Anda di halaman 1dari 2

Objek material dan objek forma filsafat

semua ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek materi dan objek forma yang disebut objek material
adalah hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran penyelidikan).sedangkan objek forma
adalah sudut pandang (point of view) dari mana hal atau bahan tersebut dipandang.

objek materi filsafat adalah segala sesuatu yang ada. "ada" di sini mempunyai 3 pengertian, yaitu ada
dalam kenyataan, pikiran dan kemungkinan, sedangkan objek forma filsafat adalah menyeluruh secara
umum. menyeluruh di sini berarti bahwa filsafat dalam memandang dapat mencapai hakikat
(mendalam), atau tidak ada satupun yang berada di luar jangkauan pembahasan filsafat. Umum di sini
berarti bahwa dalam hal tertentu, hal tersebut dianggap benar selama tidak merugikan kedudukan
filsafat sebagai ilmu.

Menurut Ir. Poedjawijatna, objek materi filsafat adalah ada dan yang mungkin ada. objek material
filsafat tersebut sama dengan objek materi dari ilmu seluruhnya. Yang menentukan perbedaan ilmu
yang satu dengan yang lainnya adalah objek formanya sehingga kalau ilmu membatasi diri dan berhenti
pada dan berdasarkan pengalaman, sedangkan filsafat tidak membatasi diri, filsafat hendak mencari
keterangan yang sedalam-dalamnya, inilah objek formal filsafat.

Metodologi filsafat

Bekerjanya seorang ahli fikir filsafat adalah berpikir yaitu mengadakan kegiatan kefilsafatan, kegiatan
berpikir atau kegiatan kefilsafatan sesungguhnya berupa "perenungan". perenungan tersebut untuk
menyusun suatu bagan yang konsepsional, tidak boleh memuat pernyataan-pernyataan yang sifatnya
kontradiktif, hubungan bagian yang satu dengan yang lainnya harus logis, dan harus mampu memberi
penjelasan tentang pandangan dunia. dengan kata lain, kegiatan kefilsafatan berarti bagaimana seorang
ahli pikir memulai bekerja -proses bekerjanya- sampai pada suatu kesimpulan. sebagai perangkat
berpikir adalah analisis dan sintesis. dalam menganalisis dan mensintesis para ahli pikir menggunakan
alat pemikiran berupa logika, deduksi, analogi dan komparasi

Analisis

Pengertian analisis dalam kegiatan filsafat adalah rincian istilah-istilah atau pernyataan-pernyataan
dalam bagian-bagiannya sehingga kita dapat melakukan pemeriksaan atas makna yang terkandung.
maksud analisis adalah melakukan pemeriksaan secara konsepsional terhadap makna dan istilah yang
kita pergunakan dalam pernyataan yang kita buat. Dengan analisis, kita akan memperoleh makna yang
baru dan menguji istilah-istilah dengan berbagai contoh.

Sintesis
Sintesis sebagai upaya mencari kesatuan di dalam keragaman. Maksudnya, mengumpulkan suatu
pengetahuan yang dapat diperoleh. Lebih banyak keterangan yang diperoleh, hasilnya akan lebih baik
dan lebih akurat.

Dalam bidang filsafat terdapat beberapa metode metode berasal dari kata meta-hodos, artinya menuju,
melalui cara, jalan. metode sering diartikan sebagai jalan berpikir dalam bidang keilmuan. metode dalam
bidang filsafat adalah sebagai berikut:

A. metode krisis, yaitu dengan menganalisis istilah dan pendapat dengan mengajukan pertanyaan secara
terus-menerus sampai hakikat yang ditanyakan.

B. Metode intuitif, yaitu dengan melakukan intropeksi intuitif, dengan memakai simbol simbol.

C. Metode analisis abstraksi yaitu dengan jalan memisah-misahkan atau menganalisis di dalam angan-
angan (di dalam pikiran hingga sampai pada hakikat (ditemukan jawaban).

Anda mungkin juga menyukai