Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEKERJAAN SURVEY KONDISI JEMBATAN

TAHUN ANGGARAN 2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jembatan sebagai salah satu prasarana perhubungan pada hakekatnya merupakan unsur penting dalam usaha
pengembangan kehidupan bangsa. Keberadaan Jembatan akan memberikandampak pada beberapa bidang
antara lain :
o Bidang Ekonomi, Berkaitan dengan pengembangan ekonomi, investasi jembatan memiliki pengaruh
yang luas baik bagi pengguna jalan/jembatan maupun bagi wilayah secara keseluruhan. Jembatan
merupakan tulang punggung dan urat nadi perekonomian kota yang berfungsi untuk memperlancar
arus lalu lintas distribusi barang, jasa dan manusia itu sendiri. Sehinggga ketepatan penyediaannya
melalui besarnya investasi adalah suatu hal yang sangat penting. Perkembangan sector transportasi
khususnya sector jembatan, diharapkan dapat mengubah struktur perekonomian daerah atau
mengubah struktur PDRB antar wilayah.
o Bidang Tata Ruang, guna mendorong pengembangan suatu wilayah sehingga mencapai tingkat
perkembangan yang merata bagi semua daerah serta untuk mencapai keseimbangan antar wilayah
dengan mewujudkan kelancaran dan kenyamanan jalan yang menghubungkan pusat-pusat
pertumbuhan.
Jembatan adalah bagian yang penting dari suatu sistim jaringan jalan karena pengaruhnya yang berarti bila
jembatan itu runtuh atau jika tidak berfungsi dengan baik.Dikarenakan jembatan merupakan struktur yang
melintasi sungai atau penghalang lalu lintas lainnya, maka keruntuhan mengakibatkan terganggunanya
kenyamanan masyarakat berlalu lintas dan terganggunya hubungan perekonomian.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Jalan dan Jembatan Kabupaten Bengkulu Selatan adalah
institusi pemerintah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pengembangan prasarana jalan
dan jembatan dalam kota Manna. Pada saat ini kondisi jembatan –jembatan dalam kabupaten Bengkulu
Selatan perlu diamati dan diteliti kondisinya agar biasa segera diambil langkah – langkah kebijakan apabila
keadaannya diketahui sudah kritis sehingga tidak sampai membahayakan pengguna jalan / jembatan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari Survei Kondisi Jembatan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data secara visual di lapangan
guna mendukung usulan penanganan jembatan baik penggantian jembatan, pembangunan jembatan baru
maupun pemeliharaan / perkuatan jembatan berdasarkan pertimbangan teknis.
Tujuan dari pekerjaan survey kondisi jembatan ini adalah tersusunnya data teknis mengenai kondisi jembatan
sehingga diperoleh keyakinan bahwa jembatan berada dalam keadaan aman terhadap pemakai jalan /jembatan
dan juga dimaksudkan untuk mengamankan nilai investasi / asset dari jembatan itu sendiri.

1.3.Lokasi Pekerjaan.
Lokasi Pekerjaan Survey Kondisi Jembatan ini terletak di Kabupaten Bengkulu Selatan

1.4. Nama Pekerjaan.

Pekerjaan survey Kondisi Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Jalan dan Jembatan
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2020.

1.5. Sumber Dana.

Untuk kegiatan ini, APBD Kabupaten Bengkulu Selatan meyediakan dana sebesar Rp. 49.400.000- (Empat
Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Ribu Rupiah)

1.6. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Jalan dan Jembatan Kabupaten Bengkulu Selatan.
BAB. II

DATA PENUNJANG

2.1. Standar Teknis.

Standar Teknis untuk Survey Kondisi Jembatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Bengkulu Selatan bias merujuk pada buku “ Panduan Survey Pendahuluan Jembatan di Daerah Perkotaan “
Direktorat Jenderal Bina Marga .

2.2. Studi Terkait Terdahulu Yang Pernah Dilaksanakan :

1. Inventarisasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang Kabupaten Bengkulu
Selatan Tahun ….
2. Inventarisasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang Kabupaten Bengkulu
Selatan Tahun ….
3. Inventarisasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang Kabupaten Bengkulu
Selatan Tahun ….
4. Inventarisasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang Kabupaten Bengkulu
Selatan Tahun ….

2.3. Gambaran Umum wilayah Kegitan.


Gambaran umum wilayah meliputi lokasi – lokasi Jembatan- jembatan yang berada di ruas jalan local ( RT,
RW, Kelurahan, Desa ), di ruas Jalan kolektor dan jalan arteri, di dalam Kabupaten Bengkulu selatan.
Total Jembatan yang harus diperiksa adalah + :….. meter panjang.

3.1. Kondisi Jembatan.


3.2.1. Pengertian

a. Jembatan.

Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan yang menghubungkan suatu lintas yang terputus akibat
suatu rintagan atau sebab lainnya, dengan carra melompati rintangan tersebut tanpa menimbun/
menutup rintangan itu.
Lintas tersebut bias merupakan jalan kendaraan, jalan kereta api atau jalan pejalan kaki, sedangkan
rintangan tersebut dapat berupa sungai, jalan, jalan kereta api, atau jurang.

b. Bangunan Atas

Banguna Atas adalah komponen jembatan yang menerima beban kendaraan diatas perletakan.

Termasuk katogori Bangunan Atas adalah :Balok, Rangka, Dek,yang terdiri atas Plat dsb.,Kabel dan
penggantungannya.

- Perletakan

c. Bangunan Bawah.
Bangunan Bawah adalah bangunan untuk meneruskan beban ke tanah dasar. Bangunan Bawah dapat
dibagi menjadi dua bagian yaitu Kepala jembatan ( abutmen ) dan pilar ( pier ) dan pondasi.
- Kepala Jembatan ( Abutmen ) dan Pilar
- Pondasi untuk kepala jembatan ( abutmen 0 dan pilar
- Cek Dam pada dasar sungai.
- Jalan pendekat jembatan ( oprit )
- Guard rails, patok pengarah, parapet, trotoar, pasangan pengaman dll.

3.2.2. Kerusakan Pada Jembatan.

Kerusakan pada jembatan dapat terjadi pada :


a. Elemen – elemen jembatan
b. Material / bahan pembentuk jembatan ( bangunan atas )

a. Elemen – elemen jembatan.

Jembatan terdiri dari sejumlah elemen yang sailing berkaitan satu dengan yang lainnya.

Sifat – sifatnya kompleks, tetapi untuk pemeriksaan kondisi jembatan, elemen dikelompokkan ke
beberapa komponen sebagai berikut :

1) Aliran sungai / tanah timbunan mencakup aliran sungai, tanah timbunan dan bangunan pengaman
sungai.
2) Bangunan bawah mencakup pondasi, kepala jembatan dan pilar.
3) Bangunan atas mencakup struktur bangunan atas, system lantai kendaraan, expansion joint,
perletakan / landasan, sandaran dan perlengakapan.

b. Material / Bahan pembentuk jembatan ( bangunan atas )


Material / bahan pembentuk bangunan atas terdiri atas :
1) Batu atau bata
2) Beton
3) Baja
4) Kayu

3.2. Ruang Lingkup Pekerjaan.


Ruang lingkup pekerjaan survey kondisi jembatan adalah sebagai berikut :
3.2.1 Persiapan
Persiapan meliputi persiapan peralatan survey, persiapan personil, koordinasi / diskusi / presentasi
dengan pengguna jasa dan survey orientasi / pengenalan lapangan.

3.2.2. Pemeriksaan Investasi Pendahuluan


Setiap jembatan yag di periksa terlebih dahulu harus dilakukan perekaman inventarisasi mutakhir
dilengkapi dengan foto lapangan.
Perekaman inventarisasi ini untuk melengkapi / mendukung pelaporan pemeriksaan kondisi jembatan
sehinggga isi pelaporan lebih komunikatif dan mudah dipahami.
Inventarisasi pendahuluan cukup mencatat / memerikasa :
1. Peta lokasi, peta situasi, dilengkapi arah aliran air disekitar jembatan
2. Kondisi bentang jembatan antara lain :
- Panjang bentang
- Lebar jembatan
- Jarak antar kerb trotoar
- Tinggi sandaran
- Lebar trotoar
- Ruang bebas vertical
- Penampang bawah jembatan
- Muka air banjir tertinggi dll
3. Foto kondisi jembatan diambil dari arah samping dan dari arah sejajar jembatan

3.2.3. Survey Detail.


Pelaksanaan survey detail kondisi jembatan meliputi pemeriksaan kondisi jembatan antara lain pada
bagian sebagai berikut :
a. Kerusakan Pada Elemen – Elemen Jembatan
1. Kerusakan Pada Aliran Sungai
2. Kerusakan Pada bangunan Pengaman
3. Kerusakan Pada Timbunan
4. Kerusakan Pada Tanah Bertulang
5. Kerusakan Pada Angker – Jembatan gantung dan jembatan kabel
6. Kerusakan Pada Kepala Jembatan dan Pilar
7. Kerusakan Pada Landasan Penahan Gempa
8. Kerusakan Pada Landasan / Perletakan
9. Kerusakan Pada Pelat dan Lantai
10. Kerusakan Pada Balok / Gelagar Jembatan Beton
11. Kerusakan Pada Glagar Baja / Rangka Baja
12. Kerusakan Pada Konstruksi / Struktur Jembatan Kayu
13. Kerusakan Pada Konstruksi Jembatan Pelengkung Pasangan Batu / Pasangan Bata
14. Kerusakan Pada Jembatan Gantung
15. Kerusakan Pada Jembatan Pelat beton
16. Kerusakan Pada Lantai jembatan
17. Kerusakan Pada Pipa drainase Dinding, Pipa Cucuran Drainase Lantai
18. Kerusakan Pada Lapisan Permukaan
19. Kderusakan Pada sandaran Jembatan
20. Kerusakan Pada trotoar / Kerb
21. Kerusakan Pada Sambungan Lantai / Ekspansion Joint
22. Kerusakan Pada Rambu – rambu Lalu Lintas dan Marka Jalan
23. Kerusakian Pada Lampu, Tiang Lampu, dan Kabel Listrik
24. Kerusakan Pada Bangunan Utilitas

b. Kerusakan Pada Material / Bahan Pembentuk Jembatan


1. Kerusakan Pada Bahan BATU BATA
 Penurunan Mutu Bata atau Batu
 Keretakan
 Permukaan Pasangan yang menggembung
 Bagian Yang Pecah Atau Hilang
2. Kerusakan Pada Bahan BETON
 Kerontokan Beton
 Beton Kropos
 Beton yang berongga / Berbunyi
 Mutu Beton yang jelek
 Rembesan atau Bocoran Kedalam Beton
 Retak
 Karat pada Besi Tulangan
 Kerusakan Komponen Karena Aus dan Pelapukan
 Pecah dan Hilangnnya Sebagian dari Beton
 Lendutan
3. Kerusakan Pada Bahan BAJA
 Penurunan Mutu dari Cat dan / atau galvanis
 Karat
 Perubahan Bentuk pada Komponen
 Retak
 Komponen yang Rusak atau Hilang
 Elemen yang salah
 Kabel Jembatan yang Aus
 Sambungan yang longgar
4. Kerusakan Pada Bahan KAYU
 Pembusukan dan Pelapukan
 Serangan Serangga
 Pecahnya / Retaknya Kayu
 Menyerpihnya Papan Lantai
 Hancur atau Hilangnnya Material
 Menyusutnya kayu
 Penurunan Mutu lapisan pengaman
 Sambungan yang Longgar
3.2.4. Pemeriksaan Kondisi Pemanfaatan Jalan

Pada tahap ini dilakukan survey terhadap prilaku lalu lintas yang lewat, apakah beban lalu lintas sesuai
dengan daya dukung jembatan yang ada. Lakukan Wawancara dengan penduduk setempat untuk
mengetahui lalu lintas berat yang kemungkinan lewat dalam waktu tertentu

3.2.5 analisa Data dan Kesimpulan

Seluruh data lapangan yang masuk dilakukan analisa teknis yang disusun dalam table – table
informative. Dalam analisa harus dilakukan penilaian kondisi pada bagian yang rusak dengan nilai
kondisi antara lain diperinci sebagai berikut :
 Kondisi baru tanpa kerusakan
 Kerusakan yang memerlukan pemantauan atau pemeliharaan di waktu mendatang
 Kerusakan yang memerlukan tindakan secepatnya
 Kondisi kritis
 Elemen jembatan tidak berfungsi lagi
 dsb.

Hasil analisa selnjutnya disusun kesimpulan, saran dan tindakan penanganan yang diperlukan sebagai
berikut :

 Pemeliharaan rutin jembatan


 Penggantian Jembatan
 Relokasi jembatan

3.3. Keluaran Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi Jembatan :

Laporan kegiatan penyusunan database jembatan ini harus menghasilkan dokumen sebagai berkut:

1. Laporan Database dan Foto Dukumentasi Kondisi jembatan sebanyak 4 (Empat) rangkap
2. Flask Disk berisi database jalan dan peta sebanyak 2 (dua) buah

3.4. Lingkup Kewenangan Yang Dilimpahkan Kepada Penyedia Jasa.


Pengguna Jasa sesusai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dapat melimpahkan sebagian
kewenangannya kepada Penyedia Jasa untuk mewakili kepentingannya dalam pekerjaan ini anatara lain ijin
meperoleh validitas data ke lembaga / instansi yang terkait, melakukan survey dan sosialisasi pekerjaan
kemasyarakat, melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota, Pemerintah Propinsi dan Dinas / Instansi yang
terkait dengan pekerjaan ini.

Dengan adanya pelimpahan kewenangan ini, maka Penyedia Jasa dapat melaksanakan tugasnya dengan
efisien dan optimal sehingga hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pedoman awal untuk menyusun
program lebih lanjut.

3.5. Peralatan Dan Material Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan material untuk mendukung kelancaran terlaksananya
pekerjaannya di kantor maupun dilapangan antara lain : ruang kantor beserta kelengkapannya, computer, alat-
alat komunikasi, alat tulis kantor dan gambar, fasilitas mobilisasi, dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan
untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan ini.

3.6. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.


Pekerjaan ini harus diselesaikan dalam waktu 3 Bulan atau 90 ( Sembilan Puluh ) Hari kalender terhitung sejak
tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

3.7. Kualifikasi Bidang Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Sipil Transportasi (RE 104)

3.8. Kualifikasi Dan Jumlah Tenaga Ahli Yang Disediakan Penyedia Jasa.
Untuk melaksanakan pkerjaan Survey Kondisi Jembatan ini dibutuhkan Tenaga Ahli yang dibantu oleh Tenaga
Subprofesional dan Penunjang, Sebagai berikut :
1. Ketua Tim, berpendidikan S1 Teknik Sipil dan Sertifikat Ahli Jalan dan Jembatan Madya yang bertugas
memimpin dan bertanggung-jawab atas pekerjaan
2. Tenaga Ahli Geodesi dan Sertifikat Ahli Pengembangan Wilayah Muda berpengalaman 3 tahun

Selain tenaga utama tersebut, tim harus dibantu tenaga pendukung sebagai berikut:

1. Surveyor lapangan sebanyak 4 orang


BAB. III

LAPORAN DAN DISKUSI

4.1. Laporan

Laporan kegiatan penyusunan database jalan ini harus menghasilkan dokumen sebagai berkut:

1. Laporan Database Jalan sebanyak 5 (lima) rangkap


2. Flask Disk berisi database jalan dan peta sebanyak 3 (tiga) buah
3. Foto Dukumentasi Kondisi Jembatan

4.2. Diskusi
Kegiatan Diskusi dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu Selatan untuk membahas laporan survey kondisi
jembatan.

Anda mungkin juga menyukai