Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

‘ DAMPAK JUAL BELI MELALUI E-COMMERCE ’

DISUSUN OLEH :

SHATIFA SALSABILA

19059269

MANAJEMEN DUAL DEGREE

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘Dampak Jual Beli
Melalui E-Commerce’ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Muhammad Hidayat pada bidang studi Ilmu Sosial Budaya Dasar. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Jual Beli Melalui E Commerce
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Hidayat, selaku Dosen
mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang, 01 Desember 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… 2

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 3


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………. 3
1.3 Tujuan Pembahasan ……………………………………………………. 3

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian E-Commerce ………………………………………………..4

2.2 Jenis-jenis transaksi E-Commerce……………………………………... 4

2.3 Kelebihan dan Kekurangan dari E-Commerce………………………….5

2.4 Dampak E-Commerce terhadap Indonesia………………………………6

2.5 Contoh E-Commerce yang ada di Indonesia……………………………. 8

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 9

3.2 Saran…………………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui internet
atau jaringan komputer. Seluruh komponen yang ada dalam perdagangan
diaplikasikan ke dalam e-commerce seperti customer service, layanan produk,
cara pembayaran dan cara promosi. Perkembangan internet yang semakin
maju merupakan salah satu faktor pendorong berkembangnya e-commerce.
Internet merupakan salah satu jaringan global yang menghubungkan jaringan
komputer diseluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi
dan interaksi antar satu perusahaan dengan konsumen

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa saja dampak positif dan negative yang terjadi saat melakukan belanja
melalui E-Commerce?
B. Apa dampak jual beli E-Commerce terhadap Indonesia?

1.3 Tujuan Pembahasan


A. Memberi info kelebihan dan kekurangan saat melakukan jual beli di e-
Commerce
B. Menjelaskan bagaimana sistem pada E-Commerce
C. Menjelaskan apakah jual beli pada E-Commerce berdampak buruk bagi
Indonesia
D. Memberi pengetahuan apa itu e-Commerce
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian E-Commerce

E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara
elektronik melalui media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat diartikan
sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang
menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk
transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis, dan informasi
secara elektronik. Dalam melakukan E-Commerce penggunaan internet menjadi
pilihan favorit oleh kebanyakan orang karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki
oleh jaringan internet tersebut, yaitu:

a. Internet sebagai jaringan public yang sangat besar, cepat dan kemudahan dalam
mengaksesnya.
b. Internet menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data
sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan
ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.
Sehingga kehadiran E-Commerce sebagai media transaksi yang baru, cepat dan
mudah ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun
pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses jual beli
dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.

2.2  Jenis-jenis Transaksi E-Commerce

1. Busines to Busines

2. Bussines to Cunsumer

3. Consumer to Consumer

4. Consumer to Bussines

5. Non-Bussines Electronic Commerce

6. Intrabussines (Organizational) Electronic Commerce.


2.3 Kelebihan dan Kekurangan dari E-Commerce
Kelebihan
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang
biayanya lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya
pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer
elektronik/pembayaran yang
tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.
5. Melebarkan jangkauan (global reach).
6. Meningkatkan customer loyality.
7. Meningkatkan supplier management.
8. Memperpendek waktu produksi.
9. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Kekurangan
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang
penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah
mengganti semua data finansial
yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan
ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan
seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu
dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai
macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain
yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang
dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar,
kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem
elektronik.
7. Dapat mengalami penipuan.
8. Terkadang barang yang diharapkan tidak sesuai ekspektasi.

2.4 Dampak E-Commerce terhadap Indonesia


Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
Indonesia ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna
perangkat telepon pintar di Indonesia dan terus bertambah setiap tahunnya.
Menelaah hal tersebut dapat disimpulkan bahwa prospek pasar ekonomi
digital Indonesia tidak dapat lagi dipandang sebelah mata.

Dalam hal ini, Indonesia sebagai negara berkembang yang berusaha untuk
mengembangkan perekonomiannya, tentunya sangat membutuhkan sektor
baru yang membantu untuk merangsang pertumbuhannya. Dan bisnis ini
merupakan salah satu sektor yang dirasa mampu untuk melakukan
pertumbuhan bagi perekonomian indonesia tersebut.

Perkembangan bisnis yang mengandalkan jaringan internet ini kini cukup


pesat dan memberikan dampak positif bagi bisnis yang baru. Karena dalam
bisnis ini tidak memerlukan biaya yang besar, serta tempat fisik untuk
membuat usaha.

Sehingga dengan modal terbataspun, seorang pebisnis dapat tetap memulai


usahanya. Tak perlu repot untuk pergi ke kantor, karena kita bisa melakukan
bisnis ini dimanapun dengan menggunakan komputer yang terhubung ke
internet.

Dengan kemudahan tersebut, secara tak langsung, memberikan pengaruh


terhadap perekonomian Indonesia lewat terbukanya beragam peluang usaha
yang dapat dilakukan oleh pebisnis lokal sekalipun.

Tak dapat dipungkiri, bisnis jenis ini memiliki beberapa keunggulan, baik dari
sisi local, maupun perekonomian Indonesia. Dari segi waktu, biaya, dan
tenaga, bisnis ini seakan memanjakan penggunanya dengan banyak
keunggulan.

Dan tentunya hal ini akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan
terhadap bisnis, terutama untuk pengusaha lokal. Dapat dilihat, kini pengusaha
barang jadi tak hanya memiliki toko offline, tapi dengan adanya sistem online,
mereka mulai untuk melebarkan sistem penjualannya.

Data yang di proyeksikan McKinsey & Co. nilai pasar e-commerce Indonesia
akan mencapai US$ 65 miliar atau sekitar 910 triliun rupiah pada tahun 2022.
Angka tersebut naik delapan kali lipat dibandingkan tahun 2017 yang nilainya
US$ 8 miliar atau sekitar 112 triliun rupiah.

Dalam laporan berjudul The Digital Archipelago, McKinsey menyebut


beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Di
antaranya, penetrasi pengguna smartphone, peningkatan daya beli masyarakat,
serta adopsi teknologi masyarakat yang relatif cepat.

Berbanding lurus dengan perkembangan e-commerce, Perekonomian


Indonesia akan diuntungkan dalam beberapa hal. Pertama, bisnis online
semakin mendorong perilaku konsumtif. Dalam risetnya McKinsey
menunjukkan bahwa 30% belanja online bukan merupakan kebutuhan rutin
melainkan tambahan yang nilainya mencapai kurang-lebih 42 triliun rupiah
pada tahun 2017.

Dan dikarenakan bisnis online diprediksi akan merambah ke berbagai daerah


di Indonesia proporsi belanja online juga diprediksi meningkat nilainya sekitar
tujuh kali lipat di tahun 2022. Selain itu e-commerce secara khusus turut andil
dalam meningkatnya partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Kurang-
lebih 35% usaha yang dikelola perempuan akan berkontribusi terhadap total
transaksi e-commerce.

Yang terakhir adalah terbentuknya kesetaraan sosial. Menurut data barang


yang diperdagangkan melalui e-commerce harganya 11-25% lebih rendah
dibandingkan pasar offline. Sehingga konsumen didaerah terpencil
mendapatkan pilihan produk yang lebih beragam serta harga yang lebih
murah.

Selain keuntungan-keuntungan yang didapat, e-commerce juga memiliki


kerugian. Menurut tuturan Chairul Tanjung, pemerintah perlu waspada dengan
dampak negatif yang mungkin timbul dari maraknya bisnis online. Bisnis
berbasis internet ini dapat beresiko menigkatkan jumlah pengangguran di
Indonesia.

Pasalnya, menurut beliau proses transaksi jual-beli atau penyedia layanan jasa
tanpa mendirikan fisik toko secara konvensional tidak membutuhkan banyak
sumber daya manusia. Dengan meningkatnya angka pengangguran maka
meningkat pula ketimpangan antara masyarakat menengah atas yang makin
sejahtera dengan masyarakat menengah bawah yang semakin menurun taraf
hidupnya.

Selain itu kekhawatiran juga datang dari masa depan e-commerce.


Ketergantungan konsumen terhadap kemudahan teknologi daring diprediksi
akan banyak mengurangi pekerja konvensional dikarenakan akan tergantikan
oleh teknologi komputer dan robot.

2.5 Contoh E-Commerce yang ada di Indonesia


A. Shoppe
B. Tokopedia
C. Bukalapak
D. Lazada
E. Blibli
DLL
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Memang zaman sekarang kita sangat dimudahkan oleh teknologi contohnya
dengan jual beli e-commerce ini. Tentu ada dampak negatifnya bagi kita dan
negara kita Indonesia. Walaupun kita sangat dimudahkan dalam ber transaksi
tentu kita harus mengurangi penggunaan teknologi ini.

3.2 Saran
Kita harus mengetahui batasan dalam menggunakan teknologi pada zaman
kini, agar dunia tidak cepat diambil alih oleh teknologi yang semakin
berkembang pesat.
DAFTAR PUSTAKA

http://michaeljulius11.blogspot.com/2017/07/dampak-positif-dan-negatif-dari-
e.html

http://www.unpas.ac.id/apa-itu-e-commerce/

https://www.kompasiana.com/ayumeilestari/5c2ea5a16ddcae7b8906ea16/e-
commerce-dan-perekonomian-indonesia?page=all

https://selular.id/2019/03/top-10-e-commerce-di-indonesia-2018/

Anda mungkin juga menyukai