Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman

Volume….Nomor…..,Tahun ….
Tersedia Online: http://ojs.uniska.ac.id/index.php/BKA
e-ISSN 2477-6300

JUDUL ARTIKEL: LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL DENGAN


PENDEKATAN GESTALT UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN
DIRI SISWA INTROVERT PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 2
MARTAPURA

Pri Agung Warjono, Sultani, Laelatul Anisah


Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari

priagungwarjono@gmail.com

ABSTRAK (10 pt)

Pada observasi awal di SMP Negeri 2 Martapura ditemukan siswa yang mempunyai sikap kepercayaan diri
rendah, seperti siswa takut maju kedepan untuk menjawab soal karena teman dikelasnya suka mengejek tulisan
siswa membuat siswa tersebut takut mengeluarkan pendapat dan bertanya. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui peningkatan rasa percaya diri siswa introvert melalui layanan konseling individual dengan
pendekatan gestalt pada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Martapura. Penelitian ini menggunakan metode
eskperimen dengan singel subject design.subjek penelitian sebanyak 3 siswa yang memiliki rasa kepercayaan diri
rendah. Teknik pengumpulan data dengan skala percaya diri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa percaya diri pada siswa introvert di kelas VII di SMP Negeri 2
Martapura dalam hasil analisis data dengan Wilcoxon dengan nilai sig 0,109 maka dengan demikian maka
analisis tersebut ditolak karena pada dasarnya pengambilan Wilcoxon adalah > 0,05 jika hasilnya lebih besar
pada hasil yang sudah ditentukan maka (Ho) ditolak ditolak maka dapat dikatakan jika sampel 3 siswa dapat
mempengaruhi hasil signifikan terhadap kepercayaan diri siswa dalam memberikan layanan konseling individual
dengan pendekatan gestalt.
Saran yang diberikan : kepada guru bimbingan konseling hal menarik dalam siswa agar siswa tertarik
menceritakan permasalah mengalami kesulitan dalam kehidupannya, agar siswa berani memiliki sikap, perilaku,
dan kepribadian yang positif. Kepada peneliti selanjutnya agar menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

Kata Kunci: Konseling Individual, Pendekatan Gestalt, Percaya Diri

ABSTRACT

Keywords: Individual Counseling, Gestalt Approach, Confidence

In the initial observation at SMP Negeri 2 Martapura, students who had low self-confidence attitudes
were found, as students were afraid to come forward to answer questions because their classmates like to mock
students' writing making them afraid to express their opinions and ask questions. The purpose of this study was
to determine the increase in self-confidence of introverted students through individual counseling services with a
gestalt approach in class VII students at SMP Negeri 2 Martapura. This study used the experimental method
with single subject design. The research subjects were 3 students who had low self-esteem. Techniques for
collecting data with a scale of confidence.
Dipublikasikan Oleh :
UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 1
The results showed that confidence in introverted students in class VII in SMP Negeri 2 Martapura in
the results of data analysis with Wilcoxon with a sig value of 0.109 so that the analysis was rejected because
basically taking Wilcoxon is> 0.05 if the results are greater on the results which has been determined then
(Ho) is rejected rejected so it can be said if the sample of 3 students can influence the significant results on
students' confidence in providing individual counseling services with a gestalt approach

Dipublikasikan Oleh :
UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 2
Pri Agung Warjono
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume, Nomor, 2019
e-ISSN 2477-6300
PENDAHULUAN sendiri dan memperkuat kepercayaan dirinya.
Pendidikan merupakan suatu proses memberikan Permasalahan, orang yang memiliki rasa kurang
peluang dengan menciptakan lingkungan agar setiap percaya diri akan memiliki sifat sebagai berikut :
pribadi dan kelompok dapat melakukan kegiatan Biasanya siswa tidak memiliki keyakinan pada diri
belajar. Pendidikan juga merupakan usaha sadar untuk sendiri atau meragukan salah satu area. Contoh
menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia kemampuan mereka untuk memasuki hubungan intim.
(SDM) melalui kegiatan pembelajaran sehingga Dalam beberapa kasus, biasanya mereka mengalami
pendidikan mampu melahirkan generasi penerus frustasi karena mereka sering kali mengetahui apa
bangsa yang mampu menghadapi tantangan zaman. yang mereka inginkan tetapi memiliki kekurangan
Sekolah merupakan suatu lingkungan yang kepercayaan diri untuk mengejar atau mempergunakan
didalamnya terdapat berbagai macam individu yang kemampuan itu.
memiliki karakter yang berbeda-beda. Sekolah sebagai Siswa mengalami kesulitan dalam membuat
lembaga formal berperan dalam memberi pengetahuan keputusan. Karena mereka meragukan dirinya sendiri,
dan keterampilan melalui berbagai kegiatan, baik mereka mungkin menolak atau menunda waktu untuk
dalam bidang akademik maupun non akademik. membuat keputusan. Dalam kasus seperti itu,
Seluruh aktivitas yang dilakukan disekolah pada kebutuhan mereka yang penting mungkin tidak akan
dasarnya guna memberikan kesempatan pada siswa terpenuhi. Frustasi dan kecemasan meningkat baik
untuk menjadikan dirinya secara optimal. Maka kunci dalam dirinya mampu orang lain yang terlibat dalam
utama yang harus dimiliki adalah rasa percaya diri, pembuatan keputusan
karena percaya diri adalah baik untuk siswa dorongan Peserta didik yang berkeinginan untuk sukses itu
untuk berprestasi dalam belajar. Dan siswa bisa dalam pendidikan mampu mengembangkan potensi
meekpresikan potensi yang dimiliki pada dirinya. akademiknya maupun non akademiknya di sekolah.
Kepercayaan diri dalam bahasa gaul harian, pede Dengan rasa percaya diri siswa akan bisa
yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua menunjukkan prestasi di sekolahnya tanpa adanya rasa
orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang minder dengan keahlian yang dimiliki pada dirinya
satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa karena keahlian yang dimiliki seseorang merupakan
percaya diri dihampir keseluruhan wilayah hidupnya. sangu. Buat kita yang sangat penting bagi dikehidupan
Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang seseorang ketika seseorang percaya, yakin terhadap
kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa kemampuan yang ia alami maka diri akan merasa
depan, dan lain-lain. ada juga orang yang merasa mampu untuk melakukan suatu hal. Kepercayaan yang
belum pede/percaya diri dengan apa yang tinggi yang dimiliki seseorang akan membuat dirinya
dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya. Ada termotivasi untuk berusaha mencapai tujuannya dan
juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika tingkat kesuksesan dalam suatu bidang itu akan
menghadapi situasi atau keadaan tertentu. Menurut mengalami kesulitan yang dicapai jika ia tidak
Goleman(2013:62) bahwa kepercayaan diri adalah mempunyai tingkat kepercayaan diri yang cukup
kesadaran yang kuat tentang harga dan kemampuan kepercayaan diri merupakan suatu hal yang perlu kita
diri sendiri. Anak-anak yang memiliki rasa percaya perhatikan dalam mencapai kesuksesan seseorang.
diri tinggi merupakan pribadi yang bisa dan mau Dibandingkan dengan teman yang lain yang mampu
belajar, serta berperilaku positif dalam berhubungan berpikiran positif terhadap sesuatu yang akan
dengan orang lain bahkan orang dewasa sekalipun. dihadapi.
Semua orang pada dasarnya percaya diri akan Berdasarkan gambaran penelitian yang terjadi
tetapi yang selalu menjadi kendala disini bagaimana dilapangan tepatnya di SMP Negeri 2 Martapura.
cara mengeluarkan kepercayaan diri yang ada dalam Peneliti menemukan siswa yang minder untuk
diri kita, contoh kasusnya seperti yang ada di SMP berteman dengan teman yang lain karena sesuai
Negeri 2 Martapura yang mengalami kepercayaan diri dengan data peliti yang didapatkan, selalu menyendiri
yang rendah. Self-confidance (Rasa percaya diri) rasa dan tidak mau bergaul dengan teman yang lain
percaya atau kepercayaan diri adalah bagian yang lantaran dia memiliki masa puber yang begitu cepat
tidak terpisahkan dari pengarahan diri karena orang dari teman yang lainnya. kemudian ditambah dengan
harus bisa mempercayai dirinya sendiri sebelum bisa wawancara dengan siswa yang tidak mempunyai rasa
mengarahkan kehidupannya. Orang yang mencari percaya diri, peserta didik menyatakan bahwa selain
layanan konseling, karena meragukan kemampuan, dirinya malu terhadap teman yang lain, disamping itu
persepsi, motivasi, dan penilaiannya. Kurang juga peserta didik ketika disuruh maju kedepan ragu
kepercayaan diri, mungkin mereka diajari oleh orang dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
tuannya dan orang lain dengan cara yang salah atau gurunya saat proses pembelajaran. Karena
mereka diperlukan dengan overprotective (terlalu komunikasinya kepada teman-temannya di kelas
dikekang) sehingga mereka hanya memiliki begitu jarang dan saat berbicara selalu merasa ide
kesempatan yang sedikit untuk menguji diri mereka yang disampaikannya selalu salah. Ketika disuruh
Pri Agung Warjono
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume, Nomor, 2019
e-ISSN 2477-6300
untuk bertanya kebanyakan berdiam diri saja. Setelah dibandingkan anak meningkatkan
penelusuran selanjutnya yang laki-laki yang percaya diri
dilakukan peneliti introvert memiliki yaitu dengan
aktifitas peserta didik cenderung lebih kepercayaan diri melaksanakan
jika di rumah peserta pemalu, memiliki yang rendah konseling
didik selalu kontrol diri yang (perempuan 8% individu.
menghabiskan kuat, tampak laki-laki 12%). Aileen milne
waktunya dengan cara pendiam, lebih Peneliti (Syamsu
bermain game sampai tertutup dengan yang dilakukan 2016:19)
lupa waktu, marah masalah yang oleh Ni Luh Asri, mengemukan
ketika orang tua individu alami dan Ni Ketut Suarmi, bahwa
menyuruh peserta memiliki dan Dewi Arum
didik untuk keterpakuan (2014) yang
membersihkan terhadap hal-hal berjudul
ruangan rumah. terjadi dalam diri “Efektivitas
Kepercayaan diri mereka. Untuk itu Konseling
merupakan modal seseorang yang Behavioral
dasar bagi anak untuk introvert Dengan Teknik
memenuhi kebutuhan Aprianti Positive
hidupnya, yaitu yofita rahayu Reiforcement
membantu anak agar (2013:68) Di Untuk
dapat diterima sekolah, guru Meningkatkan
dilingkungannya. dapat memberi Rasa Percaya Diri
Kepercayaan diri tidak dukungan kepada Dalam Belajar
datang dengan anak melalui Belajar Pada
sendirinya namun tujuan, minat, dan Siswa Kelas VIII
dipengaruhi oleh mencari segala Singa Raja Tahun
berbagai faktor. potensi diri untuk Pelajaran
Faktor-faktor tersebut membangun 2013/2014.
perlu mendapat kepercayaan Penelitian ini
dukungan dari orang dirinya. The Can- bertujuan untuk
tua, lingkungan, Do dan Leading mengetahui
maupun guru di Lads merupakan efektivitas
sekolah. Orang tua penelitian tentang konseling
merupakan faktor kepercayaan diri behavioral teknik
terpenting dalam (usia 5-8 tahun). Possitive
membangun Diketahui bahwa Reinforcement
kepercayaan diri anak. sementara ini ada untuk
Pendidikan keluarga lebih sedikit anak meningkatkan rasa
merupakan pendidikan perempuan yang percaya diri siswa
pertama dan utama menunjukkan dalam belajar.
yang sangat kepercayaan diri Berdasarkan hasil
menentukan baik dibandingkan anak analisis ditemukan
buruknya kepribadian laki- laki bahwa
anak. (perempuan 21% (1)konseling
Pada orang laki-laki 25%), ada behavioral teknik
dengan tipe lebih banyak anak Positive
kepribadian introvert perempuan Reinforcement
akan lebih berorientasi dibandingkan anak efektif untuk
pada stimulus internal laki-laki yang meningkatkan rasa
yaitu memperhatikan termasuk percaya diri di
pikiran. Suasana hati kelompok tengah dalam belajar
dan reaksi-reaksi yang atau kelompok siswa kelas VIII
terjadi dalam diri yang sangat SMP N 2
mereka. Hal ini percaya diri, da Singaraja.
membuat individu nada lebih sedikit Salah satu cara
yang tergolong anak perempuan yang agar dapat
Pri Agung Warjono
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume, Nomor, 2019
e-ISSN 2477-6300
melalui konseling individu adalah teknik kursi Martapura”.
memperoleh bantuan untuk kosong ini membantu METODE kurangnya satu fase
memecahkan masalahnya siswa agar bisa bentuk intervensi. Gambaran
(resolve problems) atau berhubungan dengan desain eksperimen desain penelitian yang
menjalani kehidupan secara perasaan atau sisi dari yang dapat akan digunakan adalah
lebih bermakna. dirinya sendiri yang digunakan dalam
diingkarinya ; membuat penelitian,ini
A–B
Salah satu layanan yang siswa mengalami secara menggunakan Gambar 1.
dapat dilakukan guru penuh perasaan-perasaan Pre- Desain
bimbingan dan konseling agar yang bertentangan, dari eksperimental penelitan
membantu siswa memahami pada hanya design, yaitu logika
tentang kepercayaan diri yaitu membicarakannya, singel subject baseline
konseling individual. selanjutnya dengan design dan
Konseling individual adalah membantu siswa untuk posttest, sebelum berdasarkan hasil
suatu layanan bimbingan dan menyadari bahwa siswa diberikan skor angket skala
konseling yang konseli perasaan adalah bagian perlakuan kepercayaann diri
mendapatkan layanan secara dari diri yang sangat kemudian sesudah diambil sampel 3
langsung tatap muka secara nyata, teknik ini diberi orang siswa yang
perorangan dengan guru mencegah siswa perlakuan,populasi memiliki skor terendah
pembimbing dalam membahas memisahkan perasaan. siswa dalam untuk diberikan
pengentasan masalah pribadi Teknik ini juga bisa penelitian ini perlakuan layanan
yang dialami konseli. membantu siswa untuk adalah siswa kelas konseling individual
Kelebihan konseling mengenali gambaran yang VII SMP NEGERI dengan pendekatan
individual adalah dengan tidak menyenangkan. 2 MARTAPURA. Gestalt. Setelah itu
melaksanakan konseling Berdasarkan uraian di Tipe desain ini akan dibandingkan
dalam cara pemberikan atas penulis tertarik untuk adalah A-B keadaan sebelum dan
bantuannya dilakukan secara mengangkat tema yang design. Logika sesudah diberi
bertatap muka dan berjudul dengan masalah baseline perlakuan dan akan di
mengentaskan permasalahan yang diteliti bahwa dalam menunjukkan uji dengan teknik
pribadi yang konseli alami meningkatkan percaya diri suatu pengulangan analisis data yaitu uji
sekarang, konselor dapat pada peserta didik tidak sekurang- wilcoxon
menyakinkan kepada konseli semudah membalikkan kurangnya dua
bahwa setiap orang dapat kedua belah telapak kondisi yaitu
berubah, dapat mencapai tangan. Ada beberapa kndisi baseline
sesuatu, arah evaluasi manusia faktor dapat (A) dan kondisi
yang bersifat positif. menumbuhkan intervensi (B).
Tujuan umum konseling kepercayaan diri peserta oleh karena itu,
individu adalah membantu didik, misalnya seperti dalam melakukan
klien menstrukturkan kembali pengalaman yang penelitian ini
masalahnya dan menyadari menyenangkan, dengan desain
gaya hidup serta mengurangi memberikan dukungan kasus tunggal akan
penilaian negatif terhadap yang positif. Melalui selalu ada
dirinya sendiri serta perasaan- pendekatan Gestalt pengukuran target
perasaan inferioritasnya. dengan teknik kursi dalam diri pada
Melalui Pendekatan Gestalt peserta didik akan fase baseline
dengan teknik kursi kosong menyadari potensi yang dan
dapat membantu peserta didik dia miliki dan termotivasi pengulangannya
untuk mengenali potensi diri menjadi lebih baik. Judul pada sekurang-
yang dimiliki peserta didik yang peneliti angkat
dan seberapa besar peserta adalah “Layanan HASIL DAN NEGERI 2
didik untuk berubah dan Konseling Individual PEMBAHASAN MARTAPUR
memotivasi peserta didik Dengan Pendekatan Berdasar A sebelum
menjadi seseorang yang lebih Gestalt Untuk kan hasil diberikan
baik lagi. Dari beberapa Meningkatkan penelitian tingkat pendekatan
banyaknya teknik di dalam Kepercayaan Diri Siswa kepercaan diri Gestalt dalam
konseling peneliti Introvet Pada Kelas VII siswa introvert penggunaan
menggunakan salah satunya di SMP Negeri 2 kelas VII SMP layanan
Pri Agung Warjono
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume, Nomor, 2019
e-ISSN 2477-6300
konseling individual dalam
memberikan meningkatkan sesudah melakukan
dalam penggunaan layanan konseling kepercayaan diri siswa layanan konseling
layanan konseling individual dengan
pendekata Gestalt. introvert, tidak ditemukan individual dengan
individual maka Berdasarkan siswa yang memiliki pendekatan gestalt
diketahui hasilnya penjelasan hasil kategori skor (Rendah), untuk meningkatkan
sebagai berikut : penelitian pada
sebelum diberikan (Sangat Rendah), dan kepercayaan diri siswa
Tabel 1. Hasil pretest dan pendekatan (Sangat Tinggi). Adapun introvert dengan nilai
posttest Gestalt dalam kategori skor interval pada sig. = 0,109 > 0,05,
No. Responden Sebelum Kategori sesudah
penggunaanKategori
layanan konseling sebelum dan sesudah maka dapat dinyatakan
1 M.ZN 201 Tinggi 216
individualTinggi
untuk terdapat 3 orang siswa bahwa jumlah sampel
Sangat yang memiliki kategori sedikit dalam
2 M.A W 205 Tinggi 262
Tinggi skor Tinggi,Setelah pemberian layanan
3 AI 208 Tinggi 233 Tinggi sesudah dilakukannya konseling individual
Jumlah 614 711 pemberian layanan dengan pendekatan
konseling individual gestalt tidak efektif
dengan pendekatan untuk meningkatkan
Gestalt berubah menjadi 1 kepercayaan diri siswa
Untuk
orang siswa yang introvert terhadap
membuktikan
memiliki skor Tinggi. populasi. Berdasarkan
hipotesis yang
hasil penelitian bahwa
diajukan pada
PENUTUP kepercayaan diri siswa
penelitian ini yaitu
Berdasarkan pada introvert pada kelas
Layanan konseling
hasil penelitian dengan VII SMP NEGERI 2
individual dengan
pendekatan Gestalt dalam MARTAPURA,
pendekatan maka
penggunaan layanan berkenaan dengan hal
diadakan uji dengan
konseling individual tersebut penelitian
analisis wilcoxon
untuk meningkatkan dapat memberikan
berikut :
kepercayaan diri siswa saran : (1) Kepada
pada SMP NEGERI 2 guru pembimbing dan
Tabel 2. hasil analisis wilcoxon
MARTAPURA sebagai konseling hendaknya
Data Z Asymp. <0,05 >0,05 Keteranan berikut : dapat membantu siswa
Sig (1)Kepercayaan diri dalam membentuk dan
sebelu - 0,109 Diterima Tidak Diterima siswa M.ZN,M A W,INR mengembangkan
m- 1.6 diterima sebelum mendapatkan kepercayaan diri
sesudah 04b intervensi dengan dengan memberikan
kategori tinggi dalam suatu layanan
Berdasarkan skor teredah. (2). konseling individual
tabel 1 dan 2 diatas Kepercayaan diri siswa dengan pendekatan
dapat dilihat bahwa M.ZN, M. A W, INR Gestalt,selain itu juga
data Sebelum dan sesudah mendapatkan tempat pelaksanaan
Sesudah hasil intervensi mengalami pemberian layanan
analisis kenaikan nilai skor M. A konseling individual
menggunakan W menjadi kategori
wilcoxon pada sangat tinggi
(3) Terdapat perbedaan
aplikasi SPSS signifikan sebelum dan
menunjukkan nilai
asymp.sig sebesar
0,109 dengan supaya tidak yang
demikian hasil analisis tergganggu mempunyai
tersebut ditolak karena dengan suasana kategori sangat
dasar pengambilan
keputusan Wilcoxon diluar. (2) Kepada tinggi
adalah > 0,05 yang siswa yang kedepannya
berarti (Ho) ditolak
maka dapat dikatakan mempunyai dipertahankan
jika sampel kategori tinggi dengan cara
3 siswa dapat untuk siswa
mempengaruhi hasil
signifikan terhadap dimaksimalkan mengikuti
kepercayaan diri siswa lagi, dan siswa konseling
Pri Agung Warjono
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman
Volume, Nomor, 2019
e-ISSN 2477-6300
individual jika REFERENSI Bandung :
mengalami kesulitan . Grasindo.
dalam kehidupannya, Asri, N. H.Gonca Usta. (2017).
agar siswa berani L.,Suarni,N.K.,Putri,D.A.W Examination of
memiliki sikap, .,& Ps,S.(2014). the relationship
perilaku, dan Efektifitas between TEOG
kepribadian yang konseling Score
positif. behavioral Transition from
(3) para penelitian dengan teknik Basic to
selanjutnya cara Secondary
mengatur waktu, positive Education),self
tempat tidak terbentur -
jam pelajaran siswa, reinforcement confidence,self
tujuannya untuk untuk -Efficacy and
mendapatkan data meningkatkan motivation
yang lebih akurat dan rasa level.jurnal of
dalam pengambilan kepercayaan education and
sampel minimal lebih diri dalam practice.
banyak dari peneliti belajar pada
sebelumnya agar siswa kelas
dalam pelaksanaan VIII SMP
layanan konseling Negeri 2
individual dengan Singaraja
pendekatan Gestalt Tahun
efektif untuk Pelajaran
meningkatkan 2013/2014.
kepercayaan diri siswa jurnal
introvert dapat Sri Marjanti (2015).
diterima terhadap Upaya
populasi. meningkatkan
rasa
kepercayaan
diri melalui
konseling
kelompok bagi
siswa X IPS 6
SMA 2 Bae
kudus tahun
pelajaran
2014/2015.
Jurnal
konseling
gusjigang
Aprianti Yofita Rahayu.
(2013).
Menumbuhkan
Kepercayaan
Diri Melalui
Kegiatan
Bercerita.
Jakarta : PT.
Indeks
Syamsu Yusuf. (2013).
Konseling
Individual
Konsep Dasar
& Pendekatan.

Anda mungkin juga menyukai