Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 203403090003
PRODI : AKUNTANSI
TEORI PRODUKSI
PENGERTIAN PRODUKSI
Merupakan perubahan suatu inpiut menjadi input yang ada didalam kegiatan
perubahan atau penciptaan nilai guna pada barang/jasa
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi menunjukan hubungan sifat antara input dan output dari suatu
produksi.
Q = f (K,L,R,T)
Dimana :
Q : Output
K : Kapital (modal)
L : Labour (tnaga kerja)
R : Resources (sumber daya)
T : Teknologi
Produksi Produksi
Produksi Tahapan
Tanah Tenaga kerja rata-rata marjinal
total produksi
( AP = TP/L ) ( ΔTP/ΔL )
1 1 200 200 - -
1 2 500 250 300 Tahap
1 3 900 300 400 pertama
1 4 1280 320 380
1 5 1500 300 220
Tahap kedua
1 6 1680 280 180
1 7 1750 250 70
1 8 1680 210 -70
1 9 1350 150 -330 Tahap ketiga
1 10 1000 100 -350
Tahap-tahap Produksi
Tahap I : Tenaga kerja sedikit, jika ditambahkan akan meningkatkan total produksi, produksi
rata-rata dan juga produksi marginal
Tahap II : Produksi total akan terus meningkat sampai meningkat sampai produksi optimum
sedangkan produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun
Tahap III : Turunnya total produksi karena penambahan tenaga kerja, produksi rata-rata ikut
naik tetapi produksi marginal negative.
Dimana :
- Nilai maksimum dari Q tercapai saat
Q’ = 0
- Nilai maksimum dari MPL tercapai saat
MPL’ = 0
- Nilai maksimum dari APL tercapai saat
APL = 0
Y = 12X2-0,2X3
Y = Produk yang dihasilkan
X = Faktor Produksi
Q = f (X1 , X2 // X3 , X4)
Terdapat beberapa alat analisis yang dapat digunakan
a. Kurva Isoquant
Kurva ini dapat menunjukan berbagai kombinasi dari Tenaga Kerja (L) dan juga Modal
(K) yang dapat menghasilkan output yang sama.
1. Skala naik (Increasing return to scale)
Ketika adanya penambahan factor produksi sebanyak satu unit namun
menghasilkan output yang lebih dari satu unit, ini dikarenakan kemampuan manajemen yang
baik dalam penanganan produksi skala besar dan juga ada sinergi antara mesin dan tenaga
kerja.
2. Skala konstan (Constant return to scale)
Jika penggandaan input menghasilkan ouput yang besarannya sama dengan
input yang ditambah
3. Skala menurun (Decreasing return to Scale)
Ketika input ditambahkan satu unit tetapi output justru berkurang 1 unit.
b. Kurva Isocost
Dimana kurva ini dapat menggambarkanberbagai kombinasi dari penggunaan dua
macam factor produksi tetapi memerlukan biaya sama.
I = rK + WL
I = Isocost
rK = factor produksi barang modal
W = Tenaga Kerja
TEORI BIAYA PRODUKSI
Jenis-jenis biaya
1. Biaya internal
Segala biaya yang dialokasikan dengan tujuan operasional perusahaan
2. Biaya eksternal
Biaya yang ditanggung oleh perusahaan atas dampak negative yang timbul di
sekitar lingkungan karna perusahaan itu sendiri.
3. Biaya jangka pendek
Biaya ini menunjukan hanya sebagian factor produksi yang tidak dapat ditambah
jumlahnya sedangkan salah satunya bersifat tetap.
4. Biaya jangka panjang
Kebalikan dari jangka pendek, biaya ini menunjukkan bahwa semua factor
produksi dapat berubah
TC = TFC + TVC
2. Biaya tetap total (TFC)
Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan factor produksi yang bersifat tetap,
biaya yang tidak berubah ketika output berubah kuantitasnya.
3. Biaya berubah total (TVC)
Kebalikan dari TFC, biaya ini adalah biaya yang yang digunakan untuk
mendapatkan factor produksi yang dapat dirubah atau bersifat variable, biaya yang berubah
ketika kuantitas ouput juga berubah.
4. Biaya tetap rata-rata (AFC)
Perbandingan antara biaya tetap dan output.
TFC
AFC = Q
ΔTC
MC = ΔQ
AFC,AVC,AC dan MC
- Dalam kurva (a) menunjukan bahwa harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran
- Dalam kurba (b) menunjukan output perusahaan lebih kecil dari ouput pasar, maka
harga tidak akan berubah seiring banyaknya produk yang dijual perusahaan
- Perusahaan individual bersifat sebagai price taker kurva yang dihadapi perusahaan
berupa garis horizontal berupa p
- Kurva (D) Permintaan,sama dengan kurva penerimaan rata-rata sama dengan
penerimaan marjinal dan sama dengan harga
- Kurva permintaan total memiliki bentuk garis lurus dengan kemiringan postif bergerak
mulai dari titik (0,0)
∏ = TR – TC
Secara grafis dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan :
1. Menggunakan kurva TR dan TC
Kurva TR adalah garis lurus yang melintasi origin yang menunjukan kesamaan ouput
pada tiap tingkat output. Slope kurva TR sama dengan marginal revenue dimana MR ini
konstan dana sama seperti pasar, secara sistematis ditulis :
MR = AR = P = Pekuilibrium
Keuntungan maksimum perusahaan didapat pada penjualan output ekuilibrium ,
dimana jarak kurva TR dan kurva TC paling lebar.
CIRI-CIRI
1. Hanya terdapat satu perusahaan yang ada didalam industry
2. Tidak ada pengganti sempurna untuk produk yang dihasilkan
3. Sulitnya perusahaan baru untuk masuk ke industry
4. Perusahaan tunggal tadi bisa menjadi price taker
5. Menjadi penghalang bagi produsen lain untuk masuk
6. Tidak perlunya promosi iklan untuk bersaing.
FAKTOR MONOPOLI
a. Factor alamiah
1. Skala ekonomi dari suatu perusahaan
2. Dapat menguasai factor produksi
b. Factor legal
1. Adanya peraturan dari pemerintah yang menjelaskan tentang monopoli
2. Hak paten atas suatu produk
3. Franchising brand asing kedalam negeri
PENENTUAN HARGA MONOPOLI
- TR = f(Q) -> P x Q
- TC = f(Q) -> FC + VC
∂TR
- Slope TR = MR =
∂Q
∂T C
- Slope TC = MC =
∂Q
- MC = MR merupakan keseimbangan monopoli suatu perusahaan
- Penentuan harga produk berdasarkan tarikan garis lurus hingga kurva permintaan (D)
- (P) > Average Cost, akan mendapatkan laba maksimum
- (P) = Average cost, keuntungan yang diperolah akan normal
- (P) < Average cost, keuntungan akan mencapai kurugian minimum.
PASAR MONOPOLISTIK
PENGERTIAN
Bentuk persaingan didalam pasar dimana banyak didapati penjual dengan barang
yang terdiferensiasi dan para pelakunya dapat dengan bebas keluar atau masuk dari pasar.
Dalam pasar ini produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun
dampaknya tidak terlalu besar.
KARAKTERISTIK
1. Memiliki produk yang terdiferensiasi
Dimana para konsumen dapat memilih dari banyaknya perbedaan yang diberikan
oleh produsen sesuai dengan kebutuhan para pembeli.
(1) Gambar diatas menunjukan perusahaan mencapai laba maksimum pada titik E
(2) Disini harga jual lebih dari marjinal, tetapi eksploitasi terbatas karna kurva permintaan
landau
(3) Laba super normal ditunjukkan pada luas APBC
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN EFISIENSI EKONOMI
(1) Laba super normal menundang perusahaan lain
(2) Masuk pelanggan memberikan dua kemungkinan terbesar anatar setia atupun memilih
(3) Perusahaan akan dapat bertahan jangka Panjang apabila mampu menikmati laba normal
KESEIMBANGAN PERUSAHAAN DALAM JANGKA PANJANG
1. Harga jualnya masih jjauh lebih besar daripada biaya marginalnya (P > MC)
2. Kapasitasnya yang berlebih
(1) Pada titik A perusahaan tidak berproduksi pada tingkat yang efisien sebab titik A
bukan titik terendah pada kurva biaya rata-rata
(2) Jika ingin memproduksi AC paling rendah output wajib ditambah sejumlah Qb
(3) Jika Output melebihi Qa maka akan menurunkan laba
(4) Perusahaan yang bergerak dalam bidang ini pada akhirnya akan mengalami
kelebihan kapasitas produksi