Sebagaimana yang kita ketahui manusia adalah makhluk sosial. Kita
hidup di dunia berdampingan dengan manusia dan makhluk hidup lain. Mengapa kita disebut makhluk sosial? Tentu karena kita, manusia, tidak bisa hidup seorang diri. Dalam keadaan sakit maupun sehat, kaya maupun miskin, apapun jenisnya, setiap individu memerlukan orang lain untuk membantunya tetap hidup. Untuk itu, kita perlu memperluas dan menjaga pertemanan. Salah satu caranya adalah dengan bersikap baik kepada siapa saja. Saling membantu yang kesusahan, dan sikap baik lainnya dapat membantu kita dikemudian hari, dan tak lupa juga akan dapat balasan dari Allah SWT.
Allah SWT menciptakan mahkluk hidup dan diturunkan ke bumi tentu
memiliki alasan dan tujuan. Manusia, iblis, tanaman, hewan semua ciptaan Allah SWT diberikan fasilitas akal dan fisik sesuai kebutuhan dan fungsinya. Manusia sebagai makhluk dengan derajat tertinggi diantara hewan dan iblis tentunya harus bersyukur. Kita diberi akal yang mumpuni untuk menjalani hidup, diberikan fisik yang sempurna, dan lain lain. Untuk itu kita harus bersyukur kepada Allah SWT. II. Isi
A. Bersyukur
Arti syukur adalah bentuk keridhaan / pengakuan terhadap
rahmat Allah dengan penuh kerendahan hati. Kata syukur juga dapat diartikan dengan pujian dan pengakuan terhadap nikmat Allah yang dibuktikan dengan kerendahan hati dan kecintaan menerimanya disertai ucapan dan perbuatan yang selaras dengan ucapan tersebut.
Syukur memiliki sifat kebalikannya, yaitu kufur nikmat.
Menurut Imam Al Ghazali kufur nikmat adalah menggunakan kenikmatan yang telah Allah berikan pada hal-hal yang tidak diridhai Allah dan enggan mengucapkan Alhamdulillah. Seseorang sudah diberikan kenikmatan berupa jiwa dan raga yang sehat, waktu yang lapang, rejeki yang banyak, akan tetapi kenikmatan yang diberikan digunakan untuk bermaksiat kepada Allah seperti minum miras, judi dan lain sebagainya.
Dalam Al – Quran terdapat beberapa perintah bagi umat
manusia untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT akan segala nikmat – Nya.
Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Perintah tentang bersyukur juga terdapat pada QS. Al Luqman
(31) :13-14 yang berbunyi : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kau
mempersekutukan Allah, gotong royong mempersekutukan (Allah)
yakni benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman :13)
“Dan Kami perintahkan kepada insan (berbuat baik) kepada kedua
orangtuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. Luqman :14).
Untuk itu, kita sebagai manusia harus senantiasa bersyukur atas
segala nikmat yang telah diberikan kepada kita dari Allah SWT. Bersyukur tak hanya melulu soal harta, namun bersyukur telah diberi fisik yang sempurna, waktu yang dapat dimanfaatkan dengan keluarga, diberi anak yang sholeh sholehah, dan hal – hal sederhana lainnya. Kita bisa menunjukkan sikap bersyukur dengan memanfaatkan apa yang sudah diberikan oleh Allah SWT sebaik – baiknya, beribadah, dan tidak melakukan maksiat. B. Bersikap Baik
Secara bahasa (Indonesia), menurut KBBI, baik artinya elok;
patut; teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dsb): mujur; beruntung; berguna; manjur; sembuh; pulih; selamat (tidak kurang suatu apa). Kebaikan artinya sifat baik; perbuatan baik, kegunaan; dan sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan umum yang berlaku.
Dalam islam, Rasulullah SAW pernah menjelaskan tentang
kebaikan dalam salah satu haditsnya yang berbunyi : “Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah apa saja yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka memperlihatkannya pada orang lain.” (HR. Muslim)
Di kehidupan sehari – hari, memiliki sikap yang baik adalah
sebuah keharusan. Bersikap baik pada orang tua, guru, dan siapa saja. Menjaga sopan santun, saling membantu, juga termasuk ke dalam bersikap baik. Jika kita memiliki sikap yang baik, maka kita akan dikelilingi oleh orang baik, serta dihormati dan digemari.
Salah satu perintah tentang berbuat baik tercantum pada QS.Al
Baqarah:83 Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. III. Penutup
Kesimpulannya, kita sebagai manusia harus memiliki akhlak yang
mulia. Salah satu akhlak mulia yang harus dimiliki manusia adalah bersyukur dan bersikap baik. Ketika kita bersikap baik pada siapa saja seperti yang telah diperintahkan dalam Al – Quran, maka kita akan dihormati dan digemari oleh orang disekitar kita.
Begitu pula dengan bersyukur. Kita sebagai manusia yang telah
diberikan nikmat dalam berbagai bentuk oleh Allah SWT seharusnya bersyukur dan berterima kasih akan apa yang sudah kita terima. Dengan cara beribadah, dan memanfaatkan dan menjaga segala yang telah diberi dengan baik.