Anda di halaman 1dari 2

Pemanfaatan Air Bersih Masyarakat pada Program PAMSIMAS di Desa Raguklampitan

Kabupaten Jepara
Air merupakan unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Namun
masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan air bersih yang layak, terutama
daerah pinggiran kota. Warga Indonesia masih kesulitan mengakses air bersih dan sarana
sanitasi karena keterbatasan infrastruktur yang ada. Program pemerintah pusat ini didukung
oleh Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan
derajat kesehatan terutama menurunkan angka penyakit diare yang ditularkan melalui air dan
lingkungan. Program ini dinamakan PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan
SanitasiBerbasis Masyarakat) yang akan melayani kebutuhan air bersih hingga ke pelosok
dan pesisir desa dimana desa tersebut sangat kesulitan mendapatkan air bersih. PAMSIMAS
merupakan program nasional pemberdayaan masyarakat dari pemerintah yang dikelola oleh
masyarakat sendiri dimana masyarakat sebagai pelaku utama sekaligus penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan.
Mulanya program PAMSIMAS tahun 2014 masuk ke Desa Raguklampitan yang
merupakan salah satu desa di Kecamatan Batealit yang mata pencaharian masyarakat di Desa
adalah petani, sehingga pendapatan daerah tersebut rendah dan tingkat kesehatan masyarakat
di desa raguklampitan sering terjadi penyakit diare. Hal ini akibat terbatasnya fasilitas
kesehatan yaitu penyediaan air minum dan sanitasi serta kesadaran masyarakat tentang
pentingnya kesehatan. Setelah program PAMSIMAS masuk dan masyrakat Desa
Raguklampitan menyetujui, pembangunan sumur bor pertama kalinya di tempatkan di dukuh
Godang Manis karena berdekatan di 3 pondok pesantren dimana terdapat lebih dari 800 jiwa
yang teraliri air bersih. Awalnya masyarakat menolak karena mereka berpikir bahwa
pembangunan sumur menyebabkan volume sumur berkurang. Seiring berjalan waktu
sosialisasi berkelanjutan kepada masyarakat, pembangunan sumur bor artesis diterima dengan
baik dan terbukti tidak membuat sumur menjadi kering.
Di Desa Raguklampitan air bukan hanya sebagai kepentingan warganya saja tetapi
juga untuk fasilitas umum seperti pondok pesantren, sekolah dasar, madrasah dan masjid.
Ada dua sumber air bersih yang mengaliri dua dukuh yaitu dukuh Gondang Manis dan Dukuh
Plosorejo yang mengaliri hingga 264 saluran. Sehingga masih perlu banyak sumber air yang
teraliri di desa Raguklampitan.
Gambar 1. Peta Lokasi Sumur
Peran Badan Pengelola Sarana Penyedai Air Minum dan Sanitasi (BPSPAM) dalam
program PAMSIMAS berbasis masyarakat di Desa Raguklampitan ini menjadi hal penting
untuk keberlanjutan program pengelolaan sarana prasarana air bersih. Di Desa
Ragaklumpitan terdapat tiga tandon. Di dukuh Gondang Manis terdapat satu tandon air dan di
dukuh Plosorejo terdapat dua tandon air.

Gambar 2. Tandon yang berada di dukuh Gondang Manis dan Plosorejo


Sampai saat ini program sudah mengalami perkembangan dan kenaikan yang
signifikan. Masyarakat mulai mengetahui manfaat program PAMSIMAS sehingga dapat
dibuktikan bahwa masyarakat yang mendaftar sebagai pengguna semakin meningkat dari
tahun ke tahun. Dengan meningkatnya jumlah pengguna maka pendapatan BPSPAM Mulya
Abadi di Desa Raguklampitan pun ikut meningkat. Ketersediaan air yang terjangkau
memberikan kemudahan bagi masyarakat. Dengan sistem air komunal yang selanjutnya
masyarakat bisa memanfaatkan sebagai sambungan rumah. Hal ini mengakibatkan
peningkatan pemakaian air yang mengalami kenaikan dari waktu ke waktu dari kedua sumur
air di sumber dukuh Gondang Manis dan dukuh Plosorejo.

Sumber : Jurnal Pemanfaatan Air Bersih Masyarakat Pada Program Pamsimas Di Desa
Raguklampitan Kabupaten Jepara oleh Qomaruddin, dkk. Diakses tanggal 30 September 2017

Anda mungkin juga menyukai