Anda di halaman 1dari 7

Makalah Agama Islam

Bersyukur dan Berbuat Baik

Hilwa Azkya (13)


XII MIPA 4
I. Pendahuluan

Sebagaimana yang kita ketahui manusia adalah makhluk sosial. Kita


hidup di dunia berdampingan dengan manusia dan makhluk hidup lain.
Mengapa kita disebut makhluk sosial? Tentu karena kita, manusia, tidak bisa
hidup seorang diri. Dalam keadaan sakit maupun sehat, kaya maupun
miskin, apapun jenisnya, setiap individu memerlukan orang lain untuk
membantunya tetap hidup. Untuk itu, kita perlu memperluas dan menjaga
pertemanan. Salah satu caranya adalah dengan bersikap baik kepada siapa
saja. Saling membantu yang kesusahan, dan sikap baik lainnya dapat
membantu kita dikemudian hari, dan tak lupa juga akan dapat balasan dari
Allah SWT.

Allah SWT menciptakan mahkluk hidup dan diturunkan ke bumi tentu


memiliki alasan dan tujuan. Manusia, iblis, tanaman, hewan semua ciptaan
Allah SWT diberikan fasilitas akal dan fisik sesuai kebutuhan dan
fungsinya. Manusia sebagai makhluk dengan derajat tertinggi diantara
hewan dan iblis tentunya harus bersyukur. Kita diberi akal yang mumpuni
untuk menjalani hidup, diberikan fisik yang sempurna, dan lain lain. Untuk
itu kita harus bersyukur kepada Allah SWT.
II. Isi

A. Bersyukur

Arti syukur adalah bentuk keridhaan / pengakuan terhadap


rahmat Allah dengan penuh kerendahan hati. Kata syukur juga dapat
diartikan dengan pujian dan pengakuan terhadap nikmat Allah yang
dibuktikan dengan kerendahan hati dan kecintaan menerimanya
disertai ucapan dan perbuatan yang selaras dengan ucapan tersebut.

Syukur memiliki sifat kebalikannya, yaitu kufur nikmat.


Menurut Imam Al Ghazali kufur nikmat adalah menggunakan
kenikmatan yang telah Allah berikan pada hal-hal yang tidak diridhai
Allah dan enggan mengucapkan Alhamdulillah. Seseorang sudah
diberikan kenikmatan berupa jiwa dan raga yang sehat, waktu yang
lapang, rejeki yang banyak, akan tetapi kenikmatan yang diberikan
digunakan untuk bermaksiat kepada Allah seperti minum miras, judi
dan lain sebagainya.

Dalam Al – Quran terdapat beberapa perintah bagi umat


manusia untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT akan segala
nikmat – Nya.

Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;


“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Perintah tentang bersyukur juga terdapat pada QS. Al Luqman


(31) :13-14 yang berbunyi :
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kau

mempersekutukan Allah, gotong royong mempersekutukan (Allah)


yakni benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman :13)

“Dan Kami perintahkan kepada insan (berbuat baik) kepada kedua


orangtuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya
kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. Luqman :14).

Untuk itu, kita sebagai manusia harus senantiasa bersyukur atas


segala nikmat yang telah diberikan kepada kita dari Allah SWT.
Bersyukur tak hanya melulu soal harta, namun bersyukur telah diberi
fisik yang sempurna, waktu yang dapat dimanfaatkan dengan
keluarga, diberi anak yang sholeh sholehah, dan hal – hal sederhana
lainnya. Kita bisa menunjukkan sikap bersyukur dengan
memanfaatkan apa yang sudah diberikan oleh Allah SWT sebaik –
baiknya, beribadah, dan tidak melakukan maksiat.
B. Bersikap Baik

Secara bahasa (Indonesia), menurut KBBI, baik artinya elok;


patut; teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dsb): mujur; beruntung;
berguna; manjur; sembuh; pulih; selamat (tidak kurang suatu apa).
Kebaikan artinya sifat baik; perbuatan baik, kegunaan; dan sifat
manusia yang dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan
umum yang berlaku.

Dalam islam, Rasulullah SAW pernah menjelaskan tentang


kebaikan dalam salah satu haditsnya yang berbunyi :
“Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah apa saja
yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka memperlihatkannya
pada orang lain.” (HR. Muslim)

Di kehidupan sehari – hari, memiliki sikap yang baik adalah


sebuah keharusan. Bersikap baik pada orang tua, guru, dan siapa saja.
Menjaga sopan santun, saling membantu, juga termasuk ke dalam
bersikap baik. Jika kita memiliki sikap yang baik, maka kita akan
dikelilingi oleh orang baik, serta dihormati dan digemari.

Salah satu perintah tentang berbuat baik tercantum pada QS.Al


Baqarah:83
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah
kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak
memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan
kamu selalu berpaling.
III. Penutup

Kesimpulannya, kita sebagai manusia harus memiliki akhlak yang


mulia. Salah satu akhlak mulia yang harus dimiliki manusia adalah
bersyukur dan bersikap baik. Ketika kita bersikap baik pada siapa saja
seperti yang telah diperintahkan dalam Al – Quran, maka kita akan
dihormati dan digemari oleh orang disekitar kita.

Begitu pula dengan bersyukur. Kita sebagai manusia yang telah


diberikan nikmat dalam berbagai bentuk oleh Allah SWT seharusnya
bersyukur dan berterima kasih akan apa yang sudah kita terima. Dengan cara
beribadah, dan memanfaatkan dan menjaga segala yang telah diberi dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai