Anda di halaman 1dari 9

P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-7207 Vol. 6, No.

1, April 2017

PROJECT BASED LEARNING BERMUATAN ETNOMATEMATIKA


DALAM PEMBELAJAR MATEMATIKA
I Wayan Eka Mahendra

Jurusan Pendidikan Matematika,


Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bali, Indonesia

E-mail: eka_undiksha@yahoo.com

Abstrak
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan secara simultan
motivasi belajar dan hasil belajar matematika antara peserta didik yang mengikuti model
pembelajaran project based learning bermuatan etnomatematika dan peserta didik
yang mengikuti model pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Abiansemal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan melibatkan
sampel sebanyak 71 orang yang diambil dengan teknik simple random smpling. Data
yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan MANOVA satu jalur. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa perbedaan secara simultan motivasi belajar dan hasil belajar
matematika antara peserta didik yang mengikuti model pembelajaran project based
learning bermuatan etnomatematika dan peserta didik yang mengikuti model
pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Abiansemal.
Disarankan untuk guru matematika SMP untuk memacu hasil belajar matematika. Guru
juga perlu menggunakan model pebelajaran yang tepat dan akurat.

Keywords: model pembelajaran, motivasi, hasil belajar

Abstract
This study aims to determine differences simultaneously in motivation and mathematics
learning outcomes between students taking project based learningmodel charged
ethnomathematics and students who followed the conventional learning modelon the
class VIII SMP Negeri 3 Abiansemalyear 2016/2017. It was a quasi experiment with a
sample of 71 student obtain by using simple random sampling. The data were analyzed
by one-way multivariate analysis (Manova). The results of this study indicate that there
are differences in simultaneously in learning motivation and learning outcomes between
students taking mathematics model project based learning charged ethnomathematics
and students who followed the conventional learning model on the class VIII SMP
Negeri 3 Abiansemal year 2016/2017. Besed on the research findings, junior high
school teachers are suggested to improve their student learning outcome for
mathematics. Teachers also need to use a learning models accurately and correctly.

Keywords: learning model, motivation, learning outcome.

PENDAHULUAN kesemrawutan global, idealnya


Pendidikan adalah usaha sadar pendidikan tidak hanya berorientasi
dan terencana untuk mewujudkan pada masa lalu dan masa kini.
suasana belajar dan proses Pendidikan hendaknya melihat jauh
pembelajaran agar peserta didik secara kedepan dan memikirkan apa yang akan
aktif mengembangkan potensi dirinya dihadapi peserta didik di masa yang
untuk memiliki kekuatan spiritual akan datang. Di lain hal, globalisasi juga
keagamaan, pengendalian diri, menjadi ancaman bagi budaya
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, Indonesia. Indonesia mengalami
serta keterampilan yang diperlukan degradasi (penurunan) dalam beragam
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara bidang sehingga cenderung menjadi
(UU Sisdiknas, 2003). Dalam era bangsa yang tidak mempunyai dignity

Jurnal Pendidikan Indonesia | 106


P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-7207 Vol. 6, No.1, April 2016

(martabat), integritas, kejujuran, membuahkan hasil yang optimal dan


kecerdasan, dan kreativitas (Lisa, mutu pendidikan di Indonesia terlihat
2012). Pendidikan dan budaya memiliki masih rendah dibandingkan dengan
peranan yang sangat penting dalam mutu pendidikan di negara lain.
menumbuhkan dan mengembangkan Hasil studi PISA (Programme for
nilai luhur bangsa. Penanamaan nilai Internasional Student Assessment)
budaya bisa dilakukan melalui menunjukan bahwa peserta didik
lingkungan keluarga, pendidikan, dan Indonesia kurang mampu menggunakan
lingkungan masyarakat sekitar, dengan konsep-konsep matematika untuk
mengaktifkan kembali segenap wadah menyelesaikan persoalan yang
dan kegiatan pendidikan. Selain sebagai berhubungan dengan kehidupan nyata.
pelestarian, pendidikan juga dapat Mereka sulit untuk mengerjakan
menjadi sebuah gardu terdepan dalam persoalan matematika dalam bentuk
kesuksesan sebuah negara. proyek matematika. Hal ini dikarenakan
Dalam dunia pendidikan, selama ini siswa cenderung diajarkan
matematika merupakan mata pelajaran rumus-rumus praktis yang nantinya
yang penting diajarkan pada setiap digunakan untuk menyelesaikan soal
jenjang pendidikan, karena memberikan ujian. Siswa merasa bosan apabila
banyak manfaat dan dapat diterapkan diberikan persoalan matematika dalam
dalam berbagai bidang kehidupan. bentuk proyek, karena yang mereka
Matematika merupakan ilmu tentang inginkan adalah soal-soal matematika
logika mengenai bentuk, susunan, praktis yang bisa langsung diselesaikan
besaran dan konsep-konsep yang dengan menggunakan beberapa rumus
berhubungan satu dengan yang lainnya tanpa harus berpikir panjang.
(Rizka, 2014). Menurut Ismayani dan Hal ini tidak jauh berbeda
Nuryanti (2016), matematika diberikan dengan apa yang terjadi di Bali. Hasil
mulai dari sekolah dasar untuk pengamatan beberapa sekolah di Bali
membekali peserta didik dengan menemukan bahwa rerata hasil ulangan
kemampuan berpikir logis, analisis, harian siswa SMP adalah 55 dari
sistematis, kritis, dan kreatif serta rentangan 0 (nol) sampai denga 100.
kemampuan bekerja sama. Kebutuhan Jika dilihat pada terhadap pola jawaban
masyarakat akan pemahaman ulangan harian siswa, diketahui bahwa
matematika di era globalisasi ini akan kelemahan siswa terletak dalam hal: 1)
terus meningkat, sehingga menuntut membuat model matematika dari
penguasaan pengetahuan maupun masalah yang diberikan; 2) memilih dan
kemampuan baru. Begitu pentingnya menetapkan strategi untuk
peranan matematika dalam kehidupan menyelesaikan masalah; 3) sebagian
masyarakat, seharusnya menjadikan besar hanya mampu melakukan
matematika sebagai mata pelajaran perhitungan secara mekanis tetapi
yang menyenangkan dan digemari oleh belum mampu menjelaskan atau
peserta didik. Tidak dapat dipungkiri, menginterpretasikan hasil
banyak peserta didik di sekolah tidak perhitungannya; 4) menjabarkan hasil
menyukai pelajaran matematika. perhitungan mekanis ke dalam
Peserta didik menganggap matematika penyelesaian masalah realistik; dan 5)
adalah pelajaran yang paling sulit dan membaca dengan pemahaman suatu
tidak mudah dipahami karena terdapat representasi yang diberikan. Hal
banyak hal yang perlu dipecahkan, dari tersebut menunjukkan bahwa
rumus hingga menghafal atau kemampuan siswa dalam pemecahan
mengartikan dalam bahasa masalah dan komunikasi matematisnya
matematikanya. Berbagai upaya telah masih kurang.
dilakukan oleh pemerintah Indonesia Selain masalah hasil belajar
seperti wajib belajar 9 tahun, beberapa yang rendah, masalah lainnya dalam
fasilitas beasiswa pendidikan dan pembelajaran matematika di Bali adalah
penunjang lainnya telah dilakukan. masalah motivasi belajar siswa yang
Namun, semua usaha tersebut belum rendah. Wawancara dengan siswa SMP

Jurnal Pendidikan Indonesia | 107


P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-7207 Vol. 6, No.1, April 2016

di Abiansemal, 70% dari 40 orang siswa ke dalam model matematika atau


yang diwawancarai menyatakan malas gambar. Selain itu, peserta didik takut
belajar matematika. Siswa tampak tidak dan malu untuk bertanya atau
antusias dan kurang ceria dalam menjawab pertanyaan dari guru.
mengikuti pembelajaran matematika. Bahkan dengan teman sebangku atau
Beberpa siswa bahkan terlihat orang yang memiliki kemampuan yang
mengantuk saat diberikan LKS (Lembar lebih baik, mereka enggan untuk
Kerja Siswa) oleh guru yang mengajar. bertanya. Akibat pembelajaran
Hasil pengamatan lebih lanjut konvensional yang diterapkan oleh guru,
menemukan bahwa proses peserta didik yang awalnya masih
pembelajaran menjadi pemicu kuat semangat mengikuti pelajaran
rendahnya hasil belajar matematika matematika, semangatnya menjadi
siswa. Hal ini didukung oleh Widyantini menurun, kurang aktif, dan kurang
(2014) yang menyatakan bahwa proses kreatif. Peserta didik mengganggap
pembelajaran dikatakan dapat tercapai matematika tidak penting dan tidak
dengan baik, jika peserta didik dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-
memahami materi yang dijelaskan oleh hari.
guru dan memiliki motivasi belajar. Guru Sebagai upaya mengatasi
harus menyadari betapa pentingnya permasalahan di atas, diperlukan model
motivasi belajar peserta didik, sebab pembelajaran yang dapat membuat
peserta didik yang memiliki motivasi peserta didik aktif, dapat
belajar akan lebih siap menghadapi menggungkapkan ide-ide matematika
semua pelajaran dari pada peserta didik dan dapat membangkitkan motivasi
yang tidak memiliki motivasi belajar. belajar. Salah satunya adalah model
Rendahnya motivasi belajar dan pembelajaran project based learning.
hasil belajar matematika peserta didik Model pembelajaran project based
dikarenakan penggunaan model learning atau pembelajaran berbasis
pembelajaran yang digunakan guru proyek adalah model pembelajaran
bersifat konvensional. Dalam yang menggunakan proyek atau
pembelajaran konvensional guru hanya kegiatan sebagai media yang
menjelaskan materi lalu memberi contoh melibatkan peserta didik dalam
soal dari buku dan terkadang hanya mentransfer pengetahuan dan
beberapa peserta didik yang mengerti keterampilan melalui proses penemuan
akan materi yang dijelaskan oleh guru. dengan serangkaian pertanyaan yang
Guru beranggapan jika sudah ada tersusun dalam tugas atau proyek
beberapa peserta didik yang mengerti (Ambarwati, 2015). Model Pembelajaran
materi yang dijelaskan oleh guru, maka ini pada umumnya terkait dengan
itu sudah cukup mewakili peserta didik pembahasan permasalahan nyata.
yang lainnya. Hal ini dikarenakan guru Pembelajaran berbasis proyek
ingin menyelesaikan materi tepat waktu merupakan cara belajar yang
agar tidak ada materi yang tertinggal. menggunakan masalah sebagai
Proses pembelajaran yang langkah awal dalam mengumpulkan dan
monoton seperti itu kurang mendukung mengintegrasikan pengetahuan baru
peserta didik untuk aktif dalam berdasarkan pengalamannya dalam
pembelajaran, sehingga peserta didik beraktivitas secara nyata (Widyantini,
menjadi bosan dan malas dalam melatih 2014). Model project based learning
diri untuk menjawab soal-soal jika tidak memungkinkan peserta didik untuk
diperintah oleh guru. Peserta didik juga melakukan aktivitas belajar saintifik
sangat sulit dalam mengaitkan antara berupa kegiatan bertanya, melakukan
materi yang diajarkan dan situasi dunia pengamatan, melakukan penyelidikan
nyata. Ketika peserta didik dihadapkan atau percobaan, menalar, dan menjalin
pada suatu permasalahan, paling hubungan dengan orang lain dalam
banyak peserta didik mengalami upaya memperoleh informasi atau data.
kesulitan dalam mengekspresikan atau Model pembelajaran ini sangat sesuai
mempresentasikan masalah, situasi, ide dengan Permendikbud No 66 tahun

Jurnal Pendidikan Indonesia | 108


P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-7207 Vol. 6, No.1, April 2016

2013 tentang Standar Penilaian, yang Mathematics (2000) menjelaskan


menyatakan bahwa untuk menilai bahwa bahwa pembelajaran berbasis
kompetensi keterampilan dapat proyek mempunyai ciri-ciri bahwa siswa
dilakukan melalui penilaian kinerja yang dapat memilih topik dan atau proyek
menuntut peserta didik presentasi/produk, menghasilkan
mendemonstrasikan suatu kompetensi produk akhir misal presentasi,
tertentu dengan menggunakan tes rekomendasi untuk memecahkan
praktik, proyek dan penilaian portofolio. masalah yang terkait dengan dunia
Project based learning (PjBL) nyata, melibatkan berbagai disiplin ilmu,
adalah model pembelajaran yang bervariasi dalam durasi waktu,
mengorganisasi kelas dalam sebuah menampilkan guru dalam peran
proyek (Thomas, 2000). Menurut NYC fasilitator.
Departement of Education (2009), PjBL Konstruktivis mengembangkan
merupakan strategi pembelajaran atmosfer pembelajaran yang menuntut
dimana siswa harus membangun peserta didik untuk menyusun sendiri
pengetahuan konten mereka sendiri dan pengetahuannya (Bell, 1995). Project
mendemonstrasikan pemahaman baru based learning merupakan pendekatan
melalui berbagai bentuk representasi pembelajaran yang memberikan
(hlm. 8). Menurut Nanang Hanafiah dan kebebasan kepada peserta didik untuk
Cucu Suhana (2009) model merencanakan aktivitas belajar,
pembelajaran Project Based Learning melaksanakan proyek secara
adalah pendekatan pembelajaran yang kolaboratif, dan pada akhirnya
memperkenankan peserta didik untuk menghasilkan produk kerja yang dapat
bekerja mandiri dalam mengkonstruksi dipresentasikan kepada orang lain.
pembelajarannya dan Johnson & Lamb (2007) menyatakan
mengkulminasikannya dalam produk bahwa: project based learning focuses
nyata. Sedangkan menurut Trianto on creating a product or an artifact by
(2014) Project Based Learning adalah using problem-based and inquiry-based
sebuah model atau pendekatan learning depending on the depth of the
pembelajaran yang inovatif, yang driving question. Terdapat keterkaitan
menekankan belajar kontekstual melalui antara problem based learning (PBL)
kegiatan-kegiatan yang kompleks. dan inquiry based learning (IBL). PBL
Menurut Made Wena (2014) berfokus pada solving real-world, dan
model pembelajaran project based pembelajaran inquiry berfokus pada
adalah model pembelajaran yang problem-solving skills, sedangkan PjBL
memberikan kesempatan kepada guru berfokus pada penciptaan proyek atau
untuk mengelola pembelajaran dikelas produk dalam membangun konsep.
dengan melibatkan kerja proyek. Agar model pembelajaran
Cruickshank et. al (2006) menjelaskan project based learning menjadi menarik
bahwa pembelajaran berbasis proyek dan bermanfaat bagi peserta didik,
adalah strategi pembelajaran yang model pembelajaran inidipadukan
memberdayakan siswa untuk dengan etnomatematika.
memperoleh pengetahuan dan Etnomatematika menurut Shirley (dalam
pemahaman baru berdasar Rizka, 2014) adalah suatu ilmu yang
pengalamannya melalui berbagai digunakan untuk memahami bagaimana
presentasi. Sedangkan Olson (dalam matematika diadaptasi dari sebuah
Widyantini 2013) menjelaskan bahwa budaya. Etnomatematika menggunakan
dalam pembelajaran berbasis proyek, konsep matematika secara luas yang
siswa merencanakan dan terkait dengan berbagai aktivitas
melaksanakan penyelidikan terhadap matematika, meliputi aktivitas
beberapa topik atau tema yang mengelompokkan, berhitung, mengukur,
menggunakan lintas mata pelajaran merancang bangunan atau alat,
atau lintas materi. The National Council bermain, menentukan lokasi, membuat
of Teachers of Mathematics (NCTM) grafik, maupun menggunakan alat
Principles and Standards for School peraga (Rachmawati, 2012).

Jurnal Pendidikan Indonesia | 109


P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-7207 Vol. 6, No.1, April 2016

Pembelajaran bermuatan konsep yang dibicarakan dalam


etnomatematika sangat memungkinkan matematika bersifat abstrak, misalnya
suatu materi yang dipelajari dari budaya konsep bilangan, konsep segitiga,
mereka dapat membangkitkan motivasi konsep fungsi, dan sebagainya. 2)
belajar serta pemahaman suatu materi Konsep-konsep dan prinsip-prinsip
oleh peserta didik menjadi lebih mudah matematika (aksioma-aksioma,
karena materi tersebut terkait langsung teorema-teorema, dan sebagainya)
dengan budaya mereka yang tersusun secara hirarkis. 3) Proses
merupakan aktivitas mereka sehari-hari penalaran yang digunakan dalam
dalam bermasyarakat. matematika adalah proses penalaran
Peran etnomatematika dalam yang logis, dan terutama adalah proses
model project based learning ini, peserta penalaran deduktif. Proses penalaran
didik dapat mengenali dan deduktif adalah proses penalaran yang
menggunakan koneksi antara ide-ide bertolak dari suatu aturan yang bersifat
matematika dalam menyelesaikan umum, kemudian aturan itu diterapkan
masalah proyek, mengkaitkan ide-ide dalam kasus-kasus yang spesifik. 4). Di
matematika dan matematika dengan dalam matematika digunakan cara
disiplin ilmu diluar matematika, dan untuk menyajikan konsep dan objek
matematika dengan dunia nyata dalam matematika yang lain secara efisien,
kehidupan sehari-hari. Dalam antara lain dengan menggunakan
pembelajaran dilaksanakan proyek- lambang-lambang matematika. 5)
proyek yang berkaitan dengan budaya Kebenaran suatu pernyataan dalam
lokal. Contohnya pada materi lingkaran, matematika didasarkan pada
peserta didik dapat membuat proyek kesesuaian isi pernyataan itu dengan
misalnya berupa tamas atau tempeh pernyataan-pernyataan lain yang sudah
yang merupakan salah satu budaya ada sebelumnya; atau, kalau
yang ada dilingkungan mereka (budaya pernyataan sebelum itu di anggap tidak
Bali). Pada tamas dan tempeh tersebut ada, kebenaran pernyataan itu
terkandung unsur-unsur matematika didasarkan pada asumsi bahwa
berupa diameter, jari-jari, busur, luas pernyataan itu memang dianggap benar,
dan keliling lingkaran. Contoh lain yang disebut aksioma.
misalnya, penampang sokasi atau Apalagi pada Kurikulum 2006
keben, maupun klatkat yang berbentuk dan Kurikulum 2013 yang menonjolkan
persegi, kukusan dan kwangen yang peningkatan kemampuan peserta didik
berbentuk kerucut. Guru dapat terhadap budaya dan pembelajaran
mengemas pembelajaran dengan yang berpusat pada peserta didik bukan
memanfaatkan unsur matematika ini berpusat pada guru.
dengan menyesuaikan pada topik yang Sangat sulit menanamkan pada
dibahas. Semua hal itu merupakan peserta didik tentang pentingnya
kebudayaan masyarakat Bali yang perlu budaya yang ada di lingkungan
dilestarikan oleh generasi muda, sekitarnya, namun diharapkan dengan
setidaknya peserta didik mengetahui adanya model pembelajaran project
kebudayaan yang ada di sekitar mereka based learning bermuatan
yang terkait dengan matematika. etnomatematika peserta didiktidak
Berdasarkan pencermatan mengalami kesulitan lagi memahami
terhadap materi dan proses penalaran konsep-konsep matematika yang bisa
yang digunakan dalam matematika dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
uraian-uraian tentang hakekat Sebab, secara tidak langsung peserta
matematika (the nature of mathematics) didik akan memahami dan mengetahui
pada berbagai sumber antara lain Rees bahwa matematika bukanlah pelajaran
(1962), Courant (1964), Bell (1978, yang menakutkan dan membosankan
1980), dan Stillwell (2004), dapat namun pelajaran yang menarik dan
disimpulkan bahwa sifat-sifat dapat dikaitkan dengan budaya tempat
matematika sebagai ilmu antara lain tinggal mereka. Jika model
adalah sebagai berikut: 1) Konsep- pembelajaran project based learning

Jurnal Pendidikan Indonesia | 110


P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-7207 Vol. 6, No.1, April 2016

bermuatan etnomatematika ini penelitian non equivalen post-test-only


diterapkan, maka akan mampu control group design. Adapun
mengubah suasana belajar yang kaku rancangan penelitian ini disajikan pada
menjadi aktif dan menyenangkan Gambar 1.
karena peserta didik akan termotivasi
secara positif untuk aktif dalam proses
pembelajarannya. Peserta didik lebih KE X1 O
mudah memahami materi yang KK X2 O
dipelajari karena dikaitkan dengan
budaya mereka. Hal ini diperkuat oleh Gambar 1. Desain penelitian non
hasil penelitian Rizka, dkk. (2014) yang equivalen post-test-only control group
menunjukkan bahwa kontribusi model design
pembelajaran Project Based Learning
bermuatan etnomatematika terhadap Penelitian dilakukan selama satu
kemampuan koneksi matematika setengah bulan, yaitu pada semester
sebesar 85%, tentunya nilai ini cukup satu tahun ajaran 2016/2017, mulai
besar berpengaruh terhadap hasil bulan Agustus sampai dengan Oktober
belajar matematika peserta didik. 2016. Populasi dalam penelitian ini
Penelitian sangat bermanfaat adalah seluruh peserta didik kelas VIII
bagi guru-guru yang mengampu mata SMP Negeri 3 Abiansemal yang terdiri
pelajaran matematika terutama guru di dari 16 kelas dengan peserta didik
SMP. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebanyak 573 orang dan melibatkan
rujukan dalam pembelajaran sampel sebanyak 71 orang yang diambil
matematika yang menyenangkan dan dengan teknik simple random sampling.
memotivasi. Penelitian ini mampu Ada dua jenis instrumen yang
menjawab kesulitan guru dalam mencari digunakan untuk menjaring data, yaitu
model pembelajaran yang tepat untuk angket motivasi belajar dan tes hasil
meningkatkan hasil belajar matematika belajar matematika. Data yang
siswa. terkumpul kemudian dianalisis
Tujuan utama penelitian ini menggunakan statistik parametrik
adalah untuk mengetahui perbedaan berupa MANOVA, namun sebelumnya
secara simultan motivasi belajar dan dilakukan uji prasyarat, yaitu: uji
hasil belajar matematika antara peserta normalitas sebaran data dan uji
didik yang mengikuti model homogenitas varians.
pembelajaran project based learning
bermuatan etnomatematika dan peserta HASIL DAN PEMBAHASAN
didik yang mengikuti model Hasil uji hipotesis menunjukkan
pembelajaran konvensional pada bahwa terdapat perbedaan secara
peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 simultan motivasi dan hasil belajar
Abiansemal tahun ajaran 2016/2017. matematika peserta didik yang
mengikuti model pembelajaran project
METODE based learning bermuatan
Penelitian ini merupakan jenis etnomatematika dengan peserta didik
penelitian eksperimen semu (quasi yang mengikuti model pembelajaran
eksperimen) yang mempunyai konvensional. Berdasarkan hasil
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat analisis nilai multivariate tests
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol menunjukkan bahwa nilai Fhitung untuk
variabel-variabel luar yang
Pillai’s trace, Wilks Lamda, Hotelling’s
mempengaruhi pelaksanaan
Trace, Roy’s Largest Root memiliki
eksperimen (Sugiyono, 2015). Pada
signifikansi yang kurang dari 0,05 atau
penelitian eksperimen ini, peneliti
0,0001 < 0,005. Hal ini menunjukkan
menggunakan dua kelompok sampel,
bahwa terdapat perbedaan secara
yaitu kelompok perlakuan (kelompok
simultan motivasi belajar dan hasil
eksperimen) dan kelompok kontrol.
belajar matematika peserta didik yang
Penelitian ini menggunakan desain

Jurnal Pendidikan Indonesia | 111


P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-7207 Vol. 6, No.1, April 2016

mengikuti model pembelajaran project maupun guru menikmati proses


based learning bermuatan pembelajaran
etnomatematika dengan peserta didik Melalui proyek matematika yang
yang mengikuti model pembelajaran diberikan, peserta didik menjadi lebih
konvensional. Lebih jauh dapat dilihat tertarik untuk berdiskusi dan
rata-rata motivasi belajar dan hasil mengerjakan proyek yang diberikan,
belajar matematika kelompok karena konsep-konsep matematika
eksperimen lebih tinggi daripada rata- yang dijadikan proyek sangat dekat
rata motivasi belajar dan hasil belajar dengan kehidupan mereka bahkan
matematika kelompok kontrol, yaitu setiap hari mereka jumpai. Model
masing-masing sebesar 58,80 dan pembelajaran berbasis proyek semakin
75,71 untuk kelompok eksperimen serta memiliki keunggulan dibandigkan
55,19 dan 68,39 untuk kelompok dengan model pembelajaran
kontrol. Hasil analisis ini konvensional ketika dipadukan dengan
mengindikasikan bahwa model etnomatematika. Kolaborasi antara
pembelalaran project based learning model pembelajaran dengan unsur
bermuatan etnomatematika memiliki budaya Bali melalui etnomatematika
keunggulan dibandingkan dengan membuat peserta didik semakin tertarik
model pembelajaran konvensional. mempelajari matematika. Mereka
Temuan hasil pengamatan selama akhirnya mengetahui dan menyadari
proses pembelajaran sejalan dengan bahwa matematika sangat berperan
pendapatnya Ambarawati dkk (2015) dalam kehidupan terutamnya dalam
dan Edy (2013) yaitu menemukan budaya Bali. Sebagai sebuah ilustrasi,
bahwa beberpa keunggulan model ketika peserta didikdiberikan proyek
pembelajaran project based learning berkaitan dengan lingkaran, beberapa
bermuatan etnomatematika kelompok peserta didikmembawa
dibandingkan dengan model “tamas” ke dalam kelas untuk lebih
pembelajaran konvensional adalah a) memperjelas hasil kerja kelompoknya
menjadi media yang mudah dimengerti dan presentasi mengenai unsur-unsur
dalam penyampaiaan konsep-konsep lingkaran. Dari pertama kali membuat
matematika, b) matematika menjadi tamas (dalam lingkaran potongan-
lebih realistik sehingga mudah diterima potongan pembentuk tamas tersebut
oleh peserta didik, c) muatan merupakandiameter), sampai menjarit
etnomatematika (melalui observasi) satu demi satu, sampai memberikan
menjadikan motivasi siswa belajar pinggiran (sibeh) yang merupakan
matematika meningkat, d) kemampuan keliling lingkaran.
peserta didik dalam berkolaborasi Dengan pembelajaran seperti
meningkat, e) mendorong peserta didik ilustrasi di atas, pembelajaran di kelas
mempraktikkan keterampilan semakin menarik. Peserta diddik akan
berkomunikasi dan bernalar, f) semakin termotivasi untuk belajar
memberikan pengalaman kepada karena mereka tidak hanya belajar
peserta didik dalam mengorganisasikan tentang materi matematika tetapi juga
proyek, mengalokasikan waktu, dan belajar tentang budaya mereka, yaitu
mengelola sumber daya seperti budaya Bali utamanya mejejaitan. Dari
peralatan dan bahan untuk pembelajaran yang diterapkan mereka
menyelesaikan tugas, g) melibatkan juga menghasilkan sebuah produk
peserta didik untuk belajar jejaitan, yang tentunya dalam
mengumpulkan informasi dan pengerjaanya membutukan konsep-
menerapkan sekaligus konsep dalam matematika.
memperkenalkan kebudayaan kepada Pembelajaran akan menjadi lebih
peserta didik, serta h) membuat bermakna, dalam artian peserta didik
suasana belajar menjadi mengetahui manfaat belajar matematika
menyenangkan dan peserta didik dalam kehidupan nyata. Jadi belajar
menjadi aktif, sehingga peserta didik matematika tidak hanya belajar untuk
menghadapi ujian tetapi lebih dari itu,

Jurnal Pendidikan Indonesia | 112


P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-7207 Vol. 6, No.1, April 2016

belajar untuk digunakan dalam DAFTAR PUSTAKA


kehidupan sehari-hari. Adanya produk Ambarwati. (2015). Keefektifan Model
nyata tersebut akan mendorong peserta Project Based Learning Berbasis
didik untuk berkreativitas (Titu, 2015). GQM Terhadap Kemampuan
Hasil penelitian penelitian Tien, Komunikasi Matematis dan
dkk (2016) semakin mengukuhkan Percaya Diri Siswa Kelas VII.
keunggulan model pembelajaran project Journal of Mathematics Education
based learning bermuatan Vol. 4(2). Unnes.
etnomatematika dibandingkan model Fitriana, Tien. (2016). Peningkatan
pembelajaran konvensional. Hasil kemampuan berpikir kreatif dan
penelitian tersebut menunjukkan bahwa komunikasi matematis siswa SMA
model pembelajaran project based melalui pembelajaran project
learning mampu meningkatkan based learning berbasis debat.
kemampuan berpikir kreatif dan Jurnal Didaktik Matematika.
komunikasi matematis siswa. Volume 3, Nomor 1, April 2016.
Kemampuan komunikasi matematika Unsyah, Banda Aceh.
merupkan salah satu unsur yang Ismayani, Ani, Nuryanti. (2016).
menentukan hasil belajar matematika. Penerapan Project Based
Tidak heran kalau motivasi belajar dan Learning dalam Pembelajaran
hasil belajar matematika siswa yang Matematika untuk Meningkatkan
mengikuti pembelajaran dengan model Kemampuan Komunikasi
pembelajaran project based learning Matematis dan Aktivitas Belajar
bermuatan etnomatematika lebih baik Siswa. Prosiding. ISSN: 2502-
dibandingkan dengan motivasi belajar 6526 Maret 2016. [Online].
dan hasil belajar matematika peserta Tersedia: http://publikasiilmiah
didik yang mengikuti pembelajaran .ums.ac.id/handle/11617/7015.
dengan model pembelajaran Rachmawati, Inda. (2012). Eksplorasi
konvensional. Etnomatematika Masyarakat
Sidoarjo. Ejournal Unnes.
SIMPULAN DAN SARAN Rizka S. (2014). Model Project Based
Dari hasil uji hipotesis diperoleh Learning Bermuatan
hasil bahwa terdapat perbedaan secara Etnomatematika Untuk
simultan motivasi belajar dan hasil Meningkatkan Kemampuan
belajar matematika peserta didik yang Koneksi Matematika. Unnes
mengikuti model pembelajaran project Journal of Mathematics Education
based learning bermuatan Research.
etnomatematika dengan peserta didik Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
yang mengikuti model pembelajaran Pendidikan Pendekatan
konvensional pada peserta didik kelas Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
VIII SMP Negeri 3 Abiansemal Tahun Bandung: Alfabeta.
Ajaran 2016/2017. Sehingga dapat TIMSS. (2015). Trend in International
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Mathematics and Science Study
yang signifikan model pembelajaran (TIMSS) 2015
project based learning bermuatan Results.http://nces.ed.gov/pubs20
etnomatematika terhadap motivasi 17/2017002_timss
belajar dan hasil belajar matematika _2015_results.pdf
peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Titu, Maria Anita. (2015). Penerapan
Abiansemal Tahun Ajaran 2016/2017. model pembelajaran project based
Disarankan kepada guru matematika learning (PjBL) untuk
SMP untuk menerapakan model meningkatkan kreativitas siswa
pembelajaran project based learning pada materi konsep masalah
bermuatan etnomatematika dalam ekonomi. Prosiding Nasional. UNY
pembelajarannya untuk memperoleh Mei 2015.
hasil belajar yang lebih optimal. Widyantini, Theresia. (2014).
Penerapan Model Project Based

Jurnal Pendidikan Indonesia | 113


P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-7207 Vol. 6, No.1, April 2016

Learning (Model Pembelajaran Bell, B.F. (1995). Children’s Science,


berbasis Proyek) dalam materi Contructivism and learning in
Pola Bilangan Kelas VII. Artikel science. Victoria: Deakin
Pusat Pengembangan dan University Pers.
pemberdayaan Pendidikan Cruickshank, D.R., Jenkins, D.B., &
tenaga Kependidikan Metcalf, K.K. (2006). The act of
Matematika 2014. teaching, 4 Thedition, NY: Mc
Lampiran Undang-Undang Repbublik Graw Hill
Indonesia No. 20 tahun 2003 http://edukasielektro.blogspot.co
tentang Sistem Pendidikan m/2013/05/pembelajaran-
Nasional. Jakarta: Mendikbud. berbasis-proyek.html diakses tgl
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan 14 agustus 2013
dan Kebudayaan No. 66 tahun Widyantini, Untung TS, Joko P dan
2013 tentang Standar. Jakarta: Estina E. (2013). Laporan
Mendikbud Penelitian Pengembangan Model
Stillwell, John. (2004). Mathematics and Pembelajaran Project Based
Its History (Second Edition). New Learning(PjBL) dalam
York: Springer. Pembelajaran Matematika.
Rees, Mina. (1962). The nature of PPPPTK matematika: Yogyakarta
mathematics. The Mathematics Made Wena. (2009). Strategi
Teacher, October: 434-440. pembelajaran inovatif
Courant, Richard. (1964). Mathematics kontemporer: suatu tinjauan
in the modern world. Dalam konseptual operasional. Jakarta:
Mathematics in the Modern Bumi Aksara.
World: Readings from Scientific Nanang Hanafiah & Cucu Suhana.
Americans. San Franscisco: W.H. (2009). Konsep strategi
Freeman & Company. pembelajaran. Bandung: PT.
Bell, Frederick H. (1978). Teaching and Refika Aditama.
Learning Mathematics (in Trianto Ibnu Badar Al-Tabani. (2014)
Secondary Schools). Dubuque, Mendesain model pembelajaran
Iowa: Wm.C. Brown. inovatif, progresif, dan
Bell, Frederick H. (1980). Teaching kontekstual. Jakarta:
Elementary School Mathematics: Prenadamedia Group.
Methods and Content for Grades
K-8. Dubuque, Iowa: Wm.C.
Brown.
Thomas, J.W. (2000). A Review of
Research on Project Based
Learning. California: The
Autodesk Foundation.
NYC Departement of Education (2009).
Project Based Learning: Inspiring
Middle School Student to Engage
in Deep and Active Learning. New
York: Division of Teaching and
Learning Office
Cook, et al. (2012). Preparing Biology
Teachers to Teach Evolution in a
Project-Based Approach. Winter
vol. 21 no. 2: 18-30
Thomas, J.W. (2000). A Review of
Research on Project Based
Learning. California: The
Autodesk Foundation

Jurnal Pendidikan Indonesia | 114

Anda mungkin juga menyukai