Oleh :
CIKARANG UTARA
NDH : 14
JAWA BARAT
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
ASN di SDN KARANG BARU 04 KECAMATAN CIKARANG UTARA
Menyetujui,
Coach Mentor
ii
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
ASN di SDN KARANG BARU 04 KECAMATAN CIKARANG UTARA
Disahkan Penguji
NIP
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Illahi Robbi, dengan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN di SDN Karang Baru 04
dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Teknologi Guru Melalui Program Guru
Melek IT di SDN Karang Baru 04 Kecamatan Cikarang Utara. Sholawat dan salam, semoga
senantiasa tercurahkan kepada qudwah khasanah Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat-sahabatnya, dan para pengikut-pengikutnya dan semoga kita akan mendapatkan
syafaatnya di hari kiamat nanti. Dalam kegiatan penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai
dasar ASN ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih
peneliti sampaikan kepada :
1. Ibu Rd. Sri Untari, S.Pt, MP. Selaku Coach yang telah meluangkan waktu di sela-sela
kesibukannya untuk selalu membimbing penulis
2. Bpk. Agus Suparman, S.Pd. selaku mentor sekaligus kepala SDN Karang Baru 04
3. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan dan do’a kepada peneliti.
4. Isteri tercinta (Riski Amalia) yang selalu memberikan motifasi dan do’a
5. Rekan-rekan Guru SDN Karang Baru 04 yang ikut serta mendukung penulis dalam
proses kegiatan
6. Teman-teman seperjuangan CPS Kabupaten Bekasi angkatan 2019 yang tidak akan
pernah terlupakan.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini masih jauh
dari sempurna, maka penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak. Semoga rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Kabupaten Bekasi, 22 Maret 2021
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ................................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta
menjadikan dunia seperti tanpa batas. Berbagai jenis informasi dapat diakses dengan
cepat dan akurat. Gelombang perubahan yang mengguncangkan ini telah memaksa sektor
pendidikan untuk memikirkan kembali segala sesuatu yang selama ini kita pahami
tentang pembelajaran, pendidikan maupun persekolahan. Dengan masuknya teknologi
informasi khususnya komputer telah banyak merubah tatanan dan peran pendidikan.
Komputer bisa di artikan sebagai seperangkat alat yang di jadikan satu untuk mengolah
data berdasarkan prosedur yang telah di rumuskan sebelumnya. Definisi komputer pada
mulanya hanya di pergunakan untuk menggambarkan profesi pekerjaan orang yang
melakukan perhitungan aritmatika, baik dengan ataupun tanpa menggunakan alat
bantuan, namun berjalannya waktu kini komputer berfungsi untuk mengerjakan berbagai
tugas.
Pada zaman sekarang ini sudah seharusnya seorang guru mampu memanfaatkan
teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, seorang guru dapat meningkatkan
kemampuan dan pengetahuannya. Karena pada dasarnya perkembangan teknologi
memudahkan dan meningkatkan mutu kehidupan manusia khususnya dalam dunia
pendidikan. Dalam perancangan pembuatan administrasi guru, sudah barang tentu
membutuhkan teknologi komputer. Dengan memanfaatkan teknologi komputer, proses
perancangan pembuatan administrasi pembelajaran guru akan efektif dan efesien. Begitu
juga dengan proses penilaian evaluasi peserta didik, komputer membantu dalam proses
penghitungan secara otomatis.
Konsep komputer sebagai pengolah data untuk menghasilkan suatu informasi,
maka diperlukan sistem komputer yang elemennya terdiri dari hardware, software dan
brainware. Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan
membentuk kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian
juga sebaliknya. Dan keduanya tidak bermanfaat apabila tidak ada manusia(brainware)
yang mengoperasikan dan mengendalikannya. Komputer adalah media atau alat bantu
untuk memudahkan pekerjaan. Akan tetapi, kunci terciptanya kualitas pendidikan yang
baik adalah dari dalam diri pengguna komputer tersebut baik pendidik maupun peserta
didik. Tanpa adanya kemauan dan ketekunan dari peserta didik, untuk belajar, komputer
hanya akan menjadi benda mati atau pajangan yang tidak memiliki manfaat.
1
Sebagai peserta latsar CPNS 2019 yang ditugaskan di instansi pendidikan unit
SDN Karang Baru 04 menemukan berbagai masalah yang terjadi. Salah satu masalah
yang ditemukan adalah masih kurang optimalnya penggunaan dan pengelolaan media
komputer yang ada. Terdapat 6 (enam komputer yang tersedia di sekolah, namun
pengelolaan dan pemanfaatannya belum maksimal. Hal ini disebabkan karena masih ada
beberapa pengguna komputer belum memahami cara penggunaan masing-masing aplikasi
yang ada di dalam komputer.
Beberapa guru yang menggunakan komputer juga masih belum memperhatikan
manajemen file. File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang
digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi.
File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk
menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk
atau partisi dengan cara melakukan format. Manfaat manajemen file antara lain dapat
mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja,
tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan. Beberapa
guru yang masih belum memperhatikan kerapihkan manajemen system file dapat
dibuktikan dengan:
1. Banyaknya shortcut file yang terlihat di dekstop komputer.
2. Bercecernya file di partisi C yang seharusnya merupakan partisi untuk penyimpanan
aplikasi yang sudah terinstal di komputer.
3. Meski file sudah di simpan di drive D, namun file tercecer dengan nama-nama file
yang hampir mirip.
Pengelolaan perpustakaan serta sarana dan prasarana juga menjadi perhatian
penulis dalam menganalisis isu yang ada. Perpustakaan, sarana prasana yang ada belum
sepenuhnya dikelola dengan optimal. Tidak adanya sumber daya yang khusus menangani
perpustakaan menjadikan perpustakaan beroperasi ala kadarnya. Begitu juga dengan
pengelolaan sarana dan prasarana yang ada, sistem pendataan barang dan keadaan barang
belum terkelola dengan maksimal. Berdasarkan paparan di atas, maka penulis berupaya
mengimplementasikan peran, tugas dan fungsi ASN dengan menginternalisasikan nilai
dasar ANEKA dalam rangka berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
di SDN Karang Baru 04.
Dalam dalam rangka penyusunan rancangan aktualisasi pada latsar CPNS ini,
maka akan diangkat sebuah gagasan yatu “Upaya Meningkatkan Kemampuan Teknologi
Guru Melalui Program Guru Melek IT”.
2
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis dapat mengidentifikasi dan
menetapkan beberapa isu. Beberapa isu yang ditemukan oleh penulis terkait dengan
manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government. Selanjutnya isu yang
telah ditemukan kemudian dianalisis menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth) agar dapat ditindaklanjuti dan ditangani. Berikut ini beberapa
isu yang penulis temukan di SDN Karang Baru 04 KecamatanCikarang Utara.
a. Kurang optimalnya sistem pengelolaan perpustakaan (Sumber Isu: Manajemen
ASN dan Pelayanan Publik)
Perpustakaan sekolah memiliki fungsi diantaranya sebagai sumber
belajar, mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada diri peserta didik,
juga sebagai tempat rekreasi sehat melalui buku-buku bacaan yang sesuai
dengan umur dan tingkat kecerdasan anak. Untuk memaksimalkan pemanfaatan
perpustakaan sekolah, maka perlu ditempuh rangkaian kegiatan yang terdiri atas
pembinaan dan pengembangan koleksi, pengolahan, sampai dengan pelayanan
bahan koleksi. Kenyataan di lapangan, penulis menemukan maslah yang
berkaitan dengan perpustakaan yang ada. Ruang perpustakaan belum tertata
secara rapi. Buku-buku yang ada didominasi oleh buku pelajaran dari tahun ke
tahun, sehingga terkesan perpustakaan hanyalah tempat penyimpanan buku
sementara.
Sumber daya manusia sebagai pengelola masih belum sepenuhnya
memiliki kualifikasi di bidangnya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
mengatur bahwa kualifikasi kepala perpustakaan yang melalui jalur pendidik
sekurang-kurangnya Diploma 4/S1, memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan
perpustakaan, sedangkan yang melalui jalur tenaga kependidikan berkualifikasi
D2 Ilmu Peprustakaan dan Informasi atau D2 non-Ilmu Perpustakaan dan
Informasi dengan sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan. Dan untuk
tenaga pengelola serendah-rendahnya SMA dan memiliki sertifikat kompetensi
pengelolaan perpustakaan.
b. Kurang optimalnya manajemen pengelolaan sarana dan prasarana (Sumber isu:
Manajemen ASN)
Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang
secara tidak langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam
3
pendidikan misalnnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga,
ruang dan sebagainya. Sedangkan sarana pendidikan adalah semua perangkat
peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses
pendidikan di sekolah, seperti: ruang, buku, perpustakaan, labolatorium dan
sebagainya. Di dalam keputusan Menteri P dan K No.079/1975, dicantumkan
bahwa sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu: 1) Bangunan dan
perabot sekolah, 2) Alat pelajaran yang terdiri atas pembukuan dan alat-alat
peraga dan labolatarium, dan 3) Media pendidikan yang dapat dikelompokan
menjadi audiovisual yang menguanakan alat penampil dan media yang tidak
menggunakan alat penampil.
Adapun manajemen sarana dan prasarana pendidikan itu sendiri dapat
didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan
prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Definisi ini menunjukkan bahwa
sarana dan prasarana yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola
untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan
agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan
efektif dan efisien. Namun, di SDN Karang Baru 04 Kecamatan Cikarang Utara,
penulis masih menemukan permasalahan yang berkaitan dengan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah. Baik permasalahan yang berhubungan dengan
sarana dan prasarana itu sendiri maupun permasalahan di dalam manajemen
sarana dan prasarana tersebut. Daftar asset sarana dan prasarana belum terlihat
rapi. Kondisi aseet dan letak asset belum terdeteksi dengan maksimal.
c. Kurang optimalnya optimalnya pemanfaatan serta pengelolaan peralatan
komputer (Sumber isu: Manajemen ASN)
Terdapat 6 (enam komputer yang tersedia di sekolah, namun pengelolaan
dan pemanfaatannya belum maksimal. Hal ini disebabkan karena masih ada
beberapa pengguna komputer belum memahami cara penggunaan masing-
masing aplikasi seperti Microsoft Word, Microsoft Excell, Microsoft Power
Point yang dipadu dengan WPS. Saat melakukan print, masih ada beberapa guru
yang belum memahami cara pembuatan ukuran kertas, mengatur orientasi kertas,
dan lain sebagainya.
Beberapa guru yang menggunakan komputer juga masih belum
memperhatikan manajemen file. File system atau manajemen file adalah metode
dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan
mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan
4
sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara
tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara
melakukan format. Manfaat manajemen file antara lain dapat mengurangi resiko
kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file
baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan. Beberapa
guru yang masih belum memperhatikan kerapihkan manajemen system file dapat
dibuktikan dengan:
1) Banyaknya shortcut file yang terlihat di dekstop komputer.
2) Bercecernya file di partisi C yang seharusnya merupakan partisi untuk
penyimpanan aplikasi yang sudah terinstal di komputer.
3) Meski file sudah di simpan di drive D, namun file tercecer dengan nama-
nama file yang hampir mirip.
Pengelolaan perpustakaan serta sarana dan prasarana juga menjadi
perhatian penulis dalam menganalisis isu yang ada. Perpustakaan, sarana prasana
yang ada belum sepenuhnya dikelola dengan optimal. Tidak adanya sumber daya
yang khusus menangani perpustakaan menjadikan perpustakaan beroperasi ala
kadarnya. Begitu juga dengan pengelolaan sarana dan prasarana yang ada, sistem
pendataan barang dan keadaan barang belum terkelola dengan maksimal.
Berdasarkan paparan di atas, maka penulis berupaya mengimplementasikan
peran, tugas dan fungsi ASN dengan menginternalisasikan nilai dasar ANEKA
dalam rangka berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di
SDN Karang Baru 04.
2. Penetapan Isu Prioritas
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis dapat mengidentifikasi dan
menetapkan beberapa isu. Beberapa isu yang ditemukan oleh penulis terkait dengan
manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government. Selanjutnya isu yang
telah ditemukan kemudian dianalisis menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth) agar dapat ditindaklanjuti dan ditangani.
Tabel 1. Analisis Isu Metode USG
Isu Kriteria Jumlah Peringkat
U S G
(1-5) (1-5) (1-5)
Kurang optimalnya sistem 5 2 3 10 3
pengelolaan perpustakaan
5
Kurang optimalnya pengelolaan 5 4 3 13 2
sarana dan prasarana
Kurang optimalnya pemanfaatan 5 4 5 14 1
serta pengelolaan peralatan komputer
Berdasarkan penilaian melalui metode USG, maka diperoleh satu isu yang
memiliki peringkat tertinggi dan menjadi isu utama yaitu Kurang optimalnya
pemanfaatan serta pengelolaan peralatan komputer di SDN Karang Baru 04
Kecamatan Cikarang Utara. Berdasarkan isu utama yang telah diperoleh, selanjutnya
penulis menjabarkan secara lebih rinci identifikasi isu yang terpilih untuk dibuatkan
rangkaian kegiatan beserta tahapannya kemudian setiap tahapan diintegrasikan
dengan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
3. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Dampak yang terjadi apabila isu yang terpilih tidak diselesaikan yaitu :
a. Penyelasaian pekerjaan membutuhkan waktu yang lama
b. Banyaknya shortcut file yang terlihat di dekstop komputer yang menyebabkan
tampilan komputer menjadi kurang rapi
c. Tidak rapihnya dalam penyimpanan file menyebabkan resiko kehilangan file
yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan
dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan
d. Pelayanan terhadap siswa dan wali murid menjadi terhambat
e. Hilangnya file yang merupakan dokumen penting sekolah yang wajib diarsipkan.
f. Pengelolaan sarana dan prasana tidak rapi karena manajemen pengelolaan
keduanya membutuhkan komputer
Berdasarkan isu utama yang telah ditetapkan maka penulis menentukan
sebuah gagasan masalah dalam rancangan aktualisasi yaitu: adalah “Upaya
Meningkatkan Kemampuan Teknologi Guru Melalui Program Guru Melek IT” di
SDN Karang Baru 04 Kecamatan Cikarang Utara. Jenis kegiatan dalam Program
Guru Melek IT yang dimaksud adalah:
a. Pelatihan pengoperasian aplikasi Microsoft Office Word
b. Pelatihan pengoperasian aplikasi Microsoft Office Excell
c. Pelatihan pengoperasian aplikasi Microsoft Office Power Point dan WPS
d. Pelatihan penataan Manajemen File
e. Instalasi komputer
6
C. Tujuan Kegiatan Aktualisasi
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
dapat dirumuskan tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan aktualisasi ini yaitu sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengoperasian aplikasi Microsoft Office
Word di SDN Karang Baru 04 Kecamatan cikarang Utara.
2. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengoperasian Microsoft Office Excell di
SDN Karang Baru 04 Kecamatan cikarang Utara.
3. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengoperasian Microsoft Office Power Point
dan WPS di SDN Karang Baru 04 Kecamatan cikarang Utara.
4. Meningkatkan kemampuan guru dalam penataan manajemen file
5. Guru mampu menginstal komputer secara mandiri
6. Menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS ANEKA dalam proses aktualisasi melalui
habituasi di SD Negeri Pasirsari 01.
D. Manfaat Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini yaitu:
1. Bagi Peserta Latsar CPNS dan guru
a. Mampu menginternalisasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi di lingkungan kerja,
b. Mampu menjadi tenaga pendidik yang menjalankan fungsi sebagai pelaksana
kebijakan, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa yang memiliki
integritas dan profesional di lingkungan SDN Karang Baru 04 Kecamatan
Cikarang Utara.
2. Bagi Instansi
a. Membantu mewujudkan visi dan misi sekolah untuk menciptakan manusia yang
cerdas, terampil, berprestasi, berakhlak mulia, beriman, dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di SDN Karang Baru 04 Kecamatan
Cikarang Utara.
7
BAB II
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA DIKLAT
8
No Nama Lengkap/NIP Jabatan Pangkat/Golong Mengajar
an di Kelas
8 ZAENAL ARIFIN, S.Pd.SD G. kelas Penata Muda IV. C
19620611 200701 1 003 III/a
9 Hj. IDA PARIDA, M.Pd G. kelas Penata Muda V. A
19740709 200801 2 002 III/a
10 NENDEN SINTA DEWI, S.Pd G. kelas Penata Muda I. A
19851129 201211 2 001 III/a
11 IMAM MUNANDAR, S.Pd G. kelas Penata Muda III. C
19890217 202012 1 004 III/a
12 KAYETANUS FETO, S.Pd G. kelas Pengatur Muda VI. C
19670807 200801 1 004 Tk I II/a
13 MUJAHIDIN G. kelas III. A
14 SULISTYANINGSIH, SE G. kelas I. B
15 KADAR SOLIHAT, S.Pd G. kelas V. C
16 LINA, S.Pd G. kelas IV. A
17 BUDIYANTO, S.Ag GA Budha 1-6
18 TRIESYE OCTAVIA K, S.Pd.K GAK 1-6
Protestan
19 YULIE AMELIA F, S.Pd G. kelas II. B
20 SITI MASITOH, S.Pd.I Guru PAI 3, 4
21 INDAH SARI, S.Pd G. kelas IV. B
22 KRISTINA UTAMI, S.Pd G. PJOK 2, 3, 4
23 DENI ABDUL ROHIM G. PJOK 1, 5, 6
24 ISWAJI TU
25 SONY HARSONO TU
26 AKIM Penjaga Sek
27 SHOLEH Penjaga Sek
9
3. Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH
AGUS SUPARMAN, S.Pd PENI FITRIANI
GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI
Nenden Sinta Dewi, Yulie Amelia F,
Mujahidin Lina, S.Pd Hj. Ida Parida, S.Pd Mulyadi, S.Pd
S.Pd S.pD
Dede Lukman Hakim, Tintin Supartiniah,
Sulistyaningsih, SE Ai Mulyani, S.Pd D.Abd.Wasi, S.Pd.i Indah Sari, S.Pd
S.Pd.I S.Pd.SD
Imam Munandar,
Zaenal Arifin, S.Pd.SD Kadar Solihat, S.Pd Kayetanus Feto, S.Pd
S.Pd
GURU
GURU PJOK
AGAMA
Deni Abdul
Siti Maryam, S.Ag Rohim
Kristina Utami,
Siti Masitoh, S.Pd.o S.Pd
Budiyanto, S.Ag PENJAGA SEKOLAH
Ruwina Ginting, S.Ag Akim
Triesye Octavia Kosasih, S.Pd.K Sholeh
10
4. Jumlah Siswa
Tabel 4 Keadaan Siswa
Anak
Jenis Kelamin Jumlah Usia Mutasi Murid
Kelas Krg Ket
L P Jml Rombel 6 7 8 9 10 11 12 13 Jml Mampu Masuk Pindah Do
I 25 34 59 3 12 47 59
II 30 40 70 3 6 70 2
64
III 36 39 75 3 75 5
- 75
IV 33 54 87 3 87 3
- - 79 8 - -
V 42 42 84 3 84 6
- - - 81 3 - -
VI 48 36 84 3 - 84 5
- - - 79 5
JML 214 245 459 18 12 53 64 235 90 5 0 0 459 21 0 0
5. Sarana Pasarana
Tabel 5 Sarana Pasarana
Kamar mandi/WC guru 2 Baik Meja kursi siswa 280 stel, kurang 40 Stel
Kamar mandi/WC siswa laki-laki 2 Baik Meja kursi guru 12 stel, kurang 2 Stel
Kamar mandi/WC siswa perempuan 1 Baik Lemari 8 buah, kurang 8 Buah
Ruang Kepala Sekolah - Baik Rak buku 2 buah, kurang 2 Buah
Ruang TU 1 Baik Papan tulis 18 buah, kurang - Buah
Ruang Guru 1 Baik
Ruang Kelas 11 Baik
11
6. Tugas Unit Kerja
a. Visi Organisasi
“Terwujudnya Anak Didik yang mampu mengembangakan IMTAQ dan IPTEK yang
berwawasan lingkungan dalam kehidupan bermasyarakat”
b. Misi Organisasi
1) Menanamkan dasar-dasar berbudi luhur sebagai manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan Yang maha Esa
2) Mmemberikan keteladanan dalam kehidupan dengan dasar nilai agama dan
budaya yang ada di sekolah dan masyarakat.
3) Meningkatkan Kerjasama yang baik dengan wali murid, ko0mite sekolah, dan
berusaha mendapat dukungan masyarakat lingkungan sekitar.
4) Meningkatkan dan mengembangkan mutu Pendidikan keterampilan dan
teknologi sesuai dengan bakat dan minat siswa.
5) Mengembangkan lingkungan sekolah bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan.
c. Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi berpedoman pada 18 nilai pendidikan karakter bangsa
yang disusun oleh Pendidikan Nasional dan disesuaikan dengan visi dan misi
organisasi. Nilai-nilai yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di SD
N Karang Baru 04 yaitu sebagai berikut:
1) Religius, yakni ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan
ajaran agama (aliran kepercayaan) yang dianut.
2) Disiplin, yakni kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk
peraturan atau tata tertib yang berlaku.
3) Kreatif, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai
segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu menemukan cara-cara baru,
bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya.
4) Mandiri, yakni sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan, dapat berdikari dan dapat
diandalkan.
B. Tugas dan Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pegawai ASN turut serta dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan negara. Tugas
pegawai ASN tercantum dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 yaitu sebagai
berikut.
a. Melaksanakan kebjakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
12
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Jabatan Fungsional Guru
Jabatan fungsional guru diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 16 Tahun 2009
menjelaskan bahwa jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai
ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
mendidik, mengajar, membimbing dan mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan menengah sesuai dengan peraturan
perundang- undangan yang diduduki oleh PNS.
Jabatan fungsional guru juga menjadi kewajiban dan tanggung jawab seorang
guru. Kewajiban seorang guru di antaranya adalah merencanakan, melaksanakan serta
mengevaluasi selama proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru juga
berkewajiban untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan kualitas
dan kompetensi akademik sesuai dengan perkembangan zaman. Guru wajib bersifat
objektif dan meningkatkan nilai kesatuan dan persatuan dalam diri peserta didik.
Kewajiban seorang guru yang lainnya adalah menjunjung tinggi aturan dan kode etik
guru yang telah ditetapkan. Terakhir yaitu tanggung jawab seorang guru adalah
menyelesaikan segala tugasnya selama masa tugas berlangsung.
3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
Tugas guru termuat dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2), Undang- Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru yang telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2017. Beban kerja guru yang termuat dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 sebagai berikut.
a. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan.
b. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan.
c. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan.
d. Membimbing dan melatih peserta didik.
e. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok
sesuai dengan beban kerja guru.
Beban kerja guru tersebut dilaksanakan paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh
empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1
13
(satu) minggu. Tugas guru secara ebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas Nomor
35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,
diantaranya:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
c. Menyurun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi;
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya
(khusus guru kelas);
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah/madrasah dan nasional;
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
l. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
m. Melaksanakan pengembangan diri;
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif;
C. Role Model
Sosok yang menjadi role model bagi penulis ialah Abdul Khalik S.E. Beliau
berprofesi sebagai PNS menduduki jabatan kasubag program dan keuangan kantor
Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Kegigihannya dalam meraih
kesuksesan menjadikan penulis kagum terhadap beliau. Beliau di angakat menjadi CPNS di
tahun 2010 di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes. Tahun 2014-2016 beliau
menduduki jabatan sebagai bendahara gaji dinas perikanan. 2017-2018 menjabat sebagai
verifikator dan pejabat pembuat komitmen dinas perikanan. 2019 Berpindah tugas di
Kecamatan Sirampog menduduki jabatan sebagai bendahara pengeluaran Kecamatan
Siramog. Tahun 2020 menjabat sebagai kasubag program dan keuangan kantor kecamatan
Sirampog. Sebagai seorang saudara sekaligus sahabat, beliau selalu memberi inspirasi dan
motifasi kepada penulis. Jiwa semangat dan pantang menyerah mebuat penulis mengagumi
sosok beliau.
14
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
15
pertanggungjawabannya kepada masyarakat luas. Tingkatan Akuntabilitas
2) Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan yaitu
a) Akunbilitas Personal
b) Akuntabilitas Individu
c) Akuntabilitas Kelompok
d) Akuntabilitas Organisasi
e) Akuntabilitas Stakeholder
3) Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
a) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a
relationship)
b) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results oriented)
c) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires
reporting)
d) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless
without consequences)
e) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance)
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara
sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama- sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan
identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan
pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara. Dengan nasionalisme yang
kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan
publik, bangsa, dan negara. Nasionalisme merupakan pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila. PNS dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila
dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
16
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
17
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
18
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (dalam LAN RI, 2015) mendefinisikan etika
sebagai “the dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty
and obligation”. Konsep etika sering digunakan sinomim dengan moral. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi standar/norma
yang menentukan baik dan buruk, benar dan salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan
hak-hak individu, mencakup cara- cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
19
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat system karir
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen
hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/ buruk.
Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
20
Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan
organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang
Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari pihak
setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur
Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar
untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam
pelayanan.
pelayanan, yaitu:
26
C. Matrik Rancangan Kegiatan dan Jadual Kegiatan
Unit Kerja : SDN Karang Baru 04 Kecamatan Cikarang Utara
Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya sistem pengelolaan perpustakaan
2. Kurang optimalnya pengelolaan sarana dan prasarana
3. Kurang optimalnya optimalnya pemanfaatan serta pengelolaan peralatan komputer
Isu Prioritas : Kurang optimalnya optimalnya pemanfaatan serta pengelolaan peralatan komputer.
Gagasan Penyelesaian Isu : “Upaya Meningkatkan Kemampuan Teknologi Guru Melalui Program Guru Melek IT di SDN
Karang Baru 04 Kecamatan Cikarang Utara”.
Tabel 6 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
N Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Penguatan
o ANEKA terhadap Nilai-Nilai
Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 Konsultasi 1. Menyiapkan proposal 1. Adanya proposal Komitmen Mutu
Rancangan 2. Membuat janji dengan pimpinan 2. Adanya persetujuan Menyusun proposal dengan efisien dan
kegiatan 3. Mengkonsultasikan proposal pimpinan efektif
Program kegiatan 3. Adanya masukan dan Etika Publik
Guru Melek 4. Mencatat semua masukan saran Membuat janji dengan pimpinan,
IT kepada pimpinan 4. Adanya catatan saran berkonsultasi dengan pimpinan secara
pimpinan 5. Meminta persetujuan pimpinan 5. Adanya persetujuan sopan dan santun
6. Berdiskusi dengan para guru pimpinan Nasionalisme
tentang kegiatan yang akan 6. Adanya kesepemahaman Melaksanakan musyawarah dan
dilaksanakan tentang kegiatan menghargai pendapat
2 Meyiapkan 1. Mengumpulkan materi dari 1. Adanya Materi kegiatan Komitmen Mutu
materi, berbagai sumber 2. Materi tersusun dengan Memilih dan menyusun materi sesuai
bahan 2. Menyusun materi kegiatan baik kebutuhan
evaluasi, dan 3. Membuat bahan ajar berupa power 3. Adanya bahan ajar power Anti Korupsi
penilaian point point Mandiri dalam menyediakan
kegiatan 4. Membuat bahan evaluasi 4. Adanay bahan evaluasi bahan ajar
Program 5. Membuat bahan penilaian 5. Adanya bahanpenilaian Akuntabiilitas
Guru Melek 6. Membuat Jadual kegiatan 6. Adanya jadual kegiatan Memaparkan dengan jelas jadwal dan
IT Membagikan jadual kegiatan kepada Adanya jadual kegiatan materi yang akan dilaksanakan
rekan guru untuk masing-masing guru Etika Publik
27
Memaparkan dengan jelas jadwal dan
materi yang akan dilaksanakan secara
sopan
3 Pelaksanaan 1. Mengingatkan kembali jadual 1. Rekan guru mengingat Etika Publik
kegiatan kegiatan ke kepada rekan guru jadual kegiatan Mengingatkan jadwal kegiatan secara
pelatihan 1 2. Menyiapkan ruangan, peralatan 2. Tersedianya ruangan, sopan
(materi MS pelatihan seperti Komputer/laptop, peralatan pelatihan seperti Anti Korupsi
Word) infocus, pengeras suara Komputer/laptop, infocus, Mandiri dalam menyediakan ruangan, dan
3. Membagikan materi hard Copy pengeras suara peralatan
4. Memaparkan materi 3. Guru memiliki materi hard Akuntabilitas
5. Melaksanakan evaluasi dan Copy Memaparkan materi dengan jelas dan
penilaian 4. Materi tersampaaikan dan mudah difahami
Melaksanakan diskusi hal-hal yang guru faham akan materi Komitmen Mutu
berkaitan dengan masalah yang 5. Mengetahui hasil pelatihan Melaksanakan evaluasi serta dan
dihadapi Memecakan masalah yang pemecahan melalui diskusi
dihadapi dan memberikan
solusi
4 Pelaksanaan 1. Mengingatkan kembali jadual 1. Rekan guru mengingat Etika Publik
kegiatan kegiatan ke kepada rekan guru jadual kegiatan Mengingatkan jadwal kegiatan secara
pelatihan 2 2. Menyiapkan ruangan, peralatan 2. Tersedianya ruangan, sopan
(materi MS pelatihan seperti Komputer/laptop, peralatan pelatihan seperti Anti Korupsi
Excell) infocus, pengeras suara Komputer/laptop, infocus, Mandiri dalam menyediakan ruangan, dan
3. Membagikan materi hard Copy pengeras suara peralatan
4. Memaparkan materi 3. Guru memiliki materi hard Akuntabilitas
5. Melaksanakan evaluasi dan Copy Memaparkan materi dengan jelas dan
penilaian 4. Materi tersampaaikan dan mudah difahami
6. Melaksanakan diskusi hal-hal yang guru faham akan materi Komitmen Mutu
berkaitan dengan masalah yang 5. Mengetahui hasil Melaksanakan evaluasi serta dan
dihadapi pelatihan pemecahan melalui diskusi
6. Memecakan masalah yang
dihadapi dan memberikan
solusi
5 Pelaksanaan 1. Mengingatkan kembali jadual 1. Rekan guru mengingat Etika Publik
kegiatan kegiatan ke kepada rekan guru jadual kegiatan Mengingatkan jadwal kegiatan secara
pelatihan 3 2. Menyiapkan ruangan, peralatan 2. Tersedianya ruangan, sopan
28
(materi MS pelatihan seperti Komputer/laptop, peralatan pelatihan seperti Anti Korupsi
Power Point infocus, pengeras suara Komputer/laptop, infocus, Mandiri dalam menyediakan ruangan, dan
dan WPS ) 3. Membagikan materi hard Copy pengeras suara peralatan
4. Memaparkan materi 3. Guru memiliki materi hard Akuntabilitas
5. Melaksanakan evaluasi dan Copy Memaparkan materi dengan jelas dan
penilaian 4. Materi tersampaaikan dan mudah difahami
6. Melaksanakan diskusi hal-hal yang guru faham akan materi Komitmen Mutu
berkaitan dengan masalah yang 5. Mengetahui hasil Melaksanakan evaluasi serta dan
dihadapi pelatihan pemecahan melalui diskusi
6. Memecakan masalah yang
dihadapi dan memberikan
solusi
6 Pelatihan 1. Mengingatkan kembali jadual 1. Rekan guru mengingat Etika Publik
penataan kegiatan ke kepada rekan guru jadual kegiatan Mengingatkan jadwal kegiatan secara
Manajemen 2. Menyiapkan ruangan, peralatan 2. Tersedianya ruangan, sopan
File pelatihan seperti Komputer/laptop, peralatan pelatihan seperti Anti Korupsi
infocus, pengeras suara Komputer/laptop, infocus, Mandiri dalam menyediakan ruangan, dan
3. Membagikan materi hard Copy pengeras suara peralatan
4. Memaparkan materi 3. Guru memiliki materi hard Akuntabilitas
5. Melaksanakan evaluasi dan Copy Memaparkan materi dengan jelas dan
penilaian 4. Materi tersampaaikan dan mudah difahami
6. Melaksanakan diskusi hal-hal yang guru faham akan materi Komitmen Mutu
berkaitan dengan masalah yang 5. Mengetahui hasil Melaksanakan evaluasi serta dan
dihadapi pelatihan. pemecahan melalui diskusi
6. Memecakan masalah yang
dihadapi dan memberikan
solusi
7 Pelatihan 1. Mengingatkan kembali jadual 1. Rekan guru mengingat Etika Publik
Instalasi kegiatan ke kepada rekan guru jadual kegiatan Mengingatkan jadwal kegiatan secara
komputer 2. Menyiapkan ruangan, peralatan 2. Tersedianya ruangan, sopan
pelatihan seperti Komputer/laptop, peralatan pelatihan seperti Anti Korupsi
infocus, pengeras suara Komputer/laptop, infocus, Mandiri dalam menyediakan ruangan, dan
3. Membagikan materi hard Copy pengeras suara peralatan
4. Memaparkan materi 3. Guru memiliki materi hard Akuntabilitas
5. Melaksanakan evaluasi dan Copy Memaparkan materi dengan jelas dan
29
penilaian 4. Materi tersampaaikan dan mudah difahami
6. Melaksanakan diskusi hal-hal yang guru faham akan materi Komitmen Mutu
berkaitan dengan masalah yang 5. Mengetahui hasil Melaksanakan evaluasi serta dan
dihadapi pelatihan. pemecahan melalui diskusi
6. Memecakan masalah yang
dihadapi dan memberikan
solusi
30
D. Jadual Kegiatan Aktualisasi
Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada saat off campus yaitu sebagai
berikut.
31
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Nilai-nilai dasar ASN Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) merupakah hal pokok yang harus dimiliki setiap
Aparatur Sipil Negara (ASN) guna menjalankan tuga dan perannya dengan maksimal
sehingga dapat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN)yang profesional dan berintegritas.
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan latihan dasar pola baru yang lebih menekankan
pentingnya internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara
(ASN) di lingkup kerja, diharapkan akan tercipta aparatur negara yang profesional serta
menjadi pelayan masyarakat yang benar-benar mencerminkan seorang aparatur dalam
melaksanakan pelayanan publik. Sehingga citra negatif yang selama ini berkembang
secara perlahan hilang dan menjadikan citra publik yang kembali baik.
Rancangan Aktualisasi ini membahas tentang Upaya Meningkatkan Kemampuan
Teknologi Guru Melalui Program Guru Melek IT di SDN Karang Baru 04 Kecamatan
Cikarang Utara. Berikut adalah rancangan aktualsiasi yang akan dilaksanakan:
1. Konsultasi Rancangan kegiatan Program Guru Melek IT kepada pimpinan
2. Meyiapkan materi, bahan evaluasi, dan penilaian kegiatan Program Guru Melek IT
3. Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 (materi MS Word)
4. Pelaksanaan kegiatan pelatihan 2 (materi MS Excell)
5. Pelatihan penataan Manajemen File
6. Pelatihan Instalasi komputer
DAFTAR PUSTAKA
Herdianto, Deni. 2005. Telaah kritis pemanfaatan teknologi komputer dalam pembelajaran.
www.media.neliti.com/media/publications/219917 (diakses pada 18 Maret 2021)
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
32
Golongan. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I, II dan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara
33
34