PAN DE MAROS
Oleh :
Asshah Bayana F (09)
SMAN 4 JEMBER
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam
makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga sampai yang mahal.
Untuk kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani oleh setiap orang. Dengan
aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan
tambahan yang bermanfaat dan kaya akan nutrisi untuk kesehatan tubuh. Makanan-makanan
yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah beragam, tetapi umumnya makanan tersebut
bukanlah makanan tradisonal yang khas Indonesia, serta harga yang ditawarkan juga
kebanyakan terlalu mahal.
Salah satu makanan tradisional yang cukup sederhana, tetapi sangat cocok menjadi
makanan atau snack konsumsi untuk hari hari santai dan liburan, dan sekaligus merupakan
makanan yang juga cukup istimewa adalah “ROTI MAROS” Pembuatan makanan terbaru
yang khas berasal dari Indonesia yaitu di Makassar ini dilakukan dengan cara yang sangat
sederhana, tetapi lebih higienis, serta akan dijual dengan harga yang sangat terjangkau, maka
tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.
Keberadaan Roti Maros sebagai salah satu makanan tradisonal khas Indonesia memiliki
berbagai macam rasa, mengandung protein dan juga lezat, untuk itu, perlu di kembangkan
dan di promosikan ke masyarakat, sehingga usaha ini memang layak dikembangkan menjadi
salah satu usaha kuliner alternatif di Indonesia.
Dengan meihat potensi atau kelebihan seperti hal tersebut di atas, maka saya ingin
membuat usaha makanan, yaitu usaha makanan “PAN DE MAROS” untuk dikembangkan
menjadi usaha besar agar masyarakat tidak akan pernah lupa dengan makanan tradisional
yang khas Indonesia tersebut.
B. Visi
Menjadikan roti maros sebagai makanan tradisonal khas Indonesia yang mampu menembus pasaran
dunia
C. Misi
1. Mendapatkan keuntungan.
2. Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang saya buat, agar mencapai target penjualan.
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
4. Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tidak hilang.
5. Memasarkan produk lokal hingga ke dunia internasional
Dari hal membuka usaha ini saya bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang saya miliki yaitu
Kemampuan di bidang kuliner, di dunia usaha bentuk dari pengalaman dan menambah wawasan atas ilmu
yang telah saya ketahuai dan ingin berinovasi dengan makanan tradisional sehingga makanan tradisional
tidak akan kalah dalam kualitas dengan makanan makanan di jaman yang moden ini, saya akan berenovasi
dengan mengembangkan kembali roti tradisional yaitu roti maros menjadi lebih menarik dan lebih
berkualitas. Tidak hanyak roti maros dengan isian selain selai srikaya saja, namun berbagai perpaduan rasa
lainnya. Tanpa menghilangkan cita rasa khas dari roti maros.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Profil
Roti maros adalah roti khas kota Angin Mamiri, selalu jadi buruan oleh-oleh. Roti
tradisional masyarakat Bugis ini berasal dari daerah Maros yang letaknya di bagian utara kota
Makassar. Jika berkunjung ke Makassar, hampir di sepanjang Jl. Poros Makassar-Maros
terdapat industri rumahan yang memproduksi roti maros ini. Roti dengan bentuk bulat
menyatu ini hanya berisikan selai srikaya.
Tidak akan kamu temukan roti maros dengan isian selain selai srikaya, sekalipun ada
namanya bukan roti maros. Roti maros akan sangat lezat bila disantap dalam keadaan hangat.
Kalau kamu berniat membeli roti ini sebagai oleh-oleh alangkah baiknya tidak dibiarkan
berlama-lama di ruangan terbuka. Sebab, roti maros ini tidak akan awet bila berada.
2. Strategi Pasar
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan dalam
melakukan strategi pasar antara lain :
1. Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di
capai, produk yang harus saya buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai
kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmatin
dari anak anak hingga orang dewasa.
2. Targeting
Target pasar yang saya bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat, sekolah saya
sendiri, serta warung warung kecil.
3. Positioning
Agar produk saya ini mudah dikenali oleh masyarakat, saya berinovasi dengan cara
menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada, bahan
yang saya tambahkan yaiu seperti kacang, coklat dan seres mix, sehingga tampilan
lebih menarik rasa lebih unggul dan kulitas sangat baik, sehingga konsumen dapat
mengenali dengan mudah produk ini.
3. Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha
Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha Setiap kegiatan untuk
memulai usaha saya harus mengukur kemampuan saya terhadap lingkungan atau pesaing
melalui SWOT.
1. Kekuatan ( Strength )
Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk
yang saya buat ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena bahan dasarnyaa menggunakan
ubi yang banyak mengandung nutrisi juga pembuatan yang higienis.
2. Kelemahan ( Weakness )
➢ Produk tidak tahan lama.
➢ Produk mudah di tiru.
➢ Harga bahan baku tidak stabil.
3. Peluang ( Oportunity )
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha pan de
maros ini berbeda dengan roti msros yang biasa, pan de maros ini produk hasil
modivikasi yang sedemikian sehingga menjadi produk baaru serta menarik yang
dapat bersaing dengan makanan-makanan modern, roti maros di jaman sekarang
sudah jarang sekali yang memproduksi, sehingga saya mempunyai peluang yang
cukup baik, dalam pemasaran, apalagi pan de maros ini memiliki varian baru
yang dapat menarik minat konsumen unuk merasakan sensasi baru dari roti maros
ini.
4. Ancaman (Trash)
Ancaman yang dapat timbul dari usaha ini antara lain :
Pesaing yang tidak sehat.
Bahan baku yang tidak stabil.
Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga
menjatuhkan produk saya.
BAB III
MANAGEMEN PRODUKSI
A. Proses Produksi
1. Konsep Produk
Menyempurnakan ide dasar tentang apa yang saya inginkan dari produk saya.
Apa saja bahan yang dibutuhkan dan siapa yang akan mengonsumsinya
2. Penelitian
Ada 2 hal penting yang perlu diteliti pada tahap ini:
Permintaan, Apakah banyak peminat dari produk ini?
Apakah sudah ada produk yang serupa dengan produk saya?
3. Pengembangan Produk
Pada tahap ini, saya bisa mulai mengembangkan produk saya. Ada beberapa
hal yang harus saya pertimbangkan disini :
Pahami dengan pasti fungsi atau manfaat produk saya
Pikirkan tentang seberapa kuat dan tahan lama produk tersebut
Seberapa andal produk tersebut
Berapa biaya produksi, dan apakah ini memberikan ruang untuk
mendapatkan keuntungan tanpa harga yang akan membuat pembeli
marah?
Pikirkan tentang kerumitan pembuatan, dengan mempertimbangkan
berapa banyak bagian yang dibuat untuk setiap harinya.
Bahan apa yang dibutuhkan untuk produksi?
4. Proses Produksi
Proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan
kan azas higenis guna terciptanya kepercayaan terhadap konsumen akan
produk yang saya pasarkan.
5. Menyusun Laporan Keuangan
Tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem managemen yang baik dalam
kegiatan usaha. Saya percaya, jika penangana keungan tersusun dengan baik
maka semua kegiatan produksi akan berjalan lancar dan maksimal.
B. Bahan Baku
1. Bahan Baku Roti
Berikut rincian bahan baku yang digunakan :
D. Biaya Lain-Lain
E. Cara Pembuatan
Membuat Isian:
Rebus gula merah dengan air lalu saring. Tuang ke baskom /wadah
Siapkan wadah lain, campurkan kara, air, telur, garam, vanili dan terigu aduk rata.
Masukkan ke air gula merah masak sampai mendidih sambil terus diaduk. Aduk terus
biarkan mendidih beberapa saat hingga tanak.
Membuat Roti:
Campurkan semua bahan roti kecuali margarin, lalu uleni.
Tambahkan margarin, lalu uleni lagi sampai kalis. Lanjutkan dengan Mixer kaki
spiral selama 5 menit sampai kalis. Diamkan adonan hingga mengembang dua kali
lipat.
Lumuri talam dengan margarin, bentuk roti sesuai selera.
Panggang roti hinggga matang. Keluarkan roti dari cetakan, saat masih panas lumuri
dengan margarin.
Setelah dingin belah roti, isi belahan dengan selai kaya gula merah. Tutup lalu
hindangkan.
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
A. Modal / Pemasukkan
Modal yang saya keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar Rp.220.000
= Rp. 220.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan 100
produk dengan modal pengeluaran Rp. 220.000
PENUTUP
A. Kesimpulan
PAN DE MAROS merupakan brand produk yang di ciptakan oleh saya dalam
bidang ini, saya menciptakan produk ini atas survey yang saya lakukan unuk mencari
peluang bisni yang baik dan bermanfaat (yang di butuh kan) oleh masyarakat, saya
sangat mengharapkan produk yang saya buat dapat diterima dan dapat disenangi
olehpara konsumen dantertanam dibenak masyarakat luas dengancara konsinyasinya
ditoko cemilan.
Saya menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali yang
Maha Kuasa.Dalam pembuatan proposal ini tentunya masih banyak kekurangan,untuk
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna lebih baiknya
penyusunan proposal yang selanjutnya.
Akhir dari sayaan proposal ini saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan proposal dan pendirian usaha
“PAN DE MAROS” Dan terima kasih juga atas terkabulnya proposal ini, serta saya
berharap agar pelaksanaan usaha yang saya dirikan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar seperti harapan saya.
B. Saran