Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Lisnawati Rusmin, S.Pd.,M.Sc

Oleh:
1. I Putu Gde Inov Bagus Prasetya (F1A220008)
2. Agung Aldi Putra (F1A220002)
3. Astira (F1A220004)
4. Fitri Yuliana Djabar (F1A220006)
5. Kaida (F1A220010)
6. Muhamad Irzyad Apriansyah Mansyur (F1A220012)
7. Nalda Havid (F1A220014)

KELAS B
PRODI STATISTIKA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wata`ala yang telah
memberikan rahmat, karunia serta kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, dengan judul “Pengantar Pendidikan Pancasila”
dalam waktu yang telah di tentukan. Pancasila sebagai dasar Negara Republik
Indonesia telah banyak membawa perubahan pada negeri ini khususnya di dalam
kehidupan bermasyarkat dan berbangsa.

Tujuan dari penyusunan makalh ini yaitu sebagai salah satu tugas dalam
mata kuliah Pancasila. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak
dan memberikan informasi mengenai Pendidikan Pancasila.

Kendari, 11 Oktober 2020


Penyusun,

KELOMPOK 1 (SATU)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian atau Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila...........................................3
1. Pengertian Pendidikan Pancasila........................................................................3
2. Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.........................................................3
3. Visi dan Misi Pendidikan Pancasila...................................................................5
B. Tujuan Pendidikan Pancasila..........................................................................................6
C. Landasan Pendidikan Pancasila......................................................................................8
1. Landasan Historis...............................................................................................8
2. Landasan Kultural..............................................................................................9
3. Landasan Yuridis..............................................................................................10
4. Landasan Filosofis............................................................................................11
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................................13
B. Kritik dan Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila merupakandasar negara Indonesia. Sehubungan dengan hal ini,
maka bangsa Indonesia harus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila, sebagai upaya membentuk karakter bangsa dan tidak menyimpang
dari nilai-nilai pancasila. Nama pancasila itu sendiri  sebenarnya tidak terdapat
baik di dalam pembukaan UUD 1945 maupun di dalam batang tubuh UUD
1945. Namun, telah jelas bahwa pancasila yang dimaksud adalah lima dasar
Negara Indonesia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke
empat, yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Lahirnya ketentuan dalam Pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Nomor 12


Tahun 2012 yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib
memuat mata kuliah pendidikan agama, pendidikan Pancasila, pendidikan
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia, menunjukkan bahwa Negara
berkehendak agar pendidikan Pancasila dilaksanakan dan wajib dimuat dalam
kurikulum peguruan tinggi sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri.

Urgensi pendidikan Pancasila bagi mahasiswa sebagai calon pemegang


tongkat estafet kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang dan tingkatan,
yaitu agar tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif.

Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia terutama


mahasiswa diharapkan mampu memahami, menganilisis dan menjawab

1
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara
berkesinambungan dan konsisten berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia. Sementara itu, yang perlu kita ketahui, landasan Pendidikan
Pancasila itu sendiri ada sebanyak 4 (empat) macam, mulai dari landasa
nhistoris, landasan kultural, landasan yuridis dan yang terakhir adalah
landasan filosofis.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

a. Apakah pengertian atau konsep dan urgensi Pendidikan Pancasila?


b. Apa tujuan dari Pendidikan Pancasila?
c. Apakah landasan Pendidikan Pancasila?

C. Tujuan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

a. Untuk mengetahui pengertian atau konsep dan urgensi Pendidikan


Pancasila.
b. Untukmengetahuitujuandari Pendidikan Pancasila.
c. Untukmengetahuilandasan Pendidikan Pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian atau Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila

1. Pengertian Pendidikan Pancasila


Di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, tercantum pengertian pendidikan sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan pontensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(Depdiknas, 2003: 20). Dengan kata lain, yang dimaksud dengan
pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan, dan
kepribadian peserta didik yang dilakukan dengan usaha sadar dan
terencana dengan tujuan agar dapat bermanfaat bagi dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Selanjutnya, pengertian pendidikan pancasila tentu
akan merujuk pada pengertian pendidikan dan pengertian pancasila
sebagaimana yang masing-masing telah diuraikan di atas. Dalam ungkapan
sederhana, pengertian pendidikan pancasila adalah “Pendidikan tentang
Pancasila”.

Jadi, Pendidikan pancasilamerupakan salah satu cara untuk


menanamkan pribadi yang bermoral dan berwawasan luas dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh Karena itu, pendidikan tentang
pancasila perlu diberikan disetiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat
dasar, menengah hingga perguruan tinggi.

2. Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila


Mata kuliah Pendidikan Pancasila diberikan karena adanya
kesadarn akan perlunya pendidikan yang berkesinambungan mulai dari

3
sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Diharapkan, dengan pemahaman
yang semakin mendalam akan nilai-nilai Pancasila, generasi muda dapat
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari`

Pendidikan Pancasila juga diberikan karena fakta kemerosotan


penghayatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari- hari, baik
individu maupun kolektif sebagai bangsa. Dengan kata lain, mata kuliah
ini dihidupkan karena adanya kesenjangan antara kata/pengetahuan dari
perbuatan atau tingkah laku

Kemerosotan penghayatan nilai-nilai Pancasila dapat disaksikan di


semua bidang kehidupan, dari semua kelas social, dan dihampir semua
profesi. Fakta paling jelas adalah korupsi yang dilakukan di semua lini,
mulai dari pejabat pemerintah maupun institusi pemerintah dan swasta.
Catatan Kementrian Dalam Negeri RI menyebutkan bahwa kurun waktu
tahun2005-2013 ada 277 gubernur, walikota, dan bupati yang terlibat
korupsi, dan3.000 anggota DPRD Provinsi dan 1.050 anggota DPRD
Kabupaten/Kota terlibat korupsi (Suara pembaruan, 9 Desember 2013)

Kasus terbaru yang “mengguncang” seluruh kehidupan bangsa


adalah tertangkaptangannya Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar
karena dugaan terlibat suap, merupakan fakta betapa nilai Pancasila hanya
menjadi hiasan bibir kala pejabat mengucapkan sumpah jabatan.

Selain kasus korupsi, patut disebutkan beberapagejala yang


mencerminkan kemerosotan penghayatan nilai-nilai Pancasila, seperti
kerusuhan dan sengketa berlatar belakang SARA, kekerasan dalam rumah
tangga, kesenjangan ekonomi, ketakmampuan golongan rendah untuk
masuk jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi, berbagai macam
dan tingkat kriminalitas, diskriminasi perempuan, dan UU dan peraturan
daerah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, sekedar menyebut
beberapa contoh.

4
Sistem ekonomi Indonesia yang dalam Pancasila dan UUD 1945
dikenal sebagai demokrasi ekonomi berlandaskan gotong royong, pada
praktiknya lebih condong ke sistem ekonomi liberal yang makin
memarginalkan kelas bawah. Kesenjangan ekonomi tampak dengan jelas
karena dalam system liberal seperti ini hanya orang-orang kaya yang
tambah kaya, sebaliknya orang miskin makin terpuruk. Kekayaan tanah
tumpah darah Indonesia yang sebetulnya dikelola untuk kesejahteraan
rakyat dikuasai oleh pihak asing dan orang-orang kaya.

Pendidikan Pancasila diberikan karena kesadaran akan semakin


derasnya arus ideologi asing, khususnya kapitalisme dan neoliberalisme,
yang berkat sayap raksasa globalisasi menggempur seluruh pelosok
Indonesia tanpa henti. Materialisme, hedonism, konsumtivisme, serta gaya
hidup yang dibentuknya telah dan sedang menerjang sudut-sudut terpencil
Indonesia. Nilai-nilai asing yang sangat digandrungi remaja dan kaum
muda itu dikhawatirkan akan semakin melunturkan nilai-nilai Pancasila.
Sebab itu dirasakan pendidikan Pancasila sebagai suatu keharusan.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memberikan pemahaman


benarakan Pancasila. Tidak disadari, sering Pancasila yang diajarkan akan
Pancasila yang tidak benar, yang merupakan bentuk tersamar dari ideologi
yang justru bertentangan dengan Pancasila. Oleh sebab itu, Pancasila yang
diajarkan dalam Pendidikan Pancasila adalah Pancasila yang dapat
dipertanggungjawabkan secara yuridis-konstitusional dan obyektif-ilmiah.
Secara yuridis-konstitusional Pancasila adalah dasar Negara yang
merupakan dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara. Secara
obyektif-ilmiah Pancasila adalah paham filsafat yang dapat diuraikan dan
diterima secara rasional.

3. Visi dan Misi Pendidikan Pancasila


Adapun visi dan misi pendidikan Pancasila adalah sebagai berikut:

5
 Visi Pendidikan Pancasila adalah agar terwujudnya kepribadian sivitas
akademika yang besumber pada nilai-nilai Pancasila.
 Misi Pendidikan Pancasila yaitu :
1.) Mengembangkan potensi akademik peserta didik (misi
psikopedagogis).
2.) Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam
masyarakat, bangsa dan negara (misi psikososial).
3.) Membangun budaya ber-Pancasila sebagai salah satu determinan
kehidupan (misi sosiokultural).

4.) Mengkaji dan mengembangkan pendidikan Pancasila sebagai


system pengetahuan terintegrasi atau disiplin ilmu sintetik
(synthetic discipline), sebagai misi akademik.

B. Tujuan Pendidikan Pancasila


Menghadapi era globalisasi ekonomi, ancaman bahaya laten terorisme,
komunisme dan fundamentalisme merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi
bangsa Indonesia. Akhir-akhir ini bangsa Indonesia patut mewaspadai
pengelompokan suku bangsa di Indonesia yang kini semakin kuat, yaitu ketika
bangsa ini kembali dicoba oleh pengaruh asing untuk di kotak-kotakan tidak
saja oleh konflik vertical tetapi juga oleh pandangan terhadap ke Tuhanan
Yang Maha Esa.

Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia merupakan karya besar


bangsa Indonesia dan merupakan lambing ideology bangsa Indonesia yang
setingkat dengan ideologi besar di dunia lainnya. Bangsa Indonesia
menggunakan Pancasila sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila juga dijadikan pedoman
dalam pelaksaan pemerintahan.

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah


untuk memperkuat Pancasila sebagai dasarfalsafah negara dan ideology
bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar

6
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Memberikan pemahaman
dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa
sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi
terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara melalui system pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila
dan UUD NRI Tahun 1945. Membentuk sikap mental mahasiswa yang
mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada
tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat yang demokratis,
berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu
berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa
Indonesia.

Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional dan


juga termuat dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, dijelaskan
bahwa tujuan Pendidikan Pancasila mengarah kanperhatian pada moral yang
diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang
memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam
masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan, dan
beranekaragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan
golongan sehingga perbedaan pemikiran diarahkan pada perilaku yang
mendukung upaya terwujudnya keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan masyarakat Indonesia


yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan memiliki
sikap dan perilaku sebagai berikut.

1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab


sesuai dengan hati nuraninya.
2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan
serta cara-cara pemecahannya.

7
3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai
budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
5. Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa;
6. Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab;
7. Perilaku kebudayaan, dan
8. Beraneka kepentingan perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan
golongan.

Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia


diharapkan mampu memahami, menganilisis dan menjawab masalah-masalah
yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan
konsisten berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

C. Landasan Pendidikan Pancasila


Landasan Pendidikan Pancasila ada 4 (empat) macam, mulai dari landasan
historis, landasan kultural, landasan yuridis dan yang terakhir adalah landasan
filosofis.

1. Landasan Historis
Berdasarkan dari landasan historis, Pancasila dirumuskan serta
memiliki suatu tujuan yang digunakan sebagai Dasar Negara Indonesia.
Proses perumusanny atersebut juga diambil dari nilai-nilai pandangan
hidup masyarakat.

Setiap bangsa tentu memiliki ideologi dan pandangan hidupnya


masing-masing, alias berbeda (tidaklah sama) yang mana diambil dari
nilai-nilai yang hidup serta berkembang di dalam bangsa itu sendiri.
Pancasila digali darib angsa Indonesia yang memang sudah tumbuh serta
berkembang semenjak lahirnya bangsa Indonesia.

8
Oleh para pendiri bangsa kita, dirumuskanlah dengan sederhana,
namun memiliki arti yang begitu mendalam yang mana mampu meliputi
sebanyak 5 (lima) prinsip (sila) yang diberinama dengan Pancasila.
Negara Indonesia merancang Dasar Negara yang justru bersumber pada
nilai-nilai yang telah tumbuh, hidup dan berkembang di dalam kehidupan
masyarakat dan bangsa Indonesia.

Nama Pancasila itu sendiri diberikan oleh salah seorang


penggagasnya, yakni Ir. Soekarno yang ada pada pidatonya, tepat pada
tanggal 1 Juni 1945, dalam persidangan Badan Penyidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang menjadi saran dan
petunjuk seorang temannya yang ahli bahasa.

2. Landasan Kultural
Pancasila menjadi salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga
harus bias diwariskan kepada generasi penerus atau generasi selanjutnya.
Secara kultural, unsur-unsur Pancasila itu terdapat dalam adat istiadat,
tulisan, bahasa, slogan, kesenian, agama, kepercayaan dan kebudayaan
dalam negara Indonesia secara umum.

Pandangan hidup dari suatu bangsa merupakan salah satu hal yang
memang tak boleh dipisahkan dengan kehidupan dari bangsa itu sendiri.

Suatu bangsa yang tak memiliki pandangan hidup merupakan bangsa


yang memang tak memiliki kepribadian serta jati diri, sehingga bangsa
tersebut menjadi mudah terombang-ambing dari berbagai macam
pengaruh yang berkembang dari luar negerinya.

Pancasila di sini memiliki sifat yang terbuka, sehingga bias


mengadaptasikan dirinya dengan dan terhadap perkembangan zaman, di
samping mempunyai dinamika internal secara selektif dalam proses
adaptasi yang dilakukan.

Dengan inilah, generasi penerus bangsa mampu memperkaya nilai-


nilai Pancasila, sesuai dengan tingkat perkembangan dan tantangan zaman

9
yang dihadapinya terutama dalam meraih suatu bentuk keunggulan
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) tanpa harus kehilangan jati
dirinya.

Nilai-nilai kenegaraan dan nilai-nilai kemasyarakatan yang


terkandung di dalam sila-sila Pancasila bukan hanya menjadi suatu hasil
konseptual seseorang saja, melainkan menjadi suatu hasil karya yang
besar milik bangsa Indonesia itu sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai
kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dengan melalui proses
refleksi filosofis pada pendiri negara seperti Ir. Soekarno, M. Yamin, M.
Hatta, Soepomo, serta para tokoh pendiri negara yang lainnya.

Maka dari itu, generasi penerus atau generasi selanjutnya, terutama


dalam kalangan intelektual kampus ini sudah seharusnya bias mendalami
serta mengkaji karya besar itu dalam upaya guna melestarikan secara
dinamis dalam artian untuk mengembangkannya sesuai dengan tuntutan
zaman.

3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis ini merupakan landasan yang berdasar atas aturan
yang dibuat setelah melalui perundingan dan permusyawarahan. Alinea
ke-4 dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjadi landasan yuridis
konstitusional terdapat rumusan dan susunan sila-sila Pancasila sebagai
dasar negara yang sah dan benar serta otentik, diantarnya sebagai berikut.

1.) Ketuhanan Yang MahaEsa


2.) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.) Persatuan Indonesia
4.) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan

5.) Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Batang tubuh UUD 1945 itu juga menjadi landasan yuridis


konstitusional karena dasar negara yang ada pada Pembukaan UUD 1945

10
dijabarkan menjadi lebih lanjut dan lebih terperinci pada pasal-pasal dan
ayat-ayat yang ada di dalam Batang Tubuh UUD 1945 itu.

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan


nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perkembangan zaman.

Sedangkan dalam pasal 37 undang-undang No. 20 tahun 2003


tentang system pendidikan nasional, disebutkan bahwa kurikulum
pendidikan tinggi wajib memuat :

1) Pendidikan Agama
2) Pendidikan Kewarganegaraan, dan

3) Bahasa

Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila yang


ada di Perguruan Tinggi sudah diatur dalam UU No. 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 yang menyatakan, isi
kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari adanya pandangan-pandangan di
dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakikat
manusia, keyakinan mengenai adanya sumber nilai, hakikat pengetahuan
dan mengenai kehidupan yang lebih baik dijalankan.

Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan suatu


negara merupakan bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, yang
mana hal ini berdasar dari kenyataan objektif jika manusia itu merupakan
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

11
Syarat mutlak dari suatu negara ialah dengan adanya persatuan
yang terwujud sebagai rakyat (yang menjadi unsure pokok suatu negara),
sehingga secara filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan
konsekuensinya rakyat menjadi dasar ontologisme demokrasi, karena
memang rakyat ialah asal mula kekuasaan negara atas dasar pengertian
filosofis itulah maka dalam hidup bernegara, nilai Pancasila menjadi dasar
filsafat negara.

Konsekuensi dalam berbagai macam aspek penyelenggaraan


negara haruslah bersumber dari nilai-nilai Pancasila, termasuk itu pada
system peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia.

Maka dari itu, realisasi kenegaraan termasuk dalam proses


reformasi yang terjadi dewasa ini menjadi suatu bentuk keharusan jika
memang Pancasila menjadi salah satu sumber nilai dalam pelaksanaan
kenegaraan baik itu di dalam pembangunan nasional, ekonomi, social
budaya, politik, hukum, hingga pertahanan dan keamanan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas kami dapat menarik kesimpulan bahwa dalam


pembelajaran pendidikan pancasila memiliki tujuan untuk menciptakan
generasi yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.Kita
pasti tidak ingin masalah-masalah di Indonesia yang berhubungan dengan
Pendidikan Pancasila terjadi.Pancasila sangat dibutuhkan dalam berbagai
kalangan untuk mewujudkan suatu bangsa dan Negara yang dapat
membanggakan pancasila sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.Oleh karena itu dengan penyusunan materi ini semoga dapat
berguna bagi para pembaca sebagai acuan proses pembelajaran.

B. Kritik dan Saran

Pemerintah seharusnya memberikan program terpadu agar pembelajaran


pendidikan pancasila bisa lebih efisien. Masyarakat juga harus lebih
berpartisipasi dalam pelaksanaan pendidikan pancasila, harus dapat
memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga harus
mendukung setiap upaya dari pemerintah dalam megatasi setiap permasalahan
di negeri ini. Sehingga Indonesia menjadi lebih baik ke depannya

13
DAFTAR PUSTAKA

 Nurhiba. 2020. MakalahEssensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk


Masa Depan di https://nurhibatullah.blogspot.com/ (di akses 9 Oktober 2020)
 RianArianda. 2019. Landasan-Landasan Pendidikan Pancasila di
https://www.kompasiana.com/ (di akses10 Oktober 2020)
  Habibullah Al Faruq. 2017. 4 Landasan Pendidikan Pancasila, ApaSaja? di
http://www.habibullahurl.com/ (di akses 10 Oktober 2020)
 Malva Thael. 2017. Visi dan Misi Mata Kuliah Pendidikan Pancasila di
https://malvaspalette.wordpress.com/ (di akses 11 Oktober 2020)
 http://kata-sederhana.blogspot.com/2011/07/tujuan-pendidikan-pancasila.html
(di akses 9 Oktober 2020)
 https://ekazai.wordpress.com/2015/09/12/analisis-instruksional-silabus-dan-sap-
pendidikan-pancasila/(di akses 9 Oktober 2020)
 https://etalasepustaka.blogspot.com/2016/09/pengertian-pendidikan-pancasila-
dan-empat-landasannya.html# (diakses10 Oktober 2020)

14

Anda mungkin juga menyukai