Anda di halaman 1dari 10

Laporan "Uji Makanan"

*untuk file pdfnya, bisa didownload disini*

Tujuan: Menguji kandungan gizi pada makanan


Alat dan Bahan:
        Tabung reaksi         Tahu

        Papan porselen         Tempe

        Mortar         Telur

        Pipet tetes         Kacang

        Lampu spiritus         Minyak kelapa

        Kertas buram         Nasi

        Larutan yodium         Pisang

        Larutan Biuret

Uji Karbohidrat
a.       Haluskan bahan-bahan makanan yang akan diuji sambil ditetesi air.
b.      Teteskan bahan-bahan makanan tersebut masing-masing kurang lebih 3 tetes pada
papan porselen.
c.       Teteskan larutan yodium ½ tetes pada masing-masing bahan makanan.
d.      Amati perubahan warna yang terjadi, bila menjadi biru kehitaman maka mengandung
amilum.
e.      Catat hasil pada tabel pengamatan.

Uji Protein
a.       Haluskan bahan-bahan makanan yang akan diuji sambil ditetesi air, kemudian
masukan masing-masing bahan makanan kurang lebih 2 ml ke dalam tabung reaksi.
b.      Tambahkan setetes demi setetes larutan biuret ke dalam masing-masing larutan bahan
makanan, sambil dikocok hingga tercapai warna maksimal (tidak terjadi perubahan
warna lagi).
c.       Amati perubahan warna yang terjadi, bila menjadi warna ungu/lembayung muda maka
mengandung amilum.
d.      Catat hasil pada tabel pengamatan.

Uji Lemak
a.       Buatlah kotak-kotak berukuran 5 cm x 5 cm dengan spidol/pulpen pada kertas buram
sebanyak bahan makanan yang diuji.
b.      Teteskan/oleskan tiap larutan bahan makanan pada kotak-kotak tersebut.
c.       Keringkan kertas tersebut pada lampu spiritus.
d.      Amatilah perubahan yang terjadi. Apabila kertas buram tampak transparan maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak.
Tabel Pengamatan
Hasil Percobaan
Bahan
Uji Keterangan
Makanan Lugol Biuret
Lemak
Tahu - + - Lugol: + = biru kehitaman
Tempe - - +            -  = tidak biru kehitaman
Telur - + + Biuret: + = ungu/lembayung muda
Kacang + - +             - = tidak ungu/lembayung
Minyak muda
- - + Uji lemak: + = transparan
kelapa
Nasi + - -                  - = tidak transparan
Pisang - - -

Uji Makanan

II.       TUJUAN
Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada bahan makanan.

III.    DASAR TEORI
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan
makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-
harinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan
badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak
maupun badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein,
karbohidrat, lemak,
dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh
kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna
bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam
makanan yang diperlukan oleh tubuh.

KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun
hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-
cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam
tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting
pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh
menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi
seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga
untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam
basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan
pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
AMILUM
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan
sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin
tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan
4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati)
menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera
terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam
produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada
metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian
glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya
menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak,
yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan
dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun
lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara
langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari
pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa. 

PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak
nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan
kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat
maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen

Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :


 BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini
adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di
berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas.  Istilah biuret juga menggambarkan
keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil
adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji
biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi
biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat
denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka
dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk
menguji.

BENEDICT
reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan
Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi
kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk
semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba
Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-
keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak
sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif
karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict
biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini
adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.
Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana
glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami
reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu
mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

LUGOL
            Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama  kali dibuat pada tahun
1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter
Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan
desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di
laboratorium rutin dan tes medis.
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium
murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai
untuk tujuan ini. 
            Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur
dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan
kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air
melalui pembentukan triiodida (I-
3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur
iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung
alkohol. 
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi
Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP.
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan
mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi
ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang
bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black. 

IV.             ALAT DAN BAHAN


Alat :

1.      Penjepi tabung reaksi


2.      Pipet tetes
3.      Lumpang porselin
4.      Tabung reaksi
5.      Pembakar spritus
6.      Pemes/pisau
7.      Papan proselin
8.      Spatula/pengaduk
9.      Rak tabung reaksi
10.  Gelas ukur

Bahan :
1.      Reagen (lugol, biuret, benedict)
2.      Kertas buram
3.      Bahan makanan yang ingin di uji ( Santen kelapa, singkong, tepung kanji, pisang ambon,
putih telur, kunung telur)

V.                LANGKAH KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2.      Melakukan uji makanan.
3.      Percobaan 1 : Uji amilum
a.       Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.
b.      Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes.
c.       Mengamati perubahan warna yang terjadi.
d.      Memasukkan data pada table pengamatan.
4.      Percobaan 2 : Uji protein
a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
b.      Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c.       Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.
e.       Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.
f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan
makanan yang lain.
5.      Percobaan 3 : Uji glokusa.
a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
b.      Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c.       Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
e.       Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.
f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan
makanan yang lain
6.      Percobaan 4 : Uji Lemak.
a.       Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.
b.      Memanaskan kertas buram pada pembakar sepritus.
c.       Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
d.      Memasukkan data pada table pengamatan.
e.       Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.
VI.             DATA PENGAMATAN
Dari percobaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut :

Nod
Perubahan Warna Kandungan Makanan
Bahan a
N makana
o n yg di
uji Benedic Biur Amilu Gluko Potei Lema
Lugol
t et m sa n k

Santan Merah Ung


`1 Ungu √ √ √ √
Kelapa bata u
2 Singko Biru ke Merah Biru √ √
ng hitaman bata
Ungu
Ung
3 Tempe Kuning kehitam √
u
an
Tepung Biru ke Ung
4 Biru √ √
kanji hitaman u
Pisang Merah
5 Kuning Biru √
ambon bata
Putih
Putih Ung
6 kekuning2 Biru √
telur u
an
Kuning
7 Kuning hijau ungu √ - - √ √
telur

VII.          PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan
warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
+
kompleks koordinasi antara Cu 2  dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan
alkalis, akan membentuk warna lembayung.
          Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa
pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu
terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa
memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu
pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah
bata.
          Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas
pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :


Uji santan kelapa
  Pada uji amilum, santan kelapa tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol
santan berubah menjadi ungu.
  Pada uji protein, santan kelapa mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
  Pada uji glokusa santan kelapa mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen
benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi merah bata.
  Uji lemak, senten kelapa dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya diatas pembakar
spritus dan mengakibatkan noda tramparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan
bahwa santan kelapa mengandung lemak.
Uji Pisang Ambon
  Pada uji amilum, pisang di tetesi dengan reagen lugol dan tidak menghasilkan warna biru
kehitaman. Hal itu berarti pisang tidak mengandung amilum.
  Uji protein, pisang ambon setelah di tetesi dengan reagen biuret retnyata tidah menghasilkan
perunahan warna. Hal itu berarti pisang ambon tidak mengandung protein.
  Uji glokusa, pisang ambon yang ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya di atas
pembakar spritus reaksinya berubah warna menjadi merah bata. Maka pisang ambon
mengandung glukosa.
  Uji lemak, pisang ambon yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka pisang ambon tidak mengandung lemak.
Uji Putih Telur
  Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum
karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
  Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
  Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur tidak
mengandung glukosa.
  Uji lemak, putih telur  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.
Uji Kuning Telur
  Uji amilum, kuning telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa kuning telur memiliki
amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman.
  Uji protein, kuning telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
  Uji glukosa, kuning telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut kuning telur tidak
mengandung glukosa.
  Uji lemak, kuning telur  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus  meninggalkan noda transparan. Maka kuning telur mengandung lemak.
Uji Tempe
  Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki amilum.
karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
  Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi
ungu.
  Uji glukosa, tempe ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata
tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung glukosa.
  Uji lemak, tempe  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus
tidak meninggalkan noda transparan. Maka tempe tidak mengandung lemak
Uji Singkong
  Uji amilum, singkong mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman.
  Uji protein, singkong tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan reagen biuret
berubah warna menjadi biru.
  Uji glukosa, singkong ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata mengakibatkan perubahan warna dari biru menjadi merah bata.
  Uji lemak, singkong  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus
tidak meninggalkan noda transparan. Maka singkong tidak mengandung lemak.
Uji tepung kanji
 Uji amilum, tepung kanji yang ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman.
Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung amilum.
  Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi
ungu.
 Uji glukosa, tepung kanji ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung
glukosa.
 Uji lemak, tepung kanji  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka tepung kanji tidak mengandung lemak.

VIII.       KESIMPULAN DAN SARAN


A.    Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilim,
Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein.
Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung
glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang
mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang ditetesi dengan
reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut
mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict dsn memanaskannya
diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut
mengandung glikosa. Sebahan  makanan yang dioleskan pada kertas buram dan
memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : singkong dan tepung kanji. Bahan
makanan yang mengandung glokusa : Santan kelapa, singkong dan pisang ambon. Bahan
makanan yang mengandung protein :santan kelapa, tempe, dan tepung kanji, putih telur dan
kuning telur. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain : santan kelapa dan
kuning telur.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang
mempunyai lebih dari dua nutrisi. Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan lemak.
B.     Saran
Pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon
untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang
ada pada setiap bab.

Anda mungkin juga menyukai