Anda di halaman 1dari 2

Ahmad Abdullah al-Masdoosi mengklasifikasikan agama ke dalam 3 kategori :

1. Wahyu dan Non wahyu

Agama wahyu adalah agama yang beriman kepada tuhan, kepada para Rasul dan kepada kitab serta
pesan untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia. Sumber utama ketentuan baik buruk dalam
agama wahyu adalah kitab suci. Agama wahyu yaitu Islam, Yahudi dan Kristen.

Agama non wahyu adalah agama yang tidak memandang tata aturan Ilahi. Kitab suci tidak dijadikan
sumber utama dalam menentukan baik buruknya agama non wahyu. Agama non wahyu adalah
hindu budha dan confusionisme.

2. Misionaris dan non misionaris

Agama misionaris adalah agama yang ajarannya mengharuskan penganutnya menyebarkan kepada
seluruh manusia. Menurut al-Masdoosi agama yang tergolong ke dalam misionaris awalnya hanya
Islam akan tetapi, semakin berkembangnya Kristen dan Budha menjadikan agama tersebut tergolong
ke dalam agama misionaris juga. Sedangkan agama non misionaris tidak memuat tuntutan yang
ajarannya mengharuskan penganutnya menyebarkan kepada seluruh manusia.

3. Rasial dan universal

Dilihat dari segi rasial dan geografis agama yang ada di dunia terbagi kedalam tiga golongan

a. Semitik : Yahudi, Kristen dan Islam

b. Arya : Hindu, Jainisme, sikhiisme dan zoaterianisme.

c. Mongolian : confusionisme, taoisme dan shintoisme

2. - Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sesuatu di mana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab.
- Budi pekerti merupakan sebuah sikap positif yang termasuk didalamnya adalah tindakan sopan
santun. Budi pekerti merupakan sebuah sikap dan tindakan yang diperoleh berdasarkan kebiasaaan
yang dilakukan sedari kecil. Budi pekerti adalah sebuah sikap yang akan terbentuk dalam benak
setiap orang serta dengan sendirinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Budi pekerti dapat
diasosiasikan dengan moral, etika, akhlak mulia, tata krama, dan sopan santun.

- moral adalah sebuah tata laku atau perbuatan yang berasal dari kesadaran individu atau diri sendiri
dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Moral ini selain berdampak pada
individu, namun juga sangat memungkinkan berdampak kepada orang lain.

- Susila atau juga sering disebut kesusilaan, berasal dari kata susila yang berasal dari bahasa
sansekerta, yaitu “su” yang berarti baik dan “sila” yang berarti dasar, prinsip peraturan hidup atau
norma.

Kata susila selanjutnya digunakan untuk arti sebagai aturan hidup yang lebih baik. Orang yang susila
adalah orang yang berkelakuan baik, sedangkan orang yang asusila adalah orang yang berkelakuan
buruk.

Susila dapat pula berarti sopan, beradap, baik budi bahasanya. Dan kesusilaan sama dengan
kesopanan. Kesusilaan menggambarkan keadaan dimana orang selalu menerapkan nilai-nilai yang
dipandang baik.

3. Pilar-pilar Akhlak Mulia menurut Ibnu Qayyim Al Juaziyyah.

SABAR, SUCI, BERANI, ADIL

1. Sifat sabar akan membantu seseorg untuk lebih tahan banting, mampu menahan amarah, tidak
merugikan orang lain, bersikap lemah lembut, santun & tidak tergesa-gesa dlm melakukan sesuatu

2. Sifat selalu menjaga kesucian diri dpt mendorong seseorg untuk tidak tergelincir kedalam
perkataan & tindakan yang merendahkan & menjatuhkan martabatnya dapat mendorongnya untuk
selalu dekat pada perasaan malu yang merupakan kunci segala kebaikan & menghindarkannya untuk
terlibat dalam perbuatan keji, kikir, dusta, menggunjing & mengadu domba.

3. Sifat berani menjadikan seseorang kuat untuk menjaga harga diri, mudah mentaati norma &
akhlak mulia, serta ringan tangan sehingga ia tidak ragu mengeluarkan atau berpisah dg harta yg
dicintainya. Sifat ini juga mempermudah utk menahan amarah & bersikap santun.

4. Sifat adil dapat mengasah sikap seseorang untum terus berupaya meluruskan perangainya,
membantunya memilah antara bersikap terlalu berlebihan atau terlalu kurang & dapat mendorong
untuk terus bersikap dermawan, murah hati, sikap pertengahan antara kikir & boros, serta dpt
menyuntikkan sifat pemberani, sikap pertengahan antara pengecut & nekat. Adil juga dpt
melahirkan sifat santun, penengah antara pemarah & rendah diri.

Anda mungkin juga menyukai