Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan
masyarakat artinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang
terbaik bagi putra-putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam segala
hal. Mengingat perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata maka
tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak
sekolah perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia yang
profesional, manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya
akses terhadap lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta
ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional.
Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana
perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini
pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana
pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat
tercapai secara optimal. Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk
menjamin sekolah memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan
berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT.
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk
merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan
Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program
sebuah organisasi. Dengan demikian perencana strategis (Strategic planner) harus
menganalisis faktor – faktor strategis organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Model yang paling populer saat ini adalah
analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), kesempatan (Opportunity), dan ancaman (Threats) dari Sekolah tersebut.
Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat sejauh mana nilai
“PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan situasi dari sekolah
tersebut.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :


a. Apakah definisi analisis SWOT?

b. Bagaimana penerapan analisis SWOT di SMP NEGERI 2 TENGARAN?


c. Bagaimana perhitungan analisis SWOT di SMP NEGERI 2 TENGARAN?

3. Tujuan

a. Mengetahui definisi analisis SWOT

b. Mengetahui bagaimana penerapan analisis SWOT di SMP NEGERI 2


TENGARAN
c. Mengetahui dan membahas perhitungan analisis SWOT di SMP NEGERI 2

TENGARAN
BAB II
PEMBAHASAN

1. Profil Sekolah
Nama Sekolah   : Smp Negeri 2 Tengaran
Alamat                    : Jl. Salatiga – Solo  Km 7 Karangduren
Kecamatan             : Tengaran
Kabupaten            : Kab. Semarang
Provinsi                 : Jawa Tengah 50775
Telepon/Fax        : (0298)312273
E-Mail                  : smpn2tengaran@yahoo.com

2. Visi Misi Sekolah

Visi SMP Negeri 2 Tengaran adalah


Terwujudnya : ”insan ikhlas nan luhur berwawasan lingkungan dan ramah anak” yaitu
insan yang terdepan dalam imtaq, ilmu, dan keterampilan dilandasi dengan kearifan dan
budi pekerti luhur yang nasionalis, sehat, berwawasan lingkungan dan ramah anak

Misi SMP Negeri 2 Tengaran


Untuk mencapai visi SMP Negeri 2 Tengaran perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan
jangka panjang dengan arah yang jelas. Dalam setiap kinerja kami selalu menumbuhkan
sikap dan perilaku mandiri, jujur, sehat, peduli lingkungan dan ramah anak mendasarkan
segala sesuatu pada ilmu, santun, taqwa dan memiliki budaya mutu.

Penjabaran misi di atas meliputi:


1. Melaksanakan tugas dan pekerjaan secara mandiri, efektif, dan inovatif sehingga
setiap warga sekolah memiliki kompetensi yang diharapkan;
2. Menumbuhkan semangat bekerja keras yang dilandasi kecerdasan, serta dilaksanakan
secara intensif, untuk hasil yang maksimal bagi seluruh warga SMP Negeri 2
Tengaran;
3. Menumbuhkan semangat kerjasama seluruh warga sekolah untuk menciptakan
lingkungan sekolah yang bersih,rindang sehat dan indah;
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut melalui pendidikan
agama dan budaya warga sekolah sehingga terbangun warga sekolah yang taqwa dan
berakhlak mulia dan menghargai lingkungan;
5. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri secara mandiri maupun kelompok secara
efektif dan efesien, sehingga setiap warga sekolah mencapai kesuksesan yang
diharapkan;
6. Menumbuhkan perilaku / karakter / pembiasaan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan
dan Santun,) dan terciptanya Sekolah Ramah Anak di SMP Negeri 2 Tengaran;
7. Menumbuhkan dan mendorong penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di
lingkungan SMP Negeri 2 Tengaran;
8. Menumbuhkan perilaku warga SMP Negeri 2 Tengaran untuk bersikap , jujur dan
bertata krama dalam pergaulan;
9. Menumbuhkan semangat warga SMP Negeri 2 Tengaran untuk memiliki budaya
kerja yang berkualitas;
10. Menumbuhkan kesadaran bagi setiap warga SMP Negeri 2 Tengaran menjaga sehat
jasmani dan rohani;
11. Menumbuhkan kesadaran bagi setiap warga SMP Negeri 2 Tengaran selalu peduli
lingkungan;
12. Menumbuhkan kesadaran bagi setiap warga SMP Negeri 2 Tengaran selalu ramah.
13. Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman dengan upaya
a. Mencegah kerusakan lingkungan
b. Mencegah pencemaran lingkungan
c. Pelestarian lingkungan hidup
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi
beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih rinci dan lebih jelas. Berikut ini jabaran
tujuan yang diuraikan dari visi dan misi di atas.

Tujuan SMP Negeri 2 Tengaran merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah
agar komunikatif dan bisa diukur diuraikan sebagai berikut.
1. Terwujudnya:
a. Kegiatan pembelajaran dan kegiatan pengembangan diri secara aktif;
b. Peningkatan prosentase dan nilai kelulusan;
c. Pemahaman terhadap hak dan kewajiban untuk belajar dengan memanfaatkan
lingkungan sekolah secara bertanggung jawab;
d. Cara berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah,
serta berkomunikasi melalui berbagai media;
e. Kemampuan mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai
pilihannya;
f. Kemampuan mengoperasikan komputer minimal untuk program aplikasi
Microsoft Word, Excel, dan Powerpoint;
g. Semangat berpartisipasi dalam berbagai kompetisi akademik dan non- akademik
di tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi;
h. Kemampuan melanjutkan ke SMA/SMK sesuai pilihannya melalui pencapaian
target pilihan yang ditentukan sendiri;
i. Kemampuan menampilkan kebiasaan hidup bersih sehat, sopan santun dan ,
berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman serta taqwa;
j. Tumbuhnya kepedulian lingkungan untuk mencegah kerusakan lingkungan,
mengurangi pencemaran lingkungan dan melestarikan lingkungan hidup
k. Keyakinan, pemahaman dalam menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam
kehidupan.

2. Terdepan dalam :
a. Kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah;
b. Perolehan nilai Ujian Sekolah (USBN) dan Ujian Nasional;
c. Persaingan masuk ke jenjang SMA/SMK favorit;
d. Penerapan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, terutama bidang sains dan
matematika misalnya dengan mengikuti lomba OOSN, OSN;
e. Lomba olah raga, kesenian, PMR, Paskibra, Pramuka, MAPSI,Bulan Bahasa,
Literasi, Perpustakaan;
f. Kebersihan sekolah dan lingkungan (sekolah sehat)
g. Penghijauan sekolah (Adiwiyata);
h. Kenyamanan (Sekolah Ramah Anak)

3. Strategi

1. Meningkatkan profesionalisme guru

2. Melengkapi sarana dan prasarana

3. menciptakan sekolah sebagai lingkungan belajar

4. Meningkatkan peran steakholder

4. Tujuan Sekolah Dalam 4 (Empat) Tahun


Pada tahun pelajaran 2021 sampai dengan tahun pelajaran 2024 diharapkan :

1) Memiliki lulusan yang unggul dalam prestasi akademik dan non kademik

2) Terlaksananya proses pembelajaran yang variatif dan inovatif

3) Memiliki administrasi kurikulum yang lengkap.

4) Terwujudnya komitmen dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan


yang profesional.
5) Terwujudnya pengelolaan pendidikan partisipatif, transparan, dan akuntabel. .

6) Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dalam

mendukung PBM
7) Memiliki sumber dana yang memadai, memenuhi kegiatan sekolah.

8) Memiliki sistem penilaian beragam (multiaspek) untuk semua mata pelajaran dan

semua jenjang  kelas.


9) Memiliki lingkungan sekolah yang kondusif, tertib, bersih, indah, ramah.
5. Program Strategis

Dalam rangka mewujudkan program sekolah, maka program strategis yang


dicanangkan diarahkan pada delapan standar nasional pendidikan yang terkandung di
dalam PP No. 19 Tahun 2005. Adapun program strategis yang dicanangkan adalah
sebagai berikut:
1) Pengembangan kompetensi lulusan di sekolah SMP Negeri 2 Tengaran sesuai dengan

SNP (Satndar Nasional Pendidikan)


2) Pengembangan kurikulum yang merupakan penjabaran dari standar isi dan kurikulum

nasional
3) Pengembangan proses pembelajaran secara aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan. 
4) Pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai SNP   dan

tuntutan global.
5) Pengembangan sarana dan prasarana atau fasilitas sekolah sesuai dengan kebutuhan.

6) Pengembangan dan implementasi pengelolaan/manajemen sekolah sesuai dengan

SNP
7) Pengembangan  dan penggalian sumber dana pendidikan dan implementasinya

8) Pengembangan dan implementasi sistem penilaian untuk semua mata pelajaran dan

jenjang kelas.
9) Pengembangan lingkungan sekolah yang kondusif, bersih, indah, dan ramah.

6. Perencanaan SWOT

Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika
sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia
pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup
diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa ini
menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian
dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang harus diingat  oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa
SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan
situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan
bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi
masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk
menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan,
mereduksi ancaman dan membangun peluang. 

7. Definisi Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),


Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan
untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan
kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi
dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
 S  =   Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
 W =  Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang  merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
 O  =   Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang  di
luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi  organisasi di
masa depan
 T  =  Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di
masa depan.

Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi


pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi
keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi
pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan
sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-
faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002)
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan
setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat
kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT
dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun
eksternal (Depdiknas, 2002). 

8. Tahap – Tahap Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu
organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan
tahap pengambilan keputusan.
9. Tahap pengumpulan data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi
juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data. Pada tahap ini
data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
 Peran masyarakat

 Donatur

 Pemerintah

Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
 Laporan keuangan sekolah

 Administrasi sekolah

 Kegiatan Belajar mengajar

 Keadaan guru dan siswa

 Fasilitas dan prasarana sekolah

 Administrasi guru dan lain lain


Pada tahap ini digunakan 2 model matriks pengumpulan data yaitu: matriks faktor
strategi eksternal dan matriks faktor strategi internal.
Langkah – Langkah Menyusun Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Matriks Faktor
Strategi Internal (IFAS)
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta Kekuatan
dan Kelemahan)
2. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting).
3. Hitung rating (di dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi sekolah yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang
bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya
kecil diberi rating +1), sedangkan pemberian rating untuk ancaman adalah kebalikan
dari pemberian rating peluang.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing
masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsatnding) sampai 1,0
(poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor – faktor
tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan
bagi sekolah yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana
sekolah dalam hal ini SMP NEGERI 2 TENGARAN bereaksi terhadap faktor –
faktor strategis eksternalnya.
Tabel 1. Perhitungan EFAS SMP NEGERI 2 TENGARAN

Bobot
Faktor – Faktor strategi Ratin
Bobot X Komentar
Eksternal g
Rating
PELUANG  (O)
1.Dukungan pemerintah 0,10 3 0,30 Sekolah dapat mengajukan
daerah dalam melengkapi prososal ke Pemerintah
sarana dan prasarana Daerah Tingkat I dan
Tingkat II perlu dilakukan
untuk melengkapi sarana dan
prasarana sekolah
2.Kesesuaian sarana dan 0,15 4 0,60 Karena sarana dan prasarana
prasarana sekolah dengan merupakan kekuatan artinya
tuntutan potensi daerah dan kerjasama pengadaan sarana
per-kembangan IPTEK serta dan prasarana dan
IMTAK pemanfaatan yang ada harus
di kembangkan terus.
3.Tuntutan 0,15 3 0,45 Masyarakat mengharapkan
masyarakat  terhadap lulusan setelah selasai dari SMP ini
yang berkualitas diharapkan
dapat melanjutkan kejenjang
yang lebih tinggi dan
berkualitas
4.Sponsor/perusahaan/yayasa 0,10 3 0,30 Bantuan sponsor guna
n pengembangan sekolah tidak
ada. 
5.Dukungan orang tua tinggi 0,10 3 0,30 Terbukti dengan orang tua
yang  mendaftarkananaknya t
est masuk SMP NEGERI 2
TENGARAN sangat banyak

Bobot 
Faktor – Faktor strategi
Bobot Rating X Komentar
Eksternal
Rating
ANCAMAN (T) Banyak SMP-SMP lainnya
1.Lembaga pendidikan sejenis 0,10 3 0,30 yang juga di favoritkan di
sekitar lingkungan SMP
NEGERI 2 TENGARAN
2.Lingkungan sosial sekolah 0,10 3 0,30 Memiliki lapangan olah raga
yang belum begitu memadai 
dan tempat parkir yang tidak
cukup luas

3.Pusat Berbagai kegiatan 0,05 3 0,15 Belum banyak kegiatan yang


dipusatkan di SMP ini
4.Persaingan masuk SMP Banyak Persaingan lulusan
negeri 0,10 3 0,30 yang terjadi antar SMP-SMP
yang di minati dalam tes
masuk SMP negeri
5.Kemajuan Teknologi 0,05 3 0,15 Belum terlalu maksimal
Komputer dan Informatika karena belum ada guru
Khusus mengajar TIK di
sekolah ini jadi kemapuan
dalam bersaing dengan SMP
lainnya akan sulit.
JUMLAH TOTAL  O + T 1,00 3,15

Kesimpulan:
Dapat dilihat dari butir peluang sarana dan prasarana adalah peluang yang paling besar
yang dimiliki oleh SMP NEGERI 2 TENGARAN walaupun ini peluang ini masih jauh
dari sekali tertinggi. tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama
yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini akan
memperkecil ancaman pada butir lima yaitu persaingan dalam bidang TIK yang belum
begitu baik. Ancaman ini dapat diminimalisir dengan peluang tersebut dengan cara tidak
hanya infrastruktur saja yang di pehatikan tapi tenaga pengajar yang mumpuni juga harus
di penuhi.

Tabel 2. Perhitungan IFAS SMP NEGERI 2 TENGARAN

Bobot 
Faktor – Faktor strategi
Bobot Rating X Komentar
Internal
Rating
KEKUATAN (S)
1. Motivasi guru dan siswa 0,15 3 0,45 Motivasinya tinggi dengan
mampu mengembangkan
metode pembelajaran dan
siswanya cukup antusias
dalam pembelajaran dan
ekstrakurikuler.
2.     Fasilitas 0,15 3 0,45 Selain kondusif, kelengkapan
perpustakaan dan buku, dan alat praktik yang
loboratorium dimanfaatkan siswa tersedia
dengan cukup baik

3.     Hubungan yang baik 0,10 3 0,30 Sangat kondusif baik dalam


antara guru dengan guru kegiatan ektrakurikuler
ataupun guru dengan siswa ataupun pembelajaran,
terutama dukungan positif
siswa

4.     Pendekatan, metode 0,10 3 0,30 Guru menggunakan


mengajar guru yang pendekatan, metode
bervariasi pembelajaran yang bervariasi
5.     Pembiyaan 0,10 3 0,30 Orang tua siswa memiliki
kemampuan membayar biaya
yang relatif mahal

KELEMAHAN (W)
1.    Rekrutmen guru dan staff 0,10 1 0,10 Rekrutmen staf
yang terkadang tidak sesuai
dengan kebutuhan dan sarat
dengan unsur kekeluargaan
2.    Keadaan guru dan staff 0,10 1 0,10 Masih terdapat
Guru honorer : 14
Staff honorer : 12

3.    Penerimaan siswa Peneriman siswa dengan test,


Baru/pindahan 0,10 2 0,20 transparan tetapi masih
adanya titipan dari berbagai
pihak.
4.    Jamsostek Tidak adanya jamsostek bagi
0,10 3 0,30 guru – guru terutama Guru
Honorer.
5.    Gedung sekolah 0,10 3 0,30 Sudah banyak membutuhkan
perbaikan – perbaikan.
JUMLAH S + W 1,00 3,45

Kesimpulan :
Dilihat dari bobot masing – masing butir Kekuatan dan kelemahan yang ada pada matrik
diatas dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SMP
NEGERI 2 TENGARAN ini seimbang baik dari skor dan rating. Hal ini bisa dijadikan
pelajaran untuk pihak sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan
untuk meminimalisir kelemahan yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan
terus berusaha dan meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar
kelemahan yang ada dapat teratasi.

10. Tahap Analisis Data SWOT

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap


kelangsungan sekolah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut
dalam model – model kuantitatif perumusan strategi. Ada beebrapa Model yang dapat
digunakan dalam menyusun analisis SWOT antara lain:
1) Matriks TOWS atau Matrik SWOT

2) Matriks BCG (Boston Consultinfg Group) atau dikenal dengan Growth/Share

Matriks
3) Matriks Internal Eksternal

4) Matriks SPACE

5) Matriks Grand Strategy

Dalam makalah ini penulis akan menggunakan Matriks TOWS atau SWOT, karena
matrik ini akan menggambarkan sevara jelas bagaimana peluang, ancaman eksternal yang
dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Diagram 1 Matrik SWOT


STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
IFAS  Motivasi guru dan  Rekrutmen guru
siswa dan staff
 Fasilitas  Keadaan Guru
perpustakaandan labo  Penerimaan siswa
ratorium Baru/pindahan
 Hubungan yang baik  Jamsostek
antara guru dengan  Gedung Sekolah
guru ataupun guru
dengan siswa
 Pendekatan, metode
mengajar guru yang
       EFAS bervariasi
 Pembiyaan
OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
 Dukungan  Terus memotivasi  Diharapkan
pemerintah daerah guru dan siswa dalam kepada pemerintah
dalam melengkapi KBM dengan untuk tidak hanya
sarana dan Dukungan pemerintah memperhatikan
prasarana dalam melengkapi sarana dan
 Kesesuaian sarana sarana prasarana prasarana tetapi
dan prasarana  Terus melanjutkan pengadaan tenaga
sekolah dengan hubungan baik  guru pengajar yang
tuntutan potensi dan siswa di iringi Mumpuni juga.
daerah dan per- dengan IMTAQ dan  Adanya
kembangan IPTEK IPTEK . kemampuan orang
serta IMTAQ  Terus melakukan tua siswa untuk
 Tuntutan pendekatan dan pembiyaaan
masyarakat  terhada metode mengajar sekolah yang
p lulusan yang yang bervariasi dan lumayan mahal
berkualitas berinovasi dalam dapat dijadikan
 Sponsor/perusahaan mengajar agar terus donatur dalam hal
/yayasan akan menghasilkan perbaikan
 Dukungan orang lulusan yang perbaikan gedung
tua tinggi berkualitas. sekolah
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
 Lembaga  Selalu berusaha dan  Menerima tenaga
pendidikan sejenis bekerja keras untuk guru dengan fair
 Lingkungan sosial menjadi yang terbaik melalu tes masuk
sekolah di segala bidang baik jika ingin bersaing
 Pusat Berbagai itu guru, siswa dalam dengan dunia luar,
kegiatan rangka persaingan baik segi TIK,
 Persaingan masuk dengan sekolah lain. lulusan dan
SMP negeri  Terus berkreatifitas ekstrakurikuler,
 Kemajuan dan berinovasi dalam skarean kualitas
Teknologi KBM . guru adalah
Komputer dan cerminan kualitas
Informatika Siswa.

Anda mungkin juga menyukai