Anda di halaman 1dari 2

1.

Kelinci dan Kura-Kura

Dahulu kala, ada seekor kelinci yang  populer  karena kesombongannya. Ada seekor kura-kura yang
pernah diejeknya lamban dan bodoh, menantang si kelinci sombong untuk adu lari cepat. Sebenarnya
kura-kura tak mau berurusan dengan kelinci, tapi ia ingin memberinya sedikit pelajaran. Dengan penuh
percaya diri, kelinci menyetujui tantangan kura-kura tersebut. Ia berpikir mana mungkin kura-kura yang
berjalan super lambat itu bisa mengalahkannya. Kemudian, mereka sepakat untuk menentukan jalur
panjang yang akan dilewati untuk adu lari.

Pertandingan keduanya  tak ayal mengundang penasaran hewan-hewan yang lain. Mereka semua
juga ingin menyaksikan bagaimana si kura-kura bisa mengalahkan kelinci. Para hewan menunjukkan
dukungannya terhadap si kura-kura karena mereka juga tidak menyukai sifat kelinci yang sombong itu.
Seekor kera ditunjuk sebagai wasit untuk mengawasi jalannya pertandingan tersebut. Saat perlombaan
baru saja dimulai, kelinci pun melesat jauh meninggalkan kura-kura. Tak ingin menyerah begitu saja,
kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga dan menambah kecepatan larinya.

Karena merasa kura-kura masih tertinggal jauh dibelakangnya, di tengah-tengah waktu


perlombaan dia memutuskan untuk istirahat dan tertidur. Namun saat terbangun, kelinci sungguh kaget
karena ternyata kura-kura telah sampai di garis finish. Mendapatkan fakta tersebut, para hewan lain
pun bersorak gembira dan si kelinci pulang dengan rasa malu.

2. Semut dan Belalang

Saat musim panas di sebuah hutan, hiduplah seekor semut yang sangat rajin bekerja. Setiap hari
ia tak kenal lelah mengumpulkan bahan makanan yang kemudian ia simpan di lumbung. Si semut bahkan
tidak mengindahkan panas maupun hujan, ia mengupayakan hal tersebut supaya lumbungnya tidak kosong
saat musim dingin nanti. Suatu ketika saat dalam perjalanan mengumpulkan makanan, semut bertemu
dengan belalang. Belalang menyapa si semut dan mengatakan kenapa ia begitu kerja keras sedangkan di
hutan begitu banyak makanan yang tersedia. Dengan bijak semut menjawab bahwa ia tak ingin kehabisan
persediaan untuk musim dingin.

Sambil memakan daun yang didekatnya belalang mengejek si semut dan berkata lagi, “Musim dingin
masih lama, tak perlu kerja begitu keras, bersenang-senanglah dahulu.” Tapi, semut tak mengindahkan
kata belalang dan kembali meneruskan pekerjaannya. Hal itu berlangsung sampai beberapa waktu dimana
si semut semakin rajin bekerja dan si belalang yang tetap bermalas-malasan. Hingga musim dingin pun
datang dan berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan, semut yang mempunyai persediaan makanan
banyak bisa tinggal di rumah dengan nyaman, sedangkan belalang mulai khawatir karena makanannya
sudah habis. Belalang kemudian meminta bantuan si semut, tentu saja ia menolaknya. Tapi, melihat
belalang yang hampir mati kelaparan membuat si semut tak tega, ia pun kemudian menolongnya.

Anda mungkin juga menyukai