Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ferja_A22120055

Kelas :B

Prodi : Pendidikan Biologi

Mata.k : Biologi sel

Dosen pengampuh : Rafiqah, S.Pd, M.Pd

Struktur kromosom asam nukleat dan sintesis protein

1. Menjelaskan pengertian gen, DNA dan kromosom

• DNA merupakan sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat
kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel.
• Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom,
yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup.
• Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom
terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein

2. Menganalisis perbedaan gen, DNA dan kromosom


Perbedaan antara kromosom, gen dan DNA adalah: Kromosom adalah bagian inti sel
yang tersusun dari DNA sedangkan Gen adalah bagian DNA yang pendek, yang menentukan
sifat tertentu pada makhluk hidup.Setiap makhluk hidup termasuk manusia memiliki materi
genetik yang menentukan sifat dari makhluk hidup tersebut.

3. Menggambarkan struktur gen, DNA dan kromosom

Struktur gen adalah organisasi elemen sekuens khusus dalam gen. Gen mengandung
informasi yang diperlukan sel hidup untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Pada sebagian besar
organisme, gen terbuat dari DNA, di mana urutan DNA tertentu menentukan fungsi gen.

DNA terdiri atas molekul nukleotida yang mengandung gugus fosfat dan basa nitrogen yaitu
adenine, timin, guanin, dan sitosin. Basa nitrogen adenine hanya akan terikat dengan basa
nitrogen timin,

sedangkan sitosin hanya akan berikatan dengan guanin.Susunan kromosom adalah benang
kromatin yang terdiri dari DNA (asam deoksiribonukleat), RNA hasil transkripsi dan protein
(bersifat histon atau asam dan non histon atau basa). Tiap kromatid membawa sebuah molekul
DNA yang strukturnya berupa untai ganda sehingga di dalam kedua kromatid terdapat dua
molekul DNA

4. Menganalisis fungsi gen, DNA dan kromosom

➢ Fungsi Gen

1. Menyampaikan informasi mengenai genetika dari generasi ke generasi.


2. Mengontrol, mengatur metabolisme dan perkembangan tubuh.
3. Menentukan sifat-sifat pada keturunannya.

➢ Fungsi DNA

1. Pembawa informasi genetika


2. Perantara duplikasi diri dan pewaris sifat
3. Ekspresi informasi genetika
4. Bermanfaat dalam bidang forensik
5. Mendeteksi penyakit

➢ Fugsi Kromoson

Fungsi utama kromosom adalah utama adalah untuk memastikan bahwa DNA tetap
berada di tempatnya saat terjadi pembelahan sel, sehingga bisa tebagi rata antarsel.
Kromosom juga berperan dalam memastikan proses duplikasi DNA terjadi dengan tepat.

5. Menganlisis hubungan gen, DNA dan kromosom dalam proses pewarisan sifat

Kromosom adalah bagian inti sel yang tersusun dari DNA sedangkan Gen adalah bagian
DNA yang pendek, yang menentukan sifat tertentu pada makhluk hidup.

Hubungan Gen, DNA dan kromoson dalam proses pewarisan sifat. Didalam
kromosom Pada saat perkembangbiakan seksual, satu set dari kromosom ini akan diwariskan ke
organisme anakan dari kedua organisme orang tua (parental), sejumlah separuh dari kromosom
awal. Sehingga sel telur dan sel sperma manusia masing-masing memiliki 23 buah kromosom.
Dalam DNA membawa kode genetik atau gen yang menentukan karakteristik makhluk hidup,
dan di Gen adalah bagian DNA yang membawa informasi tentang sifat tertentu, misalnya warna
kulit, golongan darah dan lainya. Setiap gen menentukan sifat makhluk hidup dengan
mengkodekan pembuatan protein tertentu dengan menentukan bagaimana urutan asam amino
harus digabungkan. Contoh gen misalnya adalah gen pembawa sifat warna rambut dan gen
pembawa sifat golongan darah.

Jadi, kromosom tersusun dari DNA dan gen-gen ini berada dalam DNA.
6. Menganalisis setiap tahap dalam proses sintesis protein

1. Transkripsi

Transkripsi merupakan proses pembentukan RNA dari salah satu pita cetakan DNA
(DNA sense). Pada tahap ini, akan menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu mRNA, tRNA dan rRNA.

Tahap ini dapat berlangsung di dalam sitoplasma dengan diawali proses pembukaan
rantai ganda yang dimiliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Pada tahap ini,
ada rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense, sedangkan rantai lain yang berasal dari
pasangan DNA dinamakan rantai anti sense. Tahap transkripsi sendiri dibagi menjadi 3: tahap
inisiasi, elongasi dan terminasi.

• Inisiasi
RNA polimerase terikat pada untaian DNA, yang disebut promoter, yang ditemukan
didekat awal dari suatu gen. Setiap gen mempunyai promoternya tersendiri. Setelah
terikat, RNA polimerase memisahkan untaian ganda DNA, menyediakan template atau
cetakan untaian tunggal yang siap untuk ditranskripsi.
• Elongasi
Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak sebagai cetakan untuk digunakan oleh
enzim RNA polimerase. Sambil ‘membaca’ cetakan ini, RNA polimerase membentuk
molekul RNA keluar dari nukleotida, membuat sebuah rantai yang tumbuh dari 5′ ke 3′.
RNA transkripsi membawa informasi yang sama dari untaian DNA non-template
(coding).
• Terminasi
Urutan ini memberikan sinyal bahwa transkripsi RNA telah selesai. Setelah ditranskripsi,
RNA polimerase melepaskan hasil transkripsi RNA.

2. Translasi
Translasi merupakan proses urutan nukleotida dalam mRNA yang diterjemahkan ke
dalam urutan asam amino dari rantai polipeptida. Selama proses ini, sel ‘membaca’ informasi
pada messenger RNA (mRNA) dan menggunakannya untuk membuat sebuah protein.Ada
setidaknya 20 macam jenis asam amino yang dibutuhkan untuk dapat membentuk protein yang
berasal dari terjemahan kodon mRNA. Pada sebuah mRNA, instruksi untuk membuat
polipeptida adalah RNA nukleotida (Adenine, Uracil, Cytosine, Guanine) yang dibaca dalam
kelompok tiga nukleotida, kelompok tiga ini disebut kodon. Selanjutnya, beberapa dari asam
amino tersebut akan menghasilkan rantai polipeptida yang spesifik dan nantinya akan
membentuk protein yang spesifik pula. Proses translasi sendiri terbagi atas 3 tahap:

• Tahap awal atau inisiasi


Pada tahap ini ribosom merakit di sekitar mRNA untuk dibaca dan tRNA pertama yang
membawa asam amino metionin (yang cocok dengan start kodon, AUG). Bagian ini
diperlukan agar tahap translasi bisa dimulai.

• Elongasi atau Memperpanjang Rantai


Ini adalah tahap di mana rantai asam amino diperpanjang. Disini mRNA dibaca satu
kodon sekali, dan asam amino yang sesuai dengan kodon ditambahkan ke rantai protein.
Selama elongasi, tRNA bergerak melewati situs A, P, dan E dari ribosom. Proses ini
diulang terus-menerus saat kodon baru dibaca dan asam amino baru ditambahkan ke
rantai.

• Terminasi
Ini adalah tahap dimana rantai polipeptida dilepaskan. Proses ini dimulai ketika stop
kodon (UAG, UAA atau UGA) memasuki ribosom, membuat rantai polipeptida terpisah
dari tRNA dan lepas keluar dari ribosom.
3. Pelipatan Protein
Rantai polipeptida yang baru disintesis tidak berfungsi sampai mengalami modifikasi
struktur tertentu seperti penambahan karbohidrat ekor (glikosilasi), lipid, kelompok prostetik,
dll., Agar menjadi fungsional, dilakukan dengan modifikasi pasca-translasi dan pelipatan protein.
Pelipatan protein dibagi ke dalam empat tingkat, yakni tingkat primer (rantai polipeptida linier);
tingkat menengah (α-heliks dan β-lipit lembar); tingkat tersier (bentuk berserat dan bundar); dan
tingkat Kuarter (protein kompleks dengan dua atau lebih subunit.
7. Menjelaskan peranan DNA dan RNA dalam sintesis protein

Ada beberapa Peran DNA dan RNA dalam Sintesa Protein yaitu :

1. DNA atau yang kita kenal dengan sebutan gen memberikan perintah untuk menyusun
sebuah protein tertentu. dalam proses pembentukannya, paling tidak dibutuhkan 20
macam asam amino dalam membentuk suatu protein
2. Kemudian, mRNA atau messenger RNA akan membawa kode-kode genetic dari DNA
yang sudah diperintahkan menuju ke ribosom.
3. Proses selanjutnya, tRNA atau transfer RNA kemudian bekrja dengan membawa kodon
alias kode-kode genetic yang dibawa oleh mRNA plus membawa jenis-jenis asam amino
ke dalam ribosom untuk kemudian disintesa menjadi protein.
4. Bagaimana ribosom dapat terbentuk dan mensintesa protein? Jawabannya adalah dengan
menggunakan bantuan rRNA, yang merupakan jenis RNA terbanyak. rRNA akan
membantu penyusunan ribosom dan juga membantu proses sintesa protein
5. Kemudian, setelah proses sintesa protein selesai, akan muncul energy yang berupa ATP,
dan juga menghasilkan berbagai macam jenis jenis enzim, seperti enzim nukleasi, RNA
polymerase, dan lain-lain

Itulah proses sintesa protein, beserta peran dari DNA dan juga RNA dalam membantu
proses teradinya sintesa protein di dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai