Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KESEJAHTERAAN SOSIAL

Tentang

Sejarah Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Oleh

Auliya Rahmi : 1812040040

Dosen Pembimbing:

ArmaidiS.Sos,MA

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL

PADANG

1441 H / 2020
KATA PENGANTAR

‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِح ِيم‬

Assalamu’laikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT.shalawat dan


salam kepada Nabi Muhammad SAW.

Kami berterimakasih kepada bapak selaku dosen pembimbing mata kuliah


Kesejahteraan Sosial Bapak Armaidi S.Sos, MA yang telah memberikan bimbingan serta
wawasan pengetahuan. Makalah ini tentang Sejarah Pelayanan Kesejahteraan Sosial.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengamatan penulis.Penulisan makalah ini diupayakan
semaksimal mungkin namun disadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan disebabkan
keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki, karena itu diharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis berikutnya yang
memerlukannya... Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Padang, 23 September] 2020

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................

1. Latar belakang....................................................................................................

2. Rumusan Masalah...............................................................................................

3. Tujuan Penulisan.................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................................

A. Sejarah Pelayanan Kesejahteraan Social.............................................................

B. Pelayanan Kesejahteraan Sosial…………………..................................................

1. Pengertian Pelayanan Kesejahteraan Sosial……………………………………

2. Cakupan Pelayanan Kesejahteraan Sosial……………………………………...

3. Fungsi Pelayanan Kesejahteraan……………………………………………….

BAB III : PENUTUP..............................................................................................................

A. Kesimpulan......................................................................................................

B. Saran..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan pembangunan di berbagai sektor kehidupan sekarang ini
sedemikian pesat dan memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti halnya, sistem pembangunan yang dirancang
demi mewujudkan adanya kesejahteraan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Pengertian kesejahteraan sosial dalam artian yang sangat luas mencakup
berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih
baik. Kesejahteraan sosial menurut Friedlander dalam Isbandi, kesejahteraan sosial
merupakan sistem yang terorganisasi dari berbagai institusi dan usaha-usaha
kesejahteraan sosial yang dirancang guna membantu individu ataupun kelompok agar
dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih memuaskan.
Meskipun tidak secara eksplisit menyatakan bahwa kesejahteraan sosial
sebagai suatu kegiatan, pengertian di atas sekurang-kurangnya dapat menggambarkan
kesejahteraan sosial sebagai suatu sistem pelayanan (kegiatan) yang dirancang guna
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Masyarakat berperan serta dalam proses
pengambilan keputusan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan sampai tahap
penilaian kegiatan yang dikembangkan oleh dan untuk mereka. Adanya partisipasi
masyarakat ini merupakan inti proses pemberdayaan masyarakat. Dasar proses
pemberdayaan adalah pengalaman dan pengetahuan masyarakat tentang
keberadaannya yang sangat luas dan berguna serta kemauan mereka untuk menjadi
lebih baik.
Proses pemberdayaan masyarakat ini bertitik tolak dari keinginan untuk
memandirikan masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya, mengoptimalkan
sumber daya setempat, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Sehingga melalui proses pemberdayaan masyarakat, diharapkan akan dikembangkan
lebih jauh pola pikir masyarakat yang kritis dan sistematis. Selain itu, proses
pemberdayaan juga sangat bermanfaat untuk dinas dan instansi lain dalam peningkatan
pelayanan yang lebih tanggap lagi bagi kebutuhan pelanggan yang telah diidentifikasi
oleh masyarakat sendiri.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Sejarah Pelayanan Kesejahteraan Sosial ?
b. Bagaimana Pengertian Pelayanan Kesejahteraan Sosial ?
c. Bagaimana Cakupan Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
d. Bagaimana Fungsi Pelayanan Kesejahteraan Sosial?

3. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Sejarah Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
b. Untuk mengetahui Pengertian Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
c. Untuk Mengetahui Cakupan Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
d. Untuk Mengetahui Fungsi Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pelayanan Kesejahteraan Social

1. Kehidupan Bangsa Indonesia Sebelum Masa Kolonial

Sebelum kekuatan kolonial menduduki Indonesia pada awal abad ke 15 M, bangsa


Indonesia diperintah oleh banyak kerajaan kecil yang terpencar dan sejumlah kerajaan besar.
Indonesia berada dibawah dua kerajaan besar yaitu majapahit dan malaka yang menimbulkan
“Negara Indonesia transisi” dan “masa keemasan” Indonesia secara ekonomi dan politik.

Mekanisme kesejahteraan sosial di Indonesia pada masa itu :

a. Indonesia kaya sumber daya alam :

 Hasil-hasil perkebunan dan pertanian yang melimpah untuk perdagangan domestik


dan Internasional (lada, cengkeh, karet, tembakau, jagung, kayu manis, minyak
sawi, kopi, buah-buah tropis, ubi, kakao, kedelai, tebu dan pala).
 Menunjukkan adanya isu “kesejahteraan” dan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat
secara swasembada.
 Menarik para bangsa eropah untuk datang ke Indonesia.
 Indonesia berafiliasi dengan 3 (tiga) agama yang berbeda yaitu Hindu, Budha, dan
Islam dan kesejahteraan sosial mereka tampak dalam beragamnya praktek
keagamaan, yaitu:

 Memiliki tradisi kuat bagi kegiatan kedermawanan dan filantropi demi


membantu orang tidak punya:
 Konsep-konsep dalam Islam seperti zakat, secara teologis untuk memberi
manfaat bagi rakyat miskin dan sebagai “pajak penyucian hati” serta
menjadi rukun Islam kelima
 Zakat sebagai pemurnian akidah pribadi bagi Muslim dan penegakan
keadilan sosial
 Raja-raja melayu menerapkan zakat dan sedekah. Para raja memberikan
kepada rakyat miskin pakaian, perak dan bahkan emas
 Mesjid-mesjid menjadi pusat kegiatan sosial-keagamaan, dan adanya
baitul- mal untuk mendistribusikan sejumlah uang.
 Aktivitas ini tidak berubah sampai munculnya jaman kolonial

 Ajaran Hindu dan Budha. Misalnya: Penyelenggaraan Daanam dalam agama Hindu
adalah kegiatan memberikan atau konsep yang serupa seperti shramdaan (sumbangan)
dan godaan (memberi makan), atau Datria Datriun yang penerimanya disebut
Danaputra, kasta terendah dalam Hindu.

2. Kehidupan Bangsa Indonesia Masa Kolonial

Masa penuh penindasan, marjinalisasi, diskriminasi, dan eksploitasi.

 Masa penjajahan Portugis:


1. Menghadirkan kekuasaan yang pure colonial.
2. Menguras kekayaaan warga Nusantara.
3. Memonopoli ekonomi atas semua proses ekspor dan impor dan melakukan eksploitasi
besar-besaran terhadap sumber daya alam untuk kepentingan pribadi.
4. Institusi sosial dan kemasyarakatan tidak ada.

 Masa Pemerintahan Belanda:


1. Indonesia masih berupa Negara-negara kecil dengan pemimpin tradisional yang
mempunyai kewenangan dan territorial terbatas.
2. Belanda datang ke Indonesia dengan misi mengusir penjajah Portugis, dan misi
ekonomi dan perdagangan.
3. Banyak kerajaan-kerajaan kecil yang bekerjasama dengan Belanda.
4. Dibentuknya VOC sebagai proses ekspansi ekonomi Belanda terhadap Indonesia.
5. VOC memonopoli perekonomian dan memegang prinsip “pecah belah dan kuasai.”
6. VOC bangkrut (korupsi dan salah urus) dan Belanda mengambil alih kekuasaan penuh
atas Indonesia.

3. Kebijakan dan praktek dalam bidang kesejahtaraan social

 Cultuurstelsel

 Bukan untuk keuntungan ekonomi dan sosial rakyat Indonesia.


 Rakyat dipaksa menanam tanaman-tanaman tertentu untuk memenuhi kepentingan
dunia (kopi, gula dan rempah-rempah) dan melarang menanam beras.
 Terjadinya buruh murah, pekerjaan dengan upah rendah dan perbudakan.
 Perpindahan orang secara paksa, dari warga pulau Jawa (priangan, Cirebon, Jawa
Barat) ke areal-areal yang dikendalikan oleh sistem cultuurstelsel.
 Pembedaan orang Eropah dengan inlander (Indonesia), orang Cina dan Asia Timur
termasuk “orang eropah” dan Indonesia menjadi “warga Negara kasta ketiga”.
 Banyak aksi menentang kebijakan dengan menggerakkan aksi sosial untuk perubahan.
Termasuk warga Belanda sendiri yaitu Eduard Dowes Dekker, membuat novel “Max
Haveelar” yang memotret secara jelas ketidakperikemanusiaan dan kebobrokan moral
pemerintah di Indonesia.
 Membangun sistem pendidikan di Indonesia.
 Masa Jepang
 Menggagas Romuko (kementerian buruh), dibagi dua yaitu Romukyoku (kantor
perburuhan) dan Koseika (bagian Sosial).
 Disiapkan untuk menangani masalah sosial ekonomi dalam proses pengalihan
kekuasaan dari Belanda ke Jepang.
 Melakukan mobilisasi (Doin) dan control kepada masyarakat Indonesia.
 Konsep ini tidak saja berarti pemerasan komoditi rakyat, tetapi juga bermakna
memanggil rakyat untuk berpartisipasi dalam pengabdian militer, pekerjaan umum,
kegiatan politik dan lain-lain.

B. Pelayanan Kesejahteraan Sosial

1. Pengertian Pelayanan Kesejahteraan Sosial


Serangkaian kegiatan pelayananyang diberikan terhadap individu, keluarga
maupun masyarakat yang membutuhkan atau mengalami permasalahan sosial baik
yang bersifat pencegahan, pengembangan,maupun rehabilitasi guna mengatasi
permasalahan yang dihadapi dan/atau memenuhi kebutuhan secara memadai sehingga
mereka mampu menjalankan fungsi sosialnya secara memadai.( Kepmensos No.
10/Huk/2007).

2. Cakupan Pelayanan Kesejahteraan Sosial


Pelayanan kesejahteraan social dalam arti luas, merupakan pelayanan
kesejahteraan social yang mencakup fungsi pengembangan, termasuk pelayanan
kesejahteraan social dalam bidang pendidikan, kesehatan, perumahan, dan tenaga kerja.

Adapun pelayanan kesejahteraan social dalam arti sempit, mencakup program


pertolongan dan perlindungan kepada golongan yang tidak beruntung, seperti pelayanan
kesejahteraan bagi anak telantar, keluarga miskin, dan cacat.

3. Fungsi Pelayanan Kesejahteraan


Fungsi Pelayanan Sosial meliputi adalah kegiatan-kegiatan atau intervensi-
intervensi terhadap kasus yang muncul dilaksanakan secara detail dan terorganisir
langsung serta memiliki tujuan untuk membantu program – program pelayanan sosial,
sebagai berikut :

    Terapi, pertolongan, rehabilitasi


    Pelayanaan sosiolisasi dan pengembangan
    Pelayanan Penjangkauan/rujukan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan pembangunan di berbagai sektor kehidupan sekarang ini sedemikian


pesat dan memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Seperti halnya, sistem pembangunan yang dirancang demi mewujudkan adanya
kesejahteraan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Pengertian kesejahteraan sosial dalam artian yang sangat luas mencakup berbagai
tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik.
Kesejahteraan sosial menurut Friedlander dalam Isbandi, kesejahteraan sosial merupakan
sistem yang terorganisasi dari berbagai institusi dan usaha-usaha kesejahteraan sosial yang
dirancang guna membantu individu ataupun kelompok agar dapat mencapai standar hidup dan
kesehatan yang lebih memuaskan.

B. Saran

Saya sebagai pemakalah, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kata kesempurnaan.Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah ini
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

DAFTAR PUSTAKA
Soetarso. 1980. Kesejahteraan Sosial, Pelayanan Sosial, dan Kebijaksanaan
Sosial. Bandung : Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial

http://yhoen-yulia.blogspot.com/2012/03/kesejahteraan-dan-pelayan-sosial.html

Anda mungkin juga menyukai