“Dan hendaklah takut ( kepada Allah ) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan
keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap ( kesejahteraan ) nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara
dengan tutur kata yang benar”. ( As Annisa : 9 )
Di musim pandemi yang sekarang ini di rasakan oleh seluruh masyarakat adalah faktor
ekonomi akan tetapi tidak kalah pentingnya faktor pendidikan dan pergaulan para remaja dan
anak-anak. Meskipun pemerintah memerintahkan untuk lockdown. Kebanyakan para remaja di
rumah menggunakan pesawat Handphone dan mereka lebih banyak melihat gambar-gambar
yang tidak selayaknya di lihat namun juga ada sebagian yang memanfaatkannya dengan belajar
dan mencari informasi yang di rasa penting.
Orang tua sangat khawatir dengan kondisi remaja sekarang ini dan jika tidak berhati-hati
maka akan menjadi musuh dalam kehidupan keluarga sebagaimana Allah SWT berfirman dalam
Al Qur’an AT Taghabun : 14
“wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada
yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu
memaafkan dan kamu santuni serta ampuni ( mereka ), maka sungguh Allah Maha Pengampun,
Maha Penyayang”.
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan ( bagimu ), dan di sisi Allah pahala
yang besar”. ( At – Taghabun Ayat 15 )
Di dalam perkembangan anak dalam hal ini dengan mencari teman atau berteman, orang tua
harus berhati-hati sebab jika bergaul dengan anak atau remaja yang tidak baik kecendrungan
anak akan mudah di pengaruhinya. Akan tetapi jika anak atau remaja dalam bergaul dengan
teman-teman yang baik maka akan berdampak yang baik pula.
Pada tahun 1974 WHO memberikan difinisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual,
ada 3 kriteria yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Remaja adalah suatu masa dimana :
Dalam keterangan tersebut dapat kita jadikan pedoman bahwa anak dalam perkembangan
untuk menjadi dewasa ada masa-masa pertumbuhan, Perkembangan , dan berpikir yang
diwujudkan dengan pergaulan.
Bagaimana agar supaya anak atau remaja kita menjadi remaja yang berkualitas ?
“Dan hendaklah takut ( kepada Allah ) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan
keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap ( kesejahteraan ) nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara
dengan tutur kata yang benar”. ( As Annisa : 9 )
1. Menjadikan generasi yang kuat dan bukan yang lemah. Kekhawatiran kita dalam hidup
manakala kita meninggalkan generasi yang lemah Syayyid Sabiq menjabarkan tentang
lemah diantaranya :
a. Lemah Akidah
b. Lemah Iman
c. Lemah Fisik
d. Lemah Ekonomi
e. Lemah dalam pergaulan
f. Lemah dalam berfikir
“Mukmin yang kuat lebih baik dan bersih di cintai Allah daripada mukmin yang lemah,
dan pada keduanya ada kebaikan”. ( HR )