Anda di halaman 1dari 10

Bab V Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan

BAB V

PELAKSAAN PEKERJAAN PEMANCANGAN

5.1 Uraian Umum

Tahap pelaksanaan pekerjaan adalah tahapan dimana suatu kegiatan yang

dijalankan untuk menyelesaikan sebuah proyek dan merupakan tahapan yang

sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Dalam menjalankan tahapan

proyek diperlukan pengawasan pekerjaan yang baik dan sesuai ketentuan yang

sudah di tuangkan dalam bestek pekerjaan, sehingga dapat diperoleh hasil yang

baik, tepat waktu, dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dari awal. Oleh

sebab itu, perlu dipersiapkan rencana kerja, alat penunjang pekerjaan, matrial, dan

tenaga professional yang sudah ahli dalam bidangnya masing-masing, sehingga

apabila terjadi permasalahan dilapangan dapat langsung mengambil keputusan

untuk menyelesaikan masalah dilapangan dengan metode yang efisien dan tidak

merubah hasil dari rencana pekerjaan tersebut. Metode pelaksanaan harus dipilih

sesuai dengan kondisi lapangan, jenis pekerjaan, waktu yang tersedia, volume

pekerjaan, serta biaya.

Dalam bab ini,penulis akan menguraikan metode pelaksanaan

pemancangan pada proyek Cengkareng Business City Lot 01 – One Mansion

Apartement.

V-1

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan

5.2 Pekerjaan Persiapan Lokasi Pemancangan

Mempersiapkan lokasi di mana alat pemancang akan diletakan, tanah

haruslah dapat menopang berat alat, bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang

berada di bawah permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih

dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar

pondasi tidak terganggu oleh penggalian di luar batas-batas yang ditunjukan oleh

gambar kerja. Proyek Cengkareng Business City Lot 01 – One Mansion

Apartement yang berlokasi di jalan Atang Sanjaya nomor 21 kelurahan Benda

kecamatan Benda kota Tangerang ini bersebelahan langsung dengan permukiman

penduduk, sehingga untuk menghindari keluhan masyarakat sekitar akan

kebisingan suara dan getaran yang ditimbulkan pada saat proses pemancangan

berlangsung maka metode yang ditetapkan untuk pekerjaan pemancangan ini

adalah dengan menggunakan alat Hydraulic Static Pile Driver (HSPD).

Jumlah titik tiang pancang pada proyek ini yaitu berjumlah 1090 titik

jumlah tiang pada setiap titiknya adalah 2 buah tiang dengan panjang tiang bottom

16 meter dan tiang top 8 meter ditambah pancang dolly 3 meter.

V-2

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan

= area stok pile SP , = area stok pile IP, = pos satpam , = office

Gambar 5.1 Site Plan Metode Kerja

5.2.1 Pekerjaan Perataan Tanah

Lahan pada lokasi pemancangan terlebih dahulu diratakan sebelum

dilakukan proses pemancangan pondasi tiang.

V-3

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan

Gambar 5.2 Proses Pekerjaan Perataan Tanah

5.3 Persiapan Alat Pemancang

Pelaksana harus menyediakan alat untuk memancang tiang yang sesuai

dengan jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga tiang pancang tersebut dapat

menembus masuk pada kedalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya

dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan. Bila diperlukan, pelaksana dapat

melakukan penyelidikan tanah terlebih dahulu.

Gambar 5.3 Persiapan Alat Pancang

V-4

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan

5.4 Penyimpanan Tiang Pancang

Tiang pancang disimpan di sekitar lokasi yang akan dilakukan

pemancangan. Tiang pancang disusun seperti piramida, dan dialasi dengan kayu

5/10. Penyimpanan dikelompokan sesuai dengan type, diameter, dimensi yang

sama.

Gambar 5.4 Penyimpanan Tiang Pancang

5.5 Pemancangan

Secara garis besar pemancangan dengan Hydraulic Static Pile Driver

(HSPD) untuk operasinya menggunakan system jepit kemudian menekan tiang

tersebut. Struktur alat tersebut terdiri dari : Pressing hydraulic cylinder, clamping

box, dan clamping hydraulic cylinder.

Metode pemancangan dengan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah :

1. Pihak kontraktor mengajukan terlebih dahulu aproval shop drawing ke

direksi pekerjaan agar mendapat persetujuan. Hal ini sangat penting agar

kesalahan titik-titik tiang yang akan dipancang tidak terjadi.


V-5

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan

2. Pelaksana kontraktor harus mengkoordinasikan dengan direksi pekerjaan

mengenai urut-urutan alur kerja / prioritas kerja dengan

mempertimbangkan urutan penyelesaian pekerjaan yang diminta dan

aksesibilitas kerja agar tercapai produktivitas yang terbaik.

3. Surveyor melakukan marking dan setting out titik-titik tiang pacang sesuai

gambar kerja/shop drawing.

4. Penggunaan tanda-tanda dan penomoran titik pancang harus disepakati

agar tidak terjadi kesalahan dalam membedakan titik-titik pemancangan

dengan titik as atau grid bangunan.

5. Penempatan tiang pancang sebaiknya diletakkan sedekat mungkin dengan

lokasi pemancangan agar tidak terjadi pengangkatan dan pemindahan yang

berulang-ulang sehingga resiko tiang rusak/pecah atau patah akibat

pengangkatan dapat ditekan seminimal mungkin. Posisi penumpukan tiang

pancang juga perlu diperhatikan, sebaiknya penumpukan tiang diberi pad

atau dudukan agar jangan sampai bersentuhan langsung dengan tanah. Hal

ini dimaksudkan agar tiang-tiang tidak mengalami penurunan kualitas

dimana tulangan besi tiang pancang bisa mengalami korosi.

6. Tiang yang akan dipancang harus diperiksa kondisi fisiknya apakah dalam

keadaan baik (tidak mengandung retak-retak,keropos,dll) dan diberi tanda

ukuran panjangnya setiap 50 cm dengan cat.

7. Sebelum proses pemancangan dengan sisten tekan, cek alat HSPD dalam

keadaan rata dengan bantuan alat "Nivo" yang terdapat pada ruang

operator dibantu dengan alat waterpass yang diletakkan pada posisi long

boat (chasis panjang).

V-6

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan

8. Proses pemancangan dimulai dengan tiang pancang diangkat dengan

bantuan service crane yang tergabung dalam unit HSPD dan dimasukkan

peralatan ke dalam lubang pengikat tiang atau yang disebut “Clamping

Box “, kemudian sistem jack-in akan naik dan mengikat atau memegangi

tiang pancang tersebut, ketika tiang sudah dipegang erat oleh “Clamping

Box“, maka tiang mulai ditekan tiap 1,5 m, pada saat pemancangan

dilakukan check verticality tiang pancang setiap kedalaman 0,5 m s/d 2 m.

9. Untuk mengetahui besarnya tekanan yang diberikan pada tiang pancang

pada alat ini dilengkapi dengan manometer oil pressure yang terletak pada

ruang control / kabin. Besarnya tekanan yang diberikan kemudian

dikonversikan ke pressure force dengan menggunakan tabel yang ada.

10. Bila “Clamping Box “ hanya mampu menekan tiang pancang sampai

bagian pangkal lubang mesin saja, maka penekanan dihentikan dan

“Clamping Box“ bergerak naik ke atas untuk mengambil tiang pancang

sambungan yang disiapkan atau dolly bila tidak dilakukan penyambungan.

11. Apabila dilakukan penyambungan pada tiang pancang maka tiang

sambungan (upper pile) diangkat dengan bantuan “service crane” dan

dimasukkan ke dalam “Clamping Box“ seperti pada awal permulaan

pemancangan tiang pancang pertama (bottom pile). Bila tiang sudah

dipegang erat oleh “Clamping Box”, maka tiang mulai ditekan mendekati

tiang pancang pertama (bottom pile). Penekanan dihentikan sejenak saat

kedua tiang sudah bersentuhan. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan

penyambungan kedua tiang pancang dengan pengelasan, sebelum

pengelasan cek kembali verticality tiang.

V-7

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan

12. Setelah pengelasan selesai tiang kemudian ditekan kembali hingga

kedalaman yang direncanakan atau sesuai dengan desain load / beban

rencana tiang Pancang.

Pada pelaksanaannya di lapangan, proses pemancangan menemui hambatan

adanya tanah keras atau cadas pada beberapa titik.

Gambar 5.5 Pemancangan dan Penyambungan Tiang

5.6 Test PDA (Pile Driving Analyzer)

Test PDA (Pile Driving Ana (Pile Driving Analyzer) adalah untuk

mendapatkan data tentang :

1. Daya dukung aksial

Penentuan daya dukung aksial tiang didasarkan pada karakteristik dari

pantulan gelombang yang diberikan oleh reaksi tanah (lengketan dan

tahanan ujung).
V-8

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan

2. Keutuhan atau integritas tiang

Kerusakan pada pondasi tiang dapat terjadi karena beberapa hal antara lain

pada saat pengangkatan tiang atau selama pemancangan tiang. Kerusakan

ini dapat dideteksi dengan PDA dengan berdasarkan ‘F’ (gaya) dan ‘V’

(kecepatan) yang terekam dari gelombang selama perambatannya

sepanjang tiang, lokasi dari kerusakan dapat dideteksi dan luas penampang

sisa dari tiang dapat diperkirakan.

3. Efisiensi energi yang ditransfer

PDA dapat mengukur energi pemancangan aktual yang ditransfer selama

pengujian. Karena berat palu pancang dan tinggi jatuh palu pancang dapat

diketahui, maka efisiensi energi yang ditransfer juga dapat dihitung.

Peralatan yang dibutuhkan untuk tes PDA antara lain :

a. Alat Pile Driving Analyzer ( PDA ),

b. Dua (2) strain transducer

c. Dua (2) accelerometer

d. Kabel Penghubung. Peralatan dapat dimasukkan dalam kotak

perjalanan yang cukup kuat. Setiap set PDA dan perlengkapannya

membutuhkan satu atau dua kotak yang berukuran sekitar 600mm x

500 mm x 400 mm dengan berat sekitar 30 kg.

Prosedur Pengujian Tes PDA :

Pengujian dinamis tiang didasarkan pada analisis gelombang satu dimensi

yang terjadi ketika tiang dipukul oleh palu. Regangan dan percepatan selama

pemancangan diukur menggunakan strain transducer dan accelerometer. Dua buah

V-9

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab V Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan

strain transducer dan dua buah accelerometer dipasang pada bagian atas dari tiang

yang diuji (kira-kira 1,5 x diameter dari kepala tiang).

Pemasangan kedua instrument pada setiap pengukuran dimaksudkan untuk

menjamin hasil rekaman yang baik dan pengukuran tambahan jika salah satu

instrument tidak bekerja dengan baik. Pengukuran direkam oleh PDA dan

dianalisis dengan Case Method yang sudah umum dikenal berdasarkan teori

gelombang satu dimensi.

Gambar 5.6 Tes PDA

V - 10

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai