Anda di halaman 1dari 2

SISTITIS

Seorang perempuan, usia 22 tahun, datang ke dokter puskesmas dengan keluhan nyeri saat
buang air kecil (anyang-anyangan). Keluhan dirasakan sejak satu hari sampai di rumah
setelah bepergian jauh, dan pasien malas BAK selama perjalanan. Pemeriksaan fisik dalam
batas normal. Pada pemeriksaan urinalisis didapatkan warna urin keruh, proteinuria (-),
leukosit esterase (+), nitrit (+). Sedimen urin : jumlah leukosit 30-15 sel/LPB, eritrosit 3-5
sel/LPB, epitel (+++) dan bakteri (+).

Kata sulit :
1. Leukosit esterase :

Pertanyaan :
1. Mengapa terdapat keluhan nyeri saat buang air kecil?
2. Mengapa keluhan baru timbul setelah 1 minggu setelah pasien malas BAK?
3. Apa hubungan pasien malas BAK dengan keluhan pasien?
4. Mengapa warna urin keruh?

Jawaban :
1. kontraksi pada buli-buli menyebabkan rasa nyeri
2.
3.
4. Urin mengandung pyuria, hematuria, bacteriuria

1. Definisi
Sistitis akut adalah inflamasi akut pada mukosa buli – buli yang sering disebabkan oleh
infeksi bakteri

2. Etiologi
- Mikroorganisme : E. Coli, Enterococci, Proteus, Stafilokokus aureus
- Pertahanan local menurun akibat penyakit sistemik seperti diabetes melitus atau trauma
local seperti saat pada senggama
- Bahan kimia : detergen yang dicampur kedalam air untuk rendam duduk, deodorant yang
disemprotkan pada vulva, obat – obatab yang dimasukan intravesika untuk terapi kanker
buli-buli (siklofosfamid)

3. Epidemiologi
- Wanita lebih sering mengalami sistitis daripada pria
Karena uretra wanita lebih pendek dari pada pria, selain itu pria memiliki getah cairan
prostat yang berfungsi sebagai bakterisidal

4. Klasifikasi

5. Patofisiologi
Reaksi inflamasi menyebabkan mukosa buli-buli menjadi kemerahan (eritema),
edema, dan hipersensitif sehingga jika buli – buli terisi urin, akan mudah terangsang untuk
segera mengeluarkan isinya; hal ini menumbulkan gejala frekuensi. Kontraksi buli – buli akan
menyebabkan rasa sakit/nyeri di daerah suprapubic dan eritema mukosa buli – buli mudah
berdarah dan menimbulkan hematuria. Tidak seperti gejala pada infeksi saluran kemih
sebelah atas, sistitis jarang disertai dengan demam, mual, malaise, dan kondisi umum
menurun. Jika disertai demam dan nyeri pinggang perlu difikirkan adanya penjalaran infeksi
ke saluran kemih sebelah atas.
Pemeriksaan urin berwarna keruh, berbau, dan pada urinalisis terdapat piria,
hematuria, bacteriuria. Kultur urin sangat penting untuk mengetahui jenis kuman penyebab
infeksi. Jika sistitis sering mengalami kekambuhan perlu difikirkan adanya kelainan lain pada
buli – buli (keganasan, urolitiasis) sehingga diperlukan pemeriksaan pencitraan (PIV, USG)
atau sistoskopi.

6. Diagnosis dan Diagnosis banding

7. Manifestasi Klinis
- Frekuensi berkemih meningkat
- Rasa nyeri pada suprapubic
- Hematuria
- Jarang menimbulkan demam, mual, muntah, malaise, kondisi umum menurun
Jika ada demam dan nyeri pinggang kemungkinan ada penjalaran infeksi ke saluran kemih
sebelah atas
- Urin keruh

8. Tatalaksana
- Uncomplicated sistitis : terapi dengan antimikroba dosis tunggal atau jangka pendek (1-3
hari).
- Antimikroba : Nitrofurantion, trimetropin-sulfametoksazol, ampisilin
- Obat golongan antikolinergik : mencegah hiperiritabilitas buli – buli
- Anetiseptik : fenazopridin hidroklorida

Anda mungkin juga menyukai