Memohon terlebih dahulu kepada Ida Jro Mangku di Pelinggih Hyang Giri Putri, untuk
bisa menghaturkan Ayaban Banten Pejati di Pelinggih Ida Bhatari Ratu Niang Sakti Luwih.
Mengingat tempat yang tidak begitu besar, akan ditentukan oleh Pimpinan
Rombongan untuk bisa menghaturkan sembah bhakti disana, lainnya bisa ngayat dari
Pelinggih Hyang Giri Putri.
8. Persembahyangan ke-7 Pelinggih Hyang Siwa Amerta, Sri Sedana/Ratu Syahbandar dan
Dewi Kwam im
Linggih Ida Bhatara Hyang Siwa
Amerta,
Menghaturkan banten Pejati. Di area
pelinggih itu, ada dua pelinggih berupa
Padmasana tempat berstananya Dewa/Hyang
Siwa Amerta/Mahadewa dan Gedongsari
Linggih Ida Hyang Sri Sedana/Ratu
Syahbandar, Ratu Ayu Mas Melanting serta
dua patung Kwam Im. Semuanya merupakan
Dewa Pemurah, Pengasih dan Penyayang, Penolong, Kebijaksanaan serta Dewa-dewi
Kemakmuran.
Linggih Ida Bhatara lingsir, Terlebih dahulu menghaturkan tipat gong sebanyak 6
buah, selanjutnya menghaturkan Banten Pejati memohon kepada Ida Bhatara Lingsir sebagai
Perwujudan Ida Bhatara Ciwa.
Catatan :
1. Saat memasuki Pura yang menghaturkan ayaban tipat gong, Peserta wajib sembah bhati
memohon ijin kepada Ida Bhatara Mahapatih ring Apit Lawang (Kanan-Kiri), sebagai symbol
Ijin Masuk.
2. Peserta dilarang menggunakan Bunga Pucuk Arjuna di Destar/Udeng, dan tidak
menggunakan Saput/Selendang Poleng
3. Di areal Pura Giri Putri tidak diperkenankan Merokok.
Suksma