Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan kategori umur stres terbanyak berada pada

rentang umur 46-55 tahun (40%), berjenis kelamin laki-laki 11

orang (55%), dengan tingkat pendidikan dasar yaitu 8 orang

(40%), tidak bekerja sebanyak 8 orang (40%) dan posisi saat

latihan yaitu duduk tegak sebanyak 8 orang (40%).

2. Stres pasien Diabetes Melitus tipe 2 sebelum relaksasi otot

progresif terbanyak berada pada kategori stres sedang dan

terendah berada pada kategori stress berat dengan nilai rata-

rata stres sebelum intervensi adalah 20,35, nilai minimum 15

dan nilai maksimum 26.

3. Stres pasien Diabetes Melitus tipe 2 setelah relaksasi otot

progresif mengalami penurunan terbanyak berada pada kategori

normal atau tidak stres dengan nilai rata-rata adalah 13,30 nilai

minimum 7 dan nilai maksimum 20.

4. Berdasarkan perhitungan dengan uji Wilcoxon Match Pairs Test,

dengan analisis statistik pada α = 0,05 diperoleh nilai p value =

0,000 atau p < α=0,05 yang berarti ada pengaruh relaksasi otot

progresif terhadap stres pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Ruang

rawat inap RSUD Provinsi NTB tahun 2017.

84
85

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka peneliti

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Disarankan bagi petugas kesehatan terutama perawat

dapat memberikan asuhan keperawatan secara holistik, tidak

hanya terfokus kepada pengobatan saja, tetapi juga

memperhatikan kondisi psikologis pasien Diabetes Melitus tipe

2. Perawat dituntut untuk dapat melakukan tindakan mandiri

selain tindakan kolaboratif, sehingga relaksasi otot progresif

dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan mandiri

untuk membantu menurunkan stres pasien Diabetes Melitus

selama menjalani perawatan di RS.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini disarankan dapat dijadikan sumber bagi

perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan khususnya

yang terkait dengan intervensi keperawatan mandiri. Hasil

penelitian ini disarankan dapat dijadikan sumber ilmu atau

referensi baru bagi para pendidik dan mahasiswa sehingga

dapat menambah wawasan yang lebih luas dalam hal

intervensi keperawatan mandiri terkait terapi komplementer.


86

3. Bagi Responden

Disarankan bagi responden agar tetap melakukan

relaksasi otot progresif selama 15 menit agar tetap merasa

rileks dan tidak merasa stres selama menjalani perawatan di

Rumah Sakit dan dalam latihan disarankan pula, pasien dapat

lebih bersunguh-sungguh dalam melakukan semua prosedur

atau langkah-langkah relaksasi otot progresif dengan

memusatkan pikiran dalam melaksanakan relaksasi otot

progresif, sehingga membawa hasil yang maksimal.

4. Bagi Peneliti Lain

Disarankan penelitian ini dapat dikembangkan lagi untuk

memperkaya ilmu pengetahuan keperawatan terutama

intervensi keperawatan mandiri yang berbasis terapi

komplementer dan dapat menjadi inspirasi untuk melakukan

penelitian labih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar

ataupun dengan kombinasi terapi lain untuk mengatasi stres

pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 ataupun dengan penyakit

lain.

Anda mungkin juga menyukai