetahuan tentang pengolahan sampah tersebut.
Salah satu caranya adalah melalui sosialisasi pada pertemuan warga. Hal lain yang dapat
dilakukan adalah memberi edukasi kepada masyarakat melalui pamphlet, slogan, iklan,
maupun poster yang dipasang di tempat-tempat ramai. Selain itu, juga dapat dilakukan
melalui tanyangan video.
Materi pengelolaan sampah yang dapat diberikan kepada masyarakat, yaitu, bagaimana
mengurangi menggunakan barang yang sampahnya tidak bisa didaur ulang. Misalnya,
mengurangi pembelian air minum kemasan dan menggantinya dengan membawa air
minum dari rumah. Selain itu, mereka juga dapat diberi pemahaman mengenai
pengelolaan sampah dengan cara menggunakan kembali barang yang masih bisa
digunakan. Misalnya, menggunakan botol bekas untuk wadah minyak, menggunakan
kembali tas plastik yang masih bisa digunakan, dan lain- lain. Selanjutnya, pegelolaan
sampah dengan cara mendaur ulangnya. Misalnya, memanfaatkan barang bekas sebagai
hand made atau hiasan. Dengan menanamkan ketiga cara pengelolaan sampah tersebut.
Diharapkan masyarakat lebih tahu mengenai pengelolahan sampah dan mulai
menerapkannya dalam kehidupan.
Rumah tangga adalah salah satu penghasil sampah anorganik yang cukup tinggi. Oleh
karena itu, pengelolahan sampah secara mandiri atau individu dalam kehidupan keluarga
sangat penting. Kegiatan yang bisa dilakukan seperti yang sudah diuraikan di atas, yakni,
pengurangan pemakaian sampah platik, penggunakan ulang bahan bekas, dan daur ulang.
Secara perlahan akan tumbuh kesadaran individu untuk mengolah sampah dengan baik,
pada akhirnya, akan tercipta lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah. (sumber
https://riuhimaji.com dengan perubahan)

1. Temukan dan tuliskan kalimat yang merupakan pendapat! Tuliskan pula pernyataan yang
mendukung pendapat tersebut!
2. Bagaimanakah cara pengelolaan sampah yang benar?
3. Mengapa kesadaran tentang pengelolaan sampah itu penting untuk ditanamkan?
4. Pada teks tersebut terdapat kalimat “Secara perlahan akan tumbuh kesadaran individu untuk
mengolah sampah dengan baik” Apa maksud frase “kesadaran individu” dalam teks tersebut?
5. Apa yang akan terjadi jika masyarakat tidak sadar dengan sampah?

Identifikasilah informasi yang terdapat pada teks eksposisi berjudul “Mengeolah Sampah Rumah Tangga”
tersebut! Uraikanlah informasi isi teks tersebut setiap paragraf. Kerjakanlah dalam tabel berikut!
NO PARAGRAF KE- INFORMASI YANG TERDAPAT PADA TEKS
1.
2.
1 Paragraf 1 3.
4.
1.
2 Paragraf 2 2.
3.
4.
1.
3 Paragraf 3 2.
3.
4.
1.
2.
4 Paragraf 4 3.
4.
1.
2.
5 Paragraf 5 3.
4.

Rubrik Penilaian
2. Pengetahuan
No Soal
Indikator Skor
. Nomor
Peserta didik menjawab salah 0
1 1 Peserta didik menjawab kurang benar 1
Peserta didik menjawab benar 2
Peserta didik menjawab salah 0
2 2 Peserta didik menjawab kurang benar 1
Peserta didik menjawab benar 2
Peserta didik menjawab salah 0
3 3 Peserta didik menjawab kurang benar 1
Peserta didik menjawab benar 2
Peserta didik menjawab salah 0
4 4 Peserta didik menjawab kurang benar 1
Peserta didik menjawab benar 2
Peserta didik menjawab salah 0
5 5 Peserta didik menjawab kurang benar 1
Peserta didik menjawab benar 2
Skor Maksimal 10

Skor yang diperoleh


Nilai : ---------------------------------- X 100
Skor maksimal

No Soal
Indikator Skor
. Nomor
1 1 Peserta didik menjawab salah 0
Peserta didik menjawab benar 1 1
Peserta didik menjawab benar 2 2
Lampiran 6

Peserta didik menjawab benar 3 3


Peserta didik menjawab benar 4 4
Peserta didik menjawab salah 0
Peserta didik menjawab benar 1 1
2 2 Peserta didik menjawab benar 2 2
Peserta didik menjawab benar 3 3
Peserta didik menjawab benar 4 4
Peserta didik menjawab salah 0
Peserta didik menjawab benar 1 1
3 3 Peserta didik menjawab benar 2 2
Peserta didik menjawab benar 3 3
Peserta didik menjawab benar 4 4
Peserta didik menjawab salah 0
Peserta didik menjawab benar 1 1
4 4 Peserta didik menjawab benar 2 2
Peserta didik menjawab benar 3 3
Peserta didik menjawab benar 4 4
Peserta didik menjawab salah 0
Peserta didik menjawab benar 1 1
5 5 Peserta didik menjawab benar 2 2
Peserta didik menjawab benar 3 3
Peserta didik menjawab benar 4 4
Skor Maksimal 20

Skor yang diperoleh


Nilai : ---------------------------------- X 100
Skor maksimal

JURNAL PRAKTIK ENGAJAR UNIT 1


Nama Peserta : Drs. Budi Sarwono, M.Pd.
Sekolah : SMP Negeri 1 Karangrayung
Jenjang : SMP

Aspek Praktek Dokument


Deskripsi
Pembelajaran asi
a. Peserta didik berdoa dipimpin oleh ketua Foto 1
Kegiatan Pendahuluan kelas. Foto 2
b. Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Foto 3
Raya. Foto 4
c. Peserta didik membaca asma’ul husna.
d. Peserta didik menyimak informasi guru
mengenai kompetensi yang akan dicapai
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari.

Kegiatan Inti
Proses Saintifik Peserta didik mengamati, menanya, dan Foto 5
1
(5M) mengumpulkan informasi dengan mendiskusikan
masalah sosial yang disajikan oleh guru.
Aktivitas
2
Pembelajaran
HOTS
a. Transfer Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan Foto 6
Knowledge informasi yang terdapat dalam teks diskusi yang
diberikan guru
b. Critical Kelompok yang menerima hasil diskusi membaca, Foto 7
Thinking, meneliti, dan memberikan
Creativity koreksi/komentar/catatan/masukan/tanggapan terhadap
pekerjaan kelompok lain tersebut.

c. Problem 6. Peserta didik mengidentifikasi informasi teks diskusi Foto 8


Solving berupa pendapat dan argumen mendukung dari
permasalahan aktual yang dibaca.
7. Peserta didik mengidentifikasi informasi teks diskusi
berupa pendapat kontra dan argumen dari
permasalahan aktual yang dibaca.

Kecakapan Abad Peserta didik membaca dan mencermati teks diskusi Foto 9
3
21 (PPK, Literasi, yang diberikan guru. (literasi)
Dimensi Peserta didik menyusun pertanyaan tentang teks diskusi. Foto 10
4
Pengetahuan
Pelaksanaan Peserta didik mengerjakan tugas. Foto 11
5 Foto 12
Penilaian
Guru memberi umpan balik peserta didik dalam
Kegiatan Penutup Foto 13
proses dan hasil pembelajaran .
Foto 1. Berdoa Foto 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya

Foto 3. Asma’ul Husna Foto 4. Guru Menyampaikan Tujuan

Foto 5. Peserta Didik Membaca Teks Model Foto 6. Peserta Didik Berdiskusi

Foto 7. Peserta Didik Mengomentri Foto 8. Peserta Didik Mengidentifikasi


Pekerjaan Kelompok lain Teks Diskusi
Foto 9. Peserta Didik Membaca dan Foto 10. Peserta Didik Menanya tentang
Mencermati Teks Diskusi Teks Diskusi

Foto 11. Peserta Didik Menempel Hasil Foto 12. Peserta Didik Menempel Hasil
Diskusi di Papan Pajang Diskusi

Foto 13. Guru Memberi Umpan Balik

Mengetahui, Karangrayung, 5 Oktober 2019


Kepala Sekolah Peserta,

Harmani, S.Pd., M.Pd. Drs. Budi Sarwono, M.Pd.


NIP 19690116 199412 2 003 NIP 19660819 199103 1 006
Lampiran 7

JURNAL PRAKTIK MENGAJAR UNIT 2


Nama Peserta : Drs. Budi Sarwono, M.Pd.
Sekolah : SMP Negeri 1 Karangrayung
Jenjang : SMP

Dokument
Aspek Praktek Pembelajaran Deskripsi
asi
k. Peserta didik berdoa dipimpin oleh ketua kelas. Foto 1
Kegiatan Pendahuluan
l. Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya. Foto 2
m. Peserta didik membaca asma’ul husna.
n. Peserta didik menyimak informasi guru mengenai
kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya Foto 3
dalam kehidupan sehari-hari. Foto 4

Kegiatan Inti

1 Proses Saintifik (5M) Peserta didik mendiskusikan masalah sosial yang


disajikan oleh guru dengan teman satu kelompok. Foto 5

2 Aktivitas Pembelajaran HOTS


Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan Foto 6
a. Transfer Knowledge
informasi yang terdapat dalam teks eksposisi yang
diberikan guru
Secara bergantian kelompok Foto 7
b. Critical Thinking,
Creativity mempresentasikan hasil diskusi, kelompok
lain memberikan
koreksi/komentar/catatan/masukan/tanggapan
terhadap pekerjaan kelompok tersebut.

8. Secara berkelompok peserta didik mengidentifikas Foto 8


c. Problem Solving
informasi teks eksposisi yang dibaca berupa
pendapat dan fakta.
9. Peserta didik mengidentifikasi informasi berupa
gagasan pokok tiap paragraf dari teks eksposisi yang
dibaca.

Peserta didik membaca dan mencermati teks Foto 9


3 Kecakapan Abad 21 (PPK,
eksposisi yang diberikan guru. (literasi)
Literasi,
Peserta didik dengan rasa percaya diri dan tanggung
jawab mempresentasikan hasil diskusi.
Peserta didik menyusun pertanyaan tentang Foto 10
4 Dimensi Pengetahuan
teks eksposisi.

Peserta didik mengerjakan soal. Foto 11


5 Pelaksanaan Penilaian
Peserta didik menerima umpan balik dari guru dalam Foto 12
Kegiatan Penutup
proses dan hasil pembelajaran .
Foto 1. Berdoa Foto 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya

Foto 3. Asma’ul Husna Foto 4. Guru Menyampaikan Tujuan

Foto 5. Peserta Didik Membaca Teks Model Foto 6. Peserta Didik Berdiskusi

Foto 7. Peserta Didik Mengidentifikasi Foto 8. Peserta Didik Mengidentifikasi


Teks Eksposisi Teks Eksposisi
Foto 9. Peserta Didik Membaca dan Foto 10. Peserta Didik Menanya tentang
Mencermati Teks Eksposisi Teks Eksposisi

Foto 11. Peserta Didik Mempresentasikan Foto 12. Peserta Didik Mempresentasikan
Hasil Diskusi. Hasil Diskusi

Foto 13. Guru Memberi Umpan Balik

Mengetahui, Karangrayung, 10 Oktober 2019


Kepala Sekolah Peserta,

Harmani, S.Pd., M.Pd. Drs. Budi Sarwono, M.Pd.


NIP 19690116 199412 2 003 NIP 19660819 199103 1 006
Lampiran 8

CATATAN REFLEKSI

1. Penggunaan Aspek dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik.


a. Sudah merencanakan proses deskovere learnin
b. Sudah merencanakan Transfer Knowledge (Berdiskusi pada kegiatan inti
c. Sudah merencanakan Critical Thinking, Creativity.(mengomentari hasil kelompok
lain)
d. Sudah merencanakan Problem Solving
e. Sudah merencanakan Kecakapan Abad 21 PPK, Literasi (pada pendahuluan)
f. Sudah merencanakan Dimensi Pengetahuan
2. Penggunaan 5M dan HOTS dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik.
a. Peserta didik melakukan curah pendapat untuk mengidentifikasi teks diskusi yang
dibaca.
b. Peserta didik merespon pertanyaan-pertanyaan membangun konteks berkaitan dengan
teks diskusi yang diajukan oleh pendidik
c. Pengetahuan dalam proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara runut dan baik.
d. Kecakapan dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik. Peserta didik berdoa
dipimpin oleh ketua kelas.
e. Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya.
f. Peserta didik membaca asma’ul husna.
g. Peserta didik mengamati, menanya, dan mengumpulkan informasi dengan
mendiskusikan masalah sosial yang disajikan oleh guru.
h. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan informasi yang terdapat dalam teks
diskusi yang diberikan guru
i. Kelompok yang menerima hasil diskusi membaca, meneliti, dan memberikan
koreksi/komentar/catatan/masukan/tanggapan terhadap pekerjaan kelompok lain
tersebut.
j. Peserta didik mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa pendapat dan argumen
mendukung dari permasalahan aktual yang dibaca.
k. Peserta didik mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa pendapat kontra dan
argumen dari permasalahan aktual yang dibaca.

3. Kendala selama menerapkan pembelajaran HOTS antara lain:


a. Belum mampu membangkitkan keaktifkan semua siswa.
b. Penggunaan waktu pembelajaran relatif lebih lama
c. Critical Thinking, Creativity belum dapat maksimal

Anda mungkin juga menyukai