Materi Makalah (2) KMB Hernia
Materi Makalah (2) KMB Hernia
2. Etiologi
3. Patofisiologi
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti tekanan
pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat atau
bersin dan perpindahan bagian usus ke daerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada
daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan
dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu
ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal,
kemudian terjadi hernia. Karena organ – organ selalu saja melakukan pekerjaan yang berat dan
berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah penonjolan yang mengakibatkan
kerusakan yang sangat parah. Sehingga akhirnya menyebabkan kantung yang terdapat dalam
perut menjadi atau mengalami kelemahan jika suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat
menyebabkan ganggren.
4. Manifestasi klinis
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi.
2. Resti infeksi b/d luka insisi bedah/operasi.
3. Gangguan pola tidur b/d nyeri post operasi
4. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum.
3. Rencana asuhan keperawatan
Dx keperawatan I: Gangguan rasa nyaman nyeri b/d diskontuinitas jaringan akibat tindakan
operasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x24 jam, diharapkan nyeri hilang
atau berkurang.
Kriteria hasil :
a. Klien mengatakan rasa nyeri berkurang
b. Tanda – tanda vital dalam batas normal
c. Pasien tampak rileks dan tenang.
Intervensi :
1. Observasi tanda – tanda vital
2. Kaji pengalaman nyeri pasien, intensitas/skala nyeri
3. Anjurkan klien istirahat ditempat tidur
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Ajarkan teknik nonfarmakologik : relaksasi dan napas dalam.
6. Kolaborasi untuk pemberian analgetik.
Dx keperawatan II: Resti infeksi b/d luka insisi bedah/operasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x24 jam, diharapkan tidak ada tanda
infeksi.
Kriteria hasil :
a. Tidak da tanda – tanda infeksi seperti pus
b. Luka bersih, tidak lembab dan kotor
c. Tanda – tanda vital normal.
Intervensi :
1. Pantau tanda – tanda vital
2. Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptic.
3. Lakukan perawatan terhadap prosedur invasif seperti infuse, kateter, drasinase luka dll.
4. Jika ditemukan tanda – tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan
leukosit.
5. Kolaborasi untuk pemberian antibiotic.
Dx keperawatan III : Gangguan pola tidur b/d nyeri post operasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x24 jam diharapkan pasien dapat
tidur dengan nyaman.
Kriteria hasil :
a. Pasien mengungkapkan kemampuan untuk tidur.
b. Pasien tidak merasa lelah ketika bangun tidur
c. Kualitas dan kuantitas tidur normal.
Intervensi :
1. Berikan kesempatan untuk beristirahat/tidur sejenak, anjurkan latihan pada siang hari, turunkan
aktivitas mental/fisik pada sore hari.
2. Hindari penggunaan pengikatan secara terus – menerus
3. Evaluasi tingkat stress orientasi sesuai perkembangan hari demi hari.
4. Lengkapi jadwal tidur dan ritual secara teratur. Katakan pada pasien bahwa “ ini adalah waktu
untuk tidur”
5. Berikan makanan kecil sore hari, susu hangat, mandi dan masase punggung
6. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat sesuai indikasi.
Dx keperawatan IV : Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x24 jam, diharapkan klien dapat
melakukan aktivitas ringan atau total.
Kriteria hasil :
a. Perilaku menunjukkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
b. Pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu.
c. Koordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainnya baik.
Intervensi :
1. Rencanakan periode istirahat yang cukup
2. Berikan latihan aktivitas secara bertahap
3. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
4. Setelah latihan dan aktivitas kaji respon pasien.
Daftar pustaka:
Poppy Kumala dkk. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Edisi 25. Jakarta : EGC, 1998.
Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid II. Media Aesculapius FKUI.
Jakarta,2000.