Anda di halaman 1dari 8

JuKe Vol. 1 No.

1, Januari – Juni 2017 43

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DI


BANGSAL INSTALASI RAWAT INAP RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR
Relationship Load Work With Mobile Performance In Bangsal Installation Of
Ingredients Mardi Waluyo City Blitar

FRESTY AFRICIA
STIKES Ganesha Husada Kediri

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja


perawat dengan kinerja perawat di Bangsal Instalasi rawat Inap Rumah Sakit Daerah
Mardi Waluyo Kota Blitar. Design penelitian yang digunakan adalah korelasional
dengan pendekatan cross sectional yaitu berusaha mengetahui adanya hubungan
beban kerja perawat berdasarkan jumlah pasien, kegiatan langsung, kegiatan tidak
langsung dan administrasi dengan kinerja perawat. Instrumen penelitian
menggunakan lembar observasi. Analisis yang digunakan adalah Product Momen.
Sedangkan untuk mengetahui subvariabel mana dari beban kerja yang paling
berpengaruh terhadap kinerja digunakan Regresi Linier Sederhana Teknik
pengambilan sample menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sample 40
perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa.ada hubungan antara beban kerja
perawat berdasarkan jumlah pasien dan kegiatan tidak langsung dengan kinerja
perawat, dengan p value < 0,05. Dan tidak ada hubungan antara beban kerja perawat
berdasarkan kegiatan langsung dan kegiatan administrasi dengan kinerja perawat
dengan p value > 0,05. Dari empat subvariabel beban kerja perawat, maka yang
paling berpengaruh terhadap kinerja adalah jumlah pasien dengan p = 0,001 dan
koefisien beta 1,988. Kesimpulan hampir semua perawat di bangsal Instalasi Rawat
Inap Mardi Waluyo Kota Blitar mengalami beban kerja tinggi dan menghasilkan kinerja
yang baik

Kata kunci : Beban kerja, Kinerja, Perawat

ABSTRACT

This study was conducted to determine the relationship between the workload
of nurses with the performance of nurses in the ward Installation Installation Hospital
Mardi Waluyo Area Blitar City. The research design used is correlational with cross
sectional approach that is trying to know the relation of nurse work load based on the
number of patient, direct activity, indirect activity and administration with nurse
performance. The research instrument uses an observation sheet. The analysis used
is Product Moment. While to know which subvariabel of work load most influence to
performance use Simple Linear Regression Sampling technique use purposive
sampling, with amount of sample 40 nurse. The results showed that there was a
relationship between the nurse's workload based on the number of patients and the
indirect activity with the nurse's performance, with p value <0.05. And there is no
relation between work load of nurse based on direct activity and administration activity
with nurse performance with p value> 0,05. Of the four subvariables of the nurse's
workload, the most influential on performance is the number of patients with p = 0.001
44 Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat Di... (Fresty Africia)

and the beta coefficient of 1.988. Conclusion almost all the nurses in the ward
Installation Mardi Waluyo Hospital in Blitar City experienced a high workload and
produce good performance

Keywords: Workload, Performance, Nurse


Correspondence: Fresty Africia, e-mail: frestyafricia@gmail.
STIKes Ganesha Husada Kediri, Jl. Soekarno Hatta Gg. Budaya Cipta II No. 2 Tepus Kediri

PENDAHULUAN
Perkembangan dunia saat ini kegiatan yang diberikan perawat kepada
memungkinkan setiap negara klien berupa Asuhan Keperawatan untuk
berhubungan dengan negara lain untuk meningkatkan respon adaptasi.
melakukan berbagai macam kerjasama, Komponen dalam Asuhan Keperawatan
salah satunya adalah kerjasama dalam adalah pengkajian, diagnosa,
dunia kesehatan. Hal ini menuntut perencanaan, tindakan, evaluasi, dan
berbagai institusi kesehatan untuk dokumentasi keperawatan.
memberikan pelayanan yang prima, Kondisi beban kerja dan kinerja
termasuk perawat sebagai salah satu perawat di RSUD Mardi Waluyo Kota
tenaga kesehatan didalamnya. Blitar belum diketahui secara jelas, hal
Kemampuan perawat untuk memberikan ini dikarenakan beban kerja yang ada
praktek keperawatan yang profesional selama ini lebih banyak bersifat
mengalami kendala dengan adanya subyektif tanpa ada pembuktian secara
beban kerja yang tidak sesuai dengan obyektif (pengamatan) melalui
tanggung jawab dan wewenangnya. penelitian. Perawat merasakan bahwa
Beban kerja perawat adalah seluruh beban kerja mereka tinggi dikarenakan
kegiatan atau aktifitas yang dilakukan jumlah kegiatan yang harus dilakukan
oleh seorang perawat selama bertugas begitu banyak dan prosentase terbesar
di suatupelayanan keperawatan. Faktor- bukanlah dari kegiatan mandiri perawat.
faktor yang mempengaruhi beban kerja Berdasarkan fenomena diatas
adalah jumlah pasien yang masuk tiap maka dirasakan perlu untuk melakukan
unit, tingkat ketergantungan pasien, penelitian tentang hubungan beban
rata-rata hari perawatan,jenis tindakan kerja dengan kinerja perawat di Bangsal
keperawatan yang diperlukan klien, Instalasi Rawat Inap RSUD Mardi
frekuensi masing-masing tindakan yang Waluyo Kota Blitar. Penelitian ini
dibutuhkan oleh klien, rata-rata waktu bertujuan untuk mengetahui hubungan
yang dibutuhkan untuk memberikan beban kerja dengan kinerja perawat.
tindakan perawatan. .
Fenomena yang terjadi terkait METODE PENELITIAN
dengan beban kerja di beberapa negara Jenis penelitian ini adalah
adalah kebanyakan perawat tidak deskriptif korelasional dengan desain
bekerja sesuai dengan standar praktek cross sectional. Penelitian ini dilakukan
keperawatan, akibatnya perawat tidak di RSU Daerah Mardi Waluyo Kota
mempunyai waktu yang cukup untuk Blitar, khususnya di bangsal instalasi
melakukan praktek keperawatan yang rawat inap (IRNA) Penyakit Dalam,
komprehensif bagi klien. Fenomena Anak, Bedah, dan Asparaga. Mulai
seperti ini masih terjadi di Indonesia, tanggal 5 Maret sampai dengan 17
dan pada akhirnya akan berpengaruh Maret 2017..
pada kualitas kinerja perawat. Sampel yang menjadi responde
Kinerja adalah apa yang dapat dalam penelitian ini adalah total populasi
dikerjakan sesuai dengan tugas dan perawat yang bekerja di Bangsal
fungsinya. Kinerja perawat adalah Instalasi Rawat Inap RS Daerah Mardi
Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat... (Fresty Africia) 45

Waluyo Kota Blitar,dengan kriteria perawat yang akan dijelaskan dalam


inklusi perawat pelaksana yang bekerja Berdasrkan Tabel 1 dapat diprediksi
di bangsal IRNA RS Mardi Waluyo Kota dengan menggunakan tingkat
Blitar, tidak sedang cuti, tugas belajar kepercayaan 95% . Beban kerja perawat
atau on the job training dan bersedia berdasarkan jumlah pasien berkisar
menandatangani informed consent antara 6,56 – 7,99; waktu kegiatan
dengan jumlah sampel 40 perawat. langsung berkisar antara 208,58 –
Instrumen penelitian menggunakan 242,07 menit, waktu kegiatan tidak
lembar observasi. Lembar observasi langsung skornya berkisar antara 73,61
untuk variable independen beban verja - - 87,84; kegiatan administrasi berkisar
perawat berdasarkan jumlah antara 65,11 – 76,24 menit. Sedangkan
pasien/hari, jenis tindakan keperawatan, untuk kinerja perawat skornya berkisar
dan rata-rata waktu tindakan langsung, 70,58 – 76,02.
tidak langsung, dan kegiatan
administrasi. Variabeldependen, kinerja Tabel 1 Distribusi statistik Beban
perawat menggunakan lembar kerja perawat berdasaarkan
observasi pelaksanaan asuhan jumlah pasien, kegiatan
keperawatan yang terdiri dari langsung, kegiatan tidak
pengkajian, diagnosa, perencanaan, langsung, dan kegiatan
tindakan, evaluasi, dan dokumentasi administrasi di Ruang
keperawatan. Data yang telah terkumpul Penyakit Dalam, Anak,
kemudian diperiksa kelengkapan Bedah, Asparaga RS Mardi
pengisiannya kemudian dilakukan Waluyo Kota Blitar
tabulasi. Analisa univariat untuk beban
verja berdasarkan jumlah pasien diolah
dalam bentuk nilai minimal,
maksimal,median, dan CI 95%,
sedangkan untuk kegiatan langsung,
tidak langsung, dan administrasi dalam
bentuk nilai minimal, maksimal,mean, Berdasarkan tabel 2 diketahui
median, estándar debíais, dan CI 95%. bahwa beban kerja berdasarkan jumlah
Untuk kinerja perawat diolah dengan pasien dan kegiatan tidak langsung
cara menjumlahka hasil observasi memiliki hubungan dengan kinerja
kinera kemudian dibagi dengan total perawat (p < 0,05), sedangkanuntuk
nilai kinerja dikalikan 100%. Sedangkan beban kerja berdasarkan waktu kegiatan
untuk analisa bivariat menggunakan uji langsung dan tidak administrasi tidak
statistik product Moment, dengan  memiliki hubungan. Tingkat keeratan
0,05, dengan ketentuan Ho diterima jika hubungan antara beban kerja
berasarkan jumlah pasien adalah kuat,
p value lebih besa dari . Dan untuk
sedangkan tingkat keeratan beban kerja
mengetahui kelompok variable mana
berdasarkan waktu kegiatan tiodak
yan paling erpengaruh terhadap kinerja
langsung adalah sedang. Pola
maka dilakukan uji statistik Regresi
hubungan beban kerja perawat
Linier Sederhana.
berdasarkan jumlah pasien dan waktu
kegiatan tidak langsung dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini bersifat positif, artinya
Hasil
semakin tinggi jumlah pasien dan
Data yang dikaji dalam
kegiatan tidak langsung yang dilakukan
penelitian ini adalah meliputi beban
maka semakin baik kinerjanya.
kerja perawat (jumlah pasien, waktu
Sedangkan untuk beban kerja
kegiatan langsung, tidak langsung, dan
berdasarkan waktu kegiatan langsung
kegiatan administrasi) dan kinerja
dan kegiatan adminstrasi bersifat
46 Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat... (Fresty Africia)

negatif, artinya semakin banyak waktu dari bidang keperawatan diadakan


kegiatan langsung dan administrasi supervisi untuk mengatasi masalah
tidak berarti kinerjanya semakin baik.. yang timbul karena beban lonjakan
pasien dan ditemukan solusi
Tabel 2 Hasil Analisis Bivariat pemecahan masalahnya, misalnya
Beban kerja perawat menmbah jumlah paerawat
dengan kinerja perawat
Hubungan BebanKerja Perawat
Berdasarkan JumlahWaktu Kegiatan
Langsung dengan kinerja Perawat
Hasil penelitian didapatkan
tidakada hubungan antara beban kerja
berdasarkan waktu kegiatan langsung
Pada analisis linier sederhana dengan kinerja perawat. Pola
dengan persamaan Y = 58,845 + hubugannya bersifat negatif, artinya
1,988*jumlah pasien bisa menjelaskan jumlahwaktu kegiatan langsung
25,2% terhadap kinerja, atau meningkat walaupun beban kerja
subvariabel jumlah pasien berpengaruh perawat tinggi atau redah. Hasil
terhadap kinera dengan p = 0,001 dan penelitian ini tidak sesuai dengan teori,
koefisien betha = 1,301, artinya kinerja yaitu beban kerjayang tinggi anatara
akan bertambah 1,988 bila jumlah lain karnaterlalu beragamnya jenis
perawat meningkat. pekerjaan yang harus dilakukan demmi
kesehatn dan keselamatan pasien . Dan
Pembahasan dari sekian ptindakan yang dilakukan
Hubungan Beban Kerja Berdasarkan yang paling banyak adalah kegiatan
Jumlah Pasien dengan Kinerja kolaboratif. Dampaknya perawat
Perawat cenderung tidak berrkompeten terhadap
Dari hasil penelitian didapatkan tugas-tugas mandirinya. Upaya yang
jumlah paien mempunyai hubungan harus dilakukan alah memperbanyak
yang sangat signifikan dan berpengaruh kegiatan mandiri perawat sesuai standar
terhadap kinera perawat. Pola praktek keperawatan dengan penuh
hubungannya bersifat positif yaitu tanggung jawab, selain itu bidang
semakain tinggi jumlah pasien maka keperawatan seyogyanya melakukan
kinerjanya semakin baik. Hal ini tidak pemantauan secara rutin tentang
sesuai dengan teori yaitu jumlah pasien standar operasional tindakan
yang tinggi akan menimbulkan stres keperawatan di Rumah Sakit. Pihak
yang tinggi sehingga perawat akan Rumah Sakit berupaya meningkatkan
kesulitan untuk mempertahankan otonomi perawat untuk melaksanakan
standar kinerjanya. Hal ini terjadi karena kegiayan mandirinua.
banyaknya volume pekerjaan yang
harus dilakukan perawat ditunjang BOR Hubungan Beban kerja berdasarka
yang tinggi di IRNA. Keadaan seperti ini kegiatan tidak langsung dengan
sebenaranya kurang bagus karena kinerja perawat
menyebabkan stres fisik maupun Hasil penelitian didapatkan
mental, yaitu kemungkinan perawat beban kerja berdasarkan kegiatan tidak
terkena infeksi nosokomial dan perawat langsung mempunyai hubungan dengan
menjadi stres karena dengan banyaknya kinerja dengan kekuatan hubungan
pasien berarti beban kerja juga sedang. Pola hubungan bersifat positif,
meningkat. artinya semakin banyak waktu untuk
Upaya yang dapat dilakukan melakukan kegiatan tidak langsung
adalah manajemen waktu dengan makamaka kinerjanya semakin baik.
sebaik-baiknya dari perawat sendiri dan Kegiatan tidak langsung ini tidak
Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat... (Fresty Africia) 47

menghadirkan pasien secara langsung seperti, menyiapkan pasien pulang dan


berhubungan dengan pasien sehingga melakukan rincian biaya pasien,
memudahkan perawat dalam membuatkan resep gakin dan
mempersiapkan dan melaksanakannya askes.pasien, administrasi pasien
dengan baik dan tepat. Selain itu pertama kali masuk ruangan.
perawat lebih leluasa dan Kondisi ini terjadi dikarenakan
berkonsentrasi dalam melakukannya perawat masih terlibat secara aktif untuk
karena didukung lingkungan kerja yang melakukan kegiatan tersebut.
mendukung, yaitu tidak bising, tenang, Walaupun sebenarnya dalam satu
hal ini membuat perawat termotivasi ruangan sebenarnya sudah ada tenaga
untuk melakukan pekerjaannya dengan administrasi yang mengurusi
baik. Seperti dikatakan Ernest J. kepentingan pasien pulang dan rincian
McCormick,2008 dalam Mangkunegara biayanya Masalah yang muncul pasien
(2015) bahwa motivasi kerja sering pulang secara bersamaan
didefinisikan sebaai kondisi yang sehingga petugas administrasi tidak
berpengaruh membangkitkan, mampu untuk mengatasi hal ini. Kondisi
mengarahkan dan memelihara prilaku ini didukung oleh keadaan bahwa
yang berhubungan dengan lingkungan petugas administrasi hanya bertugas
kerja. Sehingga semakin tinggi kegiatan pada shift pagi saja, untuk sore dan
tidak langsung yang dilakukan perawat malam hari perawat harus mengerjakan
semakin baik kinerjanya karena perawat sendiri kegiatan administrasi tersebut,
termotivasi untuk melakukakan kegiatan sehingga kegiatan administrasi
ini dalam lingkungan yang kondusif. meningkat pada sore dan malam hari.
Upaya yang dapat dilakukan Kegiatan administrasi lain yang
adalah membuat pengaturan waktu menyita waktu perawat adalah
yang proporsional untuk kegiatan tidak pembuatan resep untuk pasien gakin
langsung, yang nantinya dapat dan Askes, yang sebenarnya adalah
meningkatkan kualitas pelayanan pada tugas dari dokter, karena alasan terlalu
pasien. banyak resep yang harus dibuat
sehingga dokter mendelegasikan
Hubungan Beban kerja berdasarka sebagian tugasnya untuk membuat
kegiatan administrasi dengan kinerja resep kepada perawat. Kenyataan yang
perawat ada apabila resep ini tidak capat
Hasil penelitian menunjukkan dikerjakan maka akan berakibat
kegiatan administrasi tidak berhubungan tanggungan obat pasien askes dan
dengan kinerja perawat. Mengingat gakin menjadi menumpuk dan tidak bisa
kegiatan administrasi bukanlah kegiatan terselesaikan sampai psien pulang yang
utama dari perawat. Sehingga perawat akhirnya membuat ruangan menjadi rugi
tidak mempunyai tanggung jawab akibat tanggungan obat pasien tersebut.
secara langsung terhadap kegiatan Keadaan seperti ini sebenarnya
tersebut. Yang akhirnya perawat tidak merupakan dilema bagi perawat, karena
termotivasi untuk mengerjakannya. Hal dengan mengerjakan kegiatan
ini sesuai dengan pendapat David Mc administrasi maka otomatis waktu
Clelland dalam Mangkunegara(2015) perawat tersita untuk mengerjakan
mengatakan bahwa pegawai yang kegiatan asuhan keperawatan, hal ini
mempunyai prestasi kerja rendah akan mmembuat perawat bekerja tidak
dikarenakan tidak mempunyai tanggung maksimal dan mempengaruhi kwalitas
jawab pribadi dalam mengerjakan pemberian pelayanan Asuhan
sesuatu pekerjaan atau kegiatan. Keperawatan.
Namun demikian kegiatan administrasi Upaya yang harus dilakukan
ini tetap menyita waktu perawat. untuk menaggulangi masalah ini adalah
Kegiatan administrasi yang dilakukan diadakannya perbaikan system untuk
48 Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat... (Fresty Africia)

kegiatan administrasi, yaitu sebaiknya langsung dan kegiatan administrasi


kegiatan administrasi dikerjakan oleh dengan kinerja perawat
petugas administrasi sendiri, jadi  Beban kerja perawat berdasarkan
perawat tidak terlibat langsung jumlah pasien mempunyai
didalamnya, untuk itu pihak managerial penagaruh terhadap kinerja perawat
Rumah Sakit harus merencanakan
menambah jumlah tenaga administrasi Saran
yang ada di setiap shift dinas, Perlu perencanaan yang baik
mengingat kegiatan administrasi dari bidang keperawatan untuk
meningkat pada sore dan malam hari, membuat kebijakan terkait dengan
dimana tidak ada petugas administrasi beban kerja dan kinerja perawat, yaitu
saat itu. Strategi ini diharapkan dapat  Menambah tenaga keperawatan
menurunkan beban kerja perawat  Meningkatkan Sumber Daya
sehingga perawat lebih konsentrasi Manusia dengan program pelatihan
terhadap kegiatan otonomi perawat sesuai dengan kompetensi yang
sendiri. dibutuhkan oleh institusi terkait
 Memperbaharui Standar
Operasional tindakan keperawatan
SIMPULAN DAN SARAN sesuai dengan standar praktek
Simpulan keperawatan terbaru
 Beban kerja perawat berdasarkan  Memperbaiki sistem kerja yang ada
jumlah pasien di Bangsal Instalasi sehingga perawat lebih banyak
Rawat Inap RSUD Mardi Waluyo waktu untuk melaksanakan peran
adalah tinggi dan fungsinya secara mandiri
 Beban kerja perawat berdasarkan Perlu ditindak lanjuti penelitian
waktu kegiatan langsung di Bangsal sejenis dengan sampel yang lebih
Instalasi Rawat Inap RSUD Mardi besar, serta responden yang lebih
Waluyo sebagian adalah tinggi bervariasi dengan menggunakan
 Beban kerja perawat berdasarkan metode time of motion, sehingga hasil
waktu kegiatan tidak langsung di penelitian bisa digunakan sebagai solusi
Bangsal Instalasi Rawat Inap RSUD untuk menyelesaikan masalah beban
Mardi Waluyo sebagian adalah kerja perawat..
tinggi
 Beban kerja perawat berdasarkan DAFTAR PUSTAKA
waktu kegiatan administrasi di
Bangsal Instalasi Rawat Inap RSUD Abraham, charles;eamon shanley.
Mardi Waluyo sebagian adalah 2009.Psikolosi Sosial Untuk
tinggi Perawat, alih bahasa oleh
 Kinerja perawat di Bangsal Instalasi Leoni Sally M,Jakarta: EGC
Rawat Inap RSUD Mardi Waluyo Aiken, Linda. 2012. Improved
Blitar hampir semua adalah baik. Workplace Linked to Patient
 Ada hubungan yang kuat antara Safety. www.cna-aiic.ca,
beban kerja berdasarkan jumlah diakses 27 Agustus 2007
pasien dengan kinerja perawat. Arwani,Dkk.2016. Manajemen Bangsal
Sedangkan hubungan beban kerja Keperawatan.Jakarta:EGC
perawat berdasarkan waktu Buku Pedoman Penulisan Tugas
kegiatan tidak langsung dengan Akhir.2016. Universitas
kinerja perawat adalah sedang. Dan Brawijaya
tidak ada hubungan antara beban Charles.A. 2009. Psikologi Social
kerja perawat berdasarkan kegiatan Untuk Perwat. Alih Bahasa
Sally,L. Jakarta. EGC
Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat... (Fresty Africia) 49

Depkes RI, 2009. Stándar Asuhan PPNI, Surabaya, 11-17 Maret


Keperawatan.Jakarta. Depkes 2010
RI Mafizarni,Mubasysyir Hasanbasri. 2007.
Douglass, L.A. 2008. The Effective Pengelolaan Kesehatan
Nurse Leader And Manager Reproduksi Pengungsi
nd
2 Edition. St. Louis: The CV Pasca Tsunami di Kota
Mosby Company. Lhokseumawe. http://Irc-
Eri wibowo, Sugiono. 2010. Statistik kmpk.ugm.ac.id.diakses 2
Untuk Penelitian.Bandung November 2007
:Alfabeto Marquis, B,L.,& Hustin C.J. 2010.
Facultas Ilmu Keperawatan UI. 2014. Leadership Roles and
Panduan Penulisan Thesis Management Finctions of
Program Pasca Sarjana. Nursing: Theory and
Jakarta. Universitas Indonesia Aplikations. Philadelphia.
Gaffar, La Ode Jumadi, 2009. Lippincot.
Pengantar Keperawatan Moertiati, Iriani.2015. Analisis
Profesional. Jakarta: EGC. Pengaruh Beban Kerja
Gilles, DA. 2009. Manajemen Perawat Berdasarkan Peran
Keperawatan Suatu dan Fungsi Dengan Kinerja
Pendekatan Sistem, Perawat Di Ruang Rawat
Terjemahan Oleh Dika Inap Rumah Sakit Delta
Sukmana,2009, WB Suonder. Surya Sidoarjo. Tugas Akhir.
Philadelphia Tidak diterbitkan, Fakultas
Hastono, S. Priyo. 2014. Modul Kedokteran Universitas
Analisis Data. Jakarta. FKM Airlangga.Surabaya.
UI Nursalam, 2012. Konsep dan
Ilmi, Bahrul.2007. Pengaruh Stres Penerapan Metodologi
Kerja Terhadap Prestasi Penelitian Ilmu
Kerja Dan Identifikasi Keperawatan. Jakarta:
Manajemen Stress yang Salmeba Medika.
Digunakan Perawat dI Ruang Palestin,Bondan.2017. Fungsi Perawat
Rawat Inap RSUD Ulin Spesialis Agar Tehindar Dari
Banjarmasin.http://www.unair. Masalah Etik Dan
com.diakses 17 November Hukum.http://bondan
2007. manajemen.
Ilyas, Yaslis. 2014. Perencanaan Blogspot.com.diakses 29
Sumber Daya Manusia agustus 2007
Rumah Sakit. Teori, Metode, Perry & Potter.2015.Buku Ajar
dan Formula. Jakarta. Pusat Fundamental
Kajian Ekonomi Kesehatan Keperawatan:Konsep,Prose
FKM UI. s, Dan Praktek 4nd. Jakarta.
Institute Of Medecine. 2010. Workforce EGC
Management Building Prabumangkunegara,Anwar.2015.
Evidence Based Nurse Manajemen Sumber Daya
Staffing. www.cerner.com. Rachmawati,Evi.2007. Stress Kerja
Diakses 27 September 2007 Tenaga
Joko Suwito. 2010.Penghitungan Jasa Kesehatan.http://www.kompas
Asuhan Keperawatan, .com.diakses 27 Agustus,
Makalah Disajikan dalam 2007.
Pelatihan Kepemimpinan Santon, Mark.W. 2014. Hospital Nurse
dan Manajemen Staffing And Quality Of
Keperawatan. Angkatan III,
50 Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat... (Fresty Africia)

Care. www.ahrq.gov. diakses Universitas Airlangga.


6 November 2007. Surabaya.
Sudarsono.2007. Analisis Hubungan Sugiyono, 2016. Statistik Untuk
Beban Kerja dan Motivasi Penelitian. Bandung. CV Alafa
Perawat Dengan Mutu Beta
Pelayanan Keperawatan di Swansburg, R.C., & Swansburg, R.J.
Instalasi Rawat Inap Rumah 2009. Introductory
Sakit PHC Surabaya. Tugas Management and Leadership
Akhir. Tidak Diterbitkan. For Nurses. Toronto. Jones
Fakultas Kedokteran And Bartlett Publishers

Anda mungkin juga menyukai