Anda di halaman 1dari 10

JIEB (ISSN : 2442-4560) available online at : ejournal.stiepancasetia.ac.

id

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PADA PT. PANCA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BANJAR

Syarkani
Fakultas Ekonomi Universitas Achmad Yani Banjarmasin
Jl. Achmad Yani Km.5,5 Komp.Stadion Lambung Mangkurat Banjarmasin
e-mail : syarkani54@gmail.com

Abstract: The goal to be achieved in this research is to analyze the influence of


work discipline on employee performance at PT. Panca Konstruksi in Kabupaten
Banjar. This research was designed with a research explanatory analysis with 57
respondents as samples. The instrument used in this study is a questionnaire
containing the items of question by using a 5 level Likert scale. While the data
analysis using the program SPSS for Windows version 18. From the test results
note that work discipline variables significantly affect the performance of
employees at PT. Panca Konstruksi in Kabupaten Banjar. Coefficient of
determination equal to 0,565 which mean that equal to 56,5% while the rest 43,5%
influenced by other variable not examined in this research.

Keywords: work discipline, performance

Abstrak: Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Panca Konstruksi di
Kabupaten Banjar. Penelitian ini dirancang dengan analisis research explanatory
dengan sampel 57 orang responden. Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah kuesioner yang berisi butir-butir pertanyaan dengan menggunakan skala
Likert 5 tingkatan. Sedangkan analisis data menggunakan program SPSS for
Windows versi 18. Dari hasil uji diketahui bahwa variabel disiplin kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Panca Konstruksi di
Kabupaten Banjar. Koefisien determinasi sebesar 0,565 yang berarti bahwa sebesar
56,5% sedangkan sisanya 43,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.

Kata kunci: disiplin kerja, kinerja

Latar Belakang kerja. Disiplin adalah prosedur yang


Keberhasilan suatu perusahaan bukan mengoreksi atau menghukum bawahan
semata–mata ditentukan oleh tenaga kerja karena melanggar peraturan atau prosedur.
atau sumber daya manusia yang berperan Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri
merencanakan, melaksanakan dan karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan
mengendalikan organisasi yang bersangkutan, menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja
melainkan sangat ditentukan oleh di dalam sebuah organisasi (Simamora,
pendayagunaan sumber daya manusia itu 2006).
sendiri. Penggunaan sumber daya manusia Kedisiplinan karyawan dalam suatu
memegang peranan penting dan perlu disadari instansi atau perusahaan sangat memegang
oleh setiap individu dalam suatu organisasi peranan penting disamping faktor–faktor
atau perusahaan untuk mengupayakan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan
berbagai cara untuk memelihara disiplin kerja yang berdedikasi tinggi untuk dapat
dengan cara berbagai alternatif dan tindakan mengembangkan suatu instansi atau
untuk mendorong setiap individu atau tenaga perusahaan karena sumber daya akan
kerja untuk mampu meningkatkan tenaga memberikan kemajuan dalam menentukan

365
366 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 365 - 374

berhasil tidaknya rencana kerja yang telah tinggi harus dipertahankan untuk tetap
dibuat atau yang telah direncanakan. Perlu bekerja. Organisasi atau perusahaan pada
ditempuh adanya suatu jalan keluar yang lebih dasarnya bukan saja menghendaki karyawan
tepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan yang mampu, cakap dan terampil tetapi yang
kinerja karyawan yang optimal terutama di penting adalah kedisiplinan serta mereka
bidang jasa yang ingin dicapai suatu mampu bekerja dengan giat dan berkeinginan
perusahaan melalui peningkatan disiplin untuk mencapai hasil kerja yang maksimal
karyawan. dan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut Mangkunegara (2002) kinerja PT. Panca Konstruksi menyadari bahwa
adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun suatu kegiatan yang ingin menghasilkan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam output yang besar, maka tidak terlepas dari
melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab kerjasama antara individu-individu yang
yang diberikan. Setiap perusahaan akan selalu terlibat dalam organisasi untuk mewujudkan
berusaha agar kinerja setiap karyawan dapat kerja yang baik, setiap perusahaan atau
ditingkatkan. Perusahaan dapat meningkatkan instansi tidak terlepas dari penciptaan suatu
kinerja karyawan dengan upaya menciptakan disiplin kerja yang ditujukan pada karyawan.
iklim disiplin kerja yang baik, oleh karena itu Tujuan setiap perusahaan akan selalu
sudah selayaknya agar mempunyai disiplin berusaha meningkatkan disiplin kerja,
kerja yang baik, sebab dengan menciptakan sehingga proses kegiatan instansi akan
disiplin kerja tersebut diharapkan kinerja berjalan dengan lancar.
karyawan dapat ditingkatkan dan semakin Bagi suatu perusahaan, terciptanya
baik. sumber daya manusia yang berkualitas
Setiap perusahaan jika mampu merupakan suatu tujuan, dimana hal tersebut
meningkatkan disiplin kerja pada sangat penting bagi peningkatan disiplin
karyawannya maka akan memperoleh kerja, terlebih lagi instansi atau perusahaan
keuntungan yang lebih besar, dengan yang memiliki misi pelayanan jasa. Sejalan
meningkatkan disiplin kerja maka pekerjaan dengan tujuan tersebut, bagi PT. Panca
akan lebih cepat diselesaikan, kerusakan akan Konstruksi yang bergerak dalam bidang jasa
dapat dikurangi, absensi akan dapat diperkecil konstruksi mempunyai masalah terhadap
dan kemungkinan perputaran karyawan juga disiplin kerja seperti tingkat absensi karyawan
dapat diperkecil. Bagi suatu organisasi atau yang terlalu tinggi, keterbatasan peralatan
perusahaan terciptanya sumberdaya manusia kantor yang kurang memadai, kurangnya
yang berkualitas merupakan suatu tujuan pengawasan dilapangan sehingga karyawan
dimana hal tersebut sangat penting bagi bekerja kurang baik, penyediaan barang dan
peningkatan kinerja karyawan. Sejalan pemberian gaji yang tidak tepat pada
dengan tujuan tersebut, bagi perusahaan waktunya, sehingga diharapkan dengan
mempunyai masalah terhadap pengembangan meningkatkan disiplin kerja akan lebih
disiplin kerja secara optimal, sehingga memacu tingkat kinerja karyawan instansi
diharapkan lebih memacu tingkat kinerja atau perusahaan dalam mencapai tujuan yang
karyawan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
diharapkan oleh perusahaan. Hasil rekap daftar hadir PT. Panca
Masalah tenaga kerja merupakan salah Konstruksi pada tahun 2016 jumlah karyawan
satu unsur pokok dalam mekanisme instansi hadir sebanyak 55,91% dan tidak hadir
atau perusahaan lain termasuk PT. Panca sebanyak 44,09%. Dari tahun ke tahun
Konstruksi, ini tidak hanya di negara kita mengalami peningkatan baik itu karena sakit,
yang berkembang akan tetapi di izin, pelatihan, cuti dan tanpa keterangan,
negara–negara yang sudah maju di dunia. akan tetapi kebanyakan dari karyawan
Setiap perusahaan baik perusahaan besar tersebut malah tidak dapat hadir ke kantor
maupun kecil tidak bisa lepas dari peran tanpa ada keterangan/izin. Terkait
tenaga kerja didalamnya, dalam hal ini tenaga permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik
kerja atau karyawan yang mempunyai untuk mengadakan penelitian diperusahaan
keahlian, tanggung jawab dan loyalitas yang tersebut.
Syarkani, Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pasca Konstruksi …. 367

Dari hasil observasi dilapangan, maka menghukum bawahan karena melanggar


dapat diidentifikasi bahwa permasalahan peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan
disiplin kerja karyawan pada PT. Panca bentuk pengendalian diri karyawan dan
Konstruksi di Kabupaten Banjar adalah pelaksanaan yang teratur dan menunjukan
adanya tingkat absensi karyawan yang terlalu tingkat kesungguhan tim kerja disebuah
tinggi, serta kurangnya pengawasan di organisasi. Tindakan disipliner menuntut
lapangan sehingga karyawan bekerja kurang suatu hukuman terhadap karyawan yang gagal
baik. Berdasarkan permasalahan diatas maka memenuhi standar-standar yang ditentukan.
yang menjadi rumusan masalah dalam Tindakan disiplin yang dilaksanakan secara
penelitian ini adalah apakah disiplin kerja tidak benar adalah destruktif bagi karyawan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada dan organisasi.
PT. Panca Konstruksi di Kabupaten Banjar ? Pemimpin perusahaan harus mampu
Penelitian yang dilakukan ini mengenal dan mempelajari perilaku dan sifat
diharapkan dapat memberikan nilai guna karyawannya, hal ini dapat membantu
khususnya mengenai disiplin kerja, yaitu pemimpin dalam memilih jenis motivasi kerja
sebagai hasil karya dalam menambah mana yang sesuai dengan karyawannya.
wawasan pengetahuan yang dapat lebih Selain itu, perilaku dan sifat karyawan juga
memperluas pola pikir pembaca khususnya berpengaruh terhadap pemilihan jenis
mengenai disiplin kerja berkaitan dengan pendisiplinan mana yang dapat diterapkan
kinerja karyawan, sebagai bahan referensi kepada karyawan. Terdapat beberapa tipe
bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk kegiatan pendisiplinan menurut Handoko
memperdalam mengenai masalah (2008), antara lain adalah :
pengembangan sumber daya manusia di masa 1. Disiplin Preventif adalah kegiatan yang
yang akan datang khususnya membahas dilaksanakan untuk mendorong para
mengenai masalah disiplin kerja terhadap karyawan agar mengikuti berbagai standar
kinerja karyawan, serta sebagai bahan dan aturan, sehingga penyelewengan dapat
masukan atau perbandingan bagi pihak dicegah.
perusahaan mengenai pentingnya disiplin 2. Disiplin Korektif adalah kegiatan yang
kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan. diambil untuk menangani pelanggaran
terhadap aturan dan mencoba untuk
Kajian Literatur menghindari pelanggaran lebih lanjut.
Hasibuan (2007) menyatakan bahwa 3. Disiplin Progresif adalah memberikan
kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan hukuman yang lebih berat terhadap
seseorang menaati semua peraturan pelanggaran yang berulang.
perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Siagian (2008) menyatakan bahwa Sasaran pokok dari disiplin preventif
disiplin merupakan tindakan manajemen adalah untuk mendorong disiplin diri di antara
untuk mendorong para anggota organisasi para karyawan, dengan cara ini para karyawan
memenuhi tuntutan berbagai ketentuan dapat menjaga disiplin diri mereka bukan
tersebut. semata-mata karena dipaksa manajemen.
Kedisiplinan lebih tepat kalau diartikan Manajemen harus mempunyai tanggung
sebagai suatu sikap, tingkah laku dan jawab untuk menciptakan suatu iklim disiplin
perbuatan yang sesuai dengan peraturan preventif di mana berbagai standar diketahui
perusahaan baik yang tertulis maupun tidak dan dipahami. Bila para karyawan tidak
(Nitisemitro, 2006). Misalnya suatu mengetahui standar-standar apa yang harus
perusahaan menetapkan aturan bahwa setiap dicapai, mereka cenderung menjadi salah
karyawan tidak boleh meludah disembarang arah. Di samping itu, manajemen hendaknya
tempat, bila sebagian besar karyawan taat, menetapkan standar-standar secara positif dan
berarti salah satu kedisiplinan dalam bukan secara negatif. Para karyawan biasanya
perusahaan tersebut sudah dapat ditegakkan. perlu mengetahui alasan-alasan yang melatar
Kesimpulan dari pengertian disiplin belakangi suatu standar agar mereka dapat
adalah prosedur yang mengoreksi atau memahami dan menjalankannya, sedangkan
368 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 365 - 374

pada disiplin korektif kegiatannya biasanya seperti itu, setiap perbaikan dalam perilaku
dapat diaplikasikan dalam suatu bentuk karyawan hanya aka berlangsung singkat
hukuman atau disebut juga sebagai tindakan dan penyelia harus mendisiplinkan
pendisiplinan. Tindakan pendisiplinan ini kembali karyawan dalam jangka waktu
dapat berupa peringatan maupun skorsing. yang tidak terlalu lama. Pelaksanaan
Adapun sasaran tindakan pendisiplinan dapat tindakan pendisiplinan yang benar tidak
dibagi menjadi tiga menurut Handoko (2008), hanya memperbaiki perilaku karyawan,
antara lain untuk memperbaiki pelanggar, tetapi juga akan meminimalkan
untuk menghalangi para karyawan yang lain masalah-masalah disipliner di masa yang
melakukan kegiatan-kegiatan yang serupa, akan datang melalui hubungan yang positif
dan untuk menjaga berbagai standar diantara penyelia bawahan.
kelompok tetap konsisten dan efektif. 3. Meningkatkan produktifitas karyawan.
Disiplin progresif dijalankan dengan Tindakan disipliner dapat pula membantu
tujuan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan supaya menjadi kineja yang
karyawan untuk mengambil tindakan korektif pada akhirnya menghasilkan pencapaian
sebelum hukuman yang lebih serius pada individu tersebut lebih produktif,
diberikan. Disiplin progresif memungkinkan dengan demikian menguntungkannya
manajemen untuk membantu karyawan dalam jangka panjang. Misalnya, jika
memperbaiki kesalahannya. Tindakan seorang karyawan didisiplinkan karena
pendisiplinan dapat diberikan berurut, kegagalan memantau kualitas keluarganya
misalnya : teguran secara lisan oleh pimpinan, dan kualitas di tingkat setelah tindakan
setelah itu teguran tertulis, dengan catatan disiplin hal ini akan berfaedah dalam
dalam file personalia, skorsing dari pekerjaan mengembangkan karyawan yang
dalam jangka waktu tertentu, penurunan bersangkutan. Karyawan diingatkan
jabatan (demosi), dan yang terakhir mengenai apa yang diharapkan dan
pemecatan. Bentuk tindakan pendisiplinan memenuhi persyaratan-persyaratan
terakhir yang dapat diambil oleh manajemen tersebut dengan lebih baik. Tindakan
perusahaan adalah pemecatan. Tindakan ini disiliner yang efektif dapat mendorong
sering dikatakan sebagai kegagalan individu untuk meningkatkan kinerja dan
manajemen sumber daya manusia, tetapi hasil produktivitas.
pandangan tersebut tidaklah realistik. Tidak
ada manajer maupun karyawan yang Menurut Handoko (2008), suatu
sempurna, sehingga hampir pasti ada saja organisasi dapat mengambil beberapa
berbagai masalah yang tidak dapat pendekatan terhadap disiplin, terdapat empat
dipecahkan. perspektif daftar yang menyangkut disiplin
Menurut Simanora (2006) menyatakan kerja yaitu :
bahwa tujuan tindakan disipliner yaitu : 1. Disiplin retributif yaitu berusaha
1. Menanamkan sifat konsisten. Tujuan menghukum orang yang berbuat salah.
utama tindakan disipliner adalah 2. Disiplin korektif yaitu berusaha membantu
memastikan bahwa perilaku karyawan karyawan mengoreksi perilakunya yang
konsisten dengan aturan perusahaan. tidak tepat.
2. Menciptakan hubungan yang sinergis 3. Perspektif hak-hak individu yaitu berusaha
antara atasan dengan bawahan, tujuan melindungi hak-hak dasar individu selama
disipliner yang kedua adalah menciptakan tindakan-tindakan disipliner.
atau mempertahankan rasa hormat dan 4. Perspektif utilitarian yaitu berfokus kepada
saling percaya diantaranya penyelia dan penggunaan disiplin hanya pada saat
bawahannya. Disiplin yang diberlakukan konsekuensi-konsekuensi tindakan disiplin
secara tepat dapat menciptakan melebihi dampak-dampak negatifnya.
masalah-masalah seperti modal kerja yang
rendah, kemarahan dan kemauan buruk Indikator disiplin kerja menurut
diantara penyelia dan Soejono (2000) ada beberapa indikator
bawahan-bawahannya. Kondisi yang disiplin kerja karyawan yaitu sebagai berikut:
Syarkani, Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pasca Konstruksi …. 369

1. Ketepatan waktu. Para karyawan datang 1. Manajer melakukan evaluasi yang objektif
ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, terhadap kinerja karyawan pada masa lalu
dengan begitu dapat dikatakan disiplin yang digunakan untuk membuat keputusan
kerja yang baik. di bidang SDM di masa yang akan datang.
2. Menggunakan peralatan kantor dengan 2. Manajer memerlukan alat yang
baik. Sikap hati-hati dalam menggunakan memungkinkan untuk membantu
peralatan kantor dapat mewujudkan bahwa karyawannya memperbaiki kinerja,
seseorang memiliki disiplin kerja yang merencanakan pekerjaan,
baik, sehingga peralatan kantor dapat mengembangkan kemampuan dan
terhindar dari kerusakan. keterampilan untuk perkembangan karier
3. Tanggung jawab yang tinggi. karyawan dan memperkuat kualitas hubungan antar
yang senantiasa menyelesaikan tugas yang manajer yang bersangkutan dengan
dibebankan kepadanya sesuai dengan karyawannya.
prosedur dan bertanggung jawab atas hasil
kerja, dapat pula dikatakan memiliki Menurut Rivai dan Sagala (2013),
disiplin kerja yang baik. selain itu penilaian kinerja dapat digunakan
4. Ketaatan terhadap aturan kantor. untuk mengetahui perkembangan,
karyawan memakai seragam kantor, pengambilan keputusan administratif,
menggunakan kartu tanda keperluan perusahaan dan dokumentasi.
pengenal/identitas, membuat ijin bila tidak Kegunaan penilaian kinerja ditinjau dari
masuk kantor, juga merupakan cerminan berbagai perspektif pengembangan
dari disiplin yang tinggi. perusahaan, khususnya manajemen SDM.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh
Mangkunegara (2002) menyatakan data yang pasti, sistematik, dan faktual dalam
kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas penentuan nilai suatu pekerjaan. Menurut
maupun kuantitas yang dicapai oleh Rivai dan Sagala (2013), kegunaan penilaian
seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai kinerja ada banyak, diantaranya sebagai
tanggung jawab yang diberikan. Sedangkan upaya perbaikan kinerja, penyesuaian
Juliansyah (2013) menyebutkan kinerja kompensasi, dan perencanaan karier.
adalah hasil yang dicapai karyawan atau Penyelia sering tidak berhasil untuk
karyawan menurut ukuran yang berlaku untuk meredam emosi dalam menilai prestasi
pekerjaan yang bersangkutan. kinerja karyawan, hal ini menyebabkan
Kinerja adalah kuantitas atau kualitas penilaian menjadi bias. Bias adalah distorsi
sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang pengukuran yang tidak akurat. Menurut Rivai
diberikan oleh seseorang yang melakukan dan Sagala (2013) Bias ini mungkin terjadi
pekerjaan (Luthans, 2005). Payaman (2005) sebagai akibat ukuran yang digunakan
menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya bersifat subjektif. Berbagai bentuk bias yang
adalah apa yang dilakukan atau tidak umum terjadi adalah:
dilakukan karyawan. Kinerja adalah tingkat 1. Kendala hukum atau legal, penilaian
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas kinerja harus bebas dari diskriminasi tidak
tertentu. sah atau tidak legal. Apapun format
Kesimpulan dari pengertian kinerja ini penilaian kinerja yangdigunakan oleh
adalah hasil kerja seorang pekerja, sebuah departemen SDM harus sah dan dapat
proses manajemen atau suatu organisasi dipercaya. Jika hal tersebut tidak dipenuhi,
secara keseluruhan, dimana hasil kerja keputusan penempatan mungkin ditentang
tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya sebab melanggar hukum ketenagakerjaan
secara konkrit dan dapat diukur. atau hukum lainnya. Oleh karena itu, setiap
Tujuan melakukan penilaian kinerja keputusan hendaknya objektif dan sesuai
karyawan oleh suatu perusahaan melakukan dengan hukum.
penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan 2. Bias oleh penilai, setiap masalah yang
pokok, yaitu : didasarkan pada ukuran subjektif adalah
370 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 365 - 374

peluang terjadinya bias. Bentuk-bentuk masa depan. Dalam praktiknya tidak ada
bias yang umumnya terjadi adalah : satupun teknik yang sempurna, pasti ada saja
a. Hallo Effect. hallo effect terjadi ketika keunggulan dan kelemahannya. Hal penting
pendapat pribadi penilai mempengaruhi adalah bagaimana cara meminimalkan
pengukuran kinerja baik dalam arti masalah yang mungkin terdapat pada setiap
positif maupun negatif. teknik yang digunakan. Metode penilaian
b. Kesalahan kecenderungan terpusat. kinerja menurut Rivai dan Sagala (2013),
Beberapa karyawan tidak suka yaitu metode penilaian berorientasi masa lalu
menempatkan karyawan ke posisi dan metode penilaian berorientasi masa
ekstrim dalam arti ada karyawan yang depan.
dinilai sangat positif atau sangat negatif. Menurut Simamora (2006),
Penilaian demikian sering di hindari indikator-indikator yang digunakan dalam
karena penilai harus menjelaskan pengukuran kinerja meliputi kuantitas kerja,
kepada departemen SDM mengenai kualitas kerja, dan ketepatan waktu.
alasan dari penilaian seperti itu. Kuantitas kerja merupakan suatu hasil yang
c. Bias karena terlalu lunak dan terlalu dicapai oleh karyawan/pekerja dalam jumlah
keras. Bias terlalau lunak terjadi ketika tertentu dengan perbandingan standar yang
penilai cenderung begitu mudah dalam ada atau telah ditetapkan oleh
mengevaluasi kinerja karyawan. Bias lembaga/perusahaan. Kualitas kerja
terlalu keras adalah kebalikannya, merupakan suatu standar hasil yang berkaitan
diakibatkan oleh penilai yang terlalu dengan mutu dari suatu produk yang
ketat dalam mengevaluasi mereka. dihasilkan oleh pekerja, dalam hal ini
d. Bias karena penyimpang lintas budaya. merupakan suatu kemampuan pekerja dalam
Setiap penilai mempunyai harapan menyelesaikan pekerjaan secara teknis
tentang tingkah laku manusia yang dengan perbandingan standar yang telah
didasarkan pada kulturnya. Ketika ditetapkan oleh lembaga/perusahaan.
seorang penilai diharuskan untuk Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu
menilai dari karyawan yang berbeda aktivitas yang diselesaikan pada awal waktu
kulturnya, mereka mungkin yang telah ditentukan, dilihat dari sudut
menerapkan budayanya terhadap koordinasi dengan hasil output, serta mampu
karyawan tersebut. memaksimalkan waktu yang tersedia untuk
e. Prasangka pribadi. Sikap tidak suka aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari
seorang penilai terhadap sekelompok persepsi pekerja terhadap suatu aktivitas yang
orang tertentu dapat mengaburkan hasil disediakan di awal waktu sampai menjadi
penilaian seorang karyawan. output.
f. Pengaruh kesan terakhir. Ketika penilai Kedisiplinan yang baik dapat terwujud,
diharuskan menilai kinerja karyawan misalnya bila para karyawan tersebut datang
pada masa lampau, kadang-kadang ke tempat kerja dengan teratur dan tepat pada
penilai mempersepsikan dengan waktunya, apabila mereka berpakaian baik
tindakan karyawan pada saat ini yang pada tempat pekerjaannya, mereka
sebetulnya tidak berhubungan dengan menggunakan bahan-bahan dan perlengkapan
kinerja masa lampau. dengan hati-hati, apabila mereka
menghasilkan produktivitas yang maksimal
3. Mengurangi bias penilaian, Bias ini dapat sesuai jam yang telah ditentukan perusahaan
dikurangi melalui standar penilaian dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dan
dinyatakan secara jelas, pelatihan, umpan mengikuti cara bekerja yang ditentukan oleh
balik, dan pemilihan teknik penilaian perusahaan dengan semangat yang baik.
kinerja yang sesuai. Contohnya yang dihasilkan, apabila karyawan
yang datang ke pabrik tepat pada waktunya,
Metode atau teknik penilaian kinerja maka dapat dipastikan kuantitas yang
karyawan dapat digunakan dengan dihasilkan lebih banyak ketimbang karyawan
pendekatan yang berorientasi masa lalu dan yang datang ke pabrik terlambat. Kedisiplinan
Syarkani, Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pasca Konstruksi …. 371

sangat penting, karena tanpa ada kedisiplinan masing-masing pertanyaan diberi skor dari
yang timbul dari dalam diri karyawan sendiri yang nilainya sangat positif sampai menjadi
biasanya mempengaruhi tingkat kinerja negatif.
karyawan dan produktivitas kerja. Adanya Variabel bebas yang digunakan adalah
peraturan kedisiplinan maka akan disiplin kerja (X) yaitu sebagai suatu sikap,
mempengaruhi karyawan untuk bekerja tingkah laku dan perbuatan yang sesuai
dengan baik, sehingga akan mendapatkan dengan peraturan perusahaan baik yang
hasil yang lebih optimal. Kedisiplinan yang tertulis maupun tidak, yang dilihat dari
baik akan dapat meningkatkan kinerja ketepatan waktu (X1.1), menggunakan
karyawan dan produktivitas kerja yang peralatan kantor dengan baik (X1.2), tanggung
bertambah baik dengan hasil yang baik. jawab yang tinggi (X1.3), dan ketaatan
terhadap aturan kantor (X1.4). Sedangkan
Metode Penelitian variabel terikat yang digunakan adalah kinerja
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan (Y) yaitu kuantitas dan kualitas
seluruh karyawan PT. Panca Konstruksi sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang
berjumlah 98 orang yang bekerja dikantor. diberikan oleh seseorang yang melakukan
Pemilihan sampel untuk penelitian ini pekerjaan. Indikator kinerja terdiri dari
dilakukan secara Purposive Sampling yaitu kuantitas kerja (Y1.1), kualitas kerja (Y1.2), dan
populasi yang dijadikan sampel adalah ketepatan waktu (Y1.3).
populasi yang memenuhi kriteria tertentu Metode analisis yang digunakan untuk
dengan tujuan agar sampel yang diambil bisa penelitian ini adalah metode analisis regresi
lebih representatif dengan kriteria yang telah linier sederhana. Analisis data dilakukan
ditentukan. Untuk mendapatkan sampel yang melalui beberapa tahapan seperti uji validitas,
dapat menggambarkan populasi, digunakan uji reliabilitas, analisis regresi sederhana dan
rumus Slovin dengan tingkat kesaalahan 10%, uji t maupun uji F. Untuk analisis data ini
sehingga diperoleh sampel sebanyak 57 menggunakan program pengolahan data yaitu
orang. program SPSS 18.
Pengukuran yang digunakan untuk
mengukur instrumen variabel penelitian Hasil Penelitian Dan Pembahasan
diperoleh melalui jawaban responden dengan Data variabel penelitian yang telah di
memberikan tanda pada setiap kategori uji validitas dan reliabilitasnya serta
pernyataan yang disusun berdasarkan skala dinyatakan valid dan reliabel kemudian
Likert dengan rentang 5 level. Setiap jawaban dimasukkan pada estimasi regresi sehingga
responden akan diberi skor dan jumlah skor hasilnya dapat disusun persamaan regresi
menunjukkan tinggi rendahnya sederhana sebagai berikut:
masing-masing variabel yang diukur. Skor
yang diberikan pada setiap jawaban Y = 20.425 + 0,681 X.
responden adalah sangat setuju (SS), setuju
(S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), Persamaan regresi sederhana ini dapat
serta sangat tidak setuju (STS). diuraikan bahwa nilai konstanta koefisien
Teknik pengumpulan data regresi sebesar 20.425 menunjukkan
menggunakan daftar pertanyaan (angket) pentingnya disiplin kerja bagi karyawan PT.
yang telah disiapkan untuk seluruh responden. Panca Konstruksi. Jika disiplin kerja
Kemudian didukung dengan adanya ditingkatkan satu kali maka kinerja karyawan
wawancara langsung dengan responden serta akan meningkat sebesar 0,681. Dengan kata
penggunaan dokumen untuk melengkapi data lain bahwa konstanta sebesar 20.425
yang belum lengkap pada data primer. Angket menunjukkan arti bahwa jika disiplin kerja
sifatnya tertutup, artinya responden dapat (X) nilainya sama dengan 0, maka Kinerja
memilih salah satu dari beberapa alternatif karyawan (Y) nilainya sebesar 20.425.
jawaban yang telah disediakan atas suatu kemudian koefisien regresi variable disiplin
pertanyaan atau pernyataan dengan kerja (X) sebesar 0.681 menunjukkan arti
menggunakan Skala Model Likert, dimana bahwa apabila disiplin kerja (X) mengalami
372 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 365 - 374

kenaikan 1 kali maka kinerja (Y) juga akan Dari analisis data tersebut menunjukkan
mengalami peningkatan sebesar 0.681. bahwa faktor disiplin kerja sangat penting
Nilai koefisien regresi untuk indikator untuk diterapkan secara baik pada semua
disiplin kerja (X) terhadap Kinerja (Y) karyawan PT. Panca Konstruksi. Disiplin
sebesar 0,681 memiliki arti bahwa terdapat yang baik mencerminkan besarnya tanggung
pengaruh yang positif antara disiplin kerja jawab karyawan terhadap tugas-tugas yang
dengan kinerja karyawan, sehingga jika diberikan. Disiplin lebih banyak bersumber
terjadi peningkatan pada disiplin kerja ini dari dalam diri karyawan itu sendiri yang
maka Kinerja (Y) karyawan akan naik sebesar diperlihatkan dalam bentuk mematuhi
0,681 kali dengan menganggap indikator yang peraturan yang ada pada karyawan PT. Panca
lain tetap. Berdasarkan hasil analisis data Konstruksi, menyelesaikan tugas tepat waktu,
dapat diketahui bahwa t hitung untuk variabel Untuk memelihara dan menegakkan disiplin
disiplin kerja ditemukan hasil sebesar 8.448 yang baik ada banyak yang
lebih besar dari t tabel 1.676, artinya hipotesa mempengaruhinya diantaranya adalah
(Ho) secara keseluruhan ditolak dan kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan,
sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) secara motivasi, kepemimpinan, budaya organisasi
keseluruhan diterima, dimana variabel dan lingkungan kerja.
disiplin kerja berpengaruh signifikan secara Dengan adanya hubungan yang
statistik terhadap kinerja karyawan. signifikan antara disiplin kerja dengan kinerja
Secara simultan indikator disiplin kerja karyawan PT. Panca Konstruksi, maka
(X) berpengaruh signifikan terhadap kinerja tindakan disiplin hendaknya bersikap positif,
(Y) karyawan PT. Panca Konstruksi karena bukan tindakan negatif yang menjatuhkan
pada taraf signifikansi 5% nilai F-hitung karyawan yang berbuat salah karena disiplin
71.368 > nilai F-tabel 2,199. Dengan bertujuan untuk memperbaiki kegiatan
demikian variabel disiplin kerja (X) memiliki dimasa yang akan datang bukan menghukum
kontribusi sebesar 71.368 terhadap variabel kegiatan dimasa lalu.
kinerja (Y) secara signifikan. Kedisiplinan merupakan suatu hal yang
Nilai koefisien determinan sebesar menjadi tolak ukur bagi karyawan PT. Panca
0,565 untuk dependent Kinerja (Y) Konstruksi untuk mengetahui apakah peran
mempunyai makna bahwa semua indikator karyawan secara keseluruhan dapat
disiplin kerja (X) yang diajukan dalam dilaksanakan dengan baik atau tidak. Disiplin
penelitian ini serta telah bebas dari masalah juga merupakan bentuk pengendalian diri
multikolinieritas, heteroskedastisitas dan karyawan dan pelaksanaan yang teratur
autokolerasi mempunyai kontribusi sebesar menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja
56,5% terhadap variansi Kinerja (Y) dalam perusahaan, tindakan disiplin menuntut
karyawan PT. Panca Konstruksi. Sedangkan adanya hukuman terhadap karyawan yang
sisanya sebesar 43,5% ditentukan oleh gagal memenuhi standar yang ditentukan.
variabel lain yang tidak termasuk dalam Oleh karena itu tindakan disiplin tidak
penelitian ini. diterapkan secara sembarangan dan asal -
Dengan demikian, peningkatan disiplin asalan, melainkanmemerlukan sebuah
kerja karyawan dapat dilakukan dengan pertimbangan yang bijak.
berbagai cara sesuai dengan situasi dan Oleh sebab itu pada PT. Panca
kondisi dari perusahaan tersebut. Dalam hal Konstruksi, disiplin kerja adalah suatu sikap
ini tentu saja memerlukan peran pimpinan, dan perilaku yang dilakukan secara sukarela
baik pimpinan unit kerja maupun pimpinan dan penuh kesadaran serta keadaan untuk
secara keseluruhan. Karena pencapaian laba mengikuti peraturan yang telah ditetapkan
perusahaan dalam hal ini sangat ditentukan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.
oleh keberhasilan dari kinerja seluruh Perilaku tidak disiplin yang timbul
karyawan dalam melaksanakan semua merupakan cerminan dari persepsi negatif
tugas-tugasnya sesuai dengan fungsinya karyawan terhadap kontrol yang dilakukan
dalam perusahaan tersebut. oleh perilaku pimpinan. Sebaliknya perilaku
disiplin seorang karyawan yang timbul
Syarkani, Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pasca Konstruksi …. 373

merupakan cerminan dari persepsi positif kerja yang tertib, beradaya guna berhasil guna
terhadap kontrol atasan atau pimpinan. melalui suatu sistem pengaturan yang tepat
Kepemimpinan secara parsial memiliki atau dengan kata lain disiplin adalah ketaatan
pengaruh yang signifikan terhadap terhadap peraturan yang berlaku sehingga
kedisiplinan kerja karyawan pada PT. Panca akan menghasilkan kondisi kinerja karyawan
Konstruksi. Hal ini menunjukkan bahwa yang prima.
pemimpin yang tegas dalam melaksanakan Disiplin yang baik tercermin dari
aturan yang berlaku, pemimpin adil dalam besarnya rasa tanggung jawab seseorang
pemberian sanksi kepada semua karyawan terhadap tugas yang diberikan kepadanya.
yang melanggar, dengan adanya hal ini akan Maka peraturan sangat diperlukan untuk
dapat mendorong rasa kedisiplinan kerja memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi
karyawan untuk mencapai kinerja yang karyawan dalam menciptakan tata tertib yang
diinginkan oleh perusahaan. baik di dalam organisasi, sebab kedisiplinan
Mengingat manusia merupakan unsur suatu organisasi dikatakan baik jika sebagian
terpenting dalam suatu organisasi, bahkan karyawan mentaati peraturan-peraturan yang
faktor manusia dapat merupakan faktor ada.
perangsang ke arah tercapainya tujuan Dalam kaitan ini, faktor disiplin
perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam dipandang sebagai suatu aspek yang penting
hal yang demikian, maka manusia merupakan karena melalui disiplin ini dapat diciptakan
modal terpenting bagi perusahaan, sebaiknya kesadaran dari setiap anggota organisasi
dapat terjadi bahwa manusia juga menjadi terhadap eksistensi serta konstribusi yang
faktor utama ke arah tercapainya tujuan yang dituntut dari padanya dalam rangka mencapai
telah ditentukan. Untuk itu pimpinan tujuan organisasi.
perusahaan dituntut untuk memenuhi Seseorang akan bersedia disiplin dan
keberadaan karyawannya. Karena perilaku mematuhi semua peraturan serta
yang akan diwujudkan cenderung diwarnai melaksanakan tugas-tugasnya, baik secara
hakekat tujuan yang dicapai. Meskipun pada sukarela maupun karena terpaksa. Oleh
dasarnya yang bersangkutan tidak selalu karena itu kedisiplinan diartikan jika
menyadari adanya ikatan tujuan perusahaan karyawan selalu datang dan pulang tepat pada
yang dituntut kepadanya. waktunya, mengerjakan semua pekerjaan
Masalah kedisiplinan kerja merupakan dengan baik, mematuhi semua peraturan
masalah yang perlu diperhatikan. Sebab perusahaan, organisasi dan norma-norma
dengan adanya kedisiplinan maka akan dapat sosial yang berlaku.
mempengaruhi efektifitas dan efisiensi Salah satu bentuk dari kewajiban
pencapaian tujuan perusahaan. Disiplin yang manusia sebagai anggota organisasi adalah
baik mencerminkan besarnya rasa tanggung ketaatan terhadap aturan-aturan serta prosedur
jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang yang berlaku di dalam organisasi secara
diberikan kepadanya. Hal ini mendorong umum ketaatan inilah yang disebut disiplin.
gairah kerja, semangat kerja dan terwujudnya Apakah tata aturan itu hasil perdebatan secara
tujuan perusahaan melalui peningkatan be bas ataukah diperlukan tanpa didiskusikan
kinerja yang diberikan oleh karyawan. terlebih dahulu, apakah hasil perjanjian antara
Dalam hal ini, faktor disiplin dipandang pihak-pihak yan bersangkutan atau dari
sebagai suatu aspek yang sangat penting. undang-undang dan atau dari
Karena melalui disiplin kerja ini dapat kebiasaan-kebiasaan pokok tata aturan itulah
diciptakan kesadaran dari setiap pribadi yang memberikan corak kepada disiplin itu.
karyawan PT. Panca Konstruksi dan terhadap Sedangkan kinerja merupakan hasil
eksistensinya serta kontribusi yang dituntut kerja yang dapat dicapai oleh karyawan atau
kepadanya dalam rangka mencapai tujuan PT. sekelompok karyawan dalam suatu organisasi
Panca Konstruksi dan pribadinya. Yang yang sesuai wewenang dan tanggung jawab
dimaksud dengan disiplin dalam tulisan ini masing-masing dalam upaya mencapai suatu
adalah usaha yang dilakukan untuk tujuan organisasi yang bersangkutan. Dan
menciptakan keadaan disuatu lingkungan juga sesuai dengan hukum, moral dan etika
374 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 365 - 374

serta standar kerja telah ditetapkan tingkat kedisiplinan memang memiliki andil
berdasarkan kriteria pekerjaan. Kinerja yang cukup besar dalam menentukan tingkat
merupakan hasil kerja yang dapat di capai kinerja karyawan di PT. Panca Konstruksi di
oleh karyawan atau sekelompok karyawan Kabupaten Banjar. Berdasarkan hasil
dalam suatu organisasi, sesuai dengan penelitian ini maka disarankan agar PT. Panca
wewenang dan tanggung jawab Konstruksi di Kabupaten Banjar lebih
masing-masing dalam rangka upaya mencapai memperhatikan masalah disiplin kerja karena
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, terbukti berpengaruh terhadap kinerja
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan karyawan.
moral maupun etika.
Setiap karyawan dalam melaksanakan DAFTAR PUSTAKA
tugas dan kewajiban merasa bahwa hasil kerja Alex, S. Nitisemitro. 2006. Manajemen
mereka tidak terlepas dari penilaian alasan Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta
yang baik, baik itu secara langsung maupun Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen
tidak langsung. Penilaian kinerja mempunyai Personalia dan Sumberdaya Manusia,
kegunaan yaitu untuk mengukur kinerja untuk BPFE, Yogyakarta
tujuan memberikan penghargaan, dan untuk Juliansyah. 2013. Penelitian Ilmu
pengembangan potensi individu dalam Manajemen Tinjauan Filosofis Dan
melaksanakan tugas dan fungsi yang Praktis, Kencana Prenada Media
merupakan tanggung jawabnya. Group, Jakarta
Dampak dari sikap disiplin kerja Luthans, F. 2005. Organizational Behavior,
terhadap kinerja karyawan PT. Panca McGraw-Hill, New York
Konstruksi di Kabupaten Banjar yang Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002.
memuaskan menurut penelitian ini Manajemen Sumber Daya Manusia.
mempercepat tercapainya tujuan, visi dan Remaja Rosdakarya, Bandung
misi, tercapainya standar kerja yang Melayu, S.P. Hasibuan. 2007. Manajemen
diharapkan mendorong perilaku-perilaku Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
yang diinginkan, menumbuhkan rasa Jakarta
tanggung jawab, sedangkan dampak dari Rivai, Veithzal dan Jauvani Sagala, Ella.
disiplin kerja yang tidak memuaskan, 2013. Manajemen Sumber Daya
karyawan mengalami kesulitan dalam Manusia Untuk Perusahaan. PT.
menyelesaikan tugasnya serta akan muncul RajaGrafindo Persada, Jakarta
berbagai masalah yang menyangkut Simamora, Henry. 2006. Manajemen
pencapaian kinerja selama ini. Sumber Daya Manusia, YKPN,
Yogyakarta
Kesimpulan Sondang, Siagian P. 2008. Manajemen
Hasil uji yang dilakukan secara Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
simultan diketahui bahwa variabel disiplin Jakarta
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Soejono. 2000. Sistem Dan Prosedur Kerja,
karyawan pada PT. Panca Konstruksi di Bumi Aksara, Jakarta
Kabupaten Banjar, Dar nilai koefisien
determinasi sebesar dapat disimpulkan bahwa

Anda mungkin juga menyukai