Anda di halaman 1dari 6

DISUSUN OLEH:

NAMA: Sania Media Nosa.


KELAS: X MIA 4

SMAN 3 BANDAR LAMPUNG


TP: 2015/2016

TARI PENDET (BALI)


1. Sejarah Tari Pendet
Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian ini termasuk yang
tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari berbagai sumber yang di temukan
tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet. Tarian ini
diciptakan oleh I Wayan Rindi (? - 1967). Ada dua seniman kelahiran Desa Sumertha,
Denpasar bernama I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini.
Merekalah yang mengubah tarian ritual ini menjadi tarian penyambutan bagi tamu yang
dilakukan empat orang penari di berbagai tempat termasuk hotel dan tempat resmi lainnya.
Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang
bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai
tari penyambutan. I Wayan Rindi adalah penekun seni tari yang dikenal karena
kemampuannya menggubah tari dan melestarikan seni melalui pembelajaran pada generasi
penerusnya.
Tari Pendet merupakan sebuah tari sajian untuk para leluhur ( Bhatara dan Bhatari).
Tari ini dipentaskan di halaman pura, menghadap ke sebuah pelinggih, dimana Bhatara dan
Bhatari itu bersemayam. Pendet dilakukan oleh para wanita dengan memakai pakaian adat.
Para enari membawa bokor yang berisi canang sari, bunga-bunga dan kwangen. Sebagian
diantara mereka juga membawa alat-alat upacara seperti : sangku, kendi dan pasepan. Tari ini
dilakukan secara massal dan dipimpin oleh seorang pemangku(pemimpin upacara) dengan
membawa sebuah pasepan atau alat pedudusan yang diberi menyan dan dibakar. Pada bagian
akhir dari tariannya, para penari meletakkan saji-sajian, canang sari dan kwangen itu pada
pelinggih dan ada juga yang menaburkan bunga kepada Bhatari sebagai suatu penghormatan.
Tari inidiiringi dengan gambelan gong kebyar.

2. Perkembangan Tari Pendet


Sumber inspirasi lahirnya tari Pendet adalah sebuah ritual sakral odalan di pura yang disebut
mamendet atau mendet. Prosesi mendet berlangsung setelah pendeta mengumandangkan puja
mantranya dan dan sesuai pementasan topeng sidakarya; teater sakral yang secara filosofis
melegitimasi upacara keagamaan. Hampir setiap pura besar hingga kecil di Bali disertai
dengan aktivitas mamendet. Pada beberapa pura besar seperti Pura Besakih yang terletak di
kaki Gunung Agung biasanya secara khusus menampilkan ritus mamendet dengan tari Baris
Pendet. Tari ini dibawakan secara berpasangan atau secara masal oleh kaum pria dengan
membawakan perlengkapan sesajen dan bunga.
Aktivitas mendet yang secara etimologis berasal dari mendak (menyambut) itu, penarinya tak
selalu dipersiapkan secara khusus, umumnya dapat dibawakan oleh seluruh partisipan, pria-
wanita tua dan muda.
Ketika gamelan sudah melantunkan gending papendetan, mereka yang ingin ngayah mendet;
menari secara tulus akan bergantian tampil di halaman suci pura, bisa secara solo,
berpasangan, atau juga masal. Para remaja yang masih energik sering dapat disaksikan
mamendet dengan menari sesungguh-sungguhnya. Semuanya dilakukan dalam bingkai
berkesenian sebagai sebuah persembahan yang bermakna kegirangan menyongsong
kehadiran para dewa.
Sebagai seni tari sub kebudayaan Indonesia, tari Bali yang dibawakan kaum hawa itu menjadi
jempatan toleransi dalam realita kebhinekaan kita mengapresiasi suatu ekspresi kesenian.
Sebagai sebuah nilai estetik dan kultural Nusantara, tari Pendet telah menyemai komunikasi
universal dengan bangsa-bangsa lain yang berkontribusi pada harkat dan martabat Indonesian
di mata dunia.
Seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet yang dulunya
sebagai sarana upacara sehingga berkembang menjadi sarana hiburan semata yaitu ucapan
selamat datang”, taburan bunga disebarkan di hadapan para tamu sebagai ungkapan selamat
datang. Meski demikian, tarian ini tetap mengandung muatan-muatan sakral dan religius.
Tindakan Malaysia yang mengklaim tari pendet sebagai bagian dari budayanya amat
disesalkan keluarga Wayan Rindi. Pada masa hidupnya, Wayan Rindi memang tak berfikir
untuk mendaftarkan temuannya agar tak ditiru negara lain. Selain belum ada lembaga hak
cipta, tari Bali selama ini tidak pernah di patenkan karena kandungan nilai spiritualnya yang
luas dan tidak bisa dimonopoli sebagai ciptaan manusia atau bangsa tertentu. Namun dengan
adanya kasus ini, Sutapa yang juga dosen tari di Institut Seni Indonesia (ISI) Bali berharap
pemerintah mulai mengambil langkah untuk menyelamatkan warisan budaya nasional dari
tangan jahil negara lain.

3. Fungsi Tari Pendet


a) Fungsi Tari Pendet Sakral
Tari Pendet dalam tari sakral memiliki fungsi sebagai sarana upacara, dimana gerakkannya
yang sangat sederhana. Setiap sikap tangan dengan gerakan tubuh memiliki makna dan
kekuatan tertentu sehingga tarian ini tidak hanya menampilkan keindahan rupa atau pakaian,
tetapi mempunyai kekuatan sekala dan niskala.

b) Fungsi Tari Pendet Profan


Tari Pendet dalam tari profan memiliki fungsi sebagai hiburan di masyarakat ataupun untuk
menyambut tamu-tamu(Penyambutan Selamat Datang), yang gerakkannya sedikit susah yang
lebih anggun.

4. Ragam Gerak Tari Pendet


A. Macam-Macam Gerakan Kaki
Macam-macam gerakan kaki yang disebut “Gegajalan” pada tari Pendet terdiri dari berbagai
bentuk seperti berikut :
1. Tampak Sirangpada = Telapak kaki sama serong
2. Ngembang = Berjalan
3. Ngandang Arep = Berjalan ke muka
4. Milpil = Berjalan cepat
5. Nyregseg = Bergeser cepat
B. Macam-Macam Gerakan Tangan
Fungsi gerakan tangan disebut “pepiletan” dalam tari pendet terdapat macam-macam yang
sebagai berikut :
1. Luk Nagasatru = Haluan tangan berputar ke dalam
2. Luk Nerudut = Haluan tangan seiring

C. Macam-Macam Gerakan Jari


Fungsi gerakan jari disebut “tetanganan” yang terdiri dari berbagai macam tersebut di bawah
ini :
1. Nyakupbawa = Jari dicakup
2. Ulap-ulap = Melmbai-lambai

D. Macam-Macam Gerakan Badan


Fungsi gerakan badan disebut “leluwesan” terdiri dari bermacam-macam gerakan seperti
dibawah ini :
Ø Ngejatpala = Pangkal lengan bergetar

E. Macam-Macam Gerakan Mimik


Fungsi gerakan mimik disebut “entiah-tjerengu” terdiri dari ber-macam macam bentuk sebagi
tersebut di bawah ini :
· Luru = riang gembira
· Kenjungmanis = tersenyum

F. Macam-Macam Gerakan Leher


Fungsi gerakan leher disebut “dedengkek” terdiri dari bermacam-macam bentuk sebagai
tersebut di bawah ini :
1. Uluwangsul = leher bergeleng halus
2. Ngotag = menggeleng gelengkan leher(keras)

G. Gerakan Mata
© Nyeledet(kanan/kiri)
© Ngelier

KOMPOSISI DAN GERAKAN DASAR TARI PENDET


Susunan gerakan dasar tari Pendet diurutkan sebagai berikut :
1. Ngumbang luk penyalin, berjalan ke muka belok kanan kiri dan ngentrag.
2. Duduk bersimpuh mengambil bunga lalu menyembah dengan manganjali.
3. Leher ngilek ke samping kanan seraya nyeledet (gerakan ini dilakukan 3x berturut-
turut).
4. Ngagem kanan disertai luk nerudut dan nyeledet ke kiri.
5. Ngenjet gerak peralihan untuk perpindah dan menjadi agem kanan.
6. Ngotag pinggang bertukar tempat dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
7. Ngelung rebah ke kiri dan kanan yang disertai dengan angumad tarik kanan dan kiri.
8. Ngumbang ombak segera berjalan belok ke belakang dan ke muka.
9. Nyeregseg ngider berputar ke kanan dan kiri berturut-turut sampai 2 atau 3 kali.
10. Ngelung kiri kanan beserta nyeledet kiri kanan lalu beranjak 2 terus berjalan.
11. Ngentrag berjalan cepat terus ngeseh dan menabur bunga sambil berjalan ngumbang luk
penyalin.
12. Metanjek ngandang berputar ke kiri dan ditutup dengan gerka nyakup bawa.
Adapun mengenai susunan atau komosisi tabuhnya adalah sebagai berikut :
1. Pengawit irama pelan.
2. Pengentrag irama cepat.
3. Pengandeg irama pelan.
4. Pengentrag irama cepat dan keras.

5. Kostum (Tata Busana)


1. Desain Kepala
- Rambut diikat dengan pusung gonjer. Kalau rambutnya pendek bisa dibantu dengan
antol.
- Rambut yang sudah di gonjer di hiasi dengan bunga jepun, bunga kamboja, mawar,
jempaka(campuran antara bunga asli dan imitasi).
- Wajah rias dengan secantik mungkin. Yang intinya mempertajam garis-garis muka
supaya jelas kelihatan dari jarak yang jauh.
- Memakai subeng.

2. Desain Badan
a. Pakaian Dalam dari Tari Pendet
- Tapih
- Sabuk Stagen (panjangnya kurang lebih 8 m)
b. Pakaian Luar dari Tari Pendet
- Kamen Prade
- Sabuk Prade
- Kancrik Prade(selendang) yang ukurannya 2 ½ - 3m
- Gelang (Perak/imitasi)

3. Properti
Properti yang dibawa yaitu bokor yang berisi canang/bunga-bunga ditambah dengan
hiasan janur.

6. Musik Iringan
Gamelan yang dipakai untuk mengiringi Tari Pendet adalah seperangkat Gambelan
Gong Kebyar. Yang terdiri dari :

a. Gangsa dan Kenyur


Ø 4 buah gangsa Pemade,
Ø 4 buah gangsa Kantil,
Ø 2 buah gangsa Ugal,
Ø 2 buah kenyur,
Ø 2 buah gangsa Jublag, dan
Ø 2 buah gangsa Jegogan.

b. Gambelan lainnya
Ø 1 Tungguh Reog,
Ø 1 Tungguh Tropong,
Ø 2 buah kendang lanang dan wadon. ( lanang untuk pria dan wadon untuk perempuan),
Ø 1 buah Kajar,
Ø 1 buah Pangkon,
Ø 1 cengceng ricik,
Ø 2 buah gong lanang dan wadon,
Ø 1 buah Kempur,
Ø 1 buah Kenong,
Ø 5 buah Suling,
Ø 2 buah Rebab, dan
Ø 1 buah bebende.

Anda mungkin juga menyukai