ABSTRACT
Tahu industry is a domestic industry largely do not have sewage treatment units. Wastewater
of tahu industry if directly discharged into sewers or water bodies without prior treatment
can lead environmental pollution. This study aims to look at the ability of phytoremediation
system with a combination of plants Typha latifolia and eceng gondok to determine pollutant
removal efficiency parameters, there are: COD of the water eceng gondok plant weight
variation, and Hydraulic Loading Rate (HLR), in this study used a plastic tub the size of
50cm x 36cm x 31cm, the soil media with a thickness of 10cm, thickness 5cm media sand and
gravel media 5cm thick. Typha latifolia plant density of 1 g / cm2, the weight variation of the
water hyacinth plant (0.5 kg; 1 kg; and 1 kg), and variations HLR (500, 750 and 1000 L /
m2.hr). Optimal results were obtained in plants Typha latifolia 1 g / cm2, 1.5 kg heavy water
eceng gondok and HLR 500 L / m2.hari COD 200 mg / l with an efficiency of 92.42%.
1. PENDAHULUAN
Industri tahu banyak terdapat di Limbah cair yang dihasilkan jumlahnya
Indonesia dan kebanyakan menyatu dengan cukup banyak dan kebanyakan berasal dari air
pemukiman penduduk, sehingga muncul proses pencucian, perendaman serta
permasalahan dengan warga sekitar. Industri pembuangan cairan dari campuran padatan
tahu menghasilkan limbah cair yang dapat tahu dan cairan pada proses produksi.
mengakibatkan pencemaran lingkungan. Limbah cair tersebut mengandung kadar
Kegiatan industri tahu di Indonesia chemical oxygen demand (COD) dan
didominasi oleh usaha-usaha skala kecil biological oxygen demand (BOD) yang
dengan modal yang terbatas, sehingga tinggi. Dampak dari limbah cair yang
sebagian besar industri tahu tidak memiliki langsung dibuang dapat menyebabkan
unit pengolahan limbah, dimana limbah cair timbulnya bau yang menyengat dan polusi
langsung dibuang ke selokan atau badan air air yang dapat menyebabkan kematian
tanpa pengolahan terlebih dahulu. Limbah ikan serta biota lainnya (Nugraha, 2011).
cair tahu mengandung zat organik yang Air limbah tahu memiliki kandungan
dapat menyebabkan pesatnya pertumbuhan BOD 5643-6870 mg/l, COD 6870-10.500
mikroba dalam air. Hal tersebut akan mg/l, P-Tot 80,5-82,6 mg/l jika
mengakibatkan kadar oksigen dalam air dibandingkan dengan PERMEN LH Nomor
menurun tajam. Limbah industri cair tahu 15 Tahun 2008 ‘Tentang baku mutu air
mengandung zat tersuspensi, sehingga limbah bagi usaha atau kegiatan pengolahan
mengakibatkan air menjadi kotor atau keruh kedelai’. Dengan batas kandungan BOD 100
(Subekti, 2011). mg/l, COD 300 mg/l maka perlu adanya
700 560 74,55 480 80,33 364 82,83 272 86,12 300
100,00
90,00
80,00
70,00
60,00
50,00 HLR 500 L/m2.hari
40,00
HLR 750 L/m2.hari
30,00
HLR 1000 L/m2.hari
20,00
10,00
E 0,00
4.1.1 Pengaruh
0
Berat
Terhadap Penyisihan COD
Gambar 4.1 Efisiensi Penyisihan COD Terhadap Variasi Berat Tanaman dan HLR
5
konsentrasi COD pada air limbah tahu proses metabolismenya. Berdasarkan
dibandingkan dengan hanya menggunakan penelitian yang telah dilakukan, diketahui
tanaman Typha latifolia saja. Hal ini bahwa semakin banyak eceng gondok maka
membuktikan bahwa eceng gondok dapat kadar COD semakin turun begitu juga
meningkatkan efisiensi penyisihan sebaliknya.
kandungan COD dari air limbah tahu. Pada variasi kontrol yaitu hanya
Berat eceng gondok yang tinggi dengan tanaman Typha latifolia saja juga
memberikan kontribusi yang tinggi untuk dapat menurunkan konsentrasi COD karena
menurunkan konsentrasi COD, karena akar menurut (Heers, 2006) tanaman mencuat
tanaman pada berat eceng gondok 1,5 kg seperti Typha latifolia menyediakan area
lebih banyak dan panjang pula permukaan bagi mikroorganisme dan punya
dibandingkan dengan berat yang lain, kemampuan untuk mentransfer oksigen dari
disekitar akar eceng gondok akan terdapat daun ke akarnya. Heers menambahkan,
mikroorganisme yang akan mendegradasi oksigen yang dilepaskan ke zona perakaran
senyawa organik yang terkandung dalam digunakan bakteri aerobik untuk
limbah, senyawa organik tersebut dijadikan mengoksidasi karbon organik. Apriadi
sebagai sumber nutrisi bagi mikroba dan (2008) menguatkan pendapat ini
selanjutnya diubah menjadi senyawa yang berdasarkan hasil penelitiannya, bahwa
lebih sederhana. Menurut Hayati (1992) bakteri akan mengubah bahan organik
proses penurunan pencemar dalam limbah menjadi lebih sederhana serta menghasilkan
cair dengan menggunakan tumbuhan air energi untuk sintesis sel bakteri itu sendiri.
merupakan kerjasama antara tumbuhan dan Greenway dan Woolley dalam Al-Asad dkk
mikroba yang berada pada tumbuhan .(2011) menjelaskan aktivitas
tersebut. Brahmana dan Hidayat (2008) mikroorganisme yang mempengaruhi
menjelaskan bahwa bahan-bahan pencemar berkurangnya kadar pencemar antara lain
tersebut akan diserap oleh akar tanaman memetabolisme, mendegradasi, kemudian
setelah didegradasi oleh mikroorganisme memineralisasi bahan kimia pencemar untuk
menjadi senyawa yang lebih sederhana kemudian dapat diserap tanaman. Hal ini
Penurunan nilai COD juga menunjukkan bahwa keberadaan
dikarenakan proses fotosintesis tanaman mikroorganisme dan tumbuhan air memiliki
yang menghasilkan suplai oksigen yang pengaruh yang besar dalam penurunan
cukup bagi mikroorganisme, rhizosphere kadar COD dalam limbah cair tahu.
untuk mendegradasi limbah menjadi lebih
efektif. Dengan semakin berat tanaman 4.1.2 Pengaruh HLR Terhadap
sehingga jumlah lebih banyak akan Penyisihan COD
memberikan kontribusi terjadinya Penurunan konsentrasi COD memiliki
fotosintesis Menurut (Haberl 2002 dalam pola yang sama dengan penurunan
penelitian Mika 2013), bahwa proses konsentrasi BOD, dimana didapatkan
fotosintesis pada tanaman Typha latifolia semakin rendah HLR, maka efisieni
dan eceng gondok memungkinkan adanya penyisihan akan semakin besar, sedangkan
pelepasan oksigen pada daerah sekitar semakin besar HLR maka efisiensi
perakaran (zona rhizosphere). Kondisi zona penyisihan COD akan semakin kecil dapat
rhizosphere yang kaya akan oksigen, dilihat pada HLR 500 L/m2.hari dengan
menyebabkan perkembangan bakteri aerob berat tanaman eceng gondok 1,5 kg sebesar
dalam menguraikan senyawa organik lebih 92,42% dan HLR 1000 L/m2.hari pada
baik, sehingga dapat menurunkan reaktor kontrol dimana hanya berisi tanaman
konsentrasi COD, kemudian sebagian dari Typha latifolia 1 gr/cm2 sebesar 74,07%.
senyawa organik telah diuraikan menjadi Efisiensi penyisihan kandungan air
senyawa lain yang lebih sederhana limbah bergantung pada konsentrasi dan
kemudian diserap oleh tumbuhan untuk lamanya waktu penahanan di reaktor,