Anda di halaman 1dari 4

ASAS-ASAS PEMBENTUKAN PERUNDANG-UNDANGAN

(Wawasan Kenegaraan)
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011

Disusun Oleh

Arief Raihandi Azka


NPM. 1903202010007
Program Studi Magister Kenotariatan

PROGRAM PASCA SARJANA


PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH 2019
A. Landasan Peraturan Perundang-undangan

Indonesia adalah Negara berdasarkan atas hukum, berarti semua peraturan perundang-

undangan harus bersumberkan kepada UUD 1945 sebagai hukum dasar tertinggi. Semua

peraturan perundang-undangan dibawah UUD 1945 merupakan penjelasan dari asas-asas

ideology, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hukum yang adalah UUD 1945, oleh sebab itu

maka peraturan perundang-undangan mempunyai aspek formil dan aspek materil.

Landasan formal konstitusional dimaksud untuk memberikan legitimasi procedural

terhadap pembentukan peraturan perundang-undangan. Sedangkan Landasan materil

konstitusional dimaksudkan untuk memberikan sinyal bahwa peraturan perundang-undangan

yang dibentuk merupakan penjabaran dari pasal-pasal UUD 1945. Pembentukan peraturan

perundang-undangan haruslah memperhatikan kaidah-kaidah pembentukannya, yaitu:

a. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yaitu peraturan

perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan filosofis apabila rumusannya ataupun

normanya mendapatkan pembenaran setelah dikaji secara filosofis.

b. Landasan Sosiologis

Landasan sosiologis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yaitu suatu

peraturan perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan sosiologis bila sesuai

dengan keyakinan umum, kesadaran hukum masyarakat, tata nilai dan hukum yang hidup di

masyarakat.

c. Landasan Yuridis

Landasan yuridis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yaitu peraturan

perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan yudiris bila terdapat dasar hukum,

legalitas atau landasan yang terdapat dalam ketentuan hukum yang lebih tinggi derajatnya.

d. Landasan Politis
Landasan politik merupakan garis kebijakan politik yang menjadi dasar selanjutnya

bagi kebijaksanaan dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintah Negara.

Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011, maka dalam membentuk Peraturan Perundang-

undangan harus dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan yang baik, yang meliputi:

1. Kejelasan Tujuan.

setiap Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus mempunyai tujuan yang

jelas yang hendak dicapai.

2. Kelembagaan atau Pejabat Pembentuk yang Tepat.

Setiap jenis Peraturan Perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga negara atau

pejabat Pembentuk Peraturan Perundang-undangan yang berwenang. Peraturan Perundang-

undangan tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum apabila dibuat oleh lembaga

negara atau pejabat yang tidak berwenang.

3. Kesesuaian Antara Jenis, Hierarki, dan Materi Muatan.

Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus benar-benar

memperhatikan materi muatan yang tepat sesuai dengan jenis dan hierarki Peraturan

Perundang-undangan.

4. Dapat Dilaksanakan.

Setiap Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus memperhitungkan

efektivitas Peraturan Perundangundangan tersebut di dalam masyarakat, baik secara filosofis,

sosiologis, maupun yuridis

5. Kedayagunaan dan Kehasilgunaan.

Setiap Peraturan Perundangundangan dibuat karena memang benar-benar dibutuhkan

dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara


6. Kejelasan Rumusan.

Setiap Peraturan Perundang-undangan harus memenuhi persyaratan teknis

penyusunan Peraturan Perundang-undangan, sistematika, pilihan kata atau istilah, serta

bahasa hukum yang jelas dan mudah dimengerti sehingga tidak menimbulkan berbagai

macam interpretasi dalam pelaksanaannya.

7. Keterbukaan.

Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mulai dari perencanaan,

penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan pengundangan bersifat transparan

dan terbuka. Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang

seluas-luasnya untuk memberikan masukan dalam Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Anda mungkin juga menyukai