Oleh:
I Putu Gde Inov Bagus Prasetya (F1A220008)
KELAS B
PRODI STATISTIKA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Implementasi Nilai Kerakyatan Dapat Meningkatkan Kualitas Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara” tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Nilai Pancasila yang menjadi fokus pada kesempatan ini adalah nilai pada
sila ke empat. Sila ke empat berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Pada sila tersebut
terdapat nilai yang sangat menarik apabila dapat kita implementasikan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pancasila?
2. Apa itu nilai kerakyatan pada Pancasila?
3. Bagaimana penerapan nilai kerakyatan pada Pancasila dalam meningkatkan
kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian, sejarah, dan fungsi dari Pancasila
2. Untuk mengetahui makna dari nilai kerakyatan pada Pancasila
3. Untuk mengetahui penerapan nilai kerakyatan pada Pancasila dalam
meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PANCASILA
Istilah “Pancasila” telah dikenal di Indonesia sejak zaman majapahit abad
XIV, yaitu terdapat pada buku Negara Kertagama karangan Empu Prapanca dan
dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Tetapi baru dikenal oleh
bangsa Indonesia sejak tanggal 1 Juni 1945, yaitu pada waktu Ir. Soekarno
mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang Badan Penyidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
3
a. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata panca, yang berarti “lima”, dan Sila berarti “sendi,
atas, dasar atau peraturan perilaku yang penting dan baik”.
b. Notonegoro
Pancasila adalah filosofi dasar dan ideologi negara yang dapat diharapkan
mewakili pandangan kehidupan bangsa Indonesia sebagai dasar persatuan
warga indonesia.
c. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa orang Indonesia yang telah dikubur oleh budaya
Barat selama beberapa generasi. Dengan demikian Pancasila bukan hanya
filsafat negara, tetapi lebih umum filsafat rakyat Indonesia.
4
Bangsa Indonesia. Pancasila di angkat atau di ambil dari nilai-nilai adat istiadat
yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia, dengan kata lain
pancasila merupakan bahan yang di angkat dari pandangan hidup masyarakat
Indonesia.
d. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat indonesia,
hal tersebut melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang
merupakan cita-cita yang ingin digapai serta sesuai dengan jiwa Indonesia serta
karena pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya Indonesia. Menurut Von
Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing-masing yang disebut
Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa
lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada jaman dahulu
kala pada masa kejayaan nasional.
e. Pancasila merupakan Sumber dari segala sumber tertib hukum
Poin ini dapat diartikan bahwa segala peraturan perundang-undangan /
hukum yang berlaku dan dijalankan di Indonesia harus bersumber dari Pancasila
atau tidak bertentangan (kontra) dengan Pancasila. Karena segala kehidupan
negara indonesia berdasarkan pancasila
f. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Pancasila sebagai kepribadian bangsa karena Pancasila lahir bersama
dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia
dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan
dengan bangsa lain. dan Pancasila Merupakan wujud peran dalam
mencerminkan adanya kepribadian Negara Indonesia yang bisa mem bedakan
dengan bangsa lain, yaitu amal perbuatan, tingkah laku dan sikap mental
bangsa Indonesia.
g. Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia
Dalam Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia yang
menjadikan pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa.
dimana tujuan akhirnya yaitu untuk mencapai masyarakat adil, makmur yang
merata baik materiil maupun spiritual yang berdasarkan Pancasila.
5
h. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Karena saat berdirinya bangsa indonesia, Pancasila merupakan perjanjian
luhur yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa untuk dilaksanakan, di
lestarikan dan di pelihara. Artinya Pancasila telah disepakati secara nasional
sebagai dasar negara tanggal 18-Agustus-1945 pada sidang PPKI (Panitia
Persiapan kemerdekaan Indonesia), PPKI ini merupakan wakil-wakil dari
seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur (Pancasila)
tersebut.
i. Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa
Indonesia. Karena Pancasila merupakan palsafah hidup dan kepribadian
Bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh
Bangsa Indonesia diyakini paling benar, bijaksana, adil dan tepat bagi Bangsa
Indonesia guna mempersatukan Rakyat Indonesia.
j. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa indonesia
yang teah membentuk watak, sikap, prilaku, etika dan tata nilai norma yang telah
melahirkan pandangan hidup
6
menciptakan keadaan negara yang lebih baik dengan berlandaskan pada nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Dengan
demikian, diharapkan warga negara dapat memahami dan melaksanakan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari kegiatan-kegiatan
sederhana yang menggambarkan hadirnya nilai-nilai Pancasila tersebut dalam
ma syarakat. Misalnya saja, masyarakat selalu bahu-membahu dalam ikut
berpartisipasi membersihkan lingkungan, saling menolong, dan menjaga satu
sama lain. Hal tersebut mengindikasikan bahwa nilai-nilai Pancasila telah
terinternalisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Pada makalah ini yang menjadi fokus pembahasan adalah nilai kerakyatan.
Nilai kerakyatan terdapat pada sila ke-empat yang berbunyi “Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Sila
keempat mengandung makna mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat dan menghormati keputusan musyawarah.
1. Makna Sila Keempat
Sila yang keempat mencerminkan tata cara dan mekanisme dalam
memperjuangkan usaha-usaha kerakyatan. Sila keempat sering dijadikan
sistem demokrasi di Indonesia. Demokrasi itu sendiri bukan suatu wujud yang
kaku, tetapi sistemnya tidak harus seragam disemua tempat tetapi disesuaikan
dengan kondisi sosial kultural bangsa indonesia yang demikian majemuk.16
Asas kekeluargaaan adalah suatu bangunan yang unggul dan dapat diterapkan
dalam masyarakat modern. Manifestasinya antara lain adalah keinginan untuk
selalu mendahulukan musyawarah dan mufakat guna menghindar diktator
mayoritas atau tiranim minoritas.17 Pembicaraan mengenai kerakyatan
indonesia, maka satu hal yang harus tetap diingat adalah bahwa terdapat satu
kenyataan adanya kemajemukan struktur politik, ekonomi, sosial dan kultural.
2. Nilai Kerakyatan
Nilai merupakan salah satu istilah yang cukup lekat dalam kehidupan
manusia, nilai ini identik dengan prasangka individu atau kelompok terhadap
individu lainnya. Terdapat berbagai definisi nilai yang bermacam-macam,
namun semua maknanya dipengaruhi oleh aktivitas sehari-hari. Sederhananya,
nilai diartikan sebagai gagasan yang dipandang baik dan indah pada kehidupan
seseorang. Hanya dari nilai saja kita sudah mampu mengenal karakter orang
7
lain, sehingga nilai akan memberikan permaknaan yang cukup penting bagi
kehidupan sehari-hari. Secara umum, nilai dapat didefinisikan sebagai suatu hal
yang dianggap baik atau buruk bagi kehidupan.
Kerakyatan berasal dari kata “rakyat”, yang berarti sekelompok manusia
yang mendiami suatu wilayah tertentu. Kerakyatan berarti suatu prinsip yang
mengakui bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Kerakyatan
disebut juga kedaulatan rakyat, artinya rakyat yang berdaulat, berkuasa (Hadi,
1994: 129). Prinsip kedaulatan rakyat ini merupakan suatu cita-cita politik.
Secara filosofis, isi kerakyatan adalah kesesuaian dengan hakikat rakyat. Oleh
karena rakyat yang dimaksud adalah jumlah keseluruhan orang Indonesia maka
hakikat orang Indonesia itu dapat dikembalikan kepada hakikat manusia
sebagaimana telah diuraikan di atas (Notonagoro, 1971:123).
Nilai kerakyatan merupakan sebuah hal yang dianggap baik yang
memberikan permaknaan yang cukup penting bagi kehidupan dimana nilai
tersebut mementingkan rakyat sebagai kekuasaan tertinggi. Dimana yang
menjadi kepentingan yang paling utama adalah rakyat itu sendiri tanpa
memandang individu atau kelompok tertentu. Secara sederhana, Maksud dari
nilai kerakyatan ini adalah negara kita mengutamakan rakyat. Jadi, rakyat
Indonesia harus diutamakan, seperti yang sudah sering kita dengar yaitu dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
C. IMPLEMENTASI NILAI KERAKYATAN
Dalam setiap Sila yang terkandung di dalam Pancasila memiliki butir-butir
penting dimana setiap butir menekankan atau mengharuskan rakyat Indonesia
untuk melakukan pengamalan Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Butir-butir yang terdapat pada sila ke empat atau nilai
kerakyatan, yaitu:
a. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
b. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
c. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
d. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
8
e. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
f. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
g. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
h. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
i. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
j. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
k. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
9
g. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik
terhadap masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
h. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.
i. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.
j. Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena
perbedaan merupaan suatu bawaan kodrat manusia.
k. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu,
kelompok, ras, suku, maupun agama.
l. Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang
beradab.
m. Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial agar
tercapainya tujuan bersama.
2. Implementasi Nilai Kerakyatan Di Sekolah:
a. Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman dalam
menyelesaikan masalah.
b. Memberikan suara dalam pemilihan ketua kelas ataupun ketua OSIS
c. Menerima kekalahan dengan ikhlas apabila kalah bersaing dengan teman
lain.
d. Berani mengkritik teman, ketua kelas maupun guru yang bertindak semena-
mena.
e. Mengutamakan rapat OSIS daripada bermain bersama teman.
f. Berani mengemukakan pendapat di depan kelas.
g. Melaksanakan segala aturan dan keputusan bersam dengan ikhlas dan
bertanggung jawab.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang didalamnya terkandung
lima sila yang mempunyai nilai-nilai penting disetiap silanya. Secara etimologis,
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu panca dan syila, panca berarti
lima dan syila berarti alas atau dasar, jadi pancasila berarti lima dasar yang
harus ditaati dan dilaksanakan. Pancasila memiliki berbagai fungsi seperti dasar
negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa.
Sila ke-empat pada Pancasila berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Sila yang ke-
empat mencerminkan tata cara dan mekanisme dalam memperjuangkan usaha-
usaha kerakyatan. Sila keempat sering dijadikan sistem demokrasi di Indonesia.
Sila ke-empat mengandung nilai kerakyatan, Maksud dari nilai kerakyatan ini
adalah negara kita mengutamakan rakyat. Jadi, rakyat Indonesia harus
diutamakan.
Implementasi nilai kerakyatan dalam meningkatkan kualitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dapat kita laksanakan mulai dari
ruang lingkup yang sederhana. Dalam Kehidupan Sehari-hari: kita selalu
mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan
masalah dengan semangat kekeluargaan di lingkungan masyarakat,.tidak
memaksakan kehendak pada orang lain, dan mengutamakan kepentingan
masyarakat, bangsa, dan Negara
B. SARAN
Dewasa ini pengamalan Pancasila semakin memudar terlebih lagi di era
globalisasi, sehingga mengancam mental dan kepribadian bangsa Indonesia.
Hal ini harus segera ditangani dengan cara meningkatkan penanaman
pengamalan Pancasila melalui pendidikan yang seutuhnya, jadi tidak sebatas
teori tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlu
adanya kesadaran dari setiap warga negara akan pentingya pengamalan
pancasila terutama sila ke empat yaitu nilai kerakyatan dan
mempertahankannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Rindjin, Ketut. 2012. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
JURNAL
Asmaroini, A. P. (2016). Implementasi Nilai-nilai Pancasila Bagi Siswa di Era
Globalisasi. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 440-
450. (diunduh tanggal 22 desember 2020)
Atikarini, D. 2018. Penyimpangan Nilai Nilai Pancasila yang Terjadi di Indonesia.
(Diunduh pada tanggal 20 desember 2020).
Herlambang, H. 2017. Perwujudan Sila Ke Empat Pancasila Setelah Perubahan
Undang-Undang Dasar 1945. Supremasi Hukum: Jurnal Penelitian Hukum,
26(2), 51-68. (diunduh tanggal 22 desember 2020)
Septianingsih, A. 2020. PENTINGNYA MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA
DI LINGKUNGAN MASYARAKAT. (Diunduh pada tanggal 20 desember
2020).
Widjiastuti, A., & Djimat, A. P. 2018. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Terkait
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia. Seminar Nasional
Psikologi “Membangun Manusia Indonesia yang Holistik dalam Kebinekaan.
(Diunduh pada tanggal 20 desember 2020).
SITUS INTERNET
Asfihan.(2020, Oktober 31).Pengertian Pancasila. Diakses pada 20 Desember 2020
melalui https://ruangpengetahuan.co.id/pengertian-pancasila/.
Setiawan, Parta.(2020, April 3).Pengertian Pancasila – Sejarah, Makna, Teks,
Fungsi, Penyebutan, Dasar Negara, Para Ahli. Diakses pada tanggal 20
Desember 2020 melalui https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
pancasila/.
12