Anda di halaman 1dari 11

DINAMIKA KELOMPOK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinamika Kelompok merupakan seperangkat konsep yang dapat


dipergunakan untuk melukiskan proses-proses kelompok. Konsep dinamika
kelompok dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mempelajari kegiatan
kelompok , selanjutnya apabila diperlukan dapatmengambil langkah-langkah
guna memperbaiki proses-proses dalam kelompok, sehingga
dapatmeningkatkan kualitas dari suatu kelompok.

Dinamika Kelompok termasuk bidang Ilmu Pengetahuan Sosial


khususnya ilmu tentang perilaku manusia. Pada mulanya konsep ini mumuncul
karena kebanyak kelompok pada waktu itu dalam bekerjasama dirasa belum
memuaskan. Penyebabnya adalah adanya penonjolankepentingan
perseorangan dalam bekerjasama pada suatu kelompok. Untuk itu perlu
peleburansebagian pendapat individu dalam rangka menciptakan pendapat
kelompok. Dalam peleburanpendapat tersebut hendaknya proses yang terjadi
penuh pengertian dan kesadaran setiap anggota kelompok.. Atas gagasan
tersebut muncul ilmu tentang pelatihan ketrampilan hubungan manusia.

Dalam perkembangannya ilmu tentang pelatihan ketrampilan hubungan


manusia ini mengalami banyak variasi dan modifikasi, sehingga lahirlah
bermacam-macam istilah dalam menyebut kegiatan ini antara lain : Human
Relation Training, Human Bahvior Training, Laboratory training, Team Building,
Motivation Training, Dinamika Kelompok, bahkan kegiatan semacam ini yang
sangat popular di masyarakat adalah out bound.

1
BAB II
PENGERTIAN DINAMIKA KELOMPOK

Dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota


kelompok yang satu dengan anggota yang lain secara timbal balik dan antara
anggota dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena
selama ada kelompok maka semangat kelompok secara terus menerus berada
dalam kelompok tersebut, sehingga kelompok tersebut bersifat dinamis.
Aspek-aspek yang dipelajari dalam dinamika kelompok ini adalah aspek
tenaga pendorong kearah perubahan, penyebab-penyebabnya, kondisi yang
dapat mengubah tenaga pendorong dan akibatnya bagi individu maupun
kelompok.
Jadi Dinamika Kelompok adalah suatu proses kehidupan berkelompok
yang merupakan resultante dari kekuatan kelompok, melalui interaksi dan
interdependensi antar anggota, diarahkan pada pembentukan perilaku kelompok
dan anggota kelompok untuk mencapai tujuan kelompok.

2
BAB III
UNSUR DINAMIKA KELOMPOK

A. Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan
anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan
diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut
diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan
kelompok dengan tujuan anggota bisa : a) sepenuhnya bertentangan, b)
sebagian bertentangan, c) netral, d) searah dan e) identik. Dengan demikian
bentuk hubungan a,b,c tidak menguntungkan dan d,e adalah yang paling
baik.

B. Terbentuknya Kelompok
Karena adanya kesamaan-kesamaan, antara lain :
1. Tujuan
2. Kebutuhan
3. Pandangan
4. Tempat Tinggal
5. Asal usul
6. Profesi
C. Terjadinya Dinamika Kelompok
Suatu kelompok akan dinamis atau akan ada dinamikanya apabila dalam
kelompok tersebut terbina dengan adanya :
1. Interaksi dan partisipasi yang intensif diantara para anggota kelompok
2. Struktur organisasi kelompok, sehingga akan ada :
a. Pembagian peran/fungsi dalam kelompok
b. Pembagian wewenang, tugas dan tanggung jawab yang jelas
c. Norma dan aturan yang jelas
3. Tujuan bersama yang jelas dan disepakati bersama
4. Spirit, keinginan, kemauan dan niat secara terus menerus dalam
kelompok

3
5. Musyawarah dalam pengambilan keputusan bersama dalam menghadapi
permasalahan yang harus diselesaikan/dipecahkan bersama dalam
kelompok.
D. Manfaat Bekerjasama Dalam Kelompok
1. Resiko pekerjaan ditanggung kelompok
2. Sumberdaya tersedia lebih banyak
3. Terjadinya proses belajar dan pengalaman bagi anggota
4. Kelemahan dan kekurangan individu dalam kelompok bisa diatasi oleh
kelompok
5. Kemampuan mengatasi/memecahkan permasalahan dan pengambilan
keputusan lebih akurat
E. Struktur Kelompok
Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu – individu
dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur
kelompok harus sesuai / mendukung tercapainya tujuan kelompok. Yang
berhubungan dengan struktur kelompok yaitu :

1. Struktur Kekuasaan Atau Pengambilan Keputusan


Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan
keputusan, selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan
ketidakcepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan
lemahnya struktur kelompok
2. Struktur Tugas Atau Pembagian Pekerjaan
Pembagian tugas dengan memperhatikan perbedaan kemampuan
masing-masing anggota adalah penting. Setiap anggota menginginkan
tugas-tugas tertentu, sehingga mendapatkan kepuasan dari tugasnya.
Struktur tugas yang melibatkan semua anggota dengan baik, maka
struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin
kuat.
3. Struktur Komunikasi
Sistem komunikasi dalam kelompok perlu diperhatikan agar pesan yang
disampaikan keseluruh anggota kelompok dapat sampai secara efektif.
Komunikasi yang tidak lancar dalam kelompok menyebabkan
ketidakpuasan anggota kelompok berpartisipasi. Dengan komunikasi
4
yang baik akan mengakibatkan interaksi dan menjadikan kelompok
menjadi kompak, dengan demikian struktur kelompok sebagai salah satu
unsur dinamika kelompok semakin kuat.
4. Sarana Yang Tersedia Untuk Terjadinya Interaksi
Interaksi didalam kelompok sangat diperlukan. Struktur harus menjamin
terjadi interaksi. Struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika
kelompok, terjadinya interaksi semakin besar. Sebaliknya struktur
semakin lemah jika semakin kecil terjadinya interaksi.

F. Fungsi Tugas
Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam
melakukan tujuan yang diinginkan. Kegiatan ini sebaiknya menyenangkan,
sebab akan meningkatkan kedinamisan kelompok. Sebaliknya kegiatan yang
kurang menyenangkan, kurang memuaskan tidak membangkitkan
kedinamisan kelompok. Kriteria untuk mengukur fungsi tugas :
1. Fungsi Memberi Informasi
Informasi merupakan hal yang angat penting dalam kehidupan kelompok.
Kelancaran arus informasi menandakan fungsi tugas berjalan dengan
baik. Jika kelompok tidak mendapat informasi, berarti tidak ada gagasan
yang masuk, maka kelompok itu akan berhenti. Kemacetan akan
informasi dan masuknya gagasan-gagasan baru berarti ada semacam
kegelapan. Hal ini akan menurunkan, bahkan menghilangkan dinamika
kelompok.
2. Fungsi Koordinasi
Koordinasi berarti mengatur pola-pola pemikiran/tindakan supaya ketemu
dalam suatu kesepakatan pada suatu keadaan. Betapapun kecilnya
kelompok itu mengkoordinasi semua kegiatan individu demi kepentingan
kelompok adalah sangat penting. Tanpa koordinasi cenderung
mengakibatkan ketidakserasian tindakan dalam kegiatan yang dilakukan.
3. Fungsi Memuaskan Anggota
Tercapainya tujuan kelompok maupun tujuan anggota kelompok harus
dapat menimbulkan rasa puas pada semua anggota kelompok, ada
perasaan senang. Semakin tinggi tingkat kepuasan anggota karena
tercapainya tujuan mengakibatkan fungsi tugas semakin kuat. Sebaliknya,
5
tingkat kepuasan anggota kelompok semakin rendah disebabkan
berjalannya fungsi tugas kurang baik, berarti fungsi tugas sebagai salah
satu unsur dinamika kelompok semakin lemah.
4. Fungsi Berinisiatif
Kelompok mempunyai fungsi menghasilkan inisiatif melaksanakan
kegiatan kelompok yang bermanfaat. Inisiatif dapat timbul dari semua
anggota kelompok dan bukan hanya dari pengurus atau pimpinan
kelompok saja. Semakin banyak prakarsa yang timbul dari anggota
kelompok, maka fungsi tugas semakin baik. Sebaliknya semakin rendah
tingkat inisiatif kelompok maka fungsi tugas sebagai salah satu unsur
dinamika kelompok semakin lemah.
5. Fungsi Mengajak Berpartisipasi.
Kelompok mempunyai fungsi mengajak semua anggota berpartisipasi
dalam kegiatan kelompok. Semakin sering kelompok mengajak anggota-
anggotanya berpartisipasi didalam setiap kegiatan kelompok, maka fungsi
tugas semakin baik. Sebaliknya fungsi tugas semakin buruk jika semakin
jarang kelompok mengajak anggotanya berpartisipasi didalam setiap
kegiatan kelompok. Dengan demikian fungsi tugas sebagai salah satu
unsur dinamika kelompok semakin lemah.
6. Fungsi Menjelaskan (Klarifikasi)
Suatu tugas yang harus dilakukan suatu kelompok adalah menjelaskan
hal-hal yang mengganjal, harus secepatnya dijernihkan. Tidak harus oleh
pimpinan saja tapi boleh dengan anggota, sehingga tidak menimbulkan
kebingungan. Kelompok harus berusaha jangan sampai sesuatu menjadi
bentuk-bentuk pertanyaan yang tidak terjawab. Makin banyak hal-hal
yang tidak jelas, tidak terjawab, berupa tanda tanya saja, berarti semakin
banyak yang tidak diketahui, dengan demikan fungsi tugas menjadi
lemah. Sebaliknya semakin sering kelompok menjelaskan kepada
anggota tentang segala sesuatu yang kurang jelas, maka fungsi tugas
semakin baik.

6
G. Mengembangkan dan Membina Kelompok
Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha
mempertahankan kehidupan kelompok. Usaha mempertahankan kehidupan
kelompok dapat dilihat dari berbagai ciri yaitu :
1. Partisipasi Semua Anggota
Semua anggota mengusahakan agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan
yang akan mengarahkan ke tujuan kelompok. Partisipasi aktif akan timbul
bila masing-masing anggota merasa memiliki kelompok. Semakin tinggi
rasa memiliki kelompok, semakin tinggi rasa tanggung jawab pada
kelompoknya. Masing-masing anggota berusaha menimbulkan kesadaran
bahwa orang lain membutuhkan dirinya, maka perlu saling mengingatkan
dan mencari tahu akan ketidakhadiran anggota. Semakin tinggi tingkat
partisipasi anggota, berarti pengembangan dan pembinaan kelompok
sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat.
2. Adanya Fasilitas
Semakin terjamin fasilitas, semakin berhasil usaha untuk
mempertahankan kehidupan kelompok.
3. Menumbuhkan Kegiatan Kelompok
Menumbuhkan kegiatan kelompok harus dapat menumbuhkan
bermacam-macam kegiatan, agar anggota bisa berpartisipasi dalam
kelompok. Kegiatan harus sesuai dengan tujuan kelompok dan yang
dapat meningkatkan partisipasi seluruh kelompok. Semakin banyak
kegiatan, anggota semakin berperan, semakin baik usaha untuk
mempertahankan kehidupan kelompok. Sebaliknya semakin sedikit
kegiatan, anggota semakin kurang berperan, dan semakin kurang
berhasil usaha mempertahankan kehidupan kelompok.
4. Menciptakan Norma
Norma kelompok digunakan untuk standar perilaku anggota, yaitu
perilaku mana yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Norma untuk
mengatur anggota kelompok beraktivitas, sehingga norma harus semakin
melembaga pada setiap anggota kelompok. Semakin jelas fungsi norma
dirasakan oleh anggota, semakin berhasil usaha mempertahankan
kehidupan kelompok. Sebaliknya semakin kurang jelas dirasakan fungsi
norma oleh anggota kelompok, semakin kurang berhasil usaha
7
mempertahankan kehidupan kelompok, dengan demikian unsur dinamika
kelompok ini semakin lemah.
5. Adanya Kesempatan Mendapatkan Anggota Baru.
Mendapatkan anggota baru merupakan bagian dari pembinaan kelompok.
Semakin terbuka kesempatan mendapatkan anggota baru , semakin
berhasil usaha mempertahankan kehidupan kelompok. Dengan demikian
pengembangan dan pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur
dinamika kelompok semakin kuat. Semakin tertutup kesempatan
mendapatkan anggota baru, semakin kurang berhasil mempertahankan
kehidupan kelompok, dengan demikian pengembangan dan pembinaan
kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin lemah.
6. Proses Sosialisasi
Sosialisasi dimaksudkan untuk mengajarkan atau menurunkan norma
terhadap anggota baru, agar mereka merasa tidak asing dan cepat
berperan aktif dan memahami norma dan tujuan kelompok. Semakin baik
anggota baru memahami seluk beluk kelompok, maka pengembangan
dan pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok
semakin baik, usaha mempertahankan kehidupan kelompok semakin
kuat.

H. Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam
kelompok. Anggota yang tingkat kekompakannya tinggi lebih terangsang
untuk aktif mencapai tujuan kelompok. Kekompakan meningkatkan potensi
kelompok dan meningkatkan rasa memiliki kelompok dalam diri anggota
kelompok. Enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu :
1. Kepemimpinan Kelompok
Kepemimpinan bertugas menumbuhkan rasa kesamaan diantara anggota
kelompok, dapat menetralisir perbedaan dalam kelompok, menumbuhkan
ide-ide anggota dan keputusan dari anggota.
2. Keanggotaan Kelompok
Yang ideal anggota menunjukkan kemauan yang tulus, saling merangkul,
merasa bangga atas kelompoknya.
3. Nilai Tujuan Kelompok
8
Penilaian yang tinggi tehadap tujuan kelompok oleh semakin banyak
anggota kelompok, kelompok semakin kuat.
4. Homogenitas Anggota Kelompok
Perbedaan diantara anggota tidak dirasakan, rasa kesamaan meningkat,
maka aktivitas meningkat dan kelompok semakin kompak.
5. Keterpaduan Kegiatan kelompok
Setiap anggota merasakan melebur menjadi satu didalam setiap kegiatan
kelompok, kerjasama diantara kelompok semakin kuat, akan
memperbesar kekompakan kelompok.
6. Jumlah Anggota Kelompok
Jumlah anggota yang besar akan mempersulit interaksi dan dapat
memperlemah kekuatan kelompok.

I. Suasana Kelompok
Kelompok yang menarik yaitu yang memiliki suasana dimana anggotanya
merasa saling diterima dan saling dihargai serta rasa persahabatan.
Kelompok semakin dinamis jika mempunyai semangat dalam kehidupan
kelompok. Faktor yang mempengaruhi suasana kelompok :
1. Hubungan Antara Anggota Kelompok
Hubungan yang bersifat rukun, bersahabat dan penuh persaudaraan,
menimbulkan perasaan bersemangat untuk mencapai tujuan kelompok,
sehingga suasana kelompok menjadi baik. Hubungan yang kaku, formal,
bermusuhan menimbulkan rasa apatis untuk mencapai tujuan kelompok.
2. Kebebasan Berprestasi
Kebebasan berkreasi menimbulkan semangat kerja sehingga kegiatan
anggota kelompok semakin kelihatan untuk mencapai tujuan kelompok.
3. Kelompok perlu mencari kebebasan dan pengawasan yang cocok, agar
setiap anggota kelompok dapat berbuat sesuatu dengan tidak
melanggar norma kelompok.
4. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik yang baik menimbulkan semangat kelompok.

9
J. Tekanan pada kelompok
Tekanan pada kelompok dapat menimbulkan tegangan untuk mendorong
berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan kelompok. Tekanan tersebut
mengharapkan perubahan perilaku, ide, sikap dan kepercayan anggota
kelompok. Fungsi tekanan pada kelompok yaitu membantu kelompok
mencapai tujuan, mempertahankan dirinya sebagai kelompok, membantu
anggota kelompok memperkuat pendapatnya, serta menetapkan hubungan
dengan lingkungan sosialnya. Tekanan yang kuat dan baik jika bersumber
pada kelompok itu sendiri. Pemberian tekanan pada kelompok harus cermat
sebab jika salah akan menimbulkan kepanikan dan mengurangi kedinamisan
kelompok. Contoh pemberian tekanan yaitu pemberian penghargaan atas
prestasi atau hukuman atas kesalahan. Semakin dirasakan sistem
penghargaan maupun hukuman, akan menumbuhkan dorongan berbuat
sesuatu demi tercapainya tujuan kelompok.

K. Efektivitas kelompok
Efektivitas kelompok adalah keberhasilan untuk melaksanakan tugas-
tugasnya dengan cepat dan berhasil baik serta memuaskan bagi setiap
anggota dalam rangka mencapai tujuan berikutnya. Semakin berhasil
kelompok mencapai tujuannya, semakin bangga anggota berasosiasi dengan
kelompoknya dan semakin puas anggota karena tujuan pribadi tercapai, maka
kelompok menjadi efektif.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret


University Press, Surakarta.

Marzuki, S. 1999, Pembinaan Kelompok, Universitas Terbuka, Jakarta


Santosa, S. 1992, Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta
Yusuf, Y. 1988, Dinamika Kelompok, CV Armico, Bandung

11

Anda mungkin juga menyukai