Disusun Oleh :
NIM : 4 1540118004
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas limpahan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan asuhan
kebidanan dengan judul besar “Asuhan Kebidanan G2P1A0 UK 9 Minggu 2 Hari
Dengan Mual Muntah Di Ruangan KIA/KB Puskesmas Malanu Kota Sorong”.
Asuhan kebidanan ini disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Kebidanan I.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
C. Manfaat........................................................................................................2
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................31
B. Saran..........................................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketidaknyamanan yang paling berpengaruh pada ibu hamil adalah
mual. Mual (Nausea) pada kehamilan merupakan reaksi tubuh ibu
terhadap perubahan yang terjadi akibat kehamilan. Hal yang biasa disebut
morningsickness ini biasanya menghilang sekitar minggu ke 12
sebagaimana tubuh ibu hamil telah terbiasa dengan perubahan yang terjadi
saat kehamilan. Mual dan muntah yang berlebihan pada kehamilan disebut
dengan hyperemesis gravidarum (Hamilton, 2011).
Gejala mual dan muntah sering terjadi pada saat umur kehamilan
9-10 minggu selanjutnya diharapkan akan berakhir pada usia kehamilan
12-14 minggu, namun sebagian kecil bisa berlanjut sampai memasuki usia
kehamilan 20-24 minggu.Kejadian mual muntah lebih sering dialami oleh
ibu primigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat stress dan usia ibu
saat mengalami kehamilan pertama (Hidayati, 2009).
Dampak dari mual dan muntah jika tidak segera ditangani dengan
baik maka dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum
ibu hamil menjadi buruk sehingga menyebabkan mual dan muntah yang
berlebihan (Hyperemesis Gravidarum)(Tiran, 2008).
Upaya yang dapat dilakukan yaitu penanganan farmakologi seperti
pemberian vitamin B6, dan vitamin B kompleks (Marunung, 2011).
Penanganan nonfarmakologi yang dapat dilakukan berdasarkan NIC(2016)
yaitu, mendorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual sendiri,
kurangi atau hilangkan faktor-faktor yang bersifat personal yang memicu
mual seperti (kecemasan, kelelahan, dan kurangnya pengetahuan),
memonitor asupan makanan terhadap kandungan gizi dan kalori, dan
berikan informasi mengenai mual, seperti penyebab mual dan berapa lama
akan berlangsung.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Asuhan Kebidanan Kehamilan, yaitu :
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Kebidanan I
2. Tujuan Khusus
Agar Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan dengan
menggunakan 7 Langkah Varney yaitu :
a. Mahasiswi dapat mengumpulkan semua data pasien baik data
objektif maupun subjektif
b. Mahasiswi dapat menginterpretasi data untuk mengidentifikasi
diagnosa atau masalah
c. Mahasiswi dapat menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,
konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain serta
rujukan berdasarkan kondisi klien
d. Mahasiswi dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh
dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada
langkah-langkah sebelumnya.
e. Mahasiswi dapat melakukan tindakan langsung asuhan secara
efisien dan aman
f. Mahasiswi dapat mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan
dengan mengulang kembali manajemen proses untuk aspek asuhan
yang tidak efektif
g. Mahasiswi dapat melakukan dokumentasi
C. Manfaat
1. Bagi Institusi
Untuk menambah sumber referensi buku di perpustakaan Poltekkes
Kemenkes Sorong sehingga memudahkan mahasiswa dalam membuat
tugas, makalah, dan menambah pengetahuan tentang kehamilan.
2. Bagi Lahan Praktik/Tenaga Kesehatan
a. Sebagai bahan masukan dalam memberikan Asuhan kebidanan
Pada ibu hamil Ny.”E” G2P1A0 usia kehamilan 9 minggu 2 hari.
b. Dapat memberikan pelayanan antenatal secara komprehensif sesuai
kebutuhan pada ibu hamil Ny.”E” G2P1A0 usia kehamilan 9 minggu
2 hari.
c. Dapat menjalin kerja sama yang baik antara petugas kesehatan
dengan klien dalam pemberian asuhan kebidanan.
3. Bagi Mahasiswi
a. Mahasiswi dapat menganamnesa dengan menggunakan komunikasi
yang baik dan benar kepada ibu hamil, serta menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti.
b. Mahasiswi dapat mengetahui dan memahami proses kehamilan
secara normal pada Ny.”E”
c. Mahasiswi dapat memberikan asuhan kebidanan antenatal
khususnya pada ibu hamil Ny.”E” G2P1A0 usia kehamilan 9 minggu
2 hari.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional.
Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester yaitu :
1. Trimester satu berlangsung 12 minggu
2. Trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke -27)
3. Trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Saiffudin, 2009).
B. Proses Kehamilan
Menurut Manuaba (2010) proses kehamilan akan terjadi jika terdapat 5
aspek berikut:
1. Ovum
Merupakan sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelius yang dilindungi oleh zona
pelusida dan korona radiata.
2. Spermatozoa
Bentuk sperma seperti cebong yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit
gepeng yang mengandung inti), leher (penghubung antara kepala dan
ekor), ekor (panjang sekitar 10 kali kepala, mengandung energi
sehingga dapat bergerak). Pada saat berhubungan seksual dikeluarkan
sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40-60 juta sperma setiap cc.
3. Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti sperma disebut konsepsi atau
fertilisasi dan membentuk zigot. proses konsepsi dapat berlangsung
seperti berikut :
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, dilindungi oleh
korona radiata, yang mengandung persediaan nutrisi.
b. Pada ovum, dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah
sitoplasma yng disebut vitelus.
c. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang, nutrisi yang
dialirkan kedalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas
yang dindingnya penuh dengan jonjot dan tertutup sel yang
mempunyai silia. Ovum mempunyai hidup terlama di dalam
ampula tuba.
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.
Sperma menyebar, masuk melalui kanalis servikalis dengan
kekuatan sendiri. Pada kavum uteri, terjadi proses kapasitasi yaitu
pelepasan 9 lipoprotein dari sperma sehingga mampu mengadakan
fertilisasi. Sperma melanjutkan perjalanan menuju tuba falopi.
Sperma hidup selama tiga hari di dalam genetalia interna. Sperma
akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis
korona radiata dan zona pelusida dengan proses hialurodinase.
Melalui stoma, sperma mamasuki ovum. Setelah kepala sperma
masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar. Inti
ovum dan inti sperma bertemu dengan membentuk zigot.
4. Nidasi atau Implantasi
Masuknya inti sperma kedalam sitoplasma membangkitkan kembali
pembelahan dalam inti ovum. Pembelahan terus terjadidan di dalam
morula terbentuk ruangan yang mengandung cairan yang disebut
blastula.Sementara itu pada fase sekresi, endometrium semakin tebal
dan semakin banyak mengandung glikogen yang disebut desidua. Sel
trofoblas merupakan sel yang melapisi blastula melakukan destruksi
enzimatik proteolitik sehingga dapat menanamkan diri di dalam
endometrium. Proses penanaman blastula terjadi pada hari ke 6 sampai
7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya blastula ke dalam
endometrium , mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda
hartman.
5. Plasentasi
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding
depan atau belakang. Sel trofoblas akan menghancurkan endometrium
sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari primer vili 10
korealis. Dengan terjadinya nidasi maka desidua terbagi menjadi
desidua basalis yang berhadapan dengan korion frondusum yang
berkembang menjadi plasenta, desidua kapularis yang menutupi hasil
konsepsi, desidua yang berlawanan dengan desidua kapularis adalah
desidua parietalis. Vili korealis yang tumbuh tidak subur disebut
korion leaf.
2. Perubahan Psikologis
a. Trimester I
Trimester 1 sering dianggap sebagai periode penyesuaian.
Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan
bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan kenyataan ini dan arti
semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling
penting pada trimester pertama kehamilan. Sebagian besar wanita
merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil.
Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan,
kecemasan, depresi dan kesedihan.
b. Trimester II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang
baik. Yakni ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala
ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Namun,
trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur
kedalam dan paling banyak mengalami kemunduran. Trimester
kedua sebenarnya terbagi atas dua fase : pra quickening dan pasca
quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan
yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam
melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester kedua,
yaitu berbeda dari ibunya.
c. Trimester III
Trimester tiga sering disebut priode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran
bayi sebagai mahluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar
menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was mengingat
bayi dapat lahir kapan pun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga
sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala
persalinan muncul (Walyani, 2015).
E. Diagnostik
Diagnostik Menurut Sulistyawati (2009) untuk mendiagnostik kebidanan,
perlu dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)
a. Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu
minggu setelah koitus)
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari
2. Palpasi abdomen
Palpasi abdomen Menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai
berikut :
a. Leopold I
Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di
fundus. Cara pemeriksaannya adalah :
1) Pemeriksaan menghadap pasien
2) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi
fundus uteri
3) Meraba bagian apa yang berada di fundus. Jika teraba benda
bulat, melenting, mudah digerakkan, maka itu adalah kepala.
Namun jika teraba benda bulat, besar, lunak, tidak melenting, dan
susah digerakan, maka itu adalah bokong janin.
b. Leopold II
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di sebelah kanan
atau kiri ibu. Cara pelaksanaan adalah :
1) Kedua tangan periksa berada disebelah kanan atau kiri ibu
2) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan
perut sebelah kiri kearah kanan
3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan
bagian apa yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang
rata, tidak teraba bagian kencil, terasa ada tahanan, maka itu
adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian yang
kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin).
c. Leopold III
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus,
cara pemeriksaannya adalah :
1) Tangan kiri menahan fundus uteri
2) Tangan kanan meraba bagian yang ada dibagian bawah uterus.
Jika teraba bagian yang bulat, melenting keras dan dapat
digoyangkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bagian
yang bulat, besar, lunak dan sulit digerakan, maka ini adalah
bokong, jika dibagian bawah tidak ditemukan kedua bagian
seperti di atas, maka pertimbangkan apakah janin dalam letak
melintang.
3) Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan
kanan menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan
ballotement (pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan
pada usia kehamilan 5-7 bulan).
4) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala,
goyangkan, jika masih mudah digoyangkan, berarti kepala belum
masuk panggul, namun jika tidak dapat digoyangkan, berarti
kepala sudah masuk panggul), lalu lanjutkan pada pemeriksaan
Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk
panggul.
d. Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan
untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksa menghadap kaki pasien
2) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah
3) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak
yang berlawanan di bagian bawah
4) Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti
kepala belum masuk panggul
5) Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala
sudah masuk panggul
Kebijakan Program
Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang 12T
sedangkan untuk daerah gondok dan endemik malaria menjadi 14T, yakni
5T :
1. Ukur Tinggi badan/Berat badan
2. Ukur (Tekanan) darah
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri
4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
5. Pemberian Tablet Zat Gizi (min 90 tablet)selama kehamilan.
7T :
1. Test terhadap penyakit menular seksual/VDRL
2. Temu wicara/konseling (Arifin,1996)
3. Tes/pemeriksaan Hb
4. Tes/pemeriksaan urin protein
5. Tes reduksi urin
6. Perawatan payudara (Senam payudara,pijat tekan payudara)
7. Pemeliharaan tingkat kebugaran
8. Terapi Yodium Kapsul (Khusus Daerah Endemik Gondok)
9. Terapi Anti Malaria (Khusus Daerah Endemik Malaria)
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 17 Februari 2021 Jam : 11.00 WIT
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Ibu Suami
Nama : Ny. “E” Tn. “A”
Umur : 21 tahun 21 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Misool/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Swasta
Alamat : Jl. Srikandi km 12 Jl. Srikandi km 12
No.Telepon/HP : 0852******** 0822********
1. - - - - - - - - -
9. Riwayat kesehatan
1. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan bahwa tidak pernah mengalami atau menderita
penyakit kronis atau menular seperti DM, Asma, TBC, Tumor
maupun Kanker.
2. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan bahwa tidak pernah mengalami atau menderita
penyakit kronis atau menular seperti DM, Asma, TBC, Tumor
maupun Kanker.
3. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan bahawa keluarganya tidak memiliki riwayat
keturunan kembar.
4. Kebiasaan-kebiasaan
Merokok : Ibu mengatakan tidak merokok
Minum jamu-jamuan : Ibu mengatakn tidak minum jamu-jamuan
Minum-minuman keras : Ibu mengatakan tidak minum-minuman
keras
Makanan/minuman pantang : Ibu mengatakan tidak ada pantangan
makanan/minuman
Perubahan Pola Makan (termasuk nyidam, nafsu makan turun,
dan lain –lain) : Ibu mengatakan bahwa nafsu makan nya berkurang
selama kehamilan
3) Keluhan
Tidak ada Tidak ada
b. Eliminasi
1) BAK
1-1,8 liter 1-1,8 liter
Frekuensi :
4-8 kali 4-8 kali
Jumlah :
Putih bening Putih bening
Warna :
Khas Khas
Bau :
c. Istirahat
1) Tidur siang
3 jam 2 jam
2) Tidur malam
3) Keluhan 8 jam 10 jam
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 118/81 mmHg
Suhu : 36,6 oC
c. Antropometri
TB : 155 cm
BB 50 Kg 50
IMT : IMT= = = = 20,83
(TB)2 (1,55 Cm)2 2,40
LILA : 25 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Kulit kepala bersih,tidak ada ketombe
Muka : Tidak ada oedema
c. Abdomen
Bentuk : Bulat
Palpasi Leopold
Punctum maksimum :
d. Genitalia
Tanda chadwich : Tidak dilakukan pemeriksaan
4. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan
DO :
Kesadaran : Composmentis
Antropometri : TB : 155 Cm
BB : 48 Kg
LILA : 25 Cm
Tanda-tanda Vital
Nadi : 97 kali/menit
Pernapasan : 23 kali/menit
Suhu : 36,6 0C
Tidak ada
Tidak ada
VII. EVALUASI
Tanggal : 16 Februari 2021 Jam : 10.56 WIT
Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri. Obstetri fisiologi dan patologi. Jakarta : ECG
Saifuddin, A.B., (Ed.4). 2014. Buku Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka