Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Siti Aisah

NPM : A1920066

KELAS : 4B

JAMINAN MUTU HEMATOLOGI

PENDAHULUAN

Layanan laboratorium merupakan komponen penting dari penyediaan layanan kesehatan


yang berkualitas

Pelayanan laboratorium harus memiliki standar mutu

Tujuan menetapkan standar kualitas laboratorium adalah untuk memastikan keakuratan


hasil tes, meningkatkan kepercayaan pasien, dokter dan masyarakat

Mutu adalah mendapatkan hasil yang benar secara langsung setiap saat dan tepat waktu,
menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien. Ini penting dalam semua tahap proses
pemeriksaan laboratorium, mulai dari penerimaan sampel, pemeriksaan hingga pelaporan hasil
uji.

Tujuan pemantapan mutu laboratorium:

1. Mengendalikan hasil pemeriksaan laboratorium setiap hari dan untuk mengetahui


penyimpangan hasil laboratorium untuk segera diperbaiki.

2. Mutu presisi maupun akurasi hasil laboratorium akan meningkat.

3. Penanggung jawab laboratorium lebih mudah melakukan pengawasan dan Supervisi


sehingga dapat meningkatkan disiplin kerja di laboratorium

Tujuan Pemantapan Mutu Hematologi

a) Memantapkan dan menyempurnakan metode pemeriksaan dengan mempertimbangkan


aspek analitik dan klinis

b) Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga tidak terjadi mengeluarkan hasil yang salah
dan perbaikan kesalahan dapat dilakukan segera
c) Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien, pengambilan spesimen,
pengiriman spesimen, penyimpanan serta pengolahan spesimen sampaį dengan
pencatatan dan pelaporan hasil telah dilakukan dengan benar

d) Mendeteksi kesalahan dan mengetahui sumbernya

e) Membantu perbaikan pelayanan,.pasien melalui peningkatan pemantapan mutu internal


(Depkes, 2008).

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

Suatu prosedur yang dirancang dalam suatu laboratorium klinik untuk memantau penampilan
dari laboratorium tersebut.

Proses terintegrasi yang meliputi tahap

- Pra analitik

- Analitik (utama)

- Paska analitik

TAHAP PRA ANALITIK

Meliputi

1. Persiapan

2. Pemberian identitas pasien

3. Pengambilan dan penampungan spesimen

4. Penanganan spesimen

5. Pengiriman spesimen

6. Pengolahan dan persiapan spesimen

Tujuan pengendalian tahap pra analitik yaitu untuk menjamin bahwa specimen spesimen yang
diterima benar dan dañi pasien yang benar pula serta memenuhi syarat yang telah ditentukan.

TAHAP ANALITIK

Kegiatan laboratorium yang dilkukan pada tahap analitik meliputi:

Pemeriksaan spesimen

2. Pemeliharaan dan Kalibrasi alat


3. Uji kualitas reagen

4 Uji Ketelitian -Ketepatan (Qualty Control)

Tujuan pengendalian tahap analitik yaitu untuk menjamin bahwa hasil pemeriksaan|

spesimen dari pasien dapat dipercaya/ vlid, sehinga kinisi dapat mengunakan hasil

pemeniksaan laboratorium tersebut untuk menegakkan diagnosis terhadap pasienya.

TAHAP PASCA ANALITIK

Kegiatan laboratorium yang dilakukan pada tahap pasca analitik yaitu sebelum hasil pemerikisan
diserahkan ke pesien, melputi:

 Penulian hasil

 interpretasi hasil

 Pelaporan Hasil

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)

1. Metode Evaluasi

-Westgard multirule

-Six Sigma

2. Bahan kontrol (control materials)

-stabil

-mempunyai matrix yg sama

-pooled sera/ komersial

-assayed/ unassayed

- normal/abnormal

3. Control charts

- Levey-Jennings
- Westgard multirule

- Cumulative sum (cusum)

- Shewhart mean and range (SD)

4 Data pasien

- korelasi klinis

- korelasi dengan hasil lab lain

-pengulangan

- delta check

- limit check

Jenis kesalahan

 Inherent Random Error merupakan kesalahan yang hanya disebabkan oleh limitasi
metodik pemeriksaan.

 Systematic Shift (kesalahan sistematik); suatu kesalahan yang terus-menerus dengan pola
yang sama. Hal ini dapat disebabkan oleh standar, kalibrasi atau instrumentasi yang tidak
baik. Kesalahan ini berhubungan dengan akurasi (ketepatan).

 Random Error (kesalahan acak); suatu kesalahan dengan pola yang tidak tetap.

Penyebabnya adalah ketidak-stabilan, misalnya pada penangas air, reagen, pipet dan lain l
Kesalahan ini berhubungan dengan presisi (ketelitian).

Anda mungkin juga menyukai