Anda di halaman 1dari 26

SWAB NASOFARING

Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

Tanda tangan:
Ditetapkan Kepala drg. Siti Rohmi
Puskesmas Bulu NIP. 19641230 199203 2 005
............................................

Pengambilan swab nasofaring adalah serangkaian kegiatan mulai


A. PENGERTIAN
dari persiapan alat dan bahan hingga pengemasan specimen.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengambilan spesimen


B. TUJUAN
dari nasofaring untuk pemeriksaan PCR guna penegakkan diagnosis
Covid-19

C. KEBIJAKAN

D. REFERENSI Permenkes No. 247 tahun 2020

E. ALUR
Menyiapkan VTM

Menuliskan Identitas Pasien

Masukkan dacron ke dalam hidung, diputar 4x

Masukkan dacron ke cryotube

Putuskan tangkai dacron dan tutup cryotube

Cryotube dililit parafilm dan dimasukkan


kedalam plastik klip

Simpan kedalam cold box dengan posisi VTM


berdiri tegak

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
SWAB NASOFARING
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

F. PROSEDUR 1. Persiapan cryotube yang berisi VTM


2. Tuliskan identitas pasien (nama, alamat, usia) pada label
yang ditempel di luar cryoutube dan ditulis menggunakan
spidol permanen pada plastik klip
3. Masukkan secara perlahan swab dacron kedalam hidung
(pastikan posisi dacron pada septum bawah hidung)
4. Masukkan swab dacron secara perlahan ke bagian nasofaring
5. Swab dilakukan dengan gerak memutar perlahan ke bagian
nasofaring
6. Segera tarik dacron dan dimasukkan kedalam cryotube yang
berisi cairan
7. Putuskan tangkai plastic didaerah mulut cryotube agar
cryotube dapat ditutup rapat
8. Cryotube kemudian dililit parafilm, dilapisi tissue dan
masukkan kedalam plastik klip dan ditutup rapat
9. Simpan dalam cold box yang disediakan pada posisi VTM
berdiri tegak agar tidak tumpah
10. Tutup rapat coid box kemudian dikirimkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota

G. UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan puskesmas.

H. DOKUMEN - Rekam Medis


TERKAIT - Register pendaftaran

I. Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
SKRINING COVID19
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

Tanda tangan:
Ditetapkan Kepala drg. Siti Rohmi
Puskesmas Bulu NIP. 19641230 199203 2 005
............................................

A. PENGERTIAN  COVID-19 adalah virus jenis baru yang belum pernah


diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang dapat
menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat
 Skrinning COVID-19 adalah identifikasi awal pasien dengan
menggunakan formulir Penyediaan Epidemiologi (PE) terkait
COVID-19
 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah pelayanan
kesehatan perorangan yang bersifat nin spesialistik (primer)

Sebagai acuan dalam melakukan skrining COVID-19 di Fasilitas


B. TUJUAN
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

C. KEBIJAKAN

D. REFERENSI
E. ALUR
Pasien Infeksi Saluran
Pernafasan Akurt (ISPA)

Petugas menggunakan APD

Menempatkan pasien ISPA di


area tunggu khusus

Petugas melakukan wawancara


dengan formulir PE

PDP Tidak masuk Kriteria


ODP/PDP

 Melakukan tata laksana sesuai  Melakukan tata laksana sesuai


dengan SOP Rukukan Pasien dengan kondisi pasien
COVID-19 ke RS  Dengan SOP Pemantaian OTG
 Melakukan rapid test pada PDP dan ODP
ringan  Komuniasi Risiko

ODP OTG
 Melakukan tata laksana sesuai  Melakukan tata laksana sesuai
dengan kondisi pasien dengan kondisi
 Lakukan tata laksana sesuai  Melakukan tata laksana sesuai
dengan SOP Pemantauan OTG dengan SOP Pemantauan OTG
dan ODP dan ODP
 Komunikasi risiko sesuai  Komunikasi risiko sesuai dengan
dengan kondisi kondisi
Dilarang mengubah dan ataumenggandakan dokumen
Melakukan rapid test ini tanpa persetujuan Tim Akreditasirapid
Melakukan Puskesmas
test Bulu
SKRINING COVID19
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

F. PROSEDUR 1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa


masker bedah
2. Petugas mengidentifikasi pasien dengan infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA)
3. Petugas menempatkan pasien ISPA diarea tunggu khusus
yang memiliki ventilasi yang cukup
4. Selain langkah pencegahan percikan (droplet) dan langkah
pencegahan kontak (jika ada kontak jarak dekat dengan
pasien atau peralatan permukaan / material terkontaminasi)
5. Area selama triase perlu memperhatikan hal – hal sebagai
berikut :
 Pastikan ada ruang yang cukup untuk triase (ada jarak
setidaknya 1 meter antara petugas skrining dan pasien)
 Sediakan pembersih tangan mengandung alkohol dan
masker bedah (sarung tangan medis, gogglem dan gown
digunakan sesuai penilaian risiko)
 Kursi pasien diruang tunggu harus terpisah jarak
setidaknya 1 meter
 Pastikan agar alur gerak pasien dan petugas tetap satu
arah
 Petunjuk – petunjuk jelas tentang alur gerak pasien dan
petugas
 Anggota keluarga harus menunggu diluar area triase untuk
mencegah risiko penularan
6. Petugas melakukan wawancara menggunakan Formulir
Penyelidikan Epidemiologi (PE)
7. Petugas mengelola pasien sesuai dengan kondisi pasien
8. Jika pada saat triase maupun di poli pemeriksaan ditemukan
Orang Tanpa Gejala (OTG) maka petugas melakukan tata
laksana sesuai dengan SOP Pemantauan OTG dan ODP
COVID-19 oleh puskesmas
9. Jika pasien memenuhi kriteria Orang Dalam Pemantauan
(ODP) maka petugas melakukan tata laksana sesuai dengan
SOP Pemantauan OTG dan ODP COVID-19 di Puskesmas
10. Jika pasien memenuhi kriteria Pasien Dalam Pengawasan
(PDP) maka petugas melakukan tata laksana sesuai dengan
SOP Rujukan Pasien COVID-19 di Puskesmas
11. Jika pasien tidak memenuhi kriteria OTG, ODP dan PDP
maka petugas melakukan tata laksana sesuai kondisi
kesehatan pasien dan komunikasi risik

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
SKRINING COVID19
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

G. UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan puskesmas.

H. DOKUMEN - Rekam Medis


TERKAIT - Register pendaftaran

I. Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
DESINFEKSI
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

Tanda tangan:
Ditetapkan Kepala drg. Siti Rohmi
Puskesmas Bulu NIP. 19641230 199203 2 005
............................................

Desinfeksi adalah proses pengurangan jumlah kemungkinan


A. PENGERTIAN
mikroorganisme ke tingkat bahaya yang lebih rendah pada area
fasilitas umum yang terpapar oleh pasien konfirmasi COVID-19.
Fasilitas umum adalah fasilitas seperti perkantoran, rumah isolasi
(shelter) dan sarana transportasi

Untuk meminimalisir penyebaran virus corona di ruangan fasilitas


B. TUJUAN
umum yang berisiko pajanan COVID-19

C. KEBIJAKAN

D. REFERENSI
E. ALUR

Menyiapkan dan menggunakan


APD standar

Menyiapkan larutan disinfektan


dan menggunakan alat semprot
otomatis

PERSIAPAN
Lakukan pembersihan ruangan
secara umum (general cleaning)
termasuk membersihkan AC
terlebih dahulu

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
DESINFEKSI
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

F. PROSEDUR A. PERSIAPAN
1. Siapkan dan gunakan APD lengkap
(jika melakukan desinfeksi terhadap lokasi terpajan Covid-
19 positif, gunakan APD cover all)
2. Siapkan larutan desinfektan (sesuai petunjuk pemakaian /
tabel)
3. Alat semprot (sprayer) otomatis dengan teknologi dry mist
atau alat penyemprot elektrostatik atau alat penyemprot
mekanik
4. Identifikasi ruangan dengan cara menghitung volume
ruangan (p x l x t) untuk menghitung kebutuhan desinfektan,
tingkat kekotoran / infeksius melalui kultur / swab
permukaan lingkungan (dengan alat rapid test) bila
diperlukan
5. Lakukan pembersihan permukaan ruangan secara umum
(general cleaning) dapat menggunakan air sabun / detergen
6. Nyalakan Air Conditioner (AC) ruangan bila ada

B. PELAKSANAAN
1. Metode Dry Mist
a. Bila menggunakan dry mist, letakkan drymist disudut
ruangan dan arahkan alat pemercik (nozlle) ke tengah
ruangan
b. Tuangkan larutan peroksida kedalam tangki alat sesuai
volume ruangan dan tutuplah dengan rapat
c. Pastikan alamari, laci atau tempat penyimpanan yang
berpinu yang ada diruangan dalam kondisi terbuka
sehingga desinfektan secara efektif akan membunuh
mikroorganisme
d. Pastikan tidak ada orang di dalam ruangan yang akan
disemprot dan ruangan dalam kondisi tertutup rapat
e. Nyalakan alat dengan menekan tombol / saklar (On)
untuk menghidupkan alat kemudian lakukan pengaturan
waktu dan tekan tombol start untuk memulai
penyemprotan secara otomatis dan kemudian tinggalkan
ruangan (sesuai petunjuk pemakaian alat)
f. Setelah 60 (enam puluh) menit dilaksanakan desinfeksi,
ruangan aman digunakan
g. Lepaskan APD selesai pelaksanaan desinfeksi dan
perlakukan sebagai limbah B3
h. Lakukan cuci tangan menggunakan sabun dengan air
yang mengalir (hand wash) dan hand sanitizer (hand rub)

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
DESINFEKSI
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

i. Penyemprotan udara ruangan ini efektif dilakukan 1


(satu) kali dalam sehari

2. Metode Alat Semprot Elektrik / Mekanik


a. Bila menggunakan alat semprot elektrik, arahkan ujung
selang (nozzle) ke permukaan yang akan didesinfeksi
dengan jarak kurang lebih 20 cm (8 inchi)
b. Tuangkan larutan peroksida kedalam tangki alat sesuai
volume ruangan dan tutuplah dengan rapat
c. Pastikan tidak ada orang didalam ruangan yang akan
disemprot dan ruangan dalam kondisi tertutup rapat
d. Nyalakan alat dengan menekan tombol / saklar (On)
untuk menghidupkan alat dan semprotkan ke permukaan
yang akan didesinfeksi
e. Penyemprotan udara ruangan ini efektif dilakukan 2 – 3
kali dalam sehari (sebelum dan setelah bekerja)
f. Lepaskan APD selesai pelaksanaan desinfeksi dan
perlakukan sebagai limbah B3
g. Lakukan cuci tangan menggunakan sabun dengan air
yang mengalir (hand wash ) dan hand sanitizer (hand
rub)

G. UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan puskesmas.

H. DOKUMEN - Rekam Medis


TERKAIT - Register pendaftaran

I. Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

Tanda tangan:
Ditetapkan Kepala drg. Siti Rohmi
Puskesmas Bulu NIP. 19641230 199203 2 005
............................................

A. PENGERTIAN  Sampah / Limbah B3 medis adalah barang atau bahan sisa hasil
kegiatan yang tidak digunakan kembali yang berpotensi
terkontaminasi oleh zat yang bersifat infeksius atau kontak
dengan para pihak di lokasi isolasi, meliputi : masker bekas,
sarng tangan bekas, perban bekas, tissue bekas, plastik minum
bekas, alat suntik bekas, set infus bekas dan lain – lain
 Pengelolaan sampah / limbah B3 medis adalah kegiatan
pewadahan, pengumpulan dan pengolahan sampah / limbah
medis, serta pencatat dan pelaporannya
 Petugas adalah personal yang ditunjuk atau ditugaskan
melakukan pengumpulan dan pengolahan sampah / limbah B3
medis

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


B. TUJUAN
1. Pengelolaan sampah / limbah B3 medis yang terkait dengan
pasien COVID-19 (antara lain Alat Pelindung Diri (APD), alat dan
sampel laboratorium, makanan dan peralatan makan, dll)
2. Pengelolaan limbah infeksius yang berasal Pasien dalam
Pengawasan (PDP) yang dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan
3. Limbah infeksius yang berasak dari rumah tangga yang terdapat
Orang Tanpa Gejala (OTG) atau Orang Dalam Pemantauan (ODP)
4. Pengendalian, pencegahan dan memutus penularan COVID 19
serta menghindari terjadinya penumpukan limbah yang ditimbulkan
dari penanganan COVID-19

C. KEBIJAKAN

D. REFERENSI

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

E. ALUR
Sampah
Medis

Cair Padat

IPAL Plastik kuning


dengan label

Sampah diangkut ¼ penuh / maka


dengan transport 12 jam, plastik
khusus dan APD diikat

Kemas dalam kardus 50 x TPS


50 cm, diwrapping dan (maks 2 x 24 jam)
diberikan label

Desinfeksi

Transport (Pihak Ketiga)

Pemusnahan
(Incenerator)

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

F. PROSEDUR 1. Sampah / limbah B3 medis yang dihasilkan dimasukkan


kedalam kantong plastik warna kuning yang bersimbol
“biohazard” diberi label limbah medis COVID-19
2. Hanya sampah / limbah B3 medis berbentuk padat yang dapat
dimasukkan kedalam kantong plastik sampah / limbah B3
medis
3. Bila didalam limbah medis padat terdapat sisa cairan tubuh /
darah, kemudian sisa cairan dibuang ke IPAL
4. Kantong plastik limbah medis COVID-19 yang sudah terisi ¾
penuh atau paling lama 12 jam langsung diikat rapat dan
selanjutnya diangkut ke Tempat Penampungan Sementara
(TPS) B3
5. Pengangkutan sampah / limbah B3 medis dilakukan dengan
menggunakan alat transportasi khusus limbah infeksius dan
petugas menggunakan APD lengkap
6. Limbah dikemas dalam wadah / kardus dengan ukuran
maksimal 50 x 50 cm dan isolasi rapat (wrapping) atau dilapisi
plastik seluruh kemasan dan pastikan tidak terdapat
kebocoran
7. Berikan simbol infeksius dan label serta keterangan limbah
sangat infeksius
8. Limbah B3 medis yang telah diikat dilakukan desinfeksi
menggunakan desingektan berbasis klorin dengan
konsentrasi 0,5% bila akan diangkut ke pengolah
9. Melakukan desingeksi dengan desinfektan klorin 0,5% pada
TPS limbah B3 medis secara menyeluruh sekurang –
kurangnya sekali dalam sehari
10. Penyimpanan limbah medis B3 COVID-19 paling lama 2 x 24
jam pada suhu ruangan
11. Selanjutnya limbah medis COVID-19 ditimbang dan diangkut
oleh pihak ketiga yang berizin untuk dimusnahkan
(incinerator)
12. Petugas yang telah selesai melakukan pekerjaan
pengangkutan limbah medis COVID-19 segera melepaskan
APD yang telah digunakan sesuai prosedur dan buang APD
ke kantong plastik kuning yang berlabel limbah medis COVID-
19
13. Setelah itu cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan
mandi
14. Pelaporan dan monitoring

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

G. UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan puskesmas

H. DOKUMEN - Rekam Medis


TERKAIT - Register pendaftaran

I. Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
RAPID TEST
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

Tanda tangan:
Ditetapkan Kepala drg. Siti Rohmi
Puskesmas Bulu NIP. 19641230 199203 2 005
............................................

A. PENGERTIAN  Pemeriksaan Rapid Test Antibodi SARS-COV-2 (COVID-19)


adalah pemeriksaan antibodi lg M & lg G terhadap SARS-COV-
2
 Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah :
1) Orang yang mengalami demam (≥ 38 0C) atau riwayat
demam, atau gejala gangguan sistem pernafasan seperti
pilek/sakit tenggorokan / batuk DAN tidak ada penyebab lain
berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada
14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal di negara / wilayah yang melaporkan
transmisi local
2) Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernafasan
seperti pilek / sakit tenggorokan / batuk DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak
dengan kasus konfirmasi COVID-19

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


B. TUJUAN
1. Penggunaan Rapid Test COVID-19 di layanan kesehatan
2. Mencegah terjadinya kesalahan hasil pemeriksaan akibat
kesalahan penggunaan Rapid Test
3. Mencegah terjadinya penularan penyakit dari pasien COVID-19
dengan hasil test negatif palsu (false negative)
4. Mencegah kesalahan tata laksana / penggunaan ruang isolasi RS
pada pasien dengan hasil positif palsu (false positif)

C. KEBIJAKAN

D. REFERENSI

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
RAPID TEST
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

E. ALUR
Penentuan kriteria OTG, ODP, dan Koordinasi Survelians
PDP dengan mengisi form PE, oleh Dinkes / Sudinkes
Puskesmas dan Rmah Sakit

Komunikasi risiko dan penjelasan


prosedur pemeriksaan pada klien

Pemeriksaan Rapid Test dengan


sampel darah perifer atau darah
vena (15-20 menit)

Positif Negatif

Isolasi
mandiri 14 hr

Isolasi Rapid test diulang satu


mandiri 14 hr kali di antara hari ke 7-
10 setelah tes pertama

2 kali tes RT- PCR +/- PCR -/-


PCR

Positif Negatif

Ringan Sedang Berat

Isolasi BLK RSn


mandiri

Rumah Gedung
Pemuda

2 kali Test RT – PCR selama 2 hari Sembuh


berturut – turut hasilnya negatuf

F. PROSEDUR Aktif oleh Puskesmas


Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
RAPID TEST
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

1) Petugas Puskesmas menghubungi OTG, ODP dan PDP


untuk dilakukan pemeriksaan Rapid Test dengan
menggunakan form Penyelidikan Epidemiologi (PE)
2) Petugas memberikan penjelasan pada klien tentang
prosedur pemeriksaan Rapid Test dan melakukan
komunikasi risiko dan informed consent
3) Petugas melakukan pemeriksaan Rapid Test dan
melakukan pencatatan
4) Pasien diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14
hari
5) Bila hasil Rapid Test :
6) Negatif, maka pasien diminta untuk melakukan Rapid Test
satu kali diantara hari ke 7 – 10 setelah tes pertama.
Apabila hasil rapid test kedua positif maka diminta untuk
melakukan 2 kali Tes RT-PCR selama 2 hari berturut –
turut.
7) Positif, maka pasien diminta untuk melakukan 2 kali Tes
RT-PCR selama 2 hari berturut - turut
8) Bila hasil Tes RT-PCR positif, maka pasien dirujuk
berdasarkan kondisi kesehatannya

Pasif oleh Puskesmas / RS


1) OTG, ODP dan PDP datang berobat ke Puskesmas / rumah
sakit
2) Petugas menentukan kriteria pasien untuk pelaksanaan
Rapid Test
3) Petugas memberikan penjelasan pada klien tentang
prosedur pemeriksaan Rapid Test dan melakukan
komunikasi risiko dan informed consent
4) Petugas melakukan pemeriksaan Rapid Test dan
melakukan pencatatan
5) Pasien diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14
hari
6) Bila hasil Rapid Test :
a) Negatif, maka pasien diminta untuk melakukan Rapid
Test satu kali diantara hari ke 7 – 10 setelah tes
pertama. Apabila hasil rapid test kedua positif maka
diminta untuk melakukan 2 kali Tes RT-PCR selama 2
hari berturut – turut.
b) Positif, maka pasien diminta untuk melakukan 2 kali Tes
RT-PCR selama 2 hari berturut - turut
7) Bila hasil Tes RT-PCR positif, maka pasien dirujuk

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
RAPID TEST
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

berdasarkan kondisi kesehatannya

G. UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan puskesmas.

H. DOKUMEN - Rekam Medis


TERKAIT - Register pendaftaran

I. Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
ALUR INFORMASI HASIL PEMERIKSAAN
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

Tanda tangan:
Ditetapkan Kepala drg. Siti Rohmi
Puskesmas Bulu NIP. 19641230 199203 2 005
............................................

a. COVID-19 merupakan virus jenis baru yang belum pernah


A. PENGERTIAN
diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang dapat
menyebabkan gejala penyakit ringan sampai berat
b. Spesimen COVID-19 adalah bagian dari keseluruhan zat
(sampel) dalam tubuh yang diambil dengan metode tertentu
untuk diperiksa dilaboratorium untuk mengetahui adanya virus
COVID-19 dalam tubuh seseorang.
c. PCR (Polimerase Chain Reaction) adalah pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan
material genetik sel, bakteri atau virus

Sebagai acuan dalam melakukan penyaluran informasi hasil


B. TUJUAN
pemeriksaan PCR spesimen COVID-19 dari laboratorium rujukan
kepada Puskesmas, Rumah Sakit, dan suspek COVID-19

C. KEBIJAKAN

D. REFERENSI
E. ALUR
Informasi dari Laboratorium Rujukan dikirm ke DInas

Petugas DKK Temanggung melakukan rekap hasil dan


menyalukan informasi melalui aplikasi online kepada
Puskesmas dan RS

Informasi untuk RS : Informasi untuk Puskemas :


File ms. Excell berisi hasil 1) File ms. Excell berisi hasil
pemeriksaan PCR untuk pemeriksaan PCR untuk
pasien RS suspek masing – masing
puskesmas
2) Surat keterangan
pemeriksaan untuk
dibagikan kepada suspek
COVID-19

Pemberitahuan hasil pemeriksaan PCR kepada suspek


COVID-19
F. PROSEDUR A. PENERIMAAN INFOMASI DARI LABORATORIUM RUJUKAN

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
ALUR INFORMASI HASIL PEMERIKSAAN
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

1) Petugas dinas kesehatan menerima informasi pemeriksaan


sampel COVID-19 dari laboratorium rujukan berupa hasil
cepat dan surat resmi yang dikeluarkan oleh laboratorium
rujukan
2) Petugas dinas kesehatan merekap hasil pemeriksaan PCR
setiap faskes pengirim sampel
3) Hasil rekapan kemudian dibagikan kepada masing – masing
faskes untuk dilakukan tindak lanjut
4) Petugas dinas kesehatan menerbitkan surat keterangan
pemeriksaan swab COVID-19 berdasarkan hasil dari
laboratorium rujukan PCR

B. PENERBITAN SURAT KETERANGAN PEMERIKSAAN


1) Sebagai pemberitahuan kepada suspek COVID-19
mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan COVID-
19 berdasarkan hasil pemeriksaan dari laboratorium rujukan
PCR
2) Surat keterangan pemeriksaan yang diterbitkan berupa
surat keterangan “Negatif” dan surat keterangan “Positif”
COVID-19
3) Surat keterngan pemeriksaan yang diterbitkan Dinas
Kesehatan ditujukan untuk suspek COVID-19 yang diambil
sampel swabnya oleh puskesmas
4) Surat keterangan pemeriksaan COVID-19 ditanda tangani
oleh dokter pemeriksa Kabupaten dan pemegang kebijakan
di Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung
5) Surat yang diterbitkan kemudian diberikan kepada masing –
masing puskesmas yang mengirimkan sampel swab untuk
kemudian ditindaklanjuti

C. PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN KEPADA SUSPEK


1) Puskesmas menerima hasil dalam bentuk file ms. Excell
dan surat keterangan pemeriksaan COVID-19 yang
diterbitkan oleh DKK Temanggung
2) Surat keterangan pemeriksaan COVID-19 diserahkan kepaa
masing – masing suspek yang mengikuti pengambilan
sampel swab
3) Surat keterangan pemeriksaan COVID-19 juga digunakan
sebagai dasar melakukan tracking suspek terkonfirmasi
positif COVID-19
4) Surat keterangan pemeriksaan COVID-19 juga digunakan
sebagai dasar penjemputan suspek terkonfirmasi positif

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
ALUR INFORMASI HASIL PEMERIKSAAN
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

COVID -19 untuk dilakukan karantina tingkat kabupaten


5) Penyerahan hasil pemeriksaan COVID-19 dilakukan dengan
menggunakan protokol kesehatan COVID-19

G. UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan puskesmas


H. DOKUMEN - Rekam Medis
TERKAIT - Register pendaftaran

I. Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
PENGEMASAN SPESIMEN
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

Tanda tangan:
Ditetapkan Kepala drg. Siti Rohmi
Puskesmas Bulu NIP. 19641230 199203 2 005
............................................

a. COVID-19 merupakan virus jenis baru yang belum pernah


A. PENGERTIAN
diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang dapat
menyebabkan gejala penyakit dari ringan sampai berat
b. Spesimen COVID-19 adalah bagian dari keseluruhan zat
(sampel) dalam tubuh yang diambil dengan metode tertentu
untuk diperiksa dilaboratorium untuk mengetahui adanya virus
COVID-19 dalam tubuh seseorang
c. PCR (Polimerase Chain Reaction) adalah pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan
material genetik sel, bakteri atau virus
d. FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) adalah pelayanan
kesehatan perseorangana yang bersifat non spesialistik

Sebagai acuan dalam melakukan pengemasan dan pengiriman


B. TUJUAN
spesimen COVID-19 untuk pemeriksaan laboratorium PCR
(Polimerase Chain Reaction) bagi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP)
C. KEBIJAKAN

D. REFERENSI
E. ALUR
Persiapan Pengembalian Spesimen
1) Dokumen (formulir Form 6)
2) Alat Pelindung Diri (APD)
3) Peralatan Pengiriman Spesimen Saluran Pernafasan

Petugas kesehatan melakukan pengambilan spesimen


nasofering / orofaring

Petugas melakukan pengemasan spesimen sesuai


prosedur pengemasan spesimen COVID-19 :
1) Dilakukan tatalaksana UN733, “Subtansi Biologis,
Kategori B”
2) Pengemasan dengan metode Three Layer Packaging

Petugas melakukan pengiriman sampel COVID-19 ke Dinas


Kesehatan Kabupaten Temanggung
Pengiriman dilakukan menggunakan coolbox yang berisi ice
pack yang telah dibekukan terlebih dahulu
F. PROSEDUR A. PENGEMASAN SPESIMEN
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
PENGEMASAN SPESIMEN
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

1) Tatalaksana spesimen harus dilakukan sebagai UN733,


“Substansi Biologis, Kategori B” yang mana ketika
spesimen akan ditransportasikan tujuannya untuk
diagnostik atau investigasi
2) Semua spesimen harus dikemas dengan metode Three
Layer Packaging sesuai standar WHO dan International
Air Transport Association (IATA) untuk mencegah
spesimen rusak atau tumpah

Cara Pengemasan Spesimen


1) Sampel swab yang telah diambil sesegera mungkin
dimasukkan kedalam cryotube yang berisi VTM. Putuskan
tangkai plastik didaerah mulut cryotube agar dapat ditutup
dengan rapat
2) Cryotube dililit dengan parafilm, kemudian dibungkus
dalam tisu bersih
3) Masukkan setiap sampel swab kedalam plastik klip (satu
plastik klip berisi satu sampel untuk menghindari
kontaminasi silang)

B. PENGIRIMAN SPESIMEN
1) Seluruh spesimen dimasukkan kealam cool box berisi ice
pack yang terlebih dahulu dibekukan. Adapun suhu
pengiriman dijaga kisaran suhu 2 – 8 derajat celcius
2) Harus dipastikan bahwa spesimen terjaga suhunya tetap
dingin saat diterima Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung
3) Setiap spesimen diberi label sebelum dimasukkan kealam
plastik klip dan dikemas dalam cool box. Juga lampirkan
formulir F6 yang telah diisi
4) Beri kertas pengganjal ke dalam cool box (bisa berupa
kertas koran yang diremas – remas) kemudian ditutup
5) Tutup cool box dengan selotip dan beri label pada sisi
kanan atau sisi kiri, untuk memudahkan Dinas Kesehatan
dalam menerima sampel
6) Spesimen yang dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung akan dilakukan pengecekan ulang guna
memvalidasi jumlah sampel yang dikirim dan identitas
sampel, sebelum dikirimkan ke laboratorium rujukan PCR

G. UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan puskesmas.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
PENGEMASAN SPESIMEN
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

H. DOKUMEN - Rekam Medis


TERKAIT - Register pendaftaran

I. Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
ALUR
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

Tanda tangan:
Ditetapkan Kepala drg. Siti Rohmi
Puskesmas Bulu NIP. 19641230 199203 2 005
............................................

Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai kemampuan


A. PENGERTIAN
untuk melindungi seseorang dari potensi bahaya atau resiko

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penggunaan Alat


B. TUJUAN
Pelindung Diri (APD) dalam rangka pencegahan terjadinya transmisi /
penularan COVID-19

C. KEBIJAKAN

D. REFERENSI
E. ALUR
Menyiapkan APD

PERSIAPAN
Menyediakan akses cuci
tangan dengan sabun dan air
mengalir / hand sanitizer

Fasyankes
(Rawat Inap & Non Rawat
Inap)
PENGGUNAAN
APD
Luar Fasyankes

Melepaskan APD

PELEPASAN Menyediakan akses cuci


APD tangan dengan sabun dan air
mengalir / hand sanitizer dan
tempat sampah infeksius

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
ALUR
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

F. PROSEDUR

G. UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan puskesmas.

H. DOKUMEN - Rekam Medis


TERKAIT - Register pendaftaran

I. Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
ALUR
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

ALUR

Faskes menerima pasien

Faskes melaporkan dirumah karantina

Rumah karantina mengkonfirmasi ketersedian ruangan

Faskes memastikan ketersediaan ambulans/transportasi pasien

Pemindahan pasien ke rumah karantina

Pasien akan mendapat perawatan sesuai dengan keluhan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu
ALUR
Nomor :
Terbit ke :
SOP No.Revisi
Tgl.Diberlakukan
:
:
Halaman :

ALUR PENERIMAAN SAMPEL COVID DARI RS / PUSKESMAS

Sampel Covid-19 dan Form 6 dari RS / Puskesmas diserahkan


kepada petugas penerimaan sampel

Petugas penerimaan sampel melakukan pengecekan pada jumlah


sampel, form 6 dan penginputan pada aplikasi New All Record

Sampel diletakkan pada Coller Freezer sampai menunggu


pengiriman ke laboratorium pemeriksa di suhu 2 – 80 C

Sampel dikirim ke laboratorium pemeriksaan Covid-19


menggunakan vaksin carrier yang tetap dijaga suhunya

Sampel yang sudah diperiksa oleh Laboratorium, hasilnya akan


dikembalikan kepada Dinas Kesehatan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Tim Akreditasi Puskesmas Bulu

Anda mungkin juga menyukai