Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen terpadu balita sakit (MBTS) merupakan pendekatan keterpaduan dalam
tatalaksana bayi dan balita sakit yang dating berobat ke fasilitas rawat jalan di pelayanan
kesehatan dasar.
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) digunakan standar pelayanan bayi dan balita
sakit sekaligus sebagai pedoman bagi tenaga keperawatan (bidan dan perawat) khususnya
difasilitas pelayanan kesehatan dasar, peserta terdiri dari 30 orang dari 10 puskesmas dengan
kriteria dokter umum, perawat atau bidan.
Penerapan MTBS dipuskesmas seluruh balita sakit yang datang ke puskesmas diharapkan
ditangani dengan pendekatan MTBS, bila jumlah kunjungannya tidak banyak kurang dari 10
kasus per hari. Akan tetapi bila perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang telah dilatih.
1. Pemerikasaan memeriksa dan membuat klasifikasi,identifikasi pengobatan
2. Konseling cara pemberian obat dirumah, kapan kembali, pemberian makan
3. Pemberian kode diagnose dalam SP3 4. Tindakan yang diperlukan pengobatan
Dermatitis kontak alergi terjadi ketika kulit mengalami reaksi alergi, setelah kontak
dengan zat tertentu (alergen), sehingga menyebabkan tubuh melepaskan zat kimia yang
memicu gatal dan iritasi pada kulit.
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang menimbulkan gejala mengganggu, seperti
ruam kemerahan serta kulit yang terasa gatal, kering, dan bersisik.
Dermatitis atau eksim merupakan penyakit kulit yang umumnya bersifat kronis (jangka
panjang) tetapi tidak berbahaya. Gejala yang muncul punbiasanya ringan, misalnya gatal pada
kulit. Namun, rasa gatal ini kadang membuat penderitanya sulit menahan diri untuk tidak
menggaruk terus-menerus hingga menimbulkan cedera pada kulit.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu mengetahui penilaian balita sakit dengan menggunakan pedom MTBS
2. Mampu menentukan klasifikasi masalah balita sakit dengan menggunakan pedoman
MTBS
3. Mampu menentukan tindakan dan pengobatan dengan menggunakan pedoma MTBS
4. Mampu menentukan tindakan lanjut dengan menggunakan pedoma MTBS
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kegiatan MTBS Yang Dilakukan
1. Penilaian anak
Anak demam dengan suhu tubuh 37,5 oC , dan terdapat ruam kemerahan dikulit
dengan menyeluruh
2. Klasifikasi
Dermatitis alergi
3. Menentukan tindakan dan pengobatan
a. Menurunkan demam pada anak
b. Beri dosis satu parasetamol untuk demam dengan suhu 37oC
c. Beri antibiotik orang yang sesuai pada anak
4. Melakukan konseling
a. Cuci tangn sebelum mengobati bayi
b. Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang dan sabun secara hati-hati
c. Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering
d. Olesi dengan povidon lodine
e. Cuci tangan kembali
5. Melakukan tindak lanjut
a. Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA
b. Jika membaik, lanjutkan pengobatan infeksi lokol di rumah sampai seluruhnya 5
hari
c. Untuk pustul kulit dan pusar bemanah teruskahn pemberian antibioditik oral dan
pengobatan topikal
d. Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan penanganan tentang pasien dengan pendekatan MTBS
Manajemen terpadu balita sakit (MBTS) merupakan pendekatan keterpaduan dalam
tatalaksana bayi dan balita sakit yang dating berobat ke fasilitas rawat jalan di pelayanan
kesehatan dasar.
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) digunakan standar pelayanan bayi dan balita
sakit sekaligus sebagai pedoman bagi tenaga keperawatan (bidan dan perawat) khususnya
difasilitas pelayanan kesehatan dasar, peserta terdiri dari 30 orang dari 10 puskesmas dengan
kriteria dokter umum, perawat atau bidan.
DAFTAR PUSTAKA
Husni, Sidik D, Ansar J. Gambaran Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Umur 2 Bulan-5 Tahun Puskesmas di Kota Makassar Tahun 2012, 2012
Depkes RI. (2008). Buku bagan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
Jakarta: Depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai