Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti laksanakan pada tanggal

April 2018, maka dalam BAB ini akan disampaikan hasil penelitian yang

mencakup gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik responden

penelitian, identifikasi tekanan darah sebelum dan sestelah dilakukan

senam jantung sehat, serta analisis pengaruh senam jantung sehat

terhadap tekanan darah lansia hipertensi.

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Puskesmas Meninting mulai operasional pada tanggal 24

Agustus 1992 yang sebelumnya merupakan Puskesmas Pembantu

Meninting yang ada di Desa Meninting Kecamatan Gunung Sari

Kabupaten Lombok Barat. Peningkatan Status ini berdasarkan

pemekaran wilayah kecamatan Gunung sari pada tanggal 21 Maret

2001 menjadi dua wilayah kecamatan yaitu wilayah timur menjadi

kecamatan Gunung Sari (kecamatan induk) dan wilayah barat menjadi

kecamatan Batulayar. Kecamatan Batulayar ini yang menjadi wilayah

kerja Puskesmas Meninting

1. Visi dan Misi Puskesmas Meninting

a. Visi Puskesmas Meninting

Terwujudnya masyarakat kecamatan Batu Layar yang mandiri

untuk hidup sehat.

42
43

b. Misi Puskesmas Meninting

1) Mendorong dan meningkatkan kemandirian masyarakat

dalam bidang kesehatan serta berprilaku hidup bersih dan

sehat.

2) Menggerakan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan

lintas sektor dalam mendukung pembangunan yang

berwawasan kesehatan.

3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

berkualitas, adil, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat.

4) Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan individu,

keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

2. Ketenagaan

a. Tenaga Puskesmas Meninting

Jumlah ketenagaan di Puskesmas Meninting keseluruhan

termasuk petugas puskesmas pembantu dan poskesdes adalah

72 orang, terdiri dari laki-laki 24 orang dan perempuan 48

orang. Dimana dokter umum sebanyak 2 orang, dokter gigi 1

orang, sarjana keperawatan 8 orang, sarjana kesehatan

masyarakat 3 orang, diploma IV kebidanan 1 orang, diploma IV

kesehatan gigi 1 orang, sarjana ekonomi 1 orang akademi

analis kesehatan 1 orang akademi kebidanan 18 orang,

akademi keperawatan 7 orang, akademi kesehatan gigi 2 orang,

akademi kesehatan lingkungan 2 orang, akademi gizi 3 orang,


44

diploma III farmasi 1 orang, diploma III rekam medik 1 orang

dan diploma 1 kebidanan 3 orang.

b. Tenaga bantuan masyarakat

Tenaga bantuan masyarakat dalam hal ini adalah kader

kesehatan yang masih aktif sebanyak 28 orang dan jumlah

dukun sebanyak 16 orang.

3. Program Kesehatan Puskesmas Meninting

Program kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas

Meninting sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI no. 128/

MENKES/ SK/ II/ 2004 Tentang Kebijakan dasar pusat kesehatan

masyarakat.

Upaya kesehatan wajib yang ada di Puskesmas Meninting

yaitu : Upaya promosi kesehatan, Upaya kesehatan lingkungan,

Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, Upaya

perbaikan gizi masyarakat, Upaya pencegahan dan pemberantasan

penyakit, Upaya pengobatan

Sedangkan Upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas

Meninting yaitu : Upaya kesehatan sekolah, Upaya kesehatan

kerja, Upaya kesehatan gigi dan mulut, Upaya kesehatan jiwa,

Upaya kesehatan mata, Upaya kesehatan usia lanjut, Upaya

kesehatan masyarakat miskin.


45

4. Upaya Pencegahan dan Pembrantasan Penyakit

a. Upaya Pengobatan

Cakupan rawat jalan tahun 2015 sebanyak 78,59%. Bila

dibandingkan dengan cakupan rawat jalan tahun 2014 yaitu

54,7%, maka terdapat peningkatan cakupan rawat jalan di

wilayah kerja Puskesmas Meninting. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena kunjungan pasien di Puskesmas yang

meningkat dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di

Puskesmas yang meningkat.

Solusi dan pemecahan masalah :

1) Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Meninting

2) Meningkatkan kompetensi petugas Puskesmas

3) Memperbaiki performance Puskesmas sehingga dapat

menarik masyarakat untuk berkunjung ke Puskesmas

Meninting.

b. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut adalah 53,94%. Bila

dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2014 mencapai

53,04%, maka terjadi peningkatan. Pelayanan usia lanjut

mencakup 9 pos lansia di wilayah kerja Puskesmas.

Solusi dan pemecahan masalah :

1) Memfasilitasi pembentukan pos lansia di semua desa

(minimal 1 pos lansia di masing-masing desa)


46

2) Meningkatkan jenis pelaksanaan kegiatan pada saat

pelayanan pos lansia, misalnya: senam lansia, sehingga

dapat lebih menarik minat masyarakat usia lanjut untuk hadir

di pos lansia.

B. Gambaran Karakteristik Responden

Berikut akan dipaparkan gambaran umum responden yang

meliputi distribusi responden menurut umur, jenis kelamin, pendidikan

dan pekerjaan.

1. Usia

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal

15-29 April 2017, diperoleh data usia responden seperti dalam

tabel 4. Kategori usia lanjut menurut Depkes (2010), yaitu 45 – 55

tahun (menjelang usia lanjut / masa virilitas), 55 – 64 tahun (masa

presenium), dan >65 tahun (masa senium).

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Pada Pasien


Lansia Hipertensi Sebelum Melakukan Senam Jantung
Sehat, April 2018 (n=20).

No. Usia n Persentase (%)


1 45 – 55 tahun 13 65
3 56 – 65 tahun 7 35
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel 4, menunjukkan bahwa responden

terbanyak berada pada rentang usia 45 – 55 tahun sebanyak 13

orang (65%).
47

2. Jenis Kelamin

Dalam penelitian ini, karakteristik responden menurut jenis

kelamin diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada


Pasien Lansia Hipertensi Sebelum Melakukan Senam
Jantung Sehat, April 2018 (n=20).

No. Jenis Kelamin n Persentase (%)


1 Laki-Laki 5 25
2 Perempuan 15 75
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 15 orang (75%).

3. Pendidikan

Dalam penelitian ini, pendidikan responden diklasifikasikan

menjadi tiga menurut UU RI No.20 tahun 2003, yaitu pendidikan

dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pada


Pasien Lansia Hipertensi Sebelum Melakukan Senam
Jantung Sehat, April 2018 (n=20).

No. Pendidikan n Persentase (%)


1 Pendidikan Dasar 19 95
2 Pendidikan Menengah 1 5
Jumlah 24 100

Berdasarkan tabel 6, menunjukkan bahwa responden

terbanyak yaitu berpendidikan dasar sebanyak 19 orang (95%).

4. Pekerjaan
48

Dari data yang dikumpulkan, pekerjaan responden akan

dikategorikan menjadi bekerja meliputi PNS, pedagang,

petani/peternak/nelayan, pekerja kasar, TNI/POLRI, pegawai

swasta dan tidak bekerja. Data pekerjaan responden dapat dilihat

dari tabel 5 berikut.

Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pada


Pasien Lansia Hipertensi Sebelum Melakukan Senam
Jantung Sehat April 2018 (n=20).

No. Pekerjaan n Persentase (%)


1 Bekerja 12 60
 Petani 10 50
 Pegawai swasta 2 10
2 Tidak bekerja 8 40
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel 7, menunjukkan bahwa sebagian besar

responden bekerja sebagai Petani sebanyak 10 orang (50%).

C. Gambaran khusus hasil penelitian

1. Tekanan darah lansia hipertensi sebelum senam jantung sehat

Mengidentifikasi tekanan darah lansia hipertensi sebelum

melakukan senam jantung sehat

Tabel 8. Distribusi Tekanan Darah Lansia Hiperetnsi Sebelum


Senam Jantung Sehat Di Puskesman Meninting, April
2018 (n=20)..

No Klasifikasi Hipertensi Jumlah Persentase


(%)
1 Pre Hipertensi 1 5
2 Hipertensi Stadium 1 15 75
3 Hipertensi Stadium 2 4 20
Total 20 100
49

Berdasarkan dari tabel di atas menunjukkan bahwa

sebagian responden yang termasuk dalam hipertensi stadium 1

sebanyak 15 orang (75%).

Tabel 9. Rata-rata Tekanan Darah Lansia Hipertensi Sebelum


Senam Jantung Sehat Di Puskesmas Meninting, April
2018 (n=20).
Standar Nilai Nilai
Parameter Rata-Rata
Deviasi Minimum Maximum
Tekanan
Darah
Sistolik 151.85 8.158 137 167
Sebelum
Intervensi
Tekana
Darah
Diastolik 91.80 4.287 87 103
Sebelum
Intervensi

Berdasarkan tabel 9, menunjukan bahwa rata-rata nilai

tekanan darah sistolik sebelum intervensi yaitu 151.85 dengan

standar deviasi 8.158 dan nilai minimum 137 serta nilai maksimum

167. Rata-rata nilai tekanan darah sebelum intervensi 91.80

dengan standar deviasi 4.287 dan nilai manimum 87 serta nilai

maksimum 103.

2. Tekanan darah lansia hipertensi sesudah senam jantung sehat


50

Mengidentifikasi tekanan darah lansia hipertensi sesudah

melakukan senam jantung sehat

Tabel 10. Distribusi Tekanan Darah Lansia Hiperetnsi Sesudah


Senam Jantung Sehat Di Puskesmas Meninting, April
2018 (n=20)
N Klasifikasi Hipertensi Jumlah Persentase (%)
o
1 Pre Hipertensi 5 25
2 Hipertensi Stadium 1 15 75
Total 20 100

Berdasarkan dari tabel di atas menunjukkan bahwa

sebagian responden yang termasuk dalam hipertensi stadium 1

sebanyak 15 orang (75%).

Tabel11 Rata-rata Tekanan Darah Lansia Hipertensi Sesudah


. Senam Jantung Sehat Di Puskesmas Meninting, April
2018 (n=20).
Standar Nilai Nilai
Parameter Rata-Rata
Deviasi Minimum Maximum
Tekanan
Darah
Sistolik 144.25 7.525 130 157
Sesudah
Intervensi
Tekana
Darah
Diastolik 87.50 3.706 80 93
Sesudah
Intervensi
51

Berdasarkan table 11, menunjukan bahwa rata-rata nilai

tekanan darah sistolik sesudah intervensi yaitu 144.25 dengan

standar deviasi 7.525 dan nilai minimum 130 serta nilai maksimum

157. Rata-rata nilai tekanan darah sesudah intervensi 87.50

dengan standar deviasi 3.706 dan nilai manimum 80 serta nilai

maksimum 93.

3. Pengaruh senam jantung sehat terhadap tekanan darah lansia

hipertensi

Menganalisis pengaruh senam jantung sehat terhadap

tekanan darah lansia hipertensi

Tabel 12: Pengaruh Senam Jantung Sehat Terhadap Tekanan


Darah Lansia Hipertensi Di Puskesmas Meninting, April
2018 (n=20)

TD Sesudah Intervensi Jumlah


TD Sebelum Hiperten
Intervensi Pre
Hipertensi si
Hiperten %
Stadium 1
%
Stadium
% N %
si
2
Pre
hipertensi
1 1 5 0 0 0 0 1 5
Hipertensi
Stadium 1
15 4 20 11 55 0 0 15 75
Hipertensi
Stadium 2
4 0 0 4 20 0 0 4 20

Jumlah 20 5 25 15 75 0 0 20 100
Berdasarkan tabel 12, dari total 20 responden pada

penelitian ini, menunjukkan bahwa tekanan darah dengan kategori

terbanyak adalah hipertensi stadium 1 yaitu 15 orang (75%),

mengalami penurunan sesudah dilakukan intervensi senam jantung


52

sehat menjadi pre hipertensi yaitu 4 orang (20%) dan tetap berada

pada hipertensi stadium 1 yaitu 11 orang (55%). Responden

dengan hipertensi stadium 2 yaitu 4 orang (20%), mengalami

penurunan setelah di lakukan intervensi senam jantung sehat

menjadi hipertensi stadium 1 yaitu 4 orang (20%). Sedangkan

katagori tekanan darah terendah adalah pre hipertensi yaitu 1

orang (5%), tidak mengalami perubahan tekanan darah setelah

dilakukan intervensi senam jantung sehat tetap menjadi pre

hipertensi yaitu 1 orang (5%).

Tabel11 Hasil Uji Wilcoxon Pengaruh Senam Jantung Sehat


. Terhadap Tekan Darah Lansia Hipertensi Di Puskesmas
Meninting, April 2018 (n=20).

Asymp. Sig (2-


Tekanan Darah N Mean Rank
tailed)
TD Sistolik Posttest – 20 8.00 0.001
Pretest
TD Diastolik Posttest – 20 7.50 0.001
Pretest

Hasil perhitungan dengan uji wilcoxon pada sistem

komputerisasi SPSS 16.0, untuk pengaruh senam jantung sehat

terhadap tekanan darah lansia hipertensi dengan analisis statistik

pada α = 0,05 diperoleh p = 0,001 < α = 0,05 yang berarti hipotesis

nol (H0) ditolak atau hipotesis alternatif (H 1) diterima, yang artinya


53

ada pengaruh senam jantung sehat terhadap tekanan darah lansia

hipertensi di Puskesmas Meninting tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai