Fluorosis gigi merupakan suatu kelainan struktur email yang berbercak atau cacat
(mottled enamel) sebagai dampak asupan fluor berlebih pada masa pembentukan gigi
yang menyebabkan terjadinya gangguan aktifitas ameloblas dalam perlekatan matriks
dan pada tahap maturasi email. Gangguan pada tahap pelekatan matriks dan pada
tahap maturasi email juga menyebabkan gangguan pada mineralisasi berikutnya,
seperti terjadinya kelainan bentuk gigi (hipoplasia) pada masa pembentukan matriks
email oleh ameloblas dan kelainan warna gigi (hipokalsifikasi) pada tahap kalsifikasi
(pengapuran) yang terjadi saat proses perkembangan (maturasi) gigi sehingga
menyebabkan proses klasifikasi terganggu, ditandai dengan timbulnya bintik-bintik
putih mengkilat, garis putih menyilang, atau warna buram, kuning sampai coklat pada
permukaan gigi.
Proses terjadinya fluorosis gigi diawali dengan hipomineralisasi email karena terlalu
banyak menelan ion fluor dari air minum yaitu lebih dari 2 ppm selama periode
mineralisasi gigi. Terjadi keracunan pada ameloblas sehingga merubah bentuk email.
Ketika gigi erupsi, terlihat white spot atau daerah-daerah yang kemudian akan
terwarnai oleh pigmen oral sehingga tampak berwarna cokelat muda atau cokelat tua.
Dampak yang lebih parah dari kelebihan fluor selama perkembangan gigi adalah
terbentuknya retakan atau lubang-lubang sehingga pewarnaan pada gigi berpusat di
tempat ini.
Daftar Pustaka
Annisa, Iwan Ahmad.Mekanisme flour sebagai kontrol karies pada gigi anak. Journal
of Indonesian dental association(2018)
th
Mc Donald, Dean, Avery. Dentistry for The Child and Adolescent. 9 ed. Missouri:
Mosby-Year Book, Inc. 151-175. 2011.
Marya C. M. A textbook of public health dentistry. Jaypee brothers. New delhi: 2011:
p. 330-42. 349-56.