Anda di halaman 1dari 5

ANALISA JURNAL

PENGARUH TERAPI BEKAM DAN MUSCLE ENERGY


TECNIQUE TERHADAP PENURUNAN NYERI BAHU PADA
PEKERJA LAUNDRY
DAN
PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP NYERI PADA BURUH WANITA
YANG MENGALAMI NYERI BAHU DI PT MAYANG SARI JEMBER

OLEH :

I Gusti Ayu Wulan Sari Dewi (16.321.2482)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2018
A. Analisa Jurnal 1 dan 2

PENGARUH TERAPI BEKAM DAN MUSCLE ENERGY


TECNIQUE TERHADAP PENURUNAN NYERI BAHU PADA
PEKERJA LAUNDRY

Nyeri bahu adalah keluhan yang disebabkan oleh nyeri lokal atau nyeri saat
menggerakkan lengan. Nyeri bahu ini termasuk Musculoskeletal disorders yaitu keluhan
pada bagian otot-otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari nyeri ringan hingga
berat. Bekam kering adalah bekam yang dilakukan dengan cara menghisap permukaan
kulit tetapi tidak diambil darahnya. Sedangkan bekam basah setelah penghisapan akan
dilakukan penyayatan kulit dan diambil darahnya (Umar, 2008).
Cara pengobatan bekam adalah dengan membekam pada titik-titik meridian. Titik-
titik tersebut mengandung kumpulan saraf dan motor-neuron dan pembuluh darah
mikrovaskuler. Titik ini juga disebut motor point yang terletak pada perlekatan otot-otot.
Otot-otot dengan motor point mempunyai keistimewaan karena banyak mengandung
mitokondria, banyak pembuluh darah, warnanya lebih merah, mengandung banyak
mioglobin. Akibatnya terjadi perbaikan mikrosirkulasi permbuluh darah sehingga tinul
efek relaksasi otot-otot yang kaku serta menurunkan tekanan darah secara stabil
(Ridho,2012).
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain single case
research. Jumlah sampel sebanyak 6 responden yang bekerja di laundry kelurahan
pabelan terdiri dari 5 perempuan dan 1 laki-laki. Pengambilan sampel ini menggunakan
random sampling.
Penurunan nyeri bahu sebesar 70% pada kelompok bekam hal ini didukung pada
penelitian Lauche (2012), bekam mengambil tekanan dari jaringan dan meringankan
daerah leher dan bahu dari darah yang mengandung toksin, juga meningkatkan sirkulasi
dan aliran limfatik. Peningkatan sirkulasi pada gilirannya akan meningkatkan suplai
oksigen dan metabolisme sel untuk mengurangi jumlah zat inflamasi atau beracun. Pada
penelitian Ullah (2007), disimpulkan bahwa titik bekam dapat menyebabkan gerbang
nyeri menjadi meningkatkan frekuensi impuls nyeri, sehingga akhirnya menyebabkan
penutupan gerbang dan sehingga terjadi pengurangan rasa sakit.
PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP NYERI PADA BURUH WANITA
YANG MENGALAMI NYERI BAHU DI PT MAYANG SARI JEMBER

Bekam merupakan teknik pengeluaran darah rusak dari dalam tubuh dengan cara
pengekopan perlukaan dan penyedotan darah di sejumlah titik tertentu pada area
permukaan kulit. Nyeri merupakan perasaan subyektif dan pengalaman emosional yang
tidak menyenangkan dan menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rangsang
nyeri tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah buruh wanita di PT Mayang Sari Jember
dengan jumlah sampel 34 orang dengan pembagian 17 orang pada kelompok intervensi
dan 17 orang pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Instrumen terapi bekam yang digunakan adalah
peralatan bekam, sedangkan instrumen yang digunakan untuk mendeteksi tingkat nyeri
adalah skala nyeri deskriptif 0-10. Perlakuan bekam di lakukan di 9 titik dan diberikan
perlakuan satu kali selama penelitian.

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan rancangan
non randomized control group pretest-posttest, karena penelitian ini memenuhi ciri-ciri
dari Quasy Experiment, yaitu ada perlakuan (treatment) dan ada kelompok kontrol yang
tidak dipilih secara random. Pada penelitian ini populasinya adalah buruh wanita di PT
Mayang Sari Jember berjumlah 70 orang yang menderita nyeri bahu. Sampel yang di
ambil adalah 34 orang (17 orang pada kelompok intervensi dan 17 orang pada kelompok
kontrol) dan yang termasuk kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
penderita nyeri bahu yang bersedia di bekam dan buruh wanita berusia 30 – 40 tahun.
Sedangkan Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Random Sampling
yaitu Purposive Sampling.

Nyeri bahu pada buruh wanita di PT Mayang Sari Jember pada kelompok intervensi
adalah pre intervensi memiliki nilai mean 4,06, nilai minimal 3 dan nilai maksimal 5.
Sedangkan pada post intervensi memiliki nilai mean 1,35, nilai minimal 0 dan nilai
maksimal 3. Nyeri bahu pada buruh wanita di PT Mayang Sari Jember pada kelompok
kontrol adalah pre kontrol memiliki nilai mean sebesar 3,59, nilai minimal 3 dan nilai
maksimal 5. Sedangkan pada post kontrol memiliki nilai mean 3,88, nilai minimal 2, dan
nilai maksimal 5. Nyeri bahu pada buruh wanita di PT Mayang Sari Jember sebelum
perlakuan dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah
pre intervensi memiliki nilai mean 4,06, nilai minimal 3 dan nilai maksimal 5, sedangkan
pre kontrol memiliki nilai mean sebesar 3,59, nilai minimal 3 dan nilai maksimal 5.
Untuk post intervensi memiliki nilai mean 1,35, nilai minimal 0 dan nilai maksimal 3,
sedangkan post kontrol memiliki nilai mean 3,88, nilai minimal 2, dan nilai maksimal 5.
Terapi bekam efektif terhadap nyeri pada buruh wanita yang mengalami nyeri bahu di PT
Mayang Sari Jember.
B. Perbedaan Jurnal 1 dan 2
1) Jurnal Pertama
Jurnal pertama menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen dengan desain
single case research. Jumlah sampel sebanyak 6 responden yang bekerja di laundry
kelurahan pabelan terdiri dari 5 perempuan dan 1 laki-laki. Pengambilan sampel ini
menggunakan random sampling. Cara pengobatan bekam yang digunakan adalah dengan
membekam pada titik-titik meridian. Jurnal pertama kurang menjelaskan titik apa saja
yang akan dibekam dan lokasi yang akan dibekam tidak dijelaskan.
Penurunan nyeri bahu pada pekerja laundry sebesar 70% pada kelompok bekam hal
ini didukung pada penelitian Lauche (2012), bekam mengambil tekanan dari jaringan
dan meringankan daerah leher dan bahu dari darah yang mengandung toksin, juga
meningkatkan sirkulasi dan aliran limfatik. Peningkatan sirkulasi pada gilirannya akan
meningkatkan suplai oksigen dan metabolisme sel untuk mengurangi jumlah zat
inflamasi atau beracun. Pada penelitian Ullah (2007), disimpulkan bahwa titik bekam
dapat menyebabkan gerbang nyeri menjadi meningkatkan frekuensi impuls nyeri,
sehingga akhirnya menyebabkan penutupan gerbang dan sehingga terjadi pengurangan
rasa sakit.

2) Jurnal Kedua
Jurnal kedua menggunakan metode Quasy Experiment dengan rancangan non
randomized control group pretest-posttest, karena penelitian ini memenuhi ciri-ciri dari
Quasy Experiment, yaitu ada perlakuan (treatment) dan ada kelompok kontrol yang tidak
dipilih secara random. Pada penelitian ini populasinya adalah buruh wanita di PT
Mayang Sari Jember berjumlah 70 orang yang menderita nyeri bahu. Sampel yang di
ambil adalah 34 orang (17 orang pada kelompok intervensi dan 17 orang pada kelompok
kontrol) dan yang termasuk kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
penderita nyeri bahu yang bersedia di bekam dan buruh wanita berusia 30 – 40 tahun.
Sedangkan Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Random Sampling
yaitu Purposive Sampling. Bekam di lakukan di 9 titik dan diberikan perlakuan satu kali
selama penelitian. Dalam jurnal kedua kurang menjelaskan ke 9 titik apa saja yang akan
dibekam dan di bagian mana saja.
Nyeri bahu pada buruh wanita di PT Mayang Sari Jember pada kelompok intervensi
adalah pre intervensi memiliki nilai mean 4,06, nilai minimal 3 dan nilai maksimal 5.
Sedangkan pada post intervensi memiliki nilai mean 1,35, nilai minimal 0 dan nilai
maksimal 3. Nyeri bahu pada buruh wanita di PT Mayang Sari Jember pada kelompok
kontrol adalah pre kontrol memiliki nilai mean sebesar 3,59, nilai minimal 3 dan nilai
maksimal 5. Sedangkan pada post kontrol memiliki nilai mean 3,88, nilai minimal 2, dan
nilai maksimal 5. Nyeri bahu pada buruh wanita di PT Mayang Sari Jember sebelum
perlakuan dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah
pre intervensi memiliki nilai mean 4,06, nilai minimal 3 dan nilai maksimal 5, sedangkan
pre kontrol memiliki nilai mean sebesar 3,59, nilai minimal 3 dan nilai maksimal 5.
Untuk post intervensi memiliki nilai mean 1,35, nilai minimal 0 dan nilai maksimal 3,
sedangkan post kontrol memiliki nilai mean 3,88, nilai minimal 2, dan nilai maksimal 5.
Terapi bekam efektif terhadap nyeri pada buruh wanita yang mengalami nyeri bahu di PT
Mayang Sari Jember.

Anda mungkin juga menyukai