OLEH
DEWINA SRI ANTASARI KADOLA’
B 121 13 351
Oleh:
B121 13 351
SKRIPSI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Panitia Ujian
Pembimbing I Pembimbing II
A.n. Dekan
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Diterangkan bahwa skripsi dari mahasiswa:
Telah diperiksa dan disetujui untuk menempuh ujian skripsi (S1) pada Fakultas
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
iii
iv
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tana Toraja. Adapun yang menjadi objek
penelitian adalah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Tana Toraja. Penelitan ini dilakukan dengan wawancara langsung dengan
Narasumber di lokasi penelitian yang kompeten dan relevan dengan topik yang
diajukan. Pendekatan kedua adalah dengan memaparkan secara deskriptif
berbagai hasil wawancara dan menganalisis data tersebut.
v
KATA PENGANTAR
Segala hormat, pujian dan syukur bagi Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria, sumber hikmat dan kekuatan yang senantiasa melimpahkan berkat dalam
kehidupan penulis dengan rancangan damai sejahtera, yang oleh kasih dan
Toraja”.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang begitu
besar kepada orang tua penulis yang begitu luar biasa. Untuk papa tercinta
Antonius Sule dan mama terkasih Ritta yang senantiasa menjadi penyemangat
dan kekuatan yang dengan penuh kasih sayang, kerja keras dan pengorbanannya
dalam membesarkan dan mendidik penulis. Terima kasih untuk kasih sayang, doa
yang senantiasa dipanjatkan, teladan hidup yang luas biasa, dan cinta yang besar
dari papa dan mama yang tidak akan pernah habis. Tanpa dukungan doa dari papa
dan mama, penulis tidak akan mampu menjadi pribadi yang lebih baik dam
mampu sampai pada titik ini. Semoga papa dan mama senantiasa diberi
Terima kasih yang besar pula, penulis sampaikan kepada saudara-saudara penulis.
Kepada kakak tersayang Jelni Pabiangan, Yacolina Jelvi Pabiangan serta adik
terkasih Alvionita Tini Kadola’ dan juga kepada keponakan tercinta Florentia
Resky. Terima kasih karena kehadiran kalian menjadi salah satu bagian terbaik
vi
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, begitu banyak pihak
yang membantu hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Melalui kesempatan
sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA.
Hasanuddin Dr. Syamsuddin Muchtar, S.H., M.H. dan Waki Dekan III
MH.
5. Bapak Prof. Dr. Marthen Arie, S.H., M.H selaku Pembimbing I dan Bapak
Dr. Anshori Ilyas, S.H., M.H. selaku Pembimbing II, terima kasih atas
untuk penulis.
6. Bapak Prof. Dr. Aminuddin Ilmar, S.H., M.Hum, Bapak Prof. Dr. Hamzah
Halim, S.H.,M.H., serta Bapak Muh. Zulfan Hakim, S.H., M.H. selaku
vii
7. Segenap dosen pengajar Fakultas Hukum Univesitas Hasanuddin secara
Negara yang telah membimbing dan mengarahkan serta berbagi ilmu dan
Univesitas Hasanuddin.
8. Penasihat Akademik penulis, Prof. Dr. Marwati Riza, S.H., M.Si yang
Hasanuddin.
Hasanuddin Pak Rony, Pak Bunga, Pak Usman, Pak Gunawan, Pak
Ramalang, Pak Hakim, Kak Tri, Kak Lina dan lain-lain yang penulis tidak
10. Om Ir. Yohanis Sampe dan Tante Agustina yang menjadi orang tua
penulis selama penulis kuliah. Begitu luar biasa kasih sayang dan
perhatian yang diberikan layaknya anak sendiri. Juga kepada Kak Deus,
Kak Alphonsa, Kak Sisilia, Petra, Henrina, Greis, Norman, dan Marshall.
Terima kasih untuk tawa dan canda setiap hari serta semangat yang
tersebut. Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu
viii
Pintu Bapak Sumartin, SE., M.Si yang mengizinkan penulis mengambil
Trifonia Javalin, Tri Susanti Lempow, Florensia Irene. Terima kasih untuk
Sardila Syaifuddin S.H, Marselinda Padang S.H, Asnawati Nur, dan Melly
mendoakan penulis, tempat berbagi suka dan duka, tempat berkeluh kesah.
14. Kak Shella Pricillia T., S.H sebagai kakak rohani bagi penulis. Juga
S.H., Melly Anggraini, Nadya Nugrah, dan Jessica Gabriela. Terima kasih
Universitas Hasanuddi (PMK FH-UH). Kak Fenni, Kak Yola, Kak Chica,
ix
kak Agung, Kak Sepry, Kak Intan, Kak Shella, Kak Jhon, Kak Astrid, Kak
Santo, Kak Chery, Kak Lotta, Kak Esy, Kak Dian, Kak Mita, Kak Wiwik,
Kak, Destri, Kak April, Kak Fenty, Kak Winda, Dickson, Nelson
Jennifer, Alfreni, Elma, serta semua anggota yang tak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Terima kasih atas canda, tawa dan kebersamaan
layaknya keluarga yang berbagi suka dan duka. Tidak mengenal angkatan
Kecamatan Baraka Desa Kadingeh Kak Chries Gloryanto, Kak Jhon, Deti
Endriati, S.Si, Citra, S.KG, dan Eka Pertiwi yang telah berbagi suka duka
18. Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Setda Kota Makassar beserta
wisuda periode September 2017 secara khusus kepada Andi Mulya Tenri
Jaja S.H dan Nur Adilah Zainuddin S.H yang bersama-sama penulis
x
20. Alumni tahun 2013 SMA Katolik Makale, Alumni tahun 2010 SMP
Makale.
21. Seluruh pihak yang membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Terima kasih atas dukungan doa, semangat, dan saran yang
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis memohon kritik dan saran yang membangun
untuk melengkapi kekurangan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi pembaca dan penulisan karya yang berkaitan dengan skripsi ini.
bagi kita.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Pengawasan
xii
2. Unsur-Unsur Perizinan .................................................................. 20
3. Sifat-Sifat Perizinan ....................................................................... 23
4. Fungsi dan Tujuan ......................................................................... 24
5. Bentuk dan Isi ................................................................................ 28
6. Izin sebagai Instrumen Pengawasan .............................................. 30
C. Izin Mendirikan Bangunan
BAB V: PENUTUP
A. KESIMPULAN ....................................................................................... 67
B. SARAN ................................................................................................... 68
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 1945. Dalam alinea ini tergambar dengan jelas tujuan dan cita-cita
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1
berdasarkan hukum. Menurut Julius Stahl konsep Negara Hukum yang disebutnya
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan.”
Rumah sebagai tempat tinggal mempunyai peran strategis dalam
pembentukan watak dan kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun
terpenuhinya tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia yang
akan terus ada dan berkembang sesuai dengan tahapan atau siklus kehidupan
manusia.5
perencanaan yang seksama disertai keikutsertaan dana dan daya yang ada dalam
masyarakat. Setiap manusia dihadapkan pada tiga (3) kebutuhan dasar, yaitu
rumah sebagai tempat tinggal atau hunian, baik di perkotaan maupun perdesaan
4
Romi Librayanto. Ilmu Negara Cetakan Kedua. Pustaka Refleksi. Makassar. 2012. Hal. 156
5
Urip Santoso. Hukum Perumahan. Kencana. Jakarta. 2014. Hal. 1
2
terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pada dasarnya,
pemenuhan kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal atau hunian merupakan
yang layak dalam lingkungan yang baik dan sehat.7 Rumah yang layak adalah
Lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur merupakan lingkungan yang
penguasaan hak atas tanah, dan kelayakan prasarana dan sarana lingkungannya. 8
yang menjadi dasar hukum, kebijakan, arahan, dan pedoman dalam pelaksanaan
3
Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, mengatur
bangunan gedung, termasuk hak dan kewajiban pemilik dan pengguna bangunan
gedung pada setiap tahap penyelenggaraan bangunan gedung, termasuk hak dan
dan berkeadilan. Masyarakat diupayakan untuk terlibat dan berperan aktif bukan
umumnya. Segala kegiatan pembangunan tentu saja harus memenuhi standar dan
syarat-syarat yang sudah ditetapkan oleh pihak yang berwenang, seperti surat-
disamping itu agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka pelayanan
terhadap masyarakat dan pembangunan. Lebih jauh lagi melalui sistem perizinan
9
Teguh Sutanto. Panduan Praktis dan Mengurus Sertifikat Tanah dan Perizinannya. PT Suka
Buku. Jakarta. Halaman 74
10
Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudraja.Hukum Administrasi Negara Dan Kebijakan
Pelayanan Publik. Nuansa. Bandung. 2012. Hal. 94-95
4
1. Adanya suatu kepastian hukum
Namun dalam kenyataannya, masih banyak warga pemegang izin yang melakukan
pelanggaran. Masih banyak pula yang mendirikan bangunan tanpa memiliki izin
rumah dengan mengubah bentuk atau struktur bangunan tanpa mengurus IMB
terlebih dahulu, membangun rumah yang tidak sesuai dengan IMB dan mengubah
fungsi bangunan tanpa mengurus IMB terlebih dahulu. Begitu banyak kasus
tersebut yang ditemui di kabupaten Tana Toraja. Tentu banyak yang bertanya,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
5
1. Bagaimana pengawasan pelaksanaan Izin Mendirikan Bangunan di
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
sebagaimana mestinya.
mendirikan bangunan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengawasan
1. Pengertian Pengawasan
11
Adrian Sutedi, 2012. Hukum Keuangan Negara, Jakarta, hlm. 171
12
S.P Siagiaan, 1980. Administrasi Pembangunan, Jakarta, hlm. 2
7
bawahannya sesuai dengan rencana, perintah, tujuan atau kebijaksanaan yang
telah ditentukan.13
sebelumnya dalam suatu kegiatan kerja organisasi atau satuan kerja dan unit-
dengan memakai semua undang-undang, prosedur dan tata cara yang telah
dan tindakan dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas
13
Suwarno Handayaningrat, 1996. Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen, Jakarta, hlm. 8
14
Sondang P. Siagian, 1986. Filsafat Administrasi, Jakarta, hlm. 19
15
Ibid., hlm 20.
16
Prajudi Admosudirjo, 1994. Hukum Administrasi Negara, Jakarta, hlm. 84
17
Adrian Sutedi, 2012. Aspek Hukum kepabeanan, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 59
18
Victor M Situmorang, 1998. Aspek Hukum Pengawasan Melekat dalam Lingkungan Aparatur
Pemerintah. Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 21
8
2. Maksud dan Tujuan Pengawasan19
dengan pengawasan tersebut serta tujuan yang akan dicapai yang dapat dilihat
maksud untuk:
tidak;
adalah:
19
Ibid, hlm. 22-27
9
a. Untuk menjamin bahwa kekuasaan itu digunakan untuk tujuan
rakyat;
Rachman adalah:
10
pengawasan masyarakat (control social) yang objektif, sehat dan
bertanggung jawab;
bersalah dan rasa berdosa yang lebih mendalam untuk berbuat hal-
dan perintah;
yang dihasilkan;
organisasi.
3. Macam-macam Pengawasan
eksternaal, internal, preventif, maupun represif agar maksud atau tujuan yang
telah ditetapkan tercapai. Oleh karena untuk mencapai tujuan negara atau
11
organisasi, maka dalam hal pengawasan ini dapat pula diklasifikasikan
20
Ibid, hlm. 27.
12
dilakukan oleh pucuk pimpinan sendiri. Akan tetapi, di dalam
praktek hal ini tidak selalu mungkin. Oleh karena itu, setiap
a. Pengawasan Melekat
13
sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
b. Pengawasan Fungsional
c. Pengawasan Masyarakat
d. Pengawasan Legislatif
B. Perizinan
1. Pengertian Perizinan
dengan tujuan agar hukum memiliki kinerja yang baik. Salah satu kinerja
14
yang membedakan dengan yang lain adalah bahwa hukum memiliki kaidah
Selain itu, untuk mengendalikan setiap kegiatan atau perilaku individu atau
suatu perbuatan dan kekuasaan suatu peraturan yang menolak perbuatan itu.
menjadi tidak berlaku lagi bagi sesuatu hal yang istimewa (relaxio
yang tidak mampu dijalankan sendiri oleh pemerintah, lalu diserahkan kepada
15
menyatakan suatu izin yang memperkenankan seseoranga untuk menjalankan
van der Pot “Het is uiterst moelijk voor begrip vergunning een definitie te
itu). Hal ini disebabkan karena antara para pakar tidak terdapat persesuaian
paham, masing-masing melihat dari sisi yang berlainan terhadap objek yang
khusus, tetapi yang pada umumnya tidaklah dianggap sebagai hal-hal yang
a. Ateng Syafruddin
b. Sjachran Basah
24
Ibid, hlm. 198
25
Ibid
16
Izin adalah perbuatan hukum administrasi negara bersegi satu yang
peraturan perundang-undangan.
c. E. Utrecht
d. Bagir Manan
17
Dengan memberi izin, penguasa memperkenankan orang yang
atasnya.
Yang pokok pada izin dalam arti sempit yaitu bahwa suatu
18
2. Unsur-unsur Perizinan26
prosedur dan persyaratan tertentu. Dari pengertian ini ada beberapa unsur
a. Instrumen Yuridis
b. Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
hukum itu menjadi tidak sah. Oleh karena itu, dalam hal membuat
26
Ibid, hlm. 201
19
dan menerbitkan izin haruslah didasarkan pada wewenang yang
c. Organ Pemerintah
20
mengurangi campur tangan pemerintah dalam kegiatan
dalam suatu negara hukum tentu saja harus ada batas-batas atau
d. Peristiwa Konkret
tersebut.
21
e. Prosedur dan persyaratan
3. Sifat-sifat Perizinan
berikut:
a. Izin bersifat bebas, adalah izin sebagai keputusan tata usaha negara
dan tidak tertulis serta organ yang berwenang dalam izin kadar
22
yang bersifat menguntungkan isi nyata keputusan merupakan titik
lama.
23
masyarakat lainnya tidak bertentangan satu sama lain sehingga ketertiban
diberikan, dengan kata lain, fungsi pengaturan ini dapat disebut sebagai
Secara umum, tujuan dan fungsi dari perizinan adalah untuk pengendalian
Selain itu, tujuan dari perizinan itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:28
27
Adrian Sutedi op.cit hlm. 193
28
Adrian Sutedi op.cit hlm. 200
24
bidang retribusi tujuan akhirnya yaitu untuk membiayai
pembangunan.
Dalam hal Izin Mendirikan Bangunan, fungsi dari izin bangunan ini dapat
terkait.
29
Adrian Sutedi op.cit hlm. 194
25
instansi yang berkepentingan. Hal ini penting artinya agar wajah
adanya gangguan atau hal-hal yang merugikan pihak lain dan akan
berikut.
26
c) Segi pendapatan daerah, dalam hal ini pendapataan
Sesuai dengan sifatnya, yang merupakan bagian dari keputusan, izin selalu
dibuat dalam bentuk tertulis. Sebagai keputusan tertulis, secara umum izin
b. Yang dialamatkan
c. Dictum
30
Ridwan H.R op.cit hlm. 209
27
Keputusan yang memuat izin, demi alasan kepastian hukum, harus
menguntungkan.
dimasukkan pembatasan-pembatasan.Pembatasan-pembatasan
penangguhan.
28
e. Pemberian alasan
f. Pemberitahuan-pemberitahuan tambahan
hari.
29
persyaratan dalam pengurusan izin merupakan pengendali dalam
31
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/4071, diakses pada 19 Mei 2017 pukul 23.30
WITA. Jurnal Oleh Muh. Zulfan Hakim berjudul “Izin Sebagai Instrumen Pengawasan dalam
Mewujudkan Pemerintahan yang Baik” hlm. 13
32
Ibid.
33
Ibid, hlm. 14
30
sebuah izin bisa diberikan atau tidak, dan selanjutnya tentu saja mengawasi
atau di dalam tanah dan atau air, dalam bentuk gedung yang berfungsi baik
sebagai tempat manusia melakukan kegiatan untuk harian atau tempat tinggal
atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat
kegiatan khusus.36
bangunan.37
34
Ibid, hlm. 15
35
Adrian Sutedi, op.cit, hlm. 195
36
Lihat UU No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung
37
Adrian Sutedi, op.cit, hlm. 195
31
Izin mendirikan bangunan adalah izin yang diberikan oleh pemerintah
daerah kepada orang pribadi atau badan hukum untuk mendirikan bangunan
ruang yang berlaku dan sesuai dengan syarat-syarat keselamatan bagi yang
38
Adrian Sutedi, op.cit,
39
Lihat PP No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 tahun 2002 tentang
bangunan gedung
32
a. status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang
hak atas tanah;
b. status kepemilikan bangunan gedung; dan
c. izin mendirikan bangunan gedung; sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku."
4) Pasal 8 ayat (4) menyebutkan bahwa: "Ketentuan mengenai izin
undangan."
33
5) Pasal 37 ayat (4) menyebutkan bahwa: "Izin pemanfaatan ruang
kewenangannya."
yang tidak sesuai lagi akibat adanya perubahan rencana tata ruang
layak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) diatur
berhak untuk:
34
tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan
kerugian."
orang wajib:
pemanfaatan ruang;"
35
dimaksud pada ayat (2), kecuali bangunan gedung fungsi khusus
a. status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak
atas tanah;
bangunan gedung."
36
9) Pasal 14 ayat (2) menyebutkan bahwa: "Izin mendirikan bangunan
gedung."
37
13) Pasal 14 ayat (6) menyebutkan bahwa: "Keterangan rencana
gedung."
dengan:
a. tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau tanda bukti
perjanjian pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11;
b. data pemilik bangunan gedung;
c. rencana teknis bangunan gedung; dan
d. hasil analisis mengenai dampak lingkungan bagi bangunan
gedung yang menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan."
15) Pasal 15 ayat (2) menyebutkan bahwa: "Untuk proses pemberian
38
17) Pasal 15 ayat (4) menyebutkan bahwa: "Izin mendirikan bangunan
umum kabupaten/kota."
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) selain
laporan perencanaan."
39
disetujui, dan disahkan untuk memperoleh izin mendirikan
bangunan gedung."
berwenang."
40
26) Pasal 68 ayat (1) menyebutkan bahwa: "Pelaksanaan konstruksi
rumah tinggal tunggal dan rumah tinggal deret, dan dalam jangka
a. bangunan gedung yang tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki
lagi;
41
c. bangunan gedung yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan
gedung."
a. peringatan tertulis;
b. pembatasan kegiatan pembangunan;
c. penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaan
pembangunan;
d. penghentian sementara atau tetap pada pemanfaatan bangunan
gedung;
e. pembekuan izin mendirikan bangunan gedung;
f. pencabutan izin mendirikan bangunan gedung;
g. pembekuan sertifikat laik fungsi bangunan gedung;
h. pencabutan sertifikat laik fungsi bangunan gedung; atau
i. perintah pembongkaran bangunan gedung."
42
33) Pasal 114 ayat (2) menyebutkan bahwa: "Pemilik bangunan gedung
34) Pasal 114 ayat (3) menyebutkan bahwa: "Pemilik bangunan gedung
35) Pasal 114 ayat (4) menyebutkan bahwa: "Pemilik bangunan gedung
36) Pasal 115 ayat (1) menyebutkan bahwa: "Pemilik bangunan gedung
43
sementara sampai dengan diperolehnya izin mendirikan bangunan
gedung."
37) Pasal 115 ayat (2) menyebutkan bahwa: "Pemilik bangunan gedung
Pemerintah ini:
44
untuk mengurus IMB dan perintah pembongkaran bangunan
gedung.”
denda.
45
7) Pasal 25 ayat (1) menyebutkan bahwa: “Pemerintah Daerah
46
rumah tinggal yang tidak mampu, biaya pembongkaran ditanggung
berkala.”
47
oleh satuan kerja perangkat daerah yang membidangi perizinan
dan/atau pengawasan.”
sanksi.”
48
c. tata cara proses penerbitan IMB sejak permohonan diterima
sampai dengan penerbitan IMB; dan
d. teknis perhitungan dalam penetapan retribusi IMB
49