MANAJEMEN STRATEGIK
Oleh,
Kelompok 3
PBS VI C
Dosen Pengampu:
Nasrullah Nursam, S.E.,M.M
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Lingkungan Internal”
tepat ada waktunya. Tidak lupa kami juga berterima kasih kepada Bapak
Nasrullah Nursam, S.E.,M.M selaku dosen pengampu yang telah memberikan
bimbingan sekaligus arahan kepada kami dalam penyusunan sampai penulisan
makalah Manajemen Strategik ini dengan sebaik mungkin.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Strategik, dan kami berharap dengan adanya makalah ini dapat
menambah sekaligus memperluas ilmu pengetahuan khususnya bagi para
pembaca. Namun terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa makalah yang
kami buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kiranya kami sangat
membutuhkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terwujudnya
makalah yang lebih baik di waktu mendatang.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
A. Kesimpulan ..............................................................................................9
B. Saran ........................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan yang dialami oleh organiasi saat ini ialah menghadapi perubahan
lingkungan yang amat cepat, seperti perubahan politik, ekonomi, tehnologi, sosial, perubahan
bisnis, dan lain-lain. Dengan lingkungan yang tidak menentu tersebut,maka menuntut agar
pengelolaan organisasi dilakukan dengan cara-cara yang barusehingga tujuan organisasi
lebih efektif dalam lingkungan yang terus berubah. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi terutama Teknologi Informasi,mengharuskan organisasi untuk terus
menerus melakukan perubahan. Perubahan yang dilakukan organisasi semata-mata untuk
mencapai tujuan yang diinginkanol eh orgainisasi ya i t u p e n i n g k at a n
p r o d u k t i v i t a s, p e ni n g k a t a n p e l a y a n a n , peningkatan moral dan kapasitas anggota dan
sebaginya.
1
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah yaitu
sebagai berikut:
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu
sebagai berikut:
3. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang terkait dalam lingkungan internal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan stategi mengkaji faktor-
faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kelemahan dan
kekuatan sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dalam menghadapi ancaman yang
terdapat dalam lingkungan.2
Pengertian analisis lingkungan internal menurut para ahli:
1. Menurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan
strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan
memiliki kekuatan dan kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang secara
efektif dan menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan.
2. Menurut Pearce dan Robinson Jr, dalam Kotler (2005), analisis lingkungan internal adalah
pengertian mengenai pencocokan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan
ancaman eksternal.3
1 Purnama Ward, 2014, Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Internal (Manajemen Strategik),
http://purnamaward.blogspot.com/2014/03/lingkungan-internal-dan-analisis.html?m=1, (31 Maret 2021).
2
I Gde Yudiaris, 2015, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis
Pada CV. Puri Lautan Mutiara, https://media.neliti.com/media/publications/5363-ID-analisis-lingkungan-internal-
dan-eksternal-dalam-menghadapi-persaingan-bisnis-pa.pdf, (31 Maret 2021).
3Faridatul Fitriyah, 2015, Analisis Lingkungan Internal, https://www.slideshare.net/fitriyahsoleh/analisis-
lingkungan-internal-56096082, (31 Maret 2021).
3
B. Siklus Lingkunan Internal
Adapun siklus lingkungan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
1. Kekuatan (strength)
Kekuatan adalah aspek internal positif terhadap organisasi. Misalnya: etos kerja keras
karyawan atau staf, sumber daya manusia yang miliki kapasitas, tata pamong, pelaksanaan
tupoksii, kepemimpinan. Ada indikator kinerja yang sudah disepakati oleh semua jajaran.
2. Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan adalah aspek negatif internal terhadap organisasi. Misalnya: tidak ada
sistem dan/atau protokol komunikasi yang jelas dalam organisasi, tidak jelas tupoksi .
Mekanisme proses pengambilan keputusan yang tidak jelas.4
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah aspek positif dan eksternal terhadap organisasi. Misalnya: Kebijakan
selaras dengan pusat, Hibah, subsidi Pemkab, Kerjasama Operasional dengan lembaga lain,
Ketersediaan sumber tenaga kerja
Peluang terbagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut:
a. Rendah, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang pencapaiannya
juga kecil
b. Sedang , jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun peluang pencapaian
kecil atau sebaliknya.
c. Tinggi , jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang tercapainya
juga besar.
4. Ancaman (threat)
Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat kecenderungan perkembangan
(persaingan) dan tidak dapat dihindari. Ancaman juga dapat dilihat dari tingkat keparahan
pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of occurence).
Ancaman dapat dikatagorikan :
a. Ancaman utama adalah ancaman yang kemungkinan terjadinya tinggi dan dampaknya
besar. Untuk ancaman utama ini, diperlukan beberapa contingency planning yang harus
dilakukan institusi untuk mengantisipasi.
4
b. Ancaman rendah, adalah ancaman yang dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya
kecil.
c. Ancaman moderat, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tinggi namun
kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.5
5
Soewondo, Analisa Lingkungan Internal - Eksternal (SWOT) dan Perencanaan Strategi Pengembangan,
Strategi Fungsional serta Pemantapan Program, https://pspk.fkunissula.ac.id /sites/default /files/Analisa %20 SW
OT.pdf, (1 April 2021).
5
mengerjakan produk sesuai dengan waktu yang telah disepakati oleh konsumennya. Aspek
produksi IKM yang masih lemah adalah penggunaan teknologi yang canggih dengan nilai
indek sebesar 2.88. dimana lebih dari 50% responden menjawab masih lemah dalam
penggunaan teknologi canggih seperti menggunakan mesin computer.
3. SDM
Dari hasil pengolahan data di lapangan, lingkungan internal pada aspek SDM IKM,
ternyata jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh pengusaha IKM dinilai sangat kuat dengan
indek 3.91, ini terlihat dari lebih 50% responden menyatakan memiliki jiwa kewirausahaan.
Jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh pemilik IKM merupakan modal utama untuk
memajukan usaha (Musram Munizu,2006). Selain itu jiwa kewirausahaan sangat penting
artinya bagi pengembangan keunggulan bersaing melalui nilai yang diciptakannya
(Hendrawan S.,et all, 2006:54).
4. Keuangan
Berdasarkan hasil pengolahan data di lapangan, pada aspek keuangan dari IKM,
ternyata kemampuan dalam mengelola keuangan dalam hal pengalokasian keuntungan
sebagai tambahan modal dinilai sudah sangat kuat dengan indek 3.57, dimana 2,86 %
menyatakan belum baik, 45,71% menyatakan cukup baik, 42,86% menyatakan baik, 8,57%
menyatakan sangat baik dalam melakukan pengelolaan keuangan. Hal ini dikarenakan
kebanyakan pengusaha IKM adalah wanita, dimana kita ketahui wanita lebih teliti, hemat
dan pandai dalam mengelola keuangan. Aspek keuangan yang dinilai masih lemah adalah
ketersediaan modal yang cukup untuk pengembangan usaha dengan nilai indek sebesar
3.18, dimana 1,43 % menyatakan sangat tidak tersedia, 13,57% menyatakan tidak tersedia,
52,86% menyatakan cukup tersedia, 30% menyatakan mampu tersedia, dan 2,14%
menyatakan sangat tersedia. Hal ini dikarenakan kebanyakan pengusaha IKM adalah
wanita, dimana dalam hal memperoleh pinjaman perbankan agak sulit bila dibandingkan
dengan kaum pria. Disamping itu kurangnya pengetahuan dalam hal memperoleh dana, dan
memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan oleh Perbankan. Ini disebabkan juga pendidikan
pengusaha IKM yang kebanyakan lulusan SLTA.
5. R&D
Berdasarkan hasil pengolahan data di lapangan, dalam aspek R&D dari IKM, ternyata
Frekuensi melakukan Riset dan pengembangan produk, baik itu peningkatan kualitas
6
maupun desain dinilai paling kuat dengan indek 3.62, dimana 1,43 % menyatakan sangat
jarang, 10% menyatakan jarang, 32,86% menyatakan cukup jarang, 36,43% menyatakan
sering, dan 19,29% menyatakan sangat sering melakukan riset Vol. 5, No. 1, April 2015 E
S E N S I Jurnal Bisnis dan Manajemen 19 Kemampuan R&D yang dinilai masih lemah
adalah ketersediaan teknologi baru untuk melakukan riset dan pengembangan produk
dengan indek sebesar 2.92, dimana 6,43 % menyatakan sangat tidak tersedia, 31,43%
menyatakan tidak tersedia, 31,43% menyatakan cukup tersedia, 25% menyatakan tersedia,
dan 5,71% menyatakan sangat tersedia. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan dalam
menggunakan teknologi tersebut, bahkan biaya untuk membeli teknologi tersebut cukup
mahal, sehingga kebanyakan para IKM menggunakan teknologi biasa.
6. Sistem informasi
Berdasarkan hasil pengolahan data di lapangan, ternyata tingkat ketersediaan
informasi bahan baku dinilai paling kuat dengan indek 3.54, dimana 2,14% menyatakan
sangat tidak tersedia, 5% menyatakan tidak tersedia, 39,29% menyatakan cukup tersedia,
44,29% menyatakan tersedia, dan 9,29% menyatakan sangat tersedia. Hal ini terlihat dari
jawaban responden lebih setengahnya yang menyatakan tersedianya informasi mengenai
bahan baku, baik itu informasi kualitas bahan baku, dan keberadaannya. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pemilik/pengelola IKM, dimana IKM lebih sering mencari informasi
mengenai ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan harga yang terjangkau.
7. Budaya perusahaan
Berdasarkan hasil pengolahan data di lapangan, Aspek Budaya Perusahaan dari para
IKM, ternyata komunikasi antara pegawai dengan pemilik dinilai sangat baik dengan nilai
indek 4.01, dimana 22,14% menyatakan cukup baik, 55% menyatakan baik, dan 22,86%
menyatakan sangat baik. Hal ini mengindikasikan bahwa, diperlukan pengontrolan oleh
pihak pemilik/pengelola usaha tersebut, sehingga terdapatnya komunikasi dua arah antara
si pemilik dengan karyawannya. Tingkat keadaan budaya perusahaan IKM yang dinilai
masih lemah adalah kejujuran yang dimiliki oleh pegawainya dengan indek sebesar 3.69,
dimana 1,43% menyatakan tidak jujur pegawainya, 37,14% menyatakan cukup jujur,
52,86% menyatakan jujur, dan 8,57% menyatakan sangat jujur. Secara umum responden
menjawab kejujuran yang dimiliki oleh pegawainya sudah jujur, namun ada beberapa
7
responden yang menjawab cukup jujur, dikarenakan masih adanya pegawai yang tidak
memberitahukan kepada pemilik usaha, jika mereka melakukan kesalahan.6
6
Novita Wahyu Setyowati, 2015, Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal Terhadap
Keunggulan Bersaing Pada Industri Kecil dan Menengah di Bandung Jawa Barat, https://media.neliti.com, (31
Maret 2021).
7
Coursehero, Tujuan dan Peran Analisis Lingkungan Untuk Menilai Lingkungan Organisasi, https://www.
coursehero.com/file/p1dq0ac/A-Tujuan-dan-Peran-Analisis-lingkungan-Untuk-menilai-lingkungan-organisasi/, (31
Maret 2021).
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan stategi mengkaji faktor-
faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kelemahan dan
kekuatan sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dalam menghadapi ancaman yang
terdapat dalam lingkungan. Adapun siklus lingkungan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
sebagai berikut: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Lingkungan internal menurut Musa
Hubeis dan Mukhamad Najib (2008: 32) adalah lingkungan organisasi yang berada dalam
organisasi dan secara normal memiliki implikasi langsung dan khusus pada perusahaan.
Pemasaran, prodkusi, SDM, keuangan, R & D, sistem informasi, dan budaya perusahaan.
B e r i k u t i n i a d al a h c o n t o h t u j u a n a n a l i s i s lingkungan dari beberapa perusahaan :
1. Untuk menyediakan kemampuan dalam menggapai masalah-masalah kritis
dalamlingkungan bagi manajemen perusahan.
2. Untuk menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan organisasi dan
kemudianmencoba masukkannya kedalam pengambilan keputusan organisasi.
3. Untuk mengenali masalah-masalah mendesak yang signifikan bagi perusahaan,
danmemberikan prioritas terhadap masalah tersebut, serta mengembangkan sutau
rencanauntuk menanganinya.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penyusun tentunya mengalami banyak
kekeliruan dan kesalahan baik dalam ejaan, pilihan kata, sistematika penulisan maupun
penggunaan bahasa yang kurang dipahami. Untuk itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
dikarenakan kami masih dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kami selaku penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kami mampu menciptakan
9
DAFTAR PUSTAKA
Coursehero. Tujuan dan Peran Analisis Lingkungan Untuk Menilai Lingkungan Organisasi.
https://www.coursehero.com/file/p1dq0ac/A-Tujuan-dan-Peran-Analisis-lingkungan-Untuk
-menilai-lingkungan-organisasi/. (31 Maret 2021).
Setyowati, Wahyu, Novita. 2015. Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal
Terhadap Keunggulan Bersaing Pada Industri Kecil dan Menengah di Bandung Jawa
Barat. https://media.neliti.com. (31 Maret 2021).
Ward, Purnama. 2014. Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Internal (Manajemen
Strategik). http://purnamaward.blogspot.com/2014/03/lingkungan-internal-dan-analisis.htm
l?m=1. (31 Maret 2021).
Yudiaris, Gde, I. 2015. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Dalam Menghadapi
Persaingan Bisnis Pada CV. Puri Lautan Mutiara. https://media.neliti.com/me dia/publi ca
tions/5363-ID-analisis-lingkungan-internal-dan-eksternal-dalam-menghadapi-persaingan-
bisnis-pa.pdf. (31 Maret 2021).
10