Anda di halaman 1dari 9

PMK 23/PMK.

03/2020
Tentang Insentif pajak wajib pajak yang terdampak wabah virus corona

Kriteria penerima insentif PPh Pasal 21:


1. menerima atau memperoleh penghasilan dari pemberi kerja yang:
a. memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf
A yang merupakan bagian tidak terpisahkandari Peraturan Menteri ini; dan/atau
b. telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE;
2. memiliki NPWP menerima atau memperoleh Penghasilan Bruto yang bersifat tetap dan teratur
yang disetahunkan tidak lebih dari Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
Pajak Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 atas penghasilan yang diterima dan sesuai dengan kriteria
diatas akan ditanggung oleh pemerintah Pemerintah.

PPh Pasal 21 ditanggung Pemerintah harus dibayarkan secara tunai oleh pemberi kerja pada saat
pembayaran penghasilan kepada Pegawai, termasuk dalam hal pemberi kerja memberikan tunjangan PPh
Pasal 21 atau menanggung PPh Pasal 21 kepada Pegawai. PPh Pasal 21 ditanggung Pemerintah yang
diterima oleh Pegawai dari pemberi kerja tidak diperhitungkan sebagai penghasilan yang dikenakan pajak.

Pemanfaatan insentif PPh 21 ditanggung pemerintah dilakukan dengan:


1. menyampaikan pemberitahuan secara tertulis oleh pemberi kerja kepada Kepala KPP tempat
pemberi kerja terdaftar secara langsung menggunakan format sesuai contoh pada Lampiran PMK
23/PMK.03/2020.
2. Surat pemberitahuan disampaikan oeh pemberi kerja dengan melampirkan Keputusan Menteri
Keuangan mengenai penetapan sebagai perusahaan yang mendapat fasilitas KITE.
3. Ketika surat pemberitahuan yang disampaikan tidak menuhi kriteria maka kepala KPP dalam
jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak menerima pemberitahuan, menerbitkan surat pemberitahuan
tidak berhak memanfaatkan insentif PPh Pasal 21 DTP.

Apabila pemberi kerja telah memenuhi kriteria untuk menerima DTP, maka pemberi kerja harus:
1. menyampaikan laporan realisasi PPh Pasal 21 ditanggung Pemerintah kepada Kepala KPP tempat
pemberi kerja terdaftar dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran
PMK 23/PMK.03/2020.
2. Membuat Surat Setoran Pajak atau cetakan kode billing yang dibubuhi cap atau tulisan "PPh
PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH EKS PMK NOMOR .../ PMK.03/2020" oleh pemberi
kerja atas PPh 21 yang ditanggung oleh pemerintah.
3. Penyampaian laporan realisasi dan lampiran formulir dan surat setoran pajak atau kode billing
disampaikan paling lambat pada:
a. tanggal 20 Juli 2020, untuk Masa Pajak April 2020 sampai dengan Masa Pajak Juni 2020.
b. tanggal 20 Oktober 2020, untuk Masa Pajak Juli 2020 sampai dengan Masa Pajak
September 2020.
Tata cara penyampaian peberitahuan pemanfaat insentif PPh 21 DTP sesuai dengan SE 10/PJ 2020
adalah sebagao berikut:
Sehubungan dengan penetapan kondisi rabffao darurat COVID 19, maka penyampaian pemberitahuan
dilakukan melalui sarana elektronik yang dsediakan DKP sebegai berikut:
1. Pemeberi kerja mengajukan pemberitahuan pemanfaat insentif PPh 21 DTP melalui DJP online
2. Dalam hal pengecekan system aplikasi DKP Online pemberi kerja dinyatakan berhak
memanfaatkan insentif Ooh 21 DTP, maka system akan menyampaikan notifikasi pemberi kerja
telah menyampaikan pemberitahuan.
Tata cara pembuatan SSP PPh 21 DTP dan cetakan kode billing:
1. Pemberi kerja yang telah menyampaikan pemberitahuan atas PPh 21 DTP wajib membuat SSP
atau cetakan kode billing yang telah dibubuhi cap atau tulisan “PPh PASAL 21 DITANGGUNG
PEMERINTAH EKS PMK NOMOR 23/PMK.03/2020.
2. Dalam hal pemberi kerja menggunakan aplikasi e-SPT PPh pasal 21 sebagai sarana penyampaian
SPT, maka proses pembuatan SSP atau cetakan kode billing diganti denfan perekam kode NTPN
(999999999999999) secara elektronik melalui aplikasi e-spt.
A. CONTOH SURAT PEMBERITAHUAN PEMANFAATAN INSENTIF PPh PASAL 21 DITANGGUNG
PEMERINTAH (DTP)

Nomor :…………………………………………..
Lampiran :…………………………………………..
Hal : Pemberitahuan Pemanfaatan Insentif PPh 21 ditanggung Pemerintah

Yth, Kepala Kantor Pelayanan Pajak


…………………………………………………………

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ……………………………
NPWP : ……………………………
Jabatan : ……………………………
Bertindak selaku pengurus dari Wajib Pajak:
Nama : …………………………….
NPWP : …………………………….
Kode KLU : …………………………….
Alamat : …………………………….

Memberitahukan:

Pemanfaatan insentif PPh Pasal 21 DTP

Pengurangan besarnya angsuran PPh Pasal 25 yang terutang sebesar 30%

Sebagaimana diatur dalam PMK 23 Nomor 03 untuk Masa Pajak…… 2020 sampai dengan September
2020.

Demikian disampaikan,

………………….., …………………… 2020

…………………………………………….
B. FORMULIR LAPORAN REALISASI PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH (DTP)

LAPORAN REALISASI PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH (DTP)

Wajib Pajak Pemberi Kerja :


NPWP :
Kode KLU :
Masa Pajak :

Jumlah. pegawai yang berhak menerima PPh Pasal 21 DTP ….. orang
Jumlah Penghasilan Bruto Masa Pajak (April/Juli*) 2020 s.d. (Juni/September*) 2020 Rp. ……
Jumlah PPh Pasal 21 DTP Masa Pajak (April/Juli*) 2020 s.d. (Juni/September*) 2020 Rp. ……

Daftar pegawai yang telah menerima PPh Pasal 21 DTP

April/Juli* Mei/Agustuts* Juni/September*


Nama PPh PPh PPh
No NPWP NIK Pengh. Pengh. Pengh.
Pegawai Pasal Pasal Pasal
Bruto Bruto Bruto
21 DTP 21 DTP 21 DTP

Jumlah

Demikian laporan disampaikan.

………………….., …………………… 2020

…………………………………………
NPWP: ………………………….….

*) : Dicoret salah satu sesuai Masa Pajak


ILUSTRASI KASUS:

Berikut adalah daftar penghasilan Karyawan PT.ABC (Industri Peralatan Listrik Lainnya KLU: 27900)
perbulan untuk bulan Juli, Agustus dan September 2020:
Nama Pegawai Status Pegawai NPWP Status Gaji Iuran
Bruto/Bulan Pensiun
TN. A Tetap 01.000.001.1-111.000 K/1 16.000.000. 300.000
TN. B Tetap 01.000.001.2-111.000 K/0 12.000.000 100.000
TN.C Tetap 01.000.001.3-111.000 K/2 21.000.000 500.000
NY. A Tetap 01.000.001.4-111.000 K/1 15.000.000 250.000
NY. B Tetap 01.000.001.5-111.000 TK/0 35.000.000 1.000.000

Penghasilan bruto masing-masing karyawan perthaun:

Nama Pegawai Penghasilan Bruto perbulan Penghasilan bruto disetahunkan


TN. A 16.000.000 192.000.000
TN. B 12.000.000 144.000.000
TN. C 21.000.000 252.000.000
NY. A 15.000.000 180.000.000
NY. B 35.000.000 420.000.000

TN. C dan NY. B tidak dapat memeproleh insentif PPh 21 DTP atas penghasilan yang diterimanya karena
kedua karyawan ini memperoleh penghasilan bruto yang disetahunkan lebih dai Rp. 200.000.000.

Perhitungan PPh Pasal 21 Perbulan untuk Bulan Juli – September 2020:


1. TN. A
Gaji & tunjangan 16.000.000
Pengurangan:
Biaya Jabatan 500.000
Iuran Pensiun 300.000
800.000
Penghasilan neto sebulan 15.200.000
Penghasilan neto setahun 182.400.000
PTKP (K/1) 63.000.000
PKP Setahun 119.400.000

PPh 21 Terutang Setahun


5% x 50.000.000 2.500.000
15% x 69.400.000 10.410.000
12.910.000
PPh 21 Terutang sebulan 1.075.833

Besarnya gaji yang diterima TN.A


Gaji & Tunjangan 16.000.000
Iuran Pensiun/bulan -300.000
Dikurangi PPh 21 - 1.075.833
Penghasilan setelah Pajak 14.624.167
Ditambah PPh 21 DTP 1.075.833
Jumlah yang diterima 15.700.000
2. TN. B
Gaji & tunjangan 12.000.000
Pengurangan:
Biaya Jabatan 500.000
Iuran Pensiun 100.000
600.000
Penghasilan neto sebulan 11.400.000
Penghasilan neto setahun 136.800.000
PTKP (K/1) 54.000.000
PKP Setahun 82.800.000

PPh 21 Terutang Setahun


5% x 50.000.000 2.500.000
15% x 69.400.000 4.920.000
7.420.000
PPh 21 Terutang sebulan 618.333

Besarnya gaji yang diterima TN.A


Gaji & Tunjangan 12.000.000
Iuran Pensiun/bulan -100.000
Dikurangi PPh 21 - 618.333
Penghasilan setelah Pajak 11.281.667
Ditambah PPh 21 DTP 618.333
Jumlah yang diterima 11.900.000

3. NY. A
Gaji & tunjangan 15.000.000
Pengurangan:
Biaya Jabatan 500.000
Iuran Pensiun 250.000
750.000
Penghasilan neto sebulan 14.250.000
Penghasilan neto setahun 171.000.000
PTKP (K/1) 63.000.000
PKP Setahun 108.000.000

PPh 21 Terutang Setahun


5% x 50.000.000 2.500.000
15% x 69.400.000 8.700.000
11.200.000
PPh 21 Terutang sebulan 933.333

Besarnya gaji yang diterima TN.A


Gaji & Tunjangan 15.000.000
Iuran Pensiun/bulan -250.000
Dikurangi PPh 21 - 933.333
Penghasilan setelah Pajak 13.816.667
Ditambah PPh 21 DTP 933.333
Jumlah yang diterima 14.750.000
LAPORAN REALISASI PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH
(DTP)

Wajib Pajak Pemberi Kerja : PT. ABC


NPWP : 09.999.999.9-000
Kode KLU : 27900
Masa Pajak : Juli s.d September 2020

Jumlah. pegawai yang berhak menerima PPh Pasal 21 DTP 5 orang


Jumlah Penghasilan Bruto Masa Pajak Juli 2020 s.d. September 2020 Rp.
Jumlah PPh Pasal 21 DTP Masa Pajak Juli 2020 s.d. September 2020 Rp. ……
Daftar pegawai yang telah menerima PPh Pasal 21 DTP
April/Juli* Mei/Agustuts* Juni/September*
Nama PPh PPh PPh
No NPWP NIK Pengh. Pengh. Pengh.
Pegawai Pasal 21 Pasal 21 Pasal 21
Bruto Bruto Bruto
DTP DTP DTP
1 TN. A 01.000.001.1-111.000 0000 16.000.000 1.075.833 16.000.000 1.075.83 16.000.000 1.075.833
3
2 TN. B 01.000.001.2-111.000 0000 12.000.000 618.333 12.000.000 618.333 12.000.000 618.333
3 NY. A 01.000.001.4-111.000 0000 15.000.000 933.333 15.000.000 933.333 15.000.000 933.333
Jumlah 43.000.000 2.627.500 43.000.000 2.627.50 43.000.000 2.627.500
0
Demikian laporan disampaikan.

Jakarta, 20 Oktober 2020

NY. B……………
NPWP: 01.000.001.5-111.000
*) : Dicoret salah satu sesuai Masa Pajak

Anda mungkin juga menyukai