Menjawabnya
NeedsIndex.com – Cara Menjawab Soal Psikotes – Dalam tes ujian masuk sekolah atau
perguruan tinggi tertentu hingga melamar pekerjaan biasanya Anda akan berhadapan dengan soal
psikotes mulai dari tes logika gambar (soal logika psikotes), tes logika penalaran, psikotes deret
gambar (tes deret gambar), tes mencocokan gambar, soal aritmatika psikotes dan lain-lain. Bisa
dibilang hampir semua lapangan pekerjaan seyogyanya wajib menjalani psikotes agar calon
pekerja/karyawan yang direkrut memang sesuai dengan posisinya. Lihat saja tes psikotes
Indomaret, untuk “berjualan” saja perlu psikotest, apalagi pekerjaan yang berhubungan dengan
nyawa manusia (apoteker, dokter, bidan, tenaga kesehatan lain, polisi, tentara dll).
Psikotes berasal dari kata physico (mental fisik) dan test (tes/ujian) yang berarti suatu metode
untuk memperoleh hasil kontrol psikologi dari yang menjalani tes dengan menggunakan alat atau
sistem berkategori khusus yang hanya bisa dijalankan oleh orang yang memang ahli di bidang
psikotes serta mengerti betul perihal watak/sikap seseorang yang dilihat dari sisi intelijen
(kecerdasan), interest (ketertarikan), attitude (sikap), serta personality (kepribadian).
Dalam beberapa contoh soal psikotes biasanya terdapat komponen kalimat atau kata yang
mempunyai poin dalam penilaian terkait sikap pribadi seseorang. Semoga tulisan ini bisa Anda
gunakan sebagai gambaran bagaimana contoh soal psikotes untuk melamar kerja ataupun masuk
ke sekolah/perguruan tinggi agar presentasi diterima atau kelulusan meningkat.
Psikotes agak berbeda dengan TPA (tes potensi akademik) di mana TPA lebih condong melihat
“kepintaran” otak sedangkan psikotes lebih kepada sikap atau cara diri menyelesaikan suatu
masalah. Sehingga jangan heran jika ada rekan yang dulu sekolah tidak terlihat “pintar” namun
bisa lulus dalam psikotes.
Anda tidak boleh terfokus pada deret ukur atau deret hitung dalam perhitungan saja.
Anda harus melihat seluruh angka yang ada karena dalam soal deret yang panjang, 4 atau
5 angka saja belum bisa memberikan jawaban yang benar. Pola yang dipakai umumnya
bisa berurutan, kelompok urut atau kelompok loncat.
Meski fokus, tetap ingat akan waktu Anda yang terbatas.
Contoh soal tes logika aritmatika/deret matematika:
Jika 16, 8, 4, 2, 1, 1/2, x, y
Maka Jawabannya untuk x dan y adalah?
Perhatikan angka pertama dan kedua, bisa pengurangan 8 atau hasil dari setengah angka
pertama (x 1/2). Lihat angka kedua dan ketiga. Jika pengurangan 8, seharusnya angka
ketiga adalah 0, sedangkan di soal adalah 4. Berarti memang dibagi setengah.
Maka x adalah 1/2 x 1/2 = 1/4
dan y adalah 1/4 x 1/2 = 1/8
Thanks atas koreksinya dari pengunjung Muhamad Miftahul Huda dan Mario
Tips Logika Penalaran/Deret Gambar: konsetrasi, perhatikan bentuk, warna. Elu WAJIB hati-
hati serta teliti dalam melihat gambar dan bentuknya. Terkadang bentuk sama, tapi ada yang
diwarna full, ada yang cuma diarsir ada juga yang polosan tanpa warna.
Contoh psikotes soal logika penalaran seperti gambar di bawah ini (sebelah kiri adalah soalnya
dan kanan adalah pilihan jawabannya):
Jawabannya adalah:
1. d
2. c
3. a
4. c
5. a
6. a
7. d
8. c
Tips Tes Analog Verbal: Tes ini menuntut Anda untuk memiliki banyak kosakata dan mengerti
apa artinya. Atau cara kedua adalah harus sering membaca contoh soal jika Anda kesulitan dan
“menghafal”nya karena “terkadang” soalnya itu-itu saja. Disarankan untuk cara pertama karena
cara kedua akan buyar kalau soalnya berbeda.
bonsai >< … (tanda >< adalah anonim/lawan sehingga jika dijadikan kalimat akan menjadi
“lawan kata bonsai adalah?)
a. cantik
b. seram
c. tampan
d. kecil
e. besar
Gunakan pulpen. Jangan pensil. Pensil bisa patah dan menghambat Anda dalam
mengerjakan soal. Tes jenis ini memiliki waktu yang ketat. Tuliskan jawaban secepat
yang Anda bisa! Saya mengerjakan ini sambil mulut komat-kamit menyebut angka
“sembilan tambah enam, lima belas” sembari ditulis jawabannya. Cukup efektif jika
sambil menyebut angkanya daripada diam membisu dalam menghitungnya (ini saya, ga
tahu kalau Anda).
Jawaban harus stabil benar. Percuma cepat kalau hitungannya salah. Kendalikan diri,
rilex saja, santai saja (memang ini tes seperti dikejar hantu) wkwkwk
Jangan pernah berfikir untuk curang. Waktu Anda akan habis jika sempat-sempatnya
berpikir hal lain selain perhitungan.
Fokus, Fokus, Fokus, Fokus, Fokus. Ini tes yang paling tidak bisa didustakan. Kalau
memang lambat dan tidak teliti, akan terlihat jelas di tes ini