Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIA RISET OPARASI

Nama : Hendrika balsani tutratan

Nim : 19041013

Prodi : Ekonomi Manajemen

Sem : IV

riset operasi adalah peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan,


matematika, dan logika dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari
sehingga dapat dipecahkan secara optimal. Penerapan Riset Operasi terdiri dari
banyak bidang, diantaranya akuntansi, pemasaran dan operasi produksi. Biasanya
dalam bidang tersebut, riset operasi digunakan untuk penentuan kombinasi produk
terbaik, alokasi model investasi maupun meminimumkan persediaan atau inventori.
Dalam riset operasi digunakan model-model, diantaranya model ikonik, model analog,
model simbolik dan model matematik. Langkah analisis dalam riset operasi

Program linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan sejumlah informasi


yang tersedia kemudian menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk model
matematika. Sifat linier mempunyai arti bahwa seluruh fiungsi dalam model ini
merupakan fungsi yang linier.

Program linier (linear programming) adalah merupakan metode matematik dalam


mengalokasikan sumber daya yang langka atau terbatas untuk mencapai tujuan tunggal
seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Sumber daya
tersebut dapat berupa sumber daya fisik seperti uang, tenaga ahli, material (bahan dan
mesin) ataupun bukan fisik.

Pemrograman linier berasal dari kata pemrograman dan linier. Pemrograman disini
mempunyai arti kata perencanaan, dan linier ini berarti bahwa fungsi-fungsi yang
digunakan merupakan fungsi linier. Secara umum arti dari pemrograman linier adalah
suatu teknik perencanaan yang bersifat analisis yang analisis-analisisnya memakai
model matematika, dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif
pemecahan masalah kemudian dipilih yang terbaik di antaranya dalam rangka
menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan lebih lanjut tentang alokasi
sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai tujuan dan sasaran yang di
inginkan secara optimal.

Ada 3 unsur utama yang harus diidentifikasi, yaitu :

a.Fungsi Tujuan : Penetapan tujuan untuk membantu mengarahkan upaya memenuhi


tujuan yang akan dicapai.

b.Fungsi Batasan/Kendala : Batasan yang mempengaruhi persoalan terhadap tujuan


yang akan dicapai.

c.Variabel Keputusan : Variabel yang mempengaruhi persoalan dalam pengambilan


keputusan.

3.2 Bentuk Umum Program Linear

Bentuk umum linear programming adalah sebagai berikut:

Fungsi tujuan :

Maksimumkan atau minimumkan z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn

Sumber daya yang membatasi :

a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1

a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2

am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm

x1, x2, …, xn ≥ 0

Simbol x1, x2, ..., xn (xi) menunjukkan variabel keputusan. Jumlah variabel keputusan
(xi) oleh karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk
mencapai tujuan. Simbol c1,c2,...,cn merupakan kontribusi masing-masing variabel
keputusan terhadap tujuan, disebut juga koefisien fungsi tujuan pada model
matematiknya.Simbol a11, ...,a1n,...,amn merupakan penggunaan per unit variabel
keputusan akan sumber daya yang membatasi, atau disebut juga sebagai koefisien
fungsi kendala pada model matematiknya. Simbol b1,b2,...,bm menunjukkan jumlah
masing-masing sumber daya yang ada. Jumlah fungsi kendala akan tergantung dari
banyaknya sumber daya yang terbatas.
Pertidaksamaan terakhir (x1, x2, …, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non negatif.
Membuat model matematik dari suatu permasalahan bukan hanya menuntut
kemampuan matematik tapi juga menuntut seni permodelan. Menggunakan seni akan
membuat permodelan lebih mudah dan menarik.

Cara Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Aljabar

Pemecahan persoalan PL dengan metode aljabar adalah pemecahan persoalan


dengan cara substitusi antarpersamaan linear pada fungsi pembatas dan fungsi tujuan.

Prinsip yang digunakan ialah mencari seluruh kemungkinan pemecahan dasar feasible
(layak), kemudian pilih salah satu yang memberikan nilai objektif optimal, yaitu paling
besar (maksimum) atau paling kecil (minimum).

Pemecahan persoalan Program Linear dengan metode aljabar ini dibagi 3 (tiga) kasus,
yaitu:

a. Kasus Maksimisasi.

kasus pemecahan persoalan PL yang bertujuan mencari seluruh kemungkinan


pemecahan yang memberikan nilai objektif maksimum.

Langkah-langkah penyelesaian

1) Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan menambah


slack variabel

2) Merubah fungsi tujuan dengan menambah slack variabel bernilai nol

3) Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan

Contoh-1 : Perusahaan konveksi “Maju” akan memproduksi baju dan celana, dengan:

Fungsi Tujuan:

Maksimumkan Z = 8 X1 + 6 X2 (dalam Rp 1.000).

Fungsi Pembatas :

• P-Bahan : 4 X1 + 2 X1 ≤ 60

• Penjahitan : 2 X1 + 4 X2 ≤ 48 X1, X2 ≥ 0
b. Kasus Minimasi

Kasus pemecahan masalah program linear yang bertujuan seluruh kemungkinan


pemecahan yang memberikan nilai objektif minimum.

Langkah-langkah Penyelesaian

1) Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan mengurangi


dengan surplus variabel (S).

2) Merubah fungsi tujuan dengan menambah surplus variabel bernilai nol.

3) Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan.

CONTOH:

Seorang petani modern menghadapi suatu persoalan sebagai berikut: Setiap sapi
peliharaan agar supaya sehat harus diberi makanan yang mengandung paling sedikit:
27, 21, dan 30 satuan unsur nutrisi jenis A, B, dan C setiap harinya. Dua jenis makanan
M1 dan M2 diberikan kepada sapi peliharaan tersebut. Satu gram makanan jenis M1
mengandung unsur nutrisi jenis A, B, dan C masing-masing sebesar 3, 1, dan 1 satuan.
Sedangkan satu gram makanan jenis M2 mengandung unsur nutrisi jenis A,B, dan C
masing-masing 1,1, dan 2 satuan. Harga satu gram M1 dan M2 masing-masing sebesar
Rp40.000 dan Rp20.000.- Petani tersebut harus memutuskan apakah membeli satu
jenis makanan saja atau kedua-duanya kemudian mencampurnya. Tujuan adalah agar
jumlah pengeluaran petani tersebut minimum.

c. Kasus-kasus khusus

Beberapa kasus khusus selain kasus maksimisasi dan minimisasi adalah kasus solusi
optimum ganda dan tidak memiliki solusi yang layak.

LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN

1) Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan menambah


slack variabel

2) Merubah fungsi tujuan dengan menambah slack variabel bernilai nol

3) Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan


Contoh :

1) Solusi Optimum Ganda

a) Fungsi Tujuan :

Maksimumkan Z = 4X1 + 4X2

b) Fungsi Pembatas :

X1 + 2X2 ≤ 10

X1 + 6X2 ≤ 36

X1 ≤4

X1, X2 ≥0

2) Tidak Memiliki Solusi Layak

a) Fungsi Tujuan :

Maksimumkan Z = 5X1 + 3X2

b) Fungsi Pembatas :

4X1 + 2X2 ≤ 8

X1 ≥ 3

X2 ≥ 7
X1, X2 ≥ 0

Anda mungkin juga menyukai