(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Retorika dan Khitobah)
Dosen Pengampu:
Dr. Khadijah, M. A
Disusun Oleh:
Kelompok 11
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang. Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-
Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.
Terimakasih.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................I
DAFTAR ISI.....................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
B. Gaya Bahasa..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tahap Membuat Draft, Kegiatan yang dilakukan oleh penulis pada tahap ini
adalah sebagai berikut:
2
3). Mengubah tulisan dengan memperhatikan reaksi dan komentar pembaca;
4). Membuat perubahan yang substantif pada draft pertama dan draft
berikutnya, sehingga menghasilkan draft akhir.
1). Membetulkan kesalahan bahasa dan tata tulis oleh penulis sendiri;
2). Membetulkan kesalahan bahasa dan tata tulis dengan teman;
3). Mengoreksi kembali kesalahan-kesalahan bahasa dan tata tulis oleh
penulis sendiri.
1. Menentukan Maksud
3
umum. Data-data umum yang dapat dipakai untuk menganalisis para hadir adalah:
jumlah, kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, dan keanggotaan politik atau sosial.
Berdasarkan uraian di atas, sebelum kita menulis teks pidato terlebih dahulu
menganalisis pendengar dan situasi terlebih dahulu.
4
terlebih dahulu kita persiapkan materi terlebih dahulu sebagai bahan untuk
menjadi sebuah tulisan.
5). Membuat kerangka uraian Sebelum menulis, alangkah baiknya membuat
kerangka uraian terlebih dahulu supaya tersusun dan hasilnya bisa
tercapai. Untuk memanfaatkan aspek psikologis tersebut pembicara dapat
mempergunakan teknik berikut untuk menyusun materinya:
5
apa yang akan di bicarakannya. Tahap kedua merupakan isi dari
materi yang akan dibicarakan sesuai dengan topik yang dipilih.
Tahap ketiga penutup yaitu kesimpulan dari materi yang sudah
dibicarakan.
6
5. Perjelas dengan Pertanyaan. Dalam mengangkat sebuah tema dalam
naskah pidatonya, penulis harus memperjelasnya melalui pertanyaan yang
langsung pada inti dari apa yang ingin diketahui atau disampaikan oleh
pembawa pidato. Hindari pertanyaan yang jawabannya bisa terlalu luas.
Misalnya, Bagaimana perkembangan demokrasi? Padahal, hal tersebut
dapat diubah dengan pertanyaan yang lebih sempit atau langsung ke
intinya, yakni Bagaimana demokrasi berkerja di Indonesia dibandingkan
dengan negara negara berkembang lainnya?
6. List Semua Poin yang Sudah Ada. Dengan membuat daftar (list) semua
poin materi pidato, kita dapat menentukan dimana klimaks dari sebuah
pidato. Selain itu, poin-poin materi ini juga dapat membantu penulis pidato
dalam menyiapkan bahan pendukung dan memandunya dalam menulis
naskah pidato.
7. Tentukan Dua atau Tiga Poin yang Ingin Disampaikan. Pidato yang baik
adalah pidato yang fokus pada pokok pembicaraan dan disampaikan secara
lugas, singkat, dan padat. Dengan menentukan dua atau tiga poin yang
akan disampaikan, hal ini akan menjadi patokan dalam menulis naskah
pidato agar bahasan yang ingin disampaikan tidak melebar kemana-mana.
8. Tentukan Poin Utama dan Poin Pendukungnya. Untuk lebih menarik dan
meyakinkan audiens, naskah pidato harus memuat poin utama dan poin-
poin pendukung dari tema yang menjadi pokok bahasannya.
9. Buat Sketsa dari Naskah Pidato. Tujuan pembuatan sketsa ini adalah agar
pidato yang disampaikan jelas alur pesannya dan tidak berputar-putar ke
hal lain yang justru mengaburkan isi pidato.
10. Kalimat Pembuka yang Kuat. Pembukaan merupakan hal yang penting
untuk mendapatkan perhatian audiens. Pembukaan yang kuat dan
mengejutkan akan menimbulkan daya pikat yang dibutuhkan. Di sini,
beberapa pilihan pembukaan pidato dapat digunakan, misalnya, permainan
kalimat yang menimbulkan rasa penasaran audiens, dramatisasi yang
mampu meningkatkan ketegangan audiens, dan permainan waktu yang
7
dapat membangkitkan daya imaji. Selain itu, kita dapat menggunakan
kutipan pendapat tokoh, anekdot, ataupun improvisasi untuk memantik
keterlibatan audiens.
11. Gunakan Kalimat yang Efektif. Naskah pidato mesti disusun dengan
kalimat yang efektif. Gunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas.
Hindari kalimat yang ruwet dan panjang, serta kata-kata yang mubazir.
12. Tulislah Apa yang Ingin Kamu Dengar, Bukan Hanya Sekedar Tulisan.
Posisikan sebagai pendengar, apa yang kira-kira ingin didengarkan?
Apakah kata-kata yang ditulis sudah melakukan penekanan yang sesuai.
13. Bubuhi Anekdot atau Humor. Naskah pidato dapat dibubuhi humor untuk
memecah kekakuan atau keheningan suasana. Meski demikian, gunakan
humor seperlunya saja agar konsentrasi pada pokok pembicaraan tetap
terjaga.
15. Tulis Ulang dan Perbaiki Naskah Pidato. Untuk memastikan apakah
naskah pidato sudah baik, penulis harus melakukan editing. Jika
ditemukan kesalahan atau kekurangan, penulis dapat menulis ulang dan
memperbaiki naskah pidato tersebut.
16. Tutup Pidato dengan Poin Mengesankan. Menutup pidato dengan poin
yang mengesankan adalah bagian penting yang harus diperhatikan penulis
naskah pidato. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menampilkan
kesimpulan isi pembicaraan dan kata-kata penutup yang memotivasi.
B. Gaya Bahasa
Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah
style. Kata style diturunkan darikata Latin stilus, yaitu semacam alat untuk
menulis pada lempengan lilin (Keraf 1984: 112). Gaya bahasa digunakan oleh
8
setiap penulis, seperti halnya dalam menulis pidato. Gaya bahasa digunakan oleh
pengarang atau pembicara secara sadar sebagai teknik dan alat untuk mencapai
tujuan dan juga sebagai perwujudan dari keterampilan berbahasa secara khusus.
Gaya adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang
memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (Keraf, 2004:113).
Pola gaya bahasa dalam pidato merupakan salah satu hal yang turut
menentukan keberhasilan dari pidato. Pola gaya bahasa yang tepat dan sesuai akan
mampu menarik perhatian dan memengaruhi pikiran pendengar. Keraf (2004:113
—115) menjelaskan bahwa pola gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga
unsur yakni kejujuran, sopan santun, dan menarik. Peningkatan pola gaya bahasa
akan turut memperkaya kosakata pemakainya (Tarigan, 1986:5). Ahmadi
(1990:171) menyatakan gaya bahasa digunakan oleh pengarang atau pembicara
secara sadar sebagai teknik dan alat untuk mencapai tujuan dan juga sebagai
perwujudan dari keterampilan berbahasa secara khusus.
9
4. Gunakan kalimat yang positif, lebih baik mengatakan kami menolak
proposal itu daripada kami tidak menerima proposal itu
5. Variasi jenis dan panjang kalimat. Kalimat harus pendek, langsung, aktif,
dan positif memang benar, namun terlalu banyak kalimat yang jenis dan
panjangnya sama akan terasa membosankan.
Seperti yang di uraikan oleh Yanuarita (2012), struktur teks pidato terdiri
atas pendahuluan, isi, dan penutup Masing-masing bagian tersebut dijabarkan
sebagai berikut:
1. Pendahuluan
10
2. Isi
Inti dari pidato sedapat mungkin ringkas dan mudah dipahami. Usahakan
jangan menyimpang dari tema. pokok pembicaraan dikemukakan sedemikian
ruapa sehinga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para audiensi. Pada
bagian isi, pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu
mengemukakan latar belakang permasalahannya.
3. Penutup
Penutup pidato yang baik akan menimbulkan rasa simpati dari pendengar.
Penutup pidato dapat diisi dengan: (1) simpulan pendek dari uraian sebelumnya,
(2) permintaan maaf kepada hadarin atas kekhilafan dan kesalahan yang mungkin
terjadi, baik disengaja maupun yang tidak disengaja. (3) salam penutup. Setelah
pidato berlangsung, sasaran memahami, mengerti pesan, dan akhirnya mengubah
sikap dan perilaku sesuai dengan tujuan komunikasi. Ini adalah bagian akhir
sebuah pidato yang merupakan kesimpulan dari keseluruhan uraian sebelumnya.
1. Judul
Judul harus singkat dan menumbuhkan hasrat ingin tahu dari pendengar.
Terkadang kali Ada beberapa teks pidato yangmenuliskan judul di pendahuluan
sehingga jika dilihat secara kasat mata teks tersebut tidak memiliki judul, padahal
judulnya tersembunyi di pendahuluan. Penyampaian judul disandingkandalam
pendahuluan.
11
dengan puji-pujian kepada Tuhan dan jangan lupa juga untuk mengucapkan
terimakasih atas kehadiran pendengar
3. Pendahuluan
4. Isi pidato
Isi adalah bagian yang menjelaskan selengkapnya dari pidato yang akan
disampaikan. Penjelasna ini disampaikan secara berurut dan lengkap dan
didukungoleh data dan fakta dengan tujuan untuk menyakinkan pendengar.
5. Penutup pidato
Penutup adalah simpulan dan harapan atau anjurna atas apa yang
disampaikan oleh pembicara. Ucapan perminta maafan atas kekurangan selama
berpidato juga disampaikan dalam tahap ini. Berdasarkan pengertian di atas di
dalam penutup harus terdapat simpulan, harapan, dan ucapan terima kasih.
6. Salam penutup
Salma penutup adalah bagian terkhir dari suatu pidato yang berisi seperti
salam, terima kasih dan Tuhan memberkati.
1. Pidato lebih berfokus pada tujuan yang ingin dicapai, Kerangka pidato
mempermudah penulis dalam membuat isi pidato sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Pendengar juga semakin dipermudah untuk
memahami tujuan dan isi yang ingin disampaikan.
12
2. Pidato lebih sistematis dan logis, Kerangka pidato akan membuat isi
pidato lebih mudah dicerna oleh pendengar karena isinya telah tersusun
secara sistematis dan baik.
3. Pidato mencakup isi yang ingin disampaikan, Kerangka pidato membuat
penulis hanya berfokus pada isi permasalahan yang ingin disampaikan.
Secara tidak langsung, kerangka pidato menjadi batasan bagi penulis
untuk menyusun teks pidato sesuai dengan tujuannya.
4. Piadato dapat disampaikan secara keseluruhan di depan public, Kerangka
pidato yang telah disusun sebelumnya akan membuat penulis atau orator
lebih mudah dalam menyampaikan isi pidatonya secara keseluruhan.
13
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan
kepada orang banyak. Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan di
hadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya.
menulis naskah pidato harus melalui tiga kegiatan yaitu, mengumpulkan bahan,
membuat kerangka, dan menguraikan isi naskah pidato secara terperinci. Pada
dasarnya menulis teks pidato, ceramah, atau khitobah itu sama. teknik menulis
pidato saja, beberapa sistematika yang harus diketahui dalam menulis pidato.
Demikian makalah yang dapat saya buat dan saya sampaikan. Mudah-
mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan dalam
penulisan, ataupun referensi yang kurang benar dalam pembahasan, saya mohon
maaf yang sebesar- besarnya. Dan saya menerima saran dan kritikkan dari
pembaca demi kebaikan bersama untuk selanjutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dharna, Lelly. 2018. Speech Writing Tips Exclusive From Dino Patti
Djalal.
Somad, adi abdul dan Indriani. 2010. Belajar dan Mengenal Teknik
Berpidato. Jakarta: trans mandiri abadi.
15