Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

IMPEMENTASI PANCASILA DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN NEGARA


DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA DAN HANKAM

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

ANASTASYA A. SITANIA

ANNISYA QOTRUNNADA MUNAWARA

ASTI ANANDA

EDI RISALDI

ERNI ADRIANI ADNUR

MITRA RENSA RENYAAN

KELAS IA D3 FARMASI

STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Implementasi Pancasila
Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Dalam Bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan
Pertahanan dan Keamanan (Hankam)” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mandiri mata
kuliah Pendidikan Pancasila dan juga untuk lebih memahami mengenai implementasi
pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam berbagai bidang.

Kami kelompok 3 selaku penulis dari makalah ini mengucapkan terima kasih kepada
Ibu selaku dosen yang telah memberikan materi Pendidikan Pancasila ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan studi yang kami tekuni sekarang ini.
Jika ada kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam makalah ini kami mohon maaf
sebesar-besarnya. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Makassar, 28 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Politik......................2
B. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Ekonomi..................4
C. Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Sosial Budaya...........5
D. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Pertahanan dan
Keamanan (HANKAM......................................................................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................9
B. SARAN.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi arus globalisaasi yang semakin pesat, pancasila sebagai dasar ideologi
bangsa negara Indonesia harus semakin kuat, sebab pancasila sebagai pondasi bangsa
Indonesia agar tetap berdiri dan hal ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan.
Tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi dari pandangan politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan (Hankam) bukan hanya berasal dari faktor permasalahan
dalam negeri tetapi juga di dunia Internasional.
Pada zaman Reformasi saat ini pengimlementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, karna di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indnonesia yang
sesuai dengan kepribadian bangsa untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional bangsa
Indonesia, maka seluruh aspek dalam penyelenggaraan didasarkan oleh nilai-nilai.
Nilai-nilai luhur yang telah dipupuk sejak sejak pergerakan nasional kini telah tersapu
oleh kekuasaan orde lama dan orde baru, dimana orde lama mengembangakan pancasila
sebagai dasar negara tidak sebagai sesuatu yang dapat diahlikan atau diperjualbelikan
melainkan sebagai alat politik semata.
Demikian pula orde baru yang ber-ideologikan ekonomi pancasila dijadikan asas
tunggal dan untuk dihilangkan. Oleh karna itu, untuk menerapakan nilai-nilai pancasila yang
sesungguhnya, masyarakat harus sadar akan pentingnya menerapkan nilai-nilai tersebut
dengan benar sehingga pancasila sebagai filsafat negara akan berdiri tetap demi keamanan
dan keadilan rakyat Indonesia.

B. Rumusan Masalah
 Bagaimana mengimplementasikan pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
dalam bidang politik.
 Bagaimana mengimplementasikan pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
dalam bidang ekonomi.
 Bagimana mengimplementasikan pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam
bidang sosial budaya.
 Bagaimana mengimplementasikan pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
dalam bidang pertahanan keamanan (hankam).

C. Tujuan
 Memahami cara mengimplementasikan pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
dalam bidang politik.
 Memahami cara mengimplementasikan mengimplementasikan pancasila dalam
pembuatan kebijakan negara dalam bidang ekonomi.
 Memahami cara mengimplementasikan pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
dalam bidang sosial budaya.
 Memahami cara mengimplementasikan pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
dalam bidang sosial budaya.pertahanan keamanan (hankam).

1
BAB II
PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN NEGARA

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,

yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir dan batin yang makin baik didalam masyarakat Indonesia yang adil

dan makmur.

Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu
diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung didalamnya oleh setiap warga Negara Indonesia, setiap penyelenggara
negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun
didaerah.

Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia, dewasa ini dalam
zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman disintegrasi selama
lebih dari lima puluh tahun. Namun sebaliknya sakralisasi dan penggunaan berlebihan dari

ideologi negara dalam format politik orde baru banyak menuai kritik dan protes terhadap
pancasila. Sejarah implementasi pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus bukan
dalam pengertian keabsahan substansialnya, tetapi dalam konteks implementasinya.
Tantangan terhadap pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa dan bernegara
bukan hanya berasal dari faktor domestik, tetapi juga dunia internasional. Pada zaman
reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena
didalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan
kepribadian bangsa.

A. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Politik


Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik
dituangkan dalam pasal 26, 27 ayat (1), dan pasal 28. Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran
dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan kemanusiaan yang adil dan beradap yang
masing-masing merupakan pancaran dari sila ke-4 dan ke-2 pancasila. Kedua pokok pikiran
ini adalah landasan bagi kehidupan nasional bidang politik di Negara Republik Indonesia.
Berdasarkan penjabaran kedua pokok pikiran tersebut, maka pembuatan kebijakan
negara dalam bidang politik harus berdasar pada manusia yang merupakan subyek

2
pendukung pancasila, sebagai mana dikatakan oleh Noto Nagoro (1975:23) bahwa yang
berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan adalah
manusia. Manusia adalah subyek negara dan oleh karena itu politik negara harus berdasar dan
merealisasikan harkat dan martabat manusia di dalamnya. Hal ini dimaksudkan agar sistem
politik negara dapat menjamin hak-hak asasi manusia. Dengan kata lain, pembuatan
kebijakan negara dalam bidang politik di Indonesia harus memperhatikan rakyat yang
merupakan pemegang kekuasaan atau kedaulatan berada di tangan rakyat. Selain itu, sistem
politik yang dikembangkan adalah sistem yang memperhatikan pancasila sebagai dasar-dasar
moral politik. Partai politik di Indonesia harus bertujuan sesuai dengan cita-cita dan tujuan
nasional yang diamanatkan Pembukaan UUD 1945.
Pedoman yang perlu dijadikan pegangan dalam kehidupan partai politik yaitu :
 Mengaktualisasikan kebersamaan dalam kemajemukan untuk mewujudkan cita-cita
dan tujuan nasional.
 Penyampaian aspirasi rakyat dan segenap perilaku partai politik harus menjamin
tegaknya keselarasan dan kerukunan serta budi luhur. Penyampaian aspirasi rakyat
melalui partai politik harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
 Segenap perilaku partai politik selalu bersendi pada keputusan bersama yang
mengikat dan mengandung sanksi terhadap penyimpangan penyalahgunaan
kekuasaan dan wewenang.
 Program partai politik harus mengarah pada kokohnya Pancasila sebagai dasar
negara, utuh dan kuatnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
berpemerintahan presidensial dan bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Sumber Etika Politik Sebagai dasar filsafat negara
Pancasila tidak hanya merupakan sumber derivasi peraturan perundang undagan, melainkan
juga merupakan sumber moralitas terutama dalam hubungannya Dengan legitimasi
kekuasaan, hukum serta berbagai kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.
Nilai – nilai khusus yang termuat dalam Pancasila dapat ditemukan dalam sila - silanya,
yaitu sebagai berikut :
 Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa, pada dasarnya memuat pengakuan eksplisit akan
eksistensi Tuhan sebagai sumber dan pencipta, sekaligus memperlihatkan
relasi esensial antara yang mencipta dan yang diciptakan.
 Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab, sila ini memperlihatkan secara mendasar
dari negara atas martabat manusia dan sekaligus komitmen untuk
melindunginya. Asumsi dasar dari sila ini adalah bahwa manusia karena
kedudukannya yang khusus diantara ciptaan - ciptaan lainnya, mempunyai hak
dan kewajiban untuk mengembangkan kesempatan untuk meningkatkan harkat
dan martabatnya sebagai manusia. Manusia secara natural dengan akal dan
budinya mempunyai kewajiban untuk mengembangkan dirinya menjadi
seorang yang bernilai.

3
 Sila Ketiga : Persatuan Indonesia, secara khusus meminta perhatian setiap warga negara
akan hak dan kewajiban dan tanggung jawabnya pada negara khususnya dalam
menjaga eksistensi negara dan bangsa.
 Sila keempat : Demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan, memperlihatkan pengakuan negara serta
perlindungannya terhadap kedaulatan rakyat yang dilaksanakan dalam iklim
musyawarah dan mufakat dalam iklim keterbukaan untuk saling
mendengarkan, mempertimbangkan satu sama lain dan juga sikap belajar
saling menerima dan member. Hal ini berarti bahwa setiap orang diakui dan
dilindungi haknya untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik.
 Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, secara istimewa menekankan
keseimbangan antara hak dan kewajiban setiap warga negara harus bisa
menikmati keadilan secara nyata tetapi iklim keadilan yang merata hanya bisa
dicapai apabila struktur sosial masyarakat secara adil. Keadilan sosial terutama
menuntut informasi struktur – struktur sosial, yaitu struktur ekonomi, politik,
budaya dan ideologi kearah yang lebih akomodatif terhadap kepentingan
masyarakat.

Contoh Sikap Positif Politik


Dalam bidang politik, kita harus mewujudkan perilaku, antara lain:
- Menampilkan perilaku politik sesuai Pancasila;
- Menghindari sikap dan perilaku yang memaksakan pendapat dan ingin menang sendiri;
- Penyelenggara negara dan warga negara mewujudkan nilai ketuhanan, kemanusiaan,
kebangsaan, serta kerakyatan dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari;
- Menghindari sikap menghalang-halangi orang yang akan ber partisipai dalam kehidupan
demokrasi;
- Meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai nilai yang terbaik dan sesuai
untuk bangsa Indonesia serta tidak melecehkannya.

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik


- Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik diartikan bahwa Pancasila
bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan
menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila. Pemahaman untuk implementasinya dapat dilihat
secara berurutan-terbalik ;
- Penerapan dan pelaksanaan keadilan social mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan
ekonomi dalam kehidupan sehari-hari;
- Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bila mana dalam pengambilan keputusan;
- Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep
mempertahankan persatuan;
- Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan yang adil dan
beradab;
- Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan
(keadilan-keberadaban) tersebut bersumber pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

4
B. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Ekonomi
Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang memang, sehingga
lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih
tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada
tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas.

Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi


kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia
mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa. Implementasi pancasila dalam pembuatan
kebijakan negara dalam bidang ekonomi dituangkan dalam pasal 27 ayat (2), pasal33 ayat (1)
dan pasal 34 ayat (2).

Pasal 27 ayat (2) : “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan”.

Pasal 33 ayat (1) : “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan”.

Pasal 34 ayat (2) : “Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan”.

Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat


dan keadilan sosial yang masing-masing merupakan pancaran dari sila ke-4 dan sila ke-5
pancasila. Kedua pokok pikiran iniadalah landasan bagi pembangunan sistem ekonomi
pancasila dan kehidupan ekonomi nasional.

Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka pembuatan kebijakan


negara dalam bidang ekonomi di Indonesia dimaksudkan untuk menciptakan sistem
perekonomian yang bertumpu pada kepentingan rakyat dan berkeadilan. Salah satu pemikiran
yang sesuai dengan maksud ini adalah gagasan ekonomi kerakyatan yang dilontarkan oleh
Mubyarto (1999). Sebagaimana dikutip oleh Kaelan (2000:239), yaitu pengembangan
ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan, melainkan demi kemanusiaan dan demi
kesejahteraan seluruh bangsa. Dengan kata lain, pengembangan ekonomi tidak bisa
dipisahkan dengan nilai-nilai moral kemanusiaan.

C. Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Sosial


Budaya
Implementasi pancasila dalam bidang sosial dan budaya mengandung pengertian
bahwa nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia harus
diwujudkan dalam proses pembangunan masyarakat dan kebudayaan Indonesia.
Implementasi Pancasila dalam kebijakan negara dalam bidang sosial dan budaya merupakan
hal yang harus dilakukan oleh setiap masyarakat yang ada di negara Indonesia. Dalam
pembangunan dan pengembangan aspek bidang sosial dan budaya haruslah didasarkan
dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Sebagai antiklimaks proses

5
reformasi ini sering kita lihat adanya stagnasi nilai sosial budaya dalam masyarakat sehingga
mengherankan jika di berbagai wilayah Indonesia ini saat ini terjadi berbagai gejolak yang
sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok antara
kelompok masyarakat satu dengan yang lain yang muaranya adalah masalah politik.

Pokok-pokok pikiran yang merupakan pancaran dari sila pertama, kedua, dan ketiga
yang merupakan landasan bagi pembangunan bidang kehidupan keagamaan, pendidikan, dan
kebudayaan nasional, diantaranya :

1.    Pasal 29 ayat (1)“ negara berdasar Ketuhanan YME”, menegaskan kepercayaan bangsa
Indonesia terhadap Tuhan YME. Ayat (2)“negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan
kepercayaannya”, menyatakan atas HAM kemerdekaan beragama.

2.    Pasal 31 ayat (1)“setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”, HAM mendatkan
pendidikan. Ayat (2)“setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar, dan pemerintah
wajib membiayainya”, merupakan kewajiban asasi manusia.

3.    Pasal 32 ayat (1)“negara memajukan kebudayaan nasional kebudayaan Indonesia


ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya”, menegaskan nilai-nilai budaya merupakan
HAM. Ayat (2)“menghormati dan memelihara budaya daerah sebagai kekayaan nasional”.

Dari penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, implementasi Pancasila dalam


pembuatan kebijakan negara dalam bidang sosial budaya mengandung pengertian bahwa
nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia harus mewujudkan
dalam proses pembangunan masyarakat dan kebudayaan di Indonesia. Menurut Koentowijiyo
(Kaelan, 2000: 240) sebagai kerangka kesadaran, Pancasila dapat merupakan dorongan untuk
melepaskan simbol-simbol dari keterkaitan struktur (Universalisai); dan meningkatkan
derajat kemerdekaan, manusia, dan kebebasan spiritual (transendentalisasi).

Dengan demikian, Pancasila dapat menjadi arah bagi kebijakan negara dalam
mengembangkan bidang kehidupan sosial budaya Indonesia yang beradab, yang harus
dilakukan dengan mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia, Pancasila.

Hal ini tidak dapat dilepaskan dari fungsi Pancasila sebagai sebuah sistem etika yang
keseluruhan nilainya bersumber dari harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang
beradab.

Berikut perwujudan nilai - nilai pancasila dalam bidang sosial budaya yaitu :

1. Mengambil keputusan bersama dengan melakukan musyawarah.


2. Meyakini adanya kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bersikap adil dan harmonis dalam suatu keluarga.
4. Saling membantu orang lain atau gotong royong.
5. Sikap cinta tanah air dan membela negara Indonesia

6
6. Melestarikan kebudayaan lokal yang ada disekitar kita.
7. Menghargai orang lain, baik perilaku maupun ucapan.
8. Toleransi antar umat beragama tanpa membeda-bedakan ras dan suku.
9. Meningkatkan kualitas sumber daya alam maupun sumber daya manusia agar menjadi
lebih baik lagi.
10. Menolak adanya tindakan kekerasan dan perlakuan tidak adil kepada sesama manusia.

D. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang


Pertahanan dan Keamanan (HANKAM)

Pertahanan keamanan ( Hankam ) adalah segala upaya pertahanan yang bersifat


semesta yang penyelenggaranya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiaban warga
negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Pertahanan nasional merupakan kekuatan
bersama (sipil dan militer) diselenggarakan oleh suatu negara untuk menjamin intergritas
wilayahnya, perlindungan dari orang dan atau menjaga kepentinga-kepentingannya.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang hankam
dapat dituangkan dalam pasal-pasal sebagai berikut.

1. Pasal 27 ayat (3) “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan
negara”, turut serta dalam bela negara dalam satu sisi merupakan HAM, dan disisi lain
merupakan kewajiban asasi manusia.
2. Pasal 30 :
 Ayat (1) “Tiap – tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
nasional”, menunjukkan usaha pertahanan dan keamanan negara adalah hak dan
kewajiban asasi manusia.
 Ayat (2) “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta dilakukan oleh TNI dan kepolisian NRI
sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
 Ayat (3) “TNI terdiri atas AD, AL, AU sebagai alat negara yang bertugas
mempertahankan, melindungi, memelihara keutuhan dan kedaulatan negara”.
 Ayat (4) “ Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum”.
 Ayat (5) “Susunan dan kedudukan TNI, kepolisian NRI, hubungan kewenangan TNI
dan Kepolisian NRI di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan
warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait
dengan usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan UU”.
Pasal – pasal tersebut merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran dimana sila
pertama Pancasila yang merupakan landasan bagi pembangunan bidang pertahanan dan
keamanan nasional. Pertahanan dan keamanan negara harus diatur dan dikembangkan
menurut dasar kemanusiaan, bukan kekuasaan dengan kata lain pertahanan dan keamanan

7
Indonesia berbasis pada moralitas keamanan sehingga kebijakan yang terkait denganya harus
terhindar dari pelanggaran hak-hak asasi manusia. Semua ini dimaksudkan agar pertahanan
dan keamanan dapat ditempatkan oleh konteks negara hukum, yang menghindari
kesewenang-wenangan negara dalam melindungi dan membela wilayah negara dengan
bangsa serta dalam mengayomi masyarakat.

Berikut perwujudan nilai - nilai pancasila dalam bidang pertahanan keamanan yaitu :


1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar, seperti ronda malam
2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri
3. Selalu menaati dan melaksanakan peraturan
4. Menjaga suasana rukun dalam keluarga
5. Belajar dengan tekun mata kuliah Pendidikan Pancasila
6. Saling bergotong royong menciptakan lingkungan masyarakat yang rukun dan damai

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia.
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir dan batin yang makin baik
didalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.Sedangkan implementasi pancasila
adalah mewujudkan nilai moral yang terkandung didalam pancasila sebagai norma etika
didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maka manusia Indonesia
menjadikan pengalaman pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan
kemasyarakatan dan kenegaraan.
Pada zaman Reformasi saat ini pengimlementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, karna di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indnonesia yang
sesuai dengan kepribadian bangsa untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional bangsa
Indonesia, maka seluruh aspek dalam penyelenggaraan didasarkan oleh nilai-nilai. Oleh karna
itu, untuk menerapakan nilai-nilai pancasila yang sesungguhnya, masyarakat harus sadar akan
pentingnya menerapkan nilai-nilai tersebut dengan benar sehingga pancasila sebagai filsafat
negara akan berdiri tetap demi keamanan dan keadilan rakyat Indonesia.

B. SARAN
Dari pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan dan menyadari bahwa pancasila
merupakan falsafah negara republik indonesia, dengan itu kita harus menjunjung tinggi dan
mengamalkan sila-sila dari pancasila tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/24338599/IMPLEMENTASI_PANCASILA_DALA
M_PEMBUATAN_KEBIJAKAN_NEGARA_DALAM_BIDANG_POLITIK

https://safriansah.blogspot.com/2018/12/implementasi-pancasila-dalam-
pembuatan.html?m=1

https://kelompok3pendidikanpancasilarombelc18.blogspot.com/2018/12/imple
mentasipancasila-dalam-pembuatan.html?m=1

https://www.researchgate.net/publication/337698031_Peran_Pancasila_dalam_
Kehidupan_Sosial_dan_Budaya

http://samudranesia.id/ekonomi-pancasila-bagaimana-implementasinya/

https://www.academia.edu/39873306/IMPLEMENTASI_NILAI_NILAI_PAN
CASILA_DALAM_PERSPEKTIF_PERTAHANAN_DAN_KEAMANAN

10

Anda mungkin juga menyukai