Anda di halaman 1dari 10

NAMA : NADIYA LUTFI Z

NIM : 3K181107

1. EPIDEMI : Penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas

dan menimbulkan banyak korban. 

PANDEMI : Wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah

geografis yang luas. Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir di seluruh

negara atau benua, biasanya mengenai banyak orang. 

ENDEMI : Keadaan atau kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit

tersebut biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu.

SPORADIK : Suatu keadaan yang ada di wilayah tertentu dan frekuensinya

berubah-ubah menurut waktu tertentu.

WABAH : Kecil, tapi luar biasa, yaitu peningkatan jumlah kasus yang

jelas terlihat, meski kecil, jika dibandingkan dengan jumlah “normal” yang

diantisipasi.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Corona virus adalah virus yang menyebabkan penyakit dari gejala ringan

sampai berat. Ada dua jenis corona virus yang menyebabkan penyakit dan

menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada

manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Virus corona adalah

zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa

SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta

ke manusia. Dan ada hewan yang menjadi sumber penularan COVID19 ini tetapi

masih belum diketahui (Kemenkes, 2020).

Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gangguan pernapasan

akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan

masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat

menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.

Tanda-tanda dan gejala klinis adalah demam, kesulitan bernapas, dan hasil rontgen

menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru (Kemenkes, 2020).

Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus

pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19).

Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan

Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International

Concern (KKMMD/PHEIC). Penambahan jumlah kasus COVID-19 cukup cepat dan

sudah terjadi penyebaran antar negara (Kemenkes, 2020).

Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi

414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192

negara/wilayah. Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang

dilaporkan terinfeksi. Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus

konfirmasi COVID19 sebanyak 2 kasus. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020,

Indonesia sudah 2 melaporkan 790 kasus konfirmasi COVID-19 dari 24 Provinsi

yaitu: Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kep.

Riau, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utara,

Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku dan

Papua. Wilayah dengan transmisi lokal di Indonesia adalah DKI Jakarta, Banten (Kab.

Tangerang, Kota Tangerang), Jawa Barat (Kota Bandung, Kab. Bekasi, Kota Bekasi,

Kota Depok, Kab. Bogor, Kab. Bogor, Kab. Karawang), Jawa Timur (kab. Malang,

Kab. Magetan dan Kota Surabaya) dan Jawa Tengah (Kota Surakarta) (Kemenkes,

2020).

Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular melalui percikan

batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular

penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang

merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran

infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih,
menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan

ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapapun yang

menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu,

menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas

kesehatan terutama unit gawat darurat (Kemenkes, 2020).

PEMBAHASAN

A. Tujuan

Tujuan dibuatnya Laporan Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19

yaitu :

Melaksanakan pencegahan dan pengendalian COVID-19

B. Pembahasan

Melaksanakan pencegahan dan pengendalian COVID-19 yaitu dengan

Melaksanakan

Protokol Kesehatan :

 Protokol perlindungan kesehatan anggota keluarga secara umum: 

a. Menggunakan masker sesuai standar,

Masker tidak dianjurkan bagi :

 Bayi atau anak di bawah usia 2 tahun

Karena itu anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya menghindari bertemu

dengan orang lain. Jika terpaksa gunakan pelindung diri yang tidak

mengakibatkan kesulitan bernafas seperti penutup atau kain gendong.

 Penderita masalah pernafasan,


 Penderita kelumpuhan,

 Orang kehilangan kesadaran diri

 Orang yang tidak mampu melepas masker tanpa bantuan.

b. Menjaga Jarak dengan orang lain

c. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik- 30 detik

atau menggunakan hand sanitizer.

d. Hindari kerumunan baik di dalam maupun di luar rumah bersama orang lain

e. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan perolaku hidup bersih dan

sehat

 Menkonsumsi gizi seimbang

 Olahraga/ aktivitas fisik minimal 30 menit/ hari

 Mengelola stress

 Mandi dan bersih diri minimal dua kali sehari dan setelah berpergian

 Ganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah.

f. Batasi diri berinteraksi / kontak dengan orang lain, kurangi interaksi dengan

uang fisik, ketika menerima paket segera semprot dengan disinfektan.

g. Jangan ada yang merokok di dalam rumah.

h. Jika sakit terapkan etika batuk dan bersin. Jika berlanjut segera hubungi dokter

atau tenaga kesehatan.

i. Perawat anggota keluarga yuang rentan harus menerapkan protokol kesehatan.

 Perlindungan khusus bagi anggota keluarga rentan dan berisiko: 

 Anggota keluarga yang rentan meliputi ibu hamil ibu menyusui, ibu nifas bayi

balita, lansia, dan penyandang disabilitas.


 Anggota keluarga berisiko yaitu memiliki penyakit penyerta atau komorbid

seperti penyakit jantung asma HIV AIDS

Cara Perlindungan Khusus:

 Pastikan mendapatkan pelayanan kesehatan esensial secaara berkala

 Ibu hamil isolasi mandiri sejak 14 hari sebelum taksiran persalinan

 Pastikan anggota keluarga dengan penyakit penyerta/ komorbid/pengidap HIV

Aids menadapatkan kontrol rutin.

 Pastikan anak dengan disabilitas terlindungi sesuai protokol perlindungan anak

penyandang disabilitas.

 Pastikan anggota keluarga dengna penyakit penyerta dan kelompokl rentan hati-

hati dalam beraktivitas di tempat atau fasilitas umum.

 Pastikan ventilasi dan sanitasi dalam rumah dan lingkungan dalam keadaan baik

 Disinfeksi atau membersihkan benda sekeliling yang sering disentuh secara

berkala.

 Ketika ada anggota keluarga yang terpapar Covid-19

a. di laporkan kepada Ketua RT/RW/Satgas Penanganan Covid-19

setempat/Puskesmas agar dapat melakukan tracing kepada kontak erat.

Kriteria kontak erat adalah: 

 Kontak tatap muka/ berdekatan dalam radius 1 meter dan dalam jangka

waktu 15 menit atau lebih

 Sentuhan fisik langsung seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-

lain
 Perawat yang kontak langsung dengan orang yang terpapar tanpa

menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan standard.

b. Anggota keluarga yang memenuhi kriteria kontak erat harus melakukan

karantina selama 1 hari dan tidak wajib melakukan pemeriksaan swab PCR.

 Pada kontak erat yuang mendapat hasil negatif setelah pemeriksaan swab

PCR tetap wajib menyelesaikan karantina selama 14 hari.

 Apabila selama masa karantina muncul gejala Covid-19 seperti demam

batuk pilek sakit tenggorokan dan sesak nafas maka segera melakukan

pemeriksaan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

 Karantina mandiri dapat diakhiri jika sudah dinyatakan selesai oleh

petugas Kesehatan

c. Apabila terdapat anggota keluarga bergejala Covid-19 segera periksakan diri

ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan swab PCR maka orang

tersebut harus melakukan isolasi mandiri sampai dinyatakan negatif Covid-19.

d. Apabila terdapat anggota keluarga yang positif Covid-19 maka melakukan

isolasi mandiri di rumah sampai dinyatakan selesai oleh petugas Kesehatan

e. Apabila terdapat anggota keluarga yang positif meinggal dunia maka

pemakaman dilakukan sesuai tatalaksana protokol Covid-19

f. Fasilitas isolasi anggota keluarga yang terpapar sesuai kebijakan dari

pemerintah daerah

 Jika memungkinkan anggota keluarga yang terpapar dengan tanpa gejala

atau gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah. Apabila

tidak dapat dirujuk ke fasilitas khussu yang disediakan oleh pemerintah

derah.
 Bagi anggota keluarga yang bergejala sedang atau berat maka dibawa ke

rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut

Prinsip-prinsip isolasi mandiri di rumah bagi anggota keluarga yang terpapar

 Tempatkan dalam satu ruangan sendiri

 Batasi pergerakan atau minimalisasi berbagi ruangan yang sama

 Pisahkan alat makan alat mandi dan peralatan ibadah

 Dilarang makan bersama anggota keluarga

 Terapkan perlindungan pribadi menggunakan masker mencuci tangan pakai

sabun dengan air mengalir mencuci perlengkapan pribadi dan memberisikan

permukaan benda

 Batasi diri berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Protokol saat isolasi mandiri di rumah, perhatikan beberapa hal berikut:

1. Sediakan resep dan obat-obatan selama dua minggu, makanan dan kebutuhan

pokok lainnya

2. Memaksimalkan penggunaan telepon seluler untuk berkomunikasi dengan

anggota keluarga dan kerabat.

3. Terapkan rencana mengerjakan pekerjaan rumah dan pemenuhan kebutuhan dasar

keluarga.

4. Ketahui cara mengirimkan makanan untuk anggota keluarga lainnya yang isolasi

di luar rumah

5. Jika orang tua yang terpapar mengalami kesulitan dalam pengasuhan pada anak,

maka dapat menghubungi dinas PPA dan Dinas Sosial setempat untuk mendapatkan

bantuan pengasuhan alternatif


6. Apabila membutuhkan layanan konseling segera hubungi layanan keluarga

diantaranya Sejiwa, Nomor ekst 1119 ekst 8 UPDT PPA dan Puspaga.

7. Isolasi atau karantina mandiri dapat diakhiri jika dinyatakan sudah selesai oleh

petugas Kesehatan

8. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

 Protokol ketika beraktivitas di luar rumah 

 Menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker sesuai standar

kesehatan, mencuci tangan pakai sabun, dengan air mengalir atau hand sanitizer

menjaga jarak minimal 1 meter dan menghindari kerumunan.

 Pastikan diri dalam kondisi sehat

 Cara membersihkan diri setelah beraktivitas dari luar rumah agar tidak membawa

pulang virus dari luar rumah. Ketika sampai di rumah jangan menyentuh barang

bersentuahan atau berinteraksi dengan anggota keluarga sebelum membersihkan

diri dan barang yang dikenakan atau dibawa serta mengganti pakaian.

 Protokol saat ada warga sekitar yang terpapar, 

1. Jangan panik ketika ada warga yang terpapar karena dapat mengurangi efektivitas

sistem kekebalan tubuh.

2. Terapkan protokol 3M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau

menghindari kerumunan)

3. Membatasi diri untuk berinteraksi secara fisik dengan warga dan masyarakat sekitar

4. Ingatkan warga menjaga kebersihan dan mendisinfeksi lingkungan rumah masing-

masing.
5. Jangan berikan stigma negatif dan tumbuhkan rasa empati baik kepada yang terpapar

maupun yang sudah sembuh dari Covid-19. Bantu pemenuhan logistik bagi warga

yang menjalani isolasi mandiri lanjut usia yang tidak memiliki keluarga.

6. Laporkan kepada Satgas Penanganan Covid-19 tingkat RT/ RW setempat jika ada

warga positif covid-19 yang melanggar protokol kesehatan di  luar rumah.

PENUTUP

A. Kesimpulan Dan Saran

Corona virus adalah virus yang menyebabkan penyakit dari gejala ringan

sampai berat. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gangguan

pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. COVID-19 dapat

menular melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Upaya

pencegahan dan pengendalian covid-19 adalah dengan melakukan 3M yaitu

Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau menghindari

kerumunan.

DAFTAR PUSTAKA

https://poltekkes-banjarmasin.ac.id/images/content/Laporan_Mitigasi_Covid-

19_Poltekkes_Banjarmasin.pdf

https://nasional.kontan.co.id/news/inilah-protokol-kesehatan-keluarga-untuk-

mencegah-penularan-covid-19

Anda mungkin juga menyukai