Anda di halaman 1dari 10

SASARAN BELAJAR

1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Hepar


1.1 Makroskopik
1.2 Mikroskopik
2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Hepar
2.1 Fungsi Hepar
2.2 Fungsi Sintesis Hepar
2.2 Metabolisme Bilirubin
2.3 Detoxsifikasi Hepar
3. Memahami dan Mejelaskan Hepatitis A
3.1 Definisi
3.2 Epidemiologi
3.3 Etiologi (sturktur dan siklus hidup virus)
3.4 Patofisiologi
3.5 Manifestasi Klinis
3.6 Diagnosis (pemeriksaan umum. tujuan pemeriksaan apakah untuk fungsi sekresi,
detoksifikasi, fungsi. hasil menandakan apa, pemeriksaan enzim hati (markernya apa saja)
dan Diagnosis Banding (Hepatitis A-E).
3.7 Tatalaksana
3.8 Pencegahan
3.9 Komplikasi
3.10 Prognosis
1. Anatomi Hepar
1.1 Makroskopik
Sebagian besar hati terletak di perut kanan atas. Organ ini meluas melewati epigastrium
sampai ke perut kiri atas. Dimensi hati mulai dari regio hypocondria kanan melewati regio
epigastrica sampai ke perut kiri. Hati dibungkus oleh suatu kapsul jaringan ikat yang disebut
dengan peritoneum kecuali daerah hati yang tidak dibungkus oleh jaringan ikat, daerah itu
disebut dengan area nuda. Pada hati yang berjalan hanya di mesohepathicum adalah arteri
pemasok dan vena portae hepatis pemasuk serta ductus choledochus.
Terdapat dua facies pada hati yaitu facies diaphragmatica (dilihat dari ventral) dan facies
visceralis (dilihat dari kaudal). Pada facies diaphragmatica dapat dilihat dua lobus hati yaitu
lobus hepatis dextra dan lobus hepatis sinistra. Kedua lobus ini dipisahkan oleh ligamentum
falciforme hepatis yang nantinya akan berlanjut menjadi ligamentum teres hepatis. Pada facies
visceral dapat dilihat dua lobus lainnya yaitu lobus caudatus dan lobus quadratus. Kita juga dapat
melihat porta hepatis dimana tempat keluar masuknya pembuluh darah, pembuluh darah limfatik,
saluran empedu dan saraf (ductus hepaticus communis, A. hepatica propria, V. portae hepatis).
Apabila hati dilihat dari ventral. Pada porta hepatis, A. hepatica propria, V. portae
hepatis, dan ductus hepaticus communis berjalan masuk ke hati sebagai “trias portal”. Cabang
sentralnya pada awalnya mencabang – menjadi dua cabang besar dan secara fungsional mempagi
hati menjadi pars hepatis sinistra dan pars hepatis dextra. Batas antara keduanya terletak pada
sebuah garis imajinatif, yang kira-kira menghubungkan tempat kandung empedu dengan tempat
v. cava inferior, jadi tidak identic dengan batas yang dapat dilihat dari luar, yaitu lig. Falciforme.
Selanjutnya, tria portal bercabang-cabang lagi menjadi dua bagian besar sehingga total bentuk
delapan segmen yang secara fungsional saling bergantung. Dengan begitu, dimungkinkan
pengambilan satu atau bahkan beberapa segmen secara bedah, tanpa harus menimbulkan
kerusakan total pada hati. Selain itu, bagian-bagian hati memiliki kemampuan regenerasi yang
tinggi.

1.2 Mikroskopik
Bagian lobulus hati antara vena sentral (9) dan jaringan ikat perifer septum interlobular
(1, 6) dari area portal diilustrasikan secara lebih rinci. Di septum interlobular (1, 6) adalah bagian
melintang dari vena portal (4), arteri hepatik (3), saluran empedu (5), dan pembuluh limfatik (2).
Penampang banyak arteri hepatik (3) dan saluran empedu (5) disebabkan oleh percabangannya di
septum atau jalurnya ke dalam dan keluar dari septum.
Cabang vena portal (4) dan arteri hepatik (3) menembus septum interlobular (1, 6) dan
membentuk sinusoid (8, 10). Sinusoid (8, 10) terletak di antara pelat sel hati (7) dan mengikuti
percabangan dan anastomosisnya. Sel endotel yang terputus-putus (10) melapisi sinusoid (8, 10)
dan vena sentral (9). Sel darah (eritrosit dan leukosit) di sinus (8) mengalir ke vena sentral (9)
dari setiap lobulus. Hadir di sinusoid (10) juga makrofag tetap yang disebut sel Kupffer.
Mayoritas sel yang melapisi sinusoid hati (5) adalah sel endotel (2). Sel-sel kecil ini
memiliki sitoplasma yang dilemahkan dan inti kecil. Untuk mendemonstrasikan sel fagositik di
sinusoid hati (5), seekor hewan disuntik secara intravena dengan tinta India. Sel Kupffer
fagositik (3, 7) mencerna partikel karbon dari tinta, yang mengisi sitoplasma mereka dengan
endapan gelap. Akibatnya, sel Kupffer (3, 7) menjadi menonjol di sinusoid (5) di antara lempeng
hati (6). Sel Kupffer (3, 7) adalah sel besar dengan beberapa proses dan garis besar tidak teratur
atau seperti bintang yang menjorok ke dalam sinusoid (5). Inti sel Kupffer (3, 7) dikaburkan oleh
partikel karbon yang tertelan. Di pinggiran lobulus terlihat bagian jaringan ikat septum
interlobular (1) dan bagian dari saluran empedu (4) yang dilapisi dengan sel kuboid.

2. Fisiologi
2.1 Fungsi Hepar
Daftar Pustaka
Prometheus
Atlas difiore
Robert L. Sorenson and T. Clark Brelje. 2014. A Guide to Microscopic Structure of Cells, Tissues and
Organs 3rd Ed. Minnesota. https://histologyguide.com/

Anda mungkin juga menyukai